NovelToon NovelToon
Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Kantor / Cinta Terlarang / Poligami / CEO / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:61.4k
Nilai: 5
Nama Author: misshel

"Ini putri Bapak, bukan?"
Danuarga Saptaji menahan gusar saat melihat ponsel di tangan gadis muda di hadapannya ini.
"Saya tahu Bapak adalah anggota dewan perwakilan rakyat, nama baik Bapak mesti dijaga, tapi dengan video ini ditangan saya, saya tidak bisa menjamin Bapak bisa tidur dengan tenang!" ancam gadis muda itu lagi.

"Tapi—"

"Saya mau Bapak menikah dengan saya, menggantikan posisi pacar saya yang telah ditiduri putri Bapak!"

What? Alis Danu berjengit saking tak percaya.

"Saya tidak peduli Bapak berkeluarga atau tidak, saya hanya mau Bapak bertanggung jawab atas kelakuan putri Bapak!" sambung gadis itu lagi.

Danu terenyak menatap mata gadis muda ini.

"Jika Bapak tidak mau, maka saya akan menyebarkan video ini di media sosial!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33. Saya Sih Mau-Mau Saja

Beby baru menyadari bahwa keputusan Danu memanggil temannya adalah keputusan yang tepat. Penghitungan suara masih berjalan, tetapi pengunjung benar-benar padat. Keluarga Mila juga hadir, tanpa menunjukkan ada yang salah dengan keluarga mereka.

"Iya, sedang sakit, minta do'anya ya." Hasan kurang lebih seperti itu menjawabnya setiap kali ada yang bertanya tentang keberadaan Mila.

Jadi Danu tidak terlalu repot menjawabnya. Kakaknya sudah membentengi dengan begitu sempurna. Candra bahkan hadir disana, mewakili ibunya, tanpa banyak drama. Sementara Cakra menemani sang ibu di rumah. Pengaturan yang luar biasa sempurna.

Hari kedua pasca pemilu, Beby berangkat kerja seperti biasa. Bedanya hari ini diantar oleh Danu yang kentara sekali sangat lelah. Namun, pria itu terlihat senang.

Masalahnya, Beby kepagian datangnya, jadi kantor belum buka. Bahkan cleaning service nya baru sampai buat buka rolling door lobi.

"Nanti temanmu suruh ke rumah lagi aja." Danu berkata seraya menghentikan mobil yang telah sampai di halaman pabrik tempat Beby bekerja. "kayaknya nanti makin rame di rumah."

"Lihat nanti aja, Pak ... kemarin aja mereka sungkan dan milih sembunyi di kamar saking banyaknya orang gede yang datang." Beby bersiap turun.

"Oh, ya, Pak!" Beby seakan teringat sesuatu. "Kalau saya minta ganti rugi 500 juta ke Clara, kira-kira yang bayar Bu Mila apa Bapak?"

Danu langsung nyambung. "tuntut saja semau kamu asal itu bisa bikin Clara jera."

"Ya maksudnya kalau ujung-ujungnya dibayarin Bapak mending saya biarin Clara di penjara aja, tujuan saya laporin dia kan biar dia jera." Beby menjelaskan motifnya.

"Tetap ada dendanya juga nantinya," jawab Danu sembari berpikir. "Nanti akan saya buat Clara tidak bisa minta uang pada saya jika memang ibunya memilih jalan damai."

Beby sedikit mencebik, "nanti Bapak dikira belain aku loh kalau nggak boleh?"

Raut muka menakut-nakuti itu membuat Danu tertawa. "Kamu takut kalau mereka mikir begitu ke kamu?"

"Enggak juga!" jawab Beby menggeleng. "Malah sengaja akan aku katakan ke Clara kalau bapaknya tidak akan kasih uang buat bayar itu."

Tawa Danu kian meledak.

"Bapak siap emang kalau dimusuhi anak sendiri?" Beby kian gencar menakut-nakuti Danu. "Yang aku katakan ini pengaruh buruk loh, aku auranya negatif mulu loh."

Danu masih tertawa untuk beberapa saat dan Beby masih setia menunggunya berhenti, dengan ekspresi wajah yang cenderung sarkas. Menurutnya Danu punya selera humor yang dangkal. Jokes garing saja dia tertawa sampai terbahak-bahak.

"Ya ampun, Beb, ternyata kamu orangnya seperti ini, ya? Kupikir kamu itu galak loh orangnya, pertama ketemu aku pikir kamu judes." Danu berkomentar.

"Lah, saya pikir bapak keluarga cemara," balas Beby sarkas. Dih, nggak lihat tengkuk sendiri ngatain orang lain.

"Nggak malu sama baliho segede harapan orang tua itu emangnya?" sambung Beby sinis. "Baliho saja harmonis sama istri dan anak, ternyata aslinya harminus!"

Danu terkekeh alih-alih tersinggung. "Demi citra yang baik, beginilah kami selama ini. Itu kenapa kamu saya sembunyikan, biar kita bisa nakal tanpa ketahuan orang luar."

"Hah? Apa? Nakal?" Beby sedikit tertawa mendegarnya. Tidak percaya ajakan pria yang begitu datar dan dingin ini se ajaib ini. "Ingat umur kalau mau nakal, udah telat umur segini nakal tuh."

Danu nyengir. "Nggak ada kata telat untuk nakalin istri sendiri."

"Dih!" Beby berdecih. "Puasa 9 tahun efeknya begini, ya?"

Danu menggaruk pelipisnya. "Sebenarnya, selama ini saya nggak terlalu memikirkan, tapi setelah ketemu kamu, kok rasanya jadi pengen ya."

Beby waspada. Ini harus salting apa harus merasa jadi pelampiasan? Pria tua yang kesepian, ketemu daun muda yang masih fresh, nafsu makannya muncul gitu apa gimana?

Melihat Beby diam, Danu jadi tidak enak hati karena terlalu berterus terang mengungkapkan keinginannya. Itu juga karena Mas Bupati yang menggodanya. Karena sampai saat ini, pihak luar hanya Bupati saja yang tahu soal ini.

"Mas Danu harus lebih jujur, ungkapkan apa yang Mas Danu inginkan. Ini kesempatan terakhir Mas Danu membina rumah tangga dibawah kendali Mas sendiri," begitu nasehat Bupati Windu kala itu. Waktu dimana Danu merasa dirinya telah salah mengambil langkah dengan setuju menikahi Beby.

"Beb, ini bukan sesuatu yang harus jadi beban kamu, aku cuma mengatakan apa yang saat ini saya rasakan bersama kamu." Danu kemudian memegang tangan Beby, "Maaf kalau aku terlalu agresif, mungkin karena aku sudah tua, jadi kurang pengertian padamu yang masih muda dan langkahnya masih panjang."

Beby menatap Danu yang sedang menatapnya datar.

"Aku janji akan lebih pengertian lagi ke kamu."

"Hehe, jujur saja saya syok, Pak." Beby menggaruk pelipis karena bingung. "Saya biasanya diberi kata-kata manis yang hanya berujung kebohongan, tapi ternyata pria dewasa lebih realistis rayuannya. Lebih to the point dan saya gampang mengerti tujuan Bapak apa."

Seketika Danu gerah dibuatnya. Beby sedang memujinya ya?

"Jujur saja, saya hanya belum terbiasa dengan Bapak, saya ingin kenal Bapak, dan memantaskan diri agar bisa disebut istri. Saya hanya harus terbiasa dengan culture shock pasca putus dari buaya buntung itu, Pak ... sisanya saya mau-mau saja."

1
Jamayah Tambi
Ah habis
Jamayah Tambi
Mengarut la korang ni.Mandi 7 jenis bunga.Kenapa dipetik di kuburan.Nanti kena badi mayat.Beli saja di florist.Jangankan 7 jenis.100 pun dapat
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Check in saja Psk Danu
Jamayah Tambi
Ayah anak2 kamu mana Mila
Jamayah Tambi
Sebentar saja B.
Jamayah Tambi
Tua2 tak sadar diri Mila.Jahat terus.Bila nak tobatnya.Kubur dah kata mari,Rumah dah kata pergi
Jamayah Tambi
Ingat umur Mila
Jamayah Tambi
Beby ni betul ke tidak ni.Lurus bendul ke apa
Jamayah Tambi
Nak berhenti spa.Go on saja.Nikmati saja Beby
Jamayah Tambi
Teruskan aksi romantus kalian
Jamayah Tambi
Malu la sikit
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Lanjut saja
Jamayah Tambi
Dgn mertua pun musuh.
Jamayah Tambi
Galih yg tua gatal dan tak ada malu
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Nah,ambik kau Clara.Kau hanya bermodal canyik,kaya,sombong dan jalang.Bukan cinta yg tulus
Jamayah Tambi
Jadilah ibu tiri yg kejam Beby.Bslas apa yg dia buat padamu
Jamayah Tambi
Minta kau.
Jamayah Tambi
Mereka hanya suami isteri atas kertas saja
Jamayah Tambi
Makan di warung aja
Jamayah Tambi
Nanti Mila akan menyeksa Beby.Bukan Mila saja tapi Clara juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!