kisah cinta Binar Rarasita dan Dipta Narareya.
kisah ringan, dan berujung kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andaru Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Kemarahan Dipta
Sebulan sudah berjalan sejak kejadian buruk yang menimpa Ibu Dipta, Beliau sekarang tinggal bersama Dipta dengan segala kebutuhan yang dipenuhi oleh Dipta.
Apakah Dipta senang? Tentu saja.
Karena dari kecil Dipta tidak pernah diurus oleh kedua orang tuanya terutama Ibunya.
Dipta yang sekarang sudah mandiri, bahkan sudah memberikan ATM khusus untuk kebutuhan ibunya.
Dipta bahagia saat ini, dia bisa dekat dengan ibunya Juga memiliki kekasih yang pengertian seperti Binar.
Binar sendiri sudah berkenalan dengan Ibu Dipta, walau mereka belum dekat. Karena Binar orang yang susah untuk beradaptasi, sementara ibu Dipta adalah orang yang sedikit kaku.
Saat ini Binar sedang menemani Dipta bekerja.
"Gimana keadaan Mamah kamu mas? " Tanya Binar.
"Baik kok sayang" Jawab Dipta singkat,
"Kalau ada waktu, kamu ajak deh mamah kamu jalan - jalan, biar dia gak sumpek di Apart sendirian " Usul Binar.
"Boleh juga, nanti coba deh aku atur waktunya yaa " Jawab Dipta.
"Makasih yaa, kamu udah disamping aku, dan berusaha buat ngertiin mamah ku, walau aku tau mamahku memang orang yang kaku " Ucap Dipta lagi sambil mengelus kepala Binar dengan sayang.
"Sama - sama, dia kan Mamah kamu, jadi aku harus berusaha menerima dong gimanapun keadaannya " Jawab Binar sambil tersenyum.
Setelah bercakap - cakap beberapa saat, Dipta mengantar Binar pulang.
Sesampainya diApartemennya, Dipta mencari ibunya yang ternyata sedang dikamar mandi.
Saat Dipta akan berlalu, Ponsel ibunya pun berbunyi. Dan betapa murkanya ternyata yang menghubungi ibunya adalah laki - laki yang memukuli ibunya tempo hari.
Ditambah ketika Dipta mengecek aplikasi pesan ternyata mereka tetap rutin berkirim pesan.
"Kamu sudah pulang nak? " Ucap Ibu Dipta, pada Dipta yang duduk Disofa ruang tamu.
Tak ada jawaban dari Dipta, Ibunya pun berinsiatif untuk menyiapkan makan malam.
"Mamah siapkan makan malam kamu dulu ya, kamu pasti capek" Ucap Ibu Dipta lagi.
"Gak perlu " Jawab Dipta singkat
"Kamu kenapa? Mamah ada salah apa? " Tanya mamah Dipta bingung.
"Sejak kapan mamah berhubungan dengan laki - laki itu lagi? " Tanya Dipta pada Ibunya.
"Eeee... Maksut kamu apa nak? Mamah gak ngerti. " Jawab mamah Dipta gugup.
"Mamah gak usah pura - pura gak tahu deh," Ucap Dipta , dengan wajah marah melihat kearah Ibunya.
"Kenapa mamah masih berhubungan dengan laki - laki bajingan itu mah? " Tanya Dipta lagi.
Ibu Dipta tidak menjawab hanya menunduk sambil meremas kedua tangannya.
"Apa mamah secinta itu sama dia, sampai mamah rela bohong ke Dipta mah? " Tanya Dipta lagi.
"Engga gitu nak, mamah gak bermaksud seperti itu" Jawab Ibu Dipta yang mulai mengeluarkan air mata.
"Sekarang Dipta tanya, Mamah pilih Dipta atau laki - laki itu?" Tanya Dipta.
Mamah Dipta tak bisa menjawab hanya menangis saja.
"Kalau memang mamah memilih laki - laki itu, silahkan! Tapi jangan harap Dipta akan menerima mamah lagi! " Ucap Dipta marah.
Dengan marah Dipta keluar dari Apartemennya dan mengendarai mobil nya dengan ugal - ugalan menuju rumah kekasih hati nya , Binar.
Mungkin ia akan menginap disana beberapa Hari untuk menenangkan hatinya yang marah.
Dia butuh Binar saat ini, Hanya binar lah yang mampu meredamkan amarah nya juga kekecewaan nya kepada ibunya yang masih berhubungan dengan laki - laki yang jelas tidak baik. bahkan tega melukai ibunya itu