NovelToon NovelToon
Sulastri, Aku Bukan Gundik

Sulastri, Aku Bukan Gundik

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Cerai / Penyesalan Suami / Era Kolonial / Balas Dendam / Nyai
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anna

“Sekarang, angkat kakimu dari rumah ini! Bawa juga bayi perempuanmu yang tidak berguna itu!”

Diusir dari rumah suaminya, terlunta-lunta di tengah malam yang dingin, membuat Sulastri berakhir di rumah Petter Van Beek, Tuan Londo yang terkenal kejam.

Namun, keberadaanya di rumah Petter menimbulkan fitnah di kalangan penduduk desa. Ia di cap sebagai gundik.

Mampukah Sulastri menepis segala tuduhan penduduk desa, dan mengungkap siapa gundik sebenarnya? Berhasilkah dia menjadi tengkulak dan membalas dendam pada mantan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sulastri 32

BRAK! 

“Dasar tidak tau diuntung! Aku bawa kamu ke pengadilan untuk membelaku, Goblok! Bukan malah mempermalukanku!” 

Kartijo dengan tatapan nyalang menendang tubuh Amina hingga terhempas ke sudut lemari. Laki-laki itu kemudian menarik sanggul gundik yang sudah setahun dipeliharanya, rambut hitam semburat wanita itu seketika terurai berantakan, wajahnya ketakutan. 

Seumur mereka tinggal bersama, baru kali ini juragannya itu ngamuk bak orang kesetanan.

“Apa maksudmu bicara seperti itu?! Hah!” berang Kartijo, tangan kasarnya masih mencengkram kuat kepala Amina, membuat beberapa helai rambutnya rontok kelantai. 

“Kangmas … sakit,” lirih wanita semok itu, tangannya menahan hingga gemetaran.

“Wedok jan_cx, koe mau bikin Lastri berhasil menceraikan aku?! Sampai-sampai koe ngomong aku tergila-gila? Cuih! Kalau tidak karena hamil, aku ndak sudi bawa koe ke rumah ini!”  

Amina masih meringis, menahan kulit kepalanya yang terasa terkelupas, tengkuknya mendongak tajam, lehernya menegang hingga nyaris patah.

“Aku sudah bilang, meneng! Malah u,a,u,a … koyo munyuk! Kalau sampai gara-gara itu permohonan Lastri di kabulkan, tak pateni koe!” Ancam Kartijo, dengan raut murka.

“Kangmas, lepas dulu … kepalaku sakit,” mohon Amina, sambil terisak.

Kartijo melepaskan cengkramannya dengan kasar, hingga tubuh Amina kembali tersungkur ke lantai. 

Wanita itu beranjak dari lantai sambil meringis, menahan punggung dan kulit kepalanya yang nyeri.

Kartijo kembali mendekat, sorot matanya murka. “Gara-gara koe Lastri minggat dari rumah ini, sekarang, koe juga yang harus bawa dia kembali kesini. Apapun caranya!” 

Amina menarik napas pelan, seringai licik melengkung tipis dari wajahnya yang awut-awutan. Ia kemudian terisak pelan. “Kangmas, mentolo sama aku, padahal sudah bisa aku pastikan, Mbak Lastri secepatnya akan kembali ke dekapanmu.” 

“Opo maksudmu?!” 

Amina merapikan gelungannya, melepas kebayanya yang koyak akibat tersangkut kayu lemari yang rapuh. Wanita itu mengaduh kecil, lalu menunduk lemas. 

“Duh gusti, boyokku … haduhhhh,” erangnya. “Aku sudah bekti sama, Kangmas, aku manut, aku patuh, aku diam-diam cari cara untuk membuat Mbak Lastri kembali, tapi opo balasannya, hiks … hanya karena aku salah bicara, Kangmas tego nyiksa aku!” Tangis kecil berubah menjadi raungan keras nan memilukan. 

