Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih tentang Lintang
Lintang masih menunggu seseorang yang sangat ingin ia temui, namun jauh di dalam lubuk hatinya, Lintang takut menyakiti perasaan wanita yang selama ini sangat baik kepadanya, namun karena perasaan Lintang terlalu kuat kepada Kania membuat Lintang tidak mau membuka hati untuk wanita itu, dan malah Lintang sering membuat wanita itu terluka.
Saat Manisa hendak turun dari motor Jiko ia tidak jadi turun karena masih ada sisa rasa takut yang menggema di relung hatinya yang terdalam, bahkan hal itu membuat kedua mata Lintang membulat sempurna, ia terkejut dengan apa yang ia lihat, kenapa harus Jiko?.
"Jiko, aku takut,"ucap Manisa merasa takut.
"Manisa, jangan takut, aku akan menemanimu, kan kita teman,"ucap Jiko.
"Iya Jiko, aku tidak mau berurusan dengan dia lagi,"ucap Manisa.
"Emm, iya Manisa tapi masa kita mau didepan gerbang terus, turun dulu aku parkir motor ku dulu,"ucap Jiko.
"Ikut Jiko,"ucap Manisa.
"Oh oke,"ucap Jiko.
Lintang benar-benar dibuat tidak percaya berkali-kali oleh apa yang ia lihat, jika kemarin ia masih melihat ada binar cinta di balik ketakutan Manisa kepadanya kini? Manisa memilih bersama Jiko, kenapa harus Jiko?.
"Lintang, kamu kena hukuman ya? Ngapain jagain gerbang? Oh aku tau kamu pasti mau lihat Manisa bahagia sama aku?"ucap Jiko.
"Enggak, aku pinjam Manisa sebentar ya, aku mau ngomong berdua sama dia aku janji gak akan gangguin dia,"ucap Lintang.
"Jangan sentuh dia atau kamu akan menyesal, Manisa kamu ngobrol aja dulu sama kaka kelas kita ini, aku mau ke kantin laper, mau makan nasi Padang, enak kayanya makan tunjang pagi-pagi, duhh, bye bye Manisa, aku tunggu di kelas ya,"ucap Jiko, yang sudah kepengin makan nasi Padang.
Manisa bingung melihat Lintang yang sendu, namun tangan Lintang meraih pergelangan tangan Manisa dan membawa Manisa menuju roof top sekolah mereka.
"Lepasin, aku udah ga mau ada urusan sama kamu lagi,"ucap Manisa.
"Kamu jangan gila Manisa, bagaimanapun malam itu ki__"tangan Manisa membungkam mulut Lintang.
"Jangan buat aku harus menampar mu sepagi ini Lintang!"tegas Manisa.
"Tampar saja, aku tahu aku yang salah,"ucap Lintang.
"Lintang, jangan ganggu aku lagi, aku bukan Manisa yang kemarin, semenjak sama Jiko aku banyak belajar, dan salah satunya belajar menjadi wanita tangguh, yang tidak gampang nangis,"ucap Manisa.
"Kalian?"pertanyaan Lintang menggantung.
"Sejak kapan seorang Lintang sepenasaran ini sama aku? Jangan dekat-dekat dengan ku, karena aku bukan wanita yang kamu kenal kemarin, yang hampir mati karena ulah jahanam mu,"ucap Manisa dan memutuskan untuk pergi meninggalkan Lintang yang berdiri mematung menatapnya bahkan saat ia pergi Lintang masih menatap punggungnya.
...****************...
Sepasang mata menangkap jelas apa yang terjadi diantara Lintang dan Manisa malam itu, apa yang dilakukan keduanya?
Apakah mereka akan terus menyangkal diri mereka sendiri?
...****************...
Sementara itu, Arkan dan Kania sedang menikmati coklat yang mereka beli di kantin, keduanya tengah asik dengan dunia mereka sendiri, Kania menyusun puzzle dan disebelah nya ada Arkan yang hanyut dalam lautan rumus matematika.
"Kania kamu sudah selesai pr nya?"ucap Arkan.
"Udah lah, aku gambar-gambar buku matematikanya, biar cantik,"ucap Kania.
"Kamu juga cantik,"ucap Arkan, sambil mengusap puncak kepala Kania.
"Woy udah lagi si adegan mesranya, banyak anak di bawah umur ni, uyy ada gosip"ucap Bimo.
"Apaan penting gak kalau enggak skip,"ucap Gilang.
"Iya, si Bimo suka ngarang bebas"ucap Pertiwi.
"Apaan si cepetan tar basi gosipnya,"ucap Yanu penasaran juga.
Arkan hanya diam dan melanjutkan misinya untuk mengerjakan 50 soal setiap harinya.
"Tenang geh, yang rumpi malah yang cowo yang cewe malah nyaman sama dunianya,"ucap Bimo.
"Emm biar si, cepet ngomong apa gosipnya?"ucap Gilang bersikeras.
"Ish iya we, Lintang narik tangannya Manisa ke rooftop buat minta maaf,*"Ucap Bimo.