seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 (Laura bertemu Nico)
tidak dapat di percaya, bahwa klien yg berdiri di hadapan Laura itu adalah Nico. orang yg selama ini mencari keberadaan Laura
"silahkan duduk tuan" ucap Laura tersenyum.
"ouh, Nicole... " pria itu mengulurkan tangan nya
"Laura... " meraih tangan nya masih dengan senyuman di wajah nya
mereka pun duduk "maaf membuat Anda terburu-buru untuk datang nona, karena aku membutuhkan kado untuk ulang tahun istri ku. jadi aku begitu tidak sabar ingin datang kemari" jelas Nico dengan sangat ramah
"ooh tidak masalah tuan. " ucap Laura
saat itu Elif pun masuk membawa beberapa contoh gambar model perhiasan dan berlian yg akan di lihat oleh Nico "ini tuan silahkan.. " ucap Elif meletakkan album gambar di depan Nico. Elif pun melihat ke arah Laura, Laura pun hanya mengangguk kecil. Elif pun meninggal kan ruangan Laura.
"silahkan tuan, kau bisa memilih sesuai keinginan dan selera. " ucap Laura
"sebenarnya nona, aku tidak tau model seperti apa yg istri ku suka. mungkin kau punya beberapa rekomendasi!! " ucap Nico sembari membuka album foto itu
"hemm, aku tidak yakin tuan. karena selera setiap wanita itu bermacam-macam. aku sendiri suka yg kecil tapi menarik. " Laura pun bangun dan duduk di sebelah Nico. "maaf.. " ucap Laura sembari melihat album nya, mencari model terbaru.
"apa kau sudah lama mendirikan perusahaan ini!?? " tanya Nico
"ouh, belum lama tuan. baru berjalan 3 tahun" jawab Laura. "ini tuan, ini adalah model terbaru. disain nya kecil, namun terlihat mewah karena berlian di tengah nya. dan yg ini juga model terbaru, ukuran nya tidak terlalu besar dan berlian nya juga bisa memilih warna yg kau suka. " jelas Laura menunjukkan foto berlian itu
Nico pun melihat ke dua foto itu secara bergantian "hemm, seperti nya aku akan memilih yg ini. agar terlihat, ya... kau tau lah. " ucap Nico melihat Laura
"ya tentu tuan. pilih untuk warna berlian nya tuan"
"merah... istri ku suka warna merah" jawab nya langsung
"ouh pilihan yg bagus." Laura tersenyum sembari menulis "ngomong-ngomong tuan, kami punya berlian dari London. tapi kami juga memakai berlian dari dalam negeri, aku menawarkan jika kau mungkin kau ingin menggunakan berlian dari luar. " ucap Laura
"apa aku bisa melihat contoh nya, dan apa perbedaan nya" tanya Nico melihat Laura
Laura pun bangun berjalan ke meja kerja nya, mengambil sebuah kertas di dalam laci nya. lalu membawa nya kepada Nico "ini tuan, contoh gambar nya. kau bisa bedakan dengan yg ada di foto. hanya gambar saja terlihat perbedaan nya, kalau kau melihat asli nya. aku yakin kau tidak akan menyesal. " jelas Laura
Nico pun melihat gambar itu, dia melihat nya dengan teliti "baik, aku akan ambil yg import. berapa harga nya.?? " tanya Nico
"harga akan di tentukan setelah perhiasan selesai tuan, mungkin kisaran harga nya sekitar 500 ribu euro. harga yg cukup fantastik tuan, tapi aku yakin kau tidak akan menyesal. " ucap Laura meyakinkan Nico
"baik, aku ambil. apa aku perlu bayar DP...?? "
"tentang ini, sekretaris ku Elif akan menjelaskan nya nanti. " jawab Laura sembari menekan telfon yg ada di sebelah nya
"baiklah nona... " Nico mengangguk sembari melihat Laura "aku dengar kau adalah istri dari tuan muda Vino. ah maaf, maksudku Alvino Leonardo anak tunggal dari tuan Marco Leonardo. "
Laura pun terdiam mendengar ucapan nya "benar tuan, kau seperti nya mengenal suami ku!?? " Laura pun menanggapi nya dengan santai sembari masih menulis
"siapa yg tidak mengenal nya, dia menerus kan perusahaan ayah nya. dan juga, bisnis hitam ayah nya" ucap Nico bertujuan
Laura pun menghentikan aktifitas nya "bisnis hitam!?? aku sungguh tidak tau kalau Vino memiliki bisnis hitam. dia terlihat orang normal pada umum nya, maksud ku berangkat ke kantor, mengurus keluarga. dan dia juga pria yg lembut. " ucap Laura bertabrakan dengan dengan asli nya
"ouh benarkah, mungkin aku yg salah. maaf seperti nya aku salah mengenali orang" ucap Nico
"tidak apa-apa tuan, itu hal yg biasa. " ucap Laura tersenyum
Elif pun masuk ke ruangan Laura, Laura pun berdiri "ini pesanan nya, tuan Nicole meminta agar cepat selesai. kau tau kan apa maksud ku!?? " Laura memberikan catatan kepada Elif
"baik... mari tuan, aku akan menjelaskan tentang harga dan prosedur nya " ajak Elif ramah
Nico pun berdiri "senang bertemu dengan mu nona, dari tadi aku mencoba mengingat. seperti nya pernah bertemu dengan mu, tapi ya sudah lah. mungkin memang ingatan ku sudah buruk" ucap Nico
"tidak apa-apa tuan, aku juga senang kau datang. " ucap Laura
Nico dan Elif pun keluar dari ruangan, Laura pun menjatuhkan tubuh nya ke atas sofa.
******
Plak...... sebuah tamparan keras pun mendarat di pipi Vino yg di lakukan oleh tuan Marco "keterlaluan, wanita itu hampir saja membunuh semua anak buah kita. apa kau tidak sadar akan hal itu. " murka tuan Marco kepada Vino karena telah mengetahui yg terjadi di markas "Vino, aku sudah katakan. putuskan untuk hidup mu, kalau kau menyia-nyiakan berlian demi serpihan kaca. selera mu sungguh murahan" ucap tuan Marco masih memandang Vino yg hanya diam dan menundukkan kepala nya.
"maaf ayah, aku tidak akan melakukan nya lagi. aku akan segera mengakhiri nya ayah" ucap Vino
"apa kau sudah bisa melihat sekarang. siapa yg membuat masalah, dan siapa yg membereskan masalah. mengerti lah Vino, wanita pilihan ku bukan lah hanya tentang martabat."
"aku tau ayah, aku berjanji kali ini tidak akan salah lagi. tolong berikan aku waktu" saut Vino lagi
tuan Marco pun terdiam sembari memejamkan mata nya, mengambil nafas dalam "bagaimana Laura, apa dia terluka. aku dengar dia sempat di serang oleh Nico!?? " tanya tuan Marco
"dia baik ayah, hanya mengalami memar di bagian kaki dan pipi" jawab Vino
"jika sampai Matteo tau, putri nya terluka kerena keteledoran mu. apa kau bisa membayangkan apa yg akan di lakukan nya pada mu!!? mengenang Laura adalah putri kesayangan nya" tuan Marco masih belum cukup menyeramahi anak nya itu
"aku akan menghadapi kemarahan tuan Matteo ayah. "
"tentu saja, apa kau akan berlari. sekarang pulang lah, aku tidak ingin mendengar sampai kau membuat kesalahan atau masalah lagi" tegas tuan Marco
"baik ayah... " jawab Vino dan berlalu pergi meninggalkan ayah nya. Vino menyadari sepenuh nya, bahwa kesalahan kali ini memang karena diri nya. dia pun mengemudi kan mobil nya untuk pulang.