“Ndak usah banyak omong! Opo maksudmu bilang Lastri pasti kembali ke dekapanku?!” sungut Kartijo, tak terpengaruh air mata buaya milik Amina. 

‘Sial bangkotan ini, biasanya kalo aku sudah meraung begini dia nyembah-nyembah, sekarang … semua ini gara-gara wedok sialan itu, awas koe Lastri,’ murka Amina dalam hati. 

“Hiks … tadi waktu aku ke kamar mandi, Londo itu mendatangiku, bahkan menungguku di depan pintu, dia bilang ….”  

“Dia bilang opo?!” 

“Dia bilang ingin mengenalku lebih dalam, dia membantu Mbak Lastri hanya karena kasian. Sebenarnya, sedari awal Londo itu sudah mau mengantar Mbak Lastri pulang. Tapi, Mbak Lastri nolak dan mengancam akan menyakiti anaknya, makanya Londo itu terpaksa menolongnya.” 

Kartijo mengerutkan alisnya dalam, tatapannya penuh kecurigaan. “Kau tidak sedang berdusta ‘kan? Aku sudah hafal dengan tabiatmu yang pintar bersilat lidah.” 

Amina kembali menuduk, isaknya semakin kencang. “Untuk apa aku berbohong Kangmas? Aku pun tak tahan berada di sini, Kangmas selalu membandingkan aku dengan Mbak Lastri. Padahal, Kangmas tahu sendiri, di luaran sana banyak yang menginginkanku. Apa Kangmas lupa saat memperebutkanku dengan juragan beras?” 

Kartijo mengusap peluh tipis di pelipisnya, matanya yang nyalang sedikit meredup kasian. “Terus opo rencanamu?” 

“Aku akan pura-pura mendekati Londo itu, dengan begitu Mbak Lastri akan pergi dan Kangmas bisa memilikinya kembali.” 

Amina melirik Kartijo yang mulai termakan oleh ucapannya, perhatian Petter siang tadi melambungkan angannya untuk meninggalkan laki-laki bangkotan itu.  

“Yowes, cepet lakukan! Aku sudah ndak sabar ingin memeluk Lastri kembali.” 

Amina tersenyum licik. “Aku butuh modal.” 

Kartijo terbelalak, rahangnya kembali mengeras. “Bukankah belum lama aku memberimu dua kedok sawah? 

Amina berdecih sembari menanggalkan pakaiannya, membiarkan tubuh semoknya terbias temaram dimar yang baru saja dia nyalakan. “Cih, untuk masuk ke lingkungan mereka, aku harus jadi tengkulak. Kalau tidak … bagaimana bisa? Kangmas kira aku jalang yang datang dengan berharap belas kasihan seperti ….” 

Amina menghentikan ucapannya saat tatapan Kartijo menusuk netranya. 

“Kangmas rayu Biyung untuk mempercayakan satu lapaknya aku pegang, dengan begitu aku akan lebih mudah dekat dengan Londo itu, sebenarnya … tanpa itupun aku bisa, toh, Londo itu juga sudah jelas-jelas tertarik padaku,” ucapnya penuh keyakinan. 

Sejenak, Kartijo berperang dengan pikiran, bayangan Sulastri yang menuangkan air hangat untuk Petter menari-nari, Bak cemoohan yang mencabik harga diri. Ia lalu menyurai rambut tebalnya kemudian berjalan keluar. 

Laki-laki itu berhenti di ambang pintu, menoleh sejenak ke arah Amina yang sudah telanjang bulat.

“Aku akan bicarakan ini dengan Romo, kau mandilah, malam ini layani aku, cuci bekakasmu itu yang bersih biar tidak bau, Lastri dulu meski habis panas-panasan di lapak, tetep bau wangi seluruh badan, sampe ke slempitan-slempitan, koe … kerjaan'e macak di kamar tapi mambu comberan.” 

Amina sontak mengeraskan rahangnya, giginya bergemeretak. “Dasar bangkotan, dulu saja semua badan sampe sesi_lt-sil_ltku kamu jilati, sekarang … mending kalo bikin puas, cuma bikin keri tok!” umpatnya, pelan. 

