NovelToon NovelToon
My Man

My Man

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Elizabeth bukanlah gadis yang anggun. Apa pun yang dilakukannya selalu mengikuti kata hati dan pikirannya, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya. Dan ya, akibat ulahnya itu, ia harus berurusan dengan Altezza Pamungkas—pria dengan sejuta pesona.

Meski tampan dan dipuja banyak wanita, Elizabeth sama sekali tidak tertarik pada Altezza. Sayangnya, pria itu selalu memiliki seribu cara agar membuat Elizabeth selalu berada dalam genggamannya.

"Aku hanya ingin berkenalan dengannya, kenapa tidak boleh?"

"Karena kamu adalah milikku, Elizabeth."

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Elizabeth geleng-geleng kepala membaca chat dari Garuda. Pria itu mengatakan kalau dia patah hati karena Elizabeth akan menikah dengan Altezza. Ternyata setelah mengenal lebih dalam, Garuda termasuk orang yang lebay seperti Rhys dan Bernard. Padahal saat bertemu tadi, Garuda terlihat biasa saja dan tidak banyak bicara.

Elizabeth tersenyum geli, bagaimana bisa pria itu menyukainya seakan mereka sering bertemu. Sedangkan Elizabeth sendiri masih belum tau sifat Garuda bagaimana.

"Dasar laki-laki," gumamnya sambil meletakkan ponselnya ke atas nakas, bersiap untuk tidur. Tapi, baru memejamkan mata selama lima detik, ponselnya berdering tanda telepon masuk.

"Siapa yang berani menggangguku malam-malam begini?" gerutunya sambil mengambil ponselnya kembali.

Melihat siapa nama yang tertera di sana, Elizabeth mendessah kasar.

Si tua

"Memangnya siapa yang berani menggangguku malam-malam begini selain dia?" gumamnya kesal. Karena tidak mau dipecat, Elizabeth pun menerima telfon dari Altezza dengan malas.

"Selamat malam, Pak Altezza. Ada yang bisa saya bantu?"

"Sedang apa?"

Elizabeth mengerutkan keningnya— merasa geli dengan pertanyaan Altezza.

"Saya mau tidur," jawab Elizabeth.

"Elizabeth, ubah cara bicaramu."

Elizabeth menutup mulutnya. "Ups! Aku lupa. Maaf, hehehe." Dia memutar bola matanya malas.

"Ubah menjadi panggilan video. Aku ingin melihat wajah calon istriku," ujar Altezza di seberang sana.

Demi apapun rasanya Elizabeth ingin muntah sekarang, Altezza benar-benar aneh, Elizabeth belum terbiasa dengan sifat pria itu yang berubah-ubah. Apalagi bersikap sok romantis yang sangat menggelikan.

"Tidak mau, aku sudah mengantuk, bukankah besok harus ke kantor? Lebih baik kamu juga tidur," tolak Elizabeth.

"Aku tidak peduli. Alihkan jadi panggilan video sekarang, Elizabeth."

Dengan malas-malasan, Elizabeth menuruti Altezza. Ya memang, pada akhirnya dialah yang akan kalah berdebat dan harus menuruti sang tuan.

"Apa?" Elizabeth menatap malas Altezza yang menatapnya. Sepertinya Altezza berada di ruang kerjanya saat ini.

"Sekarang tidurlah," ucap Altezza tanpa beban.

"Heuh? Lalu, untuk apa kamu menelpon ku?" Kening Elizabeth mengerut tak suka.

"Selalu begitu, dia selalu bersikap seenaknya. Dan sialnya lagi, aku tidak bisa membantah," batin Elizabeth.

"Tidurlah." Altezza menatap datar Elizabeth tanpa membalas pertanyaan perempuan itu.

Elizabeth berdecak, dia meletakkan ponselnya ke sembarang arah, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan segera memejamkan mata.

"Letakkan ponselmu dengan benar. Arahkan ke wajahmu, bukan ke langit-langit ruangan."

Elizabeth menghela nafas kasar. Ingin tidur saja rasanya sulit sekali. Lagi-lagi Elizabeth menuruti perintah Altezza. Belum menikah saja sudah banyak minta, apalagi kalau sudah menikah nanti.

"Puas?" Elizabeth menatap sinis Altezza yang tersenyum menyebalkan.

Tanpa menghiraukan Altezza lagi, Elizabeth segera memejamkan matanya, dia sudah benar-benar mengantuk sekarang.

Sedangkan Altezza sudