Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab27
Gavin terlihat sedang fokus menatap brosur rumah yang ada ditangannya.
" Cie yang baru saja memenangkan tunder besar.sekarang mau beli rumah rupanya.wah inima perumahan elit."
" Kamu ambil ini aja Vin. Yuna pasti suka model Eropa minimalis kayak gini" Ucap Ardi menunjuk salah satu rumah yang ada pada brosur.
" Ini bukan untuk Yuna tapi buat seila untuk aku tinggali jika aku sudah menikah dengan Seila."
Bibir Ardi terkatup tidak lagi mampu mengatakan vapapun.ia tidak akan lagi mengatakan apapun untuk membela Yuna.
Gavin berdiri lalu membersihkan meja kerjanya.
" Temani aku Ar."
" Kemana?"
" Aku ingin membeli sesuatu untuk calon mertuaku.bantu aku memilihkan jam buat om Dodi."
" Ngak aku ngak bisa hari ini aku banyak pekerjaan."
" Hari ini aku kasih kamu libur.tapi kamu harus temanin aku.sekaligus temani aku lihat lihat rumah yang sudah aku pilih."
" BaikLah." Ucap Ardi pada akhirnya walaupun terdengar begitu tidak mood.
\_\_\_\_\_\_
" Apa om Dodi suka ya jam pemberian ku ini."
" Dia pasti sukalah.itu jamnya mahal sekali vin.seharga satu motor."
" Ngak apa apa ini semua aku lakukan untuk kelancaran hubungan ku dengan Seila."
" Terserah kamu sajalah Vin tapi kali ini Kamu harus meneraktir aku makan."
Dert dert
Terlihat nama seila pada layar handphone gavin.ia segera mengeser icon tombol berwarna hijau.
" Hallo sayang."
" Vin.kita makan yuk dicafe ewana .cafe itu lagi viral banget."
" Oh ia kalau begitu aku jemput kamu ya"
" Ngak usah sayang aku sudah ada didepan cafe kamu kesini aja" ucap Seila disebrang sana.
" Baiklah aku nyusul kamu."
Pangilan telpon itu terputus.
" Ayo Ar."
" Kemana?"
" Katanya mau makan,ya ayo."
" Sama Seila."
" Ia.seila sudah ada dicafe ewana aku tidak mau membuat dia menunggu terlalu lama."
" Ngak ah aku tidak mau jadi obat nyamuk diantara kalian."
" Ya udah kalau ngak mau ditraktir."
" Yaya aku ikut." Ucap Ardi dengan begitu malasnya.
Gavin dan Ardi sampai dilestoran ewana.netra mereka tertuju pada seila yang tengah duduk sendirian.
Gavin segera melangkah kearah Seila dengan senyuman yang begitu merekah disusul Ardi yang melangkah dibelakangnya dengan wajah yang begitu masam.
Yuna yang sibuk mencuci piring didapur terhenti saat melihat Gavin berjalan dengan senyuman yang merekah diwajahnya.
Ia mengutip lewat celah jendela untuk memastikan bahwa yang dilihatnya benar mas Gavin.
Netra Yuna menangkap sosok seila yang tengah duduk.dan Gavin menghampirinya.gavin memeluk seila dan mencumbui sebuah ciuman diatas pucuk kepala seila.
" Aku lama ya sayang."
" Ngak kok"
Ardi yang menyaksikan kebuncinan dua pasangan itu memutar bola matanya malas.
Sebentara didapur Yuna menghapus jejak jejak air matanya yang terjatuh seberapa pun dia menahan dirinya agar tidak menangis tapi air matanya tetap jatuh juga.
Yuna kembali melangkah kearah tumpukan piring yang sedang menunggunya.
Ia kembali mencuci piring piringnya dengan perasaan yang hancur.
" Astaga seila." Teriak Alina dengan suara yang terdengar mengema.
Seila,Gavin dan Ardi menoleh kearah Alina.
Alina memeluk seila dengan begitu eratnya.
" Astaga mimpi apa aku semalam.akhirnya setelah sekian lama aku bertemu lagi dengan pasangan bucin ini."
Alina,seila,Ardi dan Gavin memang berteman sejak SMA.
" Eh aku dengar dengar sebetar lagi kalian akan menikah ya?"
Seila tersenyum.
" Doakan kami ya Lin.semoga mimpi kami dari SMA segera tercapai."
Alina tersenyum sambil mengangkat kedua jempolnya.
" Sipp semoga kalian selalu bahagia amin."
Tawa mereka begitu pecah tapi tidak dengan Ardi yang hanya terdiam dan tatapannya terlihat tidak suka dengan kehadiran alina.begitupun Alina terlihat tidak suka dengan Ardi.
" Eh kalian mau pesan apa.!'
" Menu yang spesial aja yang ada disini."
" Oke baiklah."
" Ardi.kamu mau pesan apa." Ucap Gavin.
" Samain saja." Ucap Ardi ketus dan dingin.
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