Wanita itu kemudian melihat tampilannya di cermin, wajahnya berubah sumringah, ia melenggak-lenggok bak model ternama ibu kota.

“Lihat saja kalau aku sudah jadi Nyonya Londo, aku injak lehermu! Sepertinya aku harus pergi ke pasar, membeli beberapa kain jarik dan kebaya baru, mosok calon Nyonya bajunya lusuh, ah … minyak wangi, aku harus beli minyak wangi dan beberapa peralatan bersolek yang baru, dan …,” wanita itu terkikik sendiri, lalu mendongakkan dagu, belagak seperti bangsawan Eropa.

“Nyonya Van Beek …,” khayalnya sembari terus cekikikan. “Lastri … Lastri, memang nasibmu itu harus di bawahku, sebentar lagi, kamu akan ngemis-ngemis lagi, nangis-nangis lagi, hihihiii … nasib duwe wajah ayu, semua yang melihat langsung kesengsem … jatuh cinta, belum lagi kalo sudah merasakan goyanganku, pasti ….” 

BRUGHH! 

Wanita itu kembali tersungkur ke lantai, tersandung kursi rias yang ada di depannya. 

“Sial! Bahkan cuma nyebut namanya saja, sudah bikin aku sial!”

Bersambung. 

Jangan tanya keadaan penulis.

🤮🤮🤮🤮🤮🤮🤮🤧🤧🤧🤧

1
Nanda
udahlah kasmaaaan.🙃🙃
Nanda
👍👍👍
SooYuu
alah keri keri keri
Nanda
apesnya malah dapet kartijo halaahh
SooYuu
nggak ada abisnya cibiran² ini😭
Nanda
lehernya diemut sama Anne kan? iya dong? positif aja aku mah
Nanda: Oalah tanda lahir ya?? emang ada sih, kayak luka bakar gitu.
total 2 replies
Nia Rahmi
apa peter anak biyung rasmi ya
Anna: Yang penting nggak sodaraan ama Kartijo. Author nggak rela🤧
total 2 replies
Sayuri
panasin trus sim mpe gosong
Sayuri
minta trjmhn dong
Sayuri
dia kn sasimo
Nia Rahmi
nah sekarng gantian si mimin yg ďikatain gundik dan mmg itu knyataannya
durrotul aimmsh
boso jowone medhok lan klasik banget mba'e🤭
durrotul aimmsh: asline tiang pundhi?
total 2 replies
Nanda
Nur gak ekspek sebrutal ini wkwkwkw
Anna: terbiasa numbuk jamu 🤣
total 1 replies
Nanda
aku orang Sunda, bahasa Jawa aku pas-pasan. aku gak ngerti. help kasih terjemahannya dong kak 😥😥
Anna: Intinya begini" Lastri buang yang item dapetnya putih mulus, Amina sudah ngrebut yang hitam main gila sama yang hitam pula" heheee, next akan saya kasih terjemahan, Kak. maaf untuk ketidak nyamanannya 🙏🙏🙏
total 1 replies
cinta semu
ya harus update tiap hari ...kalo bisa lebih banyak ...biar makin puas q baca ny ...😂jangan lupa makan teratur sm istirahat yg cukup ...biar tubuh dlm keadaan sehat selalu ..
Anna: Amin, matursuwun semangatnya 🫶🫶
total 1 replies
Sayuri
apakah hari ini kk tor kelupaan lg?
Anna: tidak kakak yang baik, up agak sore karena baru sempet nulis, dari semalam ketularan Petter demam asmara #eh🤧🤭
total 1 replies
Sayuri
nah loh awas
Sayuri
kalo ma kartijo, boro2 di kasih minum
Nanda
wkwkwkwk. gapapa kak, makasih udah update 😍
Sayuri
mana ea kok blum up lagi?
Anna: salah setting tanggal, saya kira hari tanggal 10 🤣
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!