Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Enak - enak" ujar Syifa
"Enak kan... Siapa dulu yang buat dong" ujar Anya
"Iya iya elo" jawab malas Syifa
"Kakak mau jual Roti apa aja di toko?" tanya Lintang yang sedang memakan Roti Coklat
"Roti apa aja ya... Kamu sukanya yang mana aja coba, di sini kan ada 6 Roti kan" tanya Anya balik
"Aku sih suka Roti Chocolate Cheese, Roti Cream Custard, sama Roti Blueberry" jawab Lintang
"Oke. Kita acc ke tiga Roti itu. Lu suka yang mana?" tanya Anya kembali ke Syifa
"Kalo gue sih suka Roti krim cream custard. Itu paling mantap menurut gue. apa gini aja kita bikin setiap Roti 40 biji. Besok gue bawa 3 orang karyawan yang udah gue rekrut kemaren, jadi Lo besok harus fokus di toko buat ngajarin karyawan kita" jawab Syifa
"Oke. Gue tanya Lo kapan keluar dari kerjaan Lo?" tanya Anya
"Mulai besok gue udah gak kerja lagi di Sana. Jadi besok gue akan Stay di Toko bantu - bantu Lo sama Karyawan" jawab Syifa
"Bagus lah kalo gitu. 1 Minggu kedepan gue akan fokus ke Toko kita setelah itu mungkin gue cuma kontrol aja oke" ucap Anya
"Oke oke. eh ini kan kita buat banyak kan, apa kita kasih aja ke tetangga untung - untung mereka suka dan Beli" balas Syifa.
"Oke let's go" ucap Anya
Mereka pun membawa 20 Roti untuk di bagikan kepada tetangga Anya.
Saat Anya membagikan Roti kepada beberapa tetangga, Doni dan Bila melihat Anya yang sedang memberikan Roti.
"Dia lagi apa itu?" tanya Doni
"Gak tau. tapi kayanya lagi ngasih makanan deh" ujar Bila
"Makanan?" gumam Doni
"Apa dia mau buka usaha makanan jadi di kasih tetangga" tanya Bila
"Entah lah" balas Doni
Tiba - tiba ponsel Doni berbunyi...
Drettt.... Drettt....
Mamah
"Siapa?" tanya Bila
"Mamah" jawab Doni
Doni langsung mengangkat telpon dari Ratna
"Halo Mah"
"Halo nak. Kamu ada di mana?"
"Aku ada di rumah. ada apa?"
"nak, Bisa gak pulang ke rumah. Ada masalah di rumah" ujar Ratna dengan suara yang seperti ada masalah
"Masalah apa?" tanya Dion
"Pulang aja dulu. nanti Mamah jelasin semuanya di rumah, ajak pulang juga Wini sama Vian ya" jawab Ratna
"iya mah. Tapi paling nanti malam kita bisa pulang nya"
"iya, gak papa"
Sambungan telepon pun terputus dan mereka melihat kembali ke arah Anya.
Terlihat Anya yang sedang tertawa dengan Syifa dan Lintang terlihat sangat bahagia mereka bertiga.
"Kenapa dia bisa bahagia sekali sekarang? Sedangkan kita sekarang setiap hari ada aja masalah yang datang" gumam Bila
Dion hanya diam tidak membalas gumaman Bila hanya meliat ke depan.
**
"Kenapa Devia mah?" tanya Sasa
Sasa dan Tono baru datang ke rumah, dan melihat mata Devia sembab persis yang di ucapkan Anya Syifa.
"Duduk, kita bicaranya sambil duduk" ucap Ratna
Terdengar hembusan nafas dari Ratna yang terlihat murung.
"ada apa sih mah?" tanya Tono penuh penasaran
"Hahh.... Ternyata si Aldi udah punya istri!!" ujar Ratna
"APA!! DIA UDAH PUNYA ISTRI!!" kaget Tono sampai dia berteriak tanpa sadar dan langsung berdiri dari duduknya
"Ck!! Bisa pelan gak kamu ngomongnya kalo ada yang denger gimana!!" ucap bisik Sasa melihat ke arah pintu karena pintu Masih belum di tutup.
Sasa langsung menarik tangan Tono untuk duduk kembali, dan Sasa juga langsung menutup pintu agar tidak ada yang mendengar mereka berbicara.
"Terus mau gimana kalo udah gini? Masa depan Lo udah hancur. Di tambah si Aldi ternyata udah punya istri, sekarang Lo mau gimana. kakak tanya DEVIA!!" bentak Tono
Dari awal dia memang sudah tidak menyukai Aldi, karena dari awal Tono ingin Devia lulus kuliah dulu dan tidak ingin Devia terganggu dengan masalah percintaan, Tono ingin Devia fokus mengejar impiannya dulu Dan di tambah karena Aldi usianya yang sudah di atas 30 tahun membuat Aldi sedikit tidak percaya jika laki - laki yang sudah di usia dewasa belum memiliki pasangan hidup.
"gue juga gak tau bang kalo dia udah punya istri. gue juga pusing bang sekarang gue gak tau harus apa, seharunya Abang ngertiin gue dong bang. gue juga udah ngaku kalo gue emang salah tapi kan seharunya Abang bisa nenangin gue. gue juga pusing bang, gue gak tau haru gimana nyelesain masalah ini" balas Devia lebih emosi
"Tenangin Lo? Dengan semua pengorbanan yang udah gue lakuin gue udah banting tulang buat biaya kuliah Lo, dan Lo dengan seenaknya mau nikah dan liat sekarang Lo juga udah hamil di luar nikah. Gue dari awal udah bilang sama Lo gue gak suka sama dia kan, gue udah ada firasat buruk sama dia tapi apa Lo denger ucapan gue? Engga kan. Lo malah kekeh mau lanjuttin hubungan sama dia dan gak denger ucapan gue. Dan sekarang lihat apa hasil dari Lo yang gak mau dengerin ucapan gue. Gak ada kan, sekarang Lo yang pusing" emosi Tono menggebu gebu, sudah lelah dengan pekerjaan yang menumpuk di tambah adiknya sekarang berbuat masalah bertubi tubi.
Tono berdiri dari duduknya, dia menjambak rambutnya dengan kuat karena dia sudah frustasi dengan masalah ini.
Mereka merasa tidak punya cara untuk keluar dari situasi ini.
"Sekarang gue angkat tangan, terserah kalian mau lakuin apa pun" frustasi Tono
"Tono inget ini adek kamu. Kamu harus ngertiin dia dong" ucap Ratna
"Hah!!! Mamah selalu ngomong hal yang sama berulang kali, tapi apa mamah bisa ngertiin anak mamah yang lain. Anak mamah bukan Devia aja mah, anak mamah masih ada 3 orang lagi tapi mamah terlalu fokus sama Devia jadi ke 3 anak mamah ini kaya gak ada gunanya. dulu aku udah bilang sama mamah, Tono ada firasat buruk sama si Aldi tapi apa mamah denger engga kan. Mamah terlalu fokus dengan dia yang berkerja di kantor pemerintahan membuat mamah lupa kalau Tono nyekolahin dia buat ngangkat derajat keluarga kita lagi. Buat memperbaiki keluarga kita lagi. Tapi mamah lebih merelakan kuliah Devia buat nikah sama si Aldi. Dan sekarang mamah liat gimana akhirnya" emosi Tono sampai terlihat tangannya terlihat gemetar.
Dia sudah menahan amarah ini cukup lama karena dia tidak mau menyakiti hati Ratna dan dia juga menuruti semua ucapan Ratna tapi apa yang dia dapat, tidak ada...
Dengan emosi yang masih menggebu gebu, Tono pergi ke kamarnya dengan emosi yang masih memuncak...
"Sekarang terserah mamah sama Lo, gue udah gak peduli lagi" ujar Tono sebelum dia menaiki tangga dan sambil menunjuk Devia....
...DUKUNG JUGA YA NOVEL TERBARU KU...
..."TERNYATA AKU ADALAH MADUNYA"...
...TERIMA KASIH...