Setelah kehancuran dunia, munculah Cubex, pintu dimensi antar planet berikut kemunculan Artefak User yang dapat membuat manusia berubah menjadi Mutan berevolusi. Semua datang bukanlah sebuah kebetulan atau bencana alam semata namun ada rahasia dibalik semuanya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rick Tur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Serum
“Baik Prof. “ Joe semangat.
“Ayo kita ke laboratorium. “ Ajak Profesor.
Mereka memasuki laboratorium tempat area terlarang. Beberapa karyawan cuman melihat kedatangan kepala keamanan bersama. Semua orang tahu kalau kepala keamanan ini adalah anak kesayangan Profesor.
“Pinjamkan aku satu sample serum kecantikan. “ Joe terlaku semangat.
Apa yang membuat nya ingin melakukan percobaan adalah karena ucapan dari X-Stride. Pria yang telah di bunuhnya itu mengira kalau dirinya memiliki obat yang dapat menambah kekuatan. Seandainya obat itu benar-benar ada maka perusahaan yang membuatnya pasti akan sukses. Jika itu terjadi maka Kate tidak akan menjadi tunangan keluarga Raga.
Profesor mengambil salah satu tabung reaksi dari dalam kulkas lalu memberikannya kepada Joe. “ Kau tahu Pejantan? Satu tabung serum ini harganya diatas gajimu berkali lipat. “
Joe tidak perdulikan ucapan Profesor. Diambilnya tabung itu lalu diamati. “Efek khasiatnya cuman 11,3% jika wadahnya 1 ; 1. Jika wadahnya lebih besar maka khasiatnya terlalu rendah. “
Profesor bergidik mendengar nya. Joe menilai tanpa sebuah alat. Serum yang di berikan memang memiliki khasiat terendah. Ucapan Joe sama seperti hasil komputer. Dari mana anak badung ini tahu?
Joe sekarang memiliki kemampuan prediksi. Setiap sesuatu yang dilihatnya maka akan terlihat persentase di matanya. Demikian dengan serum ini.
Joe mengeluarkan kartu 2H. Pengamatannya memberikan reaksi perubahan persentase. Di matanya jika serum di gabungkan dengan kartu 2H maka akan menghasilkan kasiat sebesar 19,33 %. Joe senang terhadap pengamatan nya itu. Dia lalu menarik 2H miliknya tanpa di proses. Jadi khasiat 2H sama dengan 8%. Tanpa serum itupun khasiat 2 H tetap 8%. Jika 5H maka khasiatnya bertambah 20%.
“Apa yang kau lakukan? Apakah kau hendak bertaruh? “ Profesor bingung dengan tingkahnya Joe.
“Prof. Apakah anda punya serum untuk kekuatan tubuh. “
“Tidak. Tapi kita punya serum mengencangkan otot wajah. Terbuat dari bahan herbal. “
“Pinjamkan satu prof. “
Walaupun enggan, Profesor tetap bergerak juga. Ketika Profesor memalingkan muka maka Joe memasukan Kartu 5H kedalam serum. Seperti biasa, kartu mulai terbakar, percikan energi dipindahkan ke wadah serum yang tersedia. Cara kerjanya sama saja ketika Joe akan memberikan kekuatan energi sihir kartu ke salah satu anggota rekannya. Hanya saja saat ini tidak di kirimkan kepada manusia, melainkan ke cairan serum.
Joe telah melewati 12 jam waktu dari pemakaian kartu terakhir. Jadi Joe telah memiliki kartu sihir yang lengkap kembali. Sejak kartu 5H digunakan maka kartu angka 2 sampai 4 tidak dapat di gunakan Buff nya.
Profesor kembali membawa tabung reaksi yang terisi serum berwarna coklat kemerahan. Joe mengambil serum itu lalu memberikan serum kecantikan kepada Profesor.
“Prof. Tolong di cek. Serum kesehatan ini telah naik khasiatnya menjadi sekitar 30% lebih. “
“ah. Dasar pejantan. Aku akan menyimpannya kembali. “ Tentu saja Profesor tidak mungkin percaya.
“Tidak Prof. Tolong di periksa untuk mematikan teori ku. “ Joe memaksa.
Profesor hendak mengomel. Tapi dia terhenti. Dia teringat akan perkataan Kate secara empat mata ketika Joe baru masuk di pabrik ini.
“Apapun yang dilakukan Jonah, anggap saja aku yang melakukannya. Apapun yang diinginkan Jonah anggap saja aku yang menginginkannya. Anggap saja Jonah adalah Aku. Jadi aku yang bertanggung jawab sepenuhnya atas Jonah. “
Profesor jadi serba salah. Jika Dia melakukan maka sama saja dia di perintahkan oleh Satpam. “Huh. Dasar pejantan. “
Profesor pergi ke ruangan komputer. Dia memerintahkan seorang petugas.
“Untuk apa di cek lagi Prof. Ini kan sudah melalui proses pengujian. “ Pegawainya bukan orang yang tidak ada kerjaan, tentu saja dia enggan melakukan pekerjaan yang sia-sia.
“lakukan saja. “ Profesor berbicara agak keras.
“Yah sudah nanti saja. “ Balas karyawan Laboratorium itu.
“Sekarang.”
Dengan terpaksa karyawan itu melakukannya. Karyawan itu melakukan utak atik di komputer lalu menaruh serum di sebuah kotak pengecekan. Profesor menunggu hasil sambil mengambil koran untuk di baca.
Karyawan itu berdiri, kursinya bergeser keras. Kaca matanya hampir jatuh.
“Ada apa? “ Tanya Profesor.
“Tolong kemari sebentar Prof. “ Karyawan itu memanggil tapi matanya tetap di depan komputer.
Profesor dengan enggan menghampiri. Jika ada virus atau kerusakan, seharusnya memanggil teknisi.
Profesor berdiri di samping karyawan itu sambil memandang layar komputer. Profesor menggoyang kaca matanya meskipun tidak ada yang salah. Kepalanya di condong kan ke depan komputer seolah tidak terbaca tulisannya. Mulutnya ternganga tetapi tidak ada kata kata yang keluar.
Profesor langsung berlari meninggalkan karyawan itu. Dia berlari seperti takut ketinggalan kereta. Begitu terburu-burunya sampai hampir terjatuh. Lupa kalau umurnya sudah tua.
“Apa yang kau lakukan terhadap serum itu. “ Profesor memegang pundak Joe, begitu tiba di hadapan pemuda itu. “Apa yang kau lakukan. Cepat katakan. “
“Apakah Prediksi ku benar. ? “ Tanya Joe.
“Ini adalah produk terbaik kita selama ini. “ Profesor masih menggoyangkan tubuh Joe. “Katakan padaku. Apa yang kau lakukan. “
“Nanti akan ku katakan. Sekarang coba cek serum ini. “ Joe memberi serum yang satu lagi.
Profesor mengambil serum itu lalu pergi. “Kau harus menjelaskan padaku Pejantan. “
Joe menunggu dengan sabar. Kemudian Profesor berlari lagi kepadanya. Wajahnya lebih melotot dari sebelumnya.
“Jonathan Kesek. Aku mencintaimu. Katakan padaku. Apa rahasianya. “ Profesor membuka kedua tanganya seolah akan memeluk Joe. Ini pertama kalinya Profesor memanggil nama lengkapnya.
“Perusahaan kita akan sukses. Bagaimana cara kau memproduksi ini? Berapa banyak kau bisa ciptakan ini? Kita harus fokus dan semakin gencar. “ Profesor terlalu bersemangat.
“Tenang Prof. Aku hanya dapat memproduksi dua setiap harinya. Karena harus menggunakan sihir. “ Joe menyampaikan fakta. Karena kartu sihirnya hanya bisa 2 X sehari. Harus cooldown 12 jam. Hanya Joe tidak mengatakan kalau dia bisa memproduksi dengan kualitas lebih besar. Masih ada kartu angka 6 sampai 10.
“Terlalu lambat. Seandainya ada di produksi menggunakan bahan maka dapat di perbanyak. “ Profesor seperti sedang berbicara dengan dirinya sendiri.
“Prof. Prof... Hallo....” Joe memegang lengan Profesor. karena Profesor itu seperti sedang asik dalam pikirannya sendiri. “Aku punya pertanyaan. Apakah produk ini dapat menaikan saham. “
“Tentu saja. Harganya juga sangat tinggi. “
“Bagus. Dengan demikian CEO tidak perlu menikahi keluarga Raga. “ Joe jadi semangat.
“Apa? “ Profesor bingung.
“Kalau saham kita naik maka CEO tidak perlu menikah. “ Joe merasa senang.
“ikut aku. “ Profesor mengajak. Mereka berjalan menyusuri lorong. “Apapun hubunganmu dengan CEO itu tidak akan mengubah keadaan. Karena Merger harus terjadi. Ini semua hanya bisnis semata dan tidak ada hubungannya dengan hati. “
“Apa maksudmu Prof? Bukankah pernikahan ini terjadi karena saham jatuh? “ Joe butuh penjelasan akurat.
Mereka memasuki ruang Profesor pribadi. Tidak ada yang boleh masuk kamar ini termasuk petugas kebersihan. Kamar ini sangat berantakan, banyak kertas di mana-mana. Tempat sampah sudah penuh, bahkan sampai meluap keluar. Toples permen dan bungkusan permen berserakan di meja. Tapi tidak ada asbak ataupun abu rokok.
Profesor mengambil sebuah kartu lalu memberikan kepada Joe. Kartu Undangan Pernikahan.
Joe menerima undangan itu lalu membaca sampulnya. Disana tertulis nama Chaterine Smith dan Rudolph Raga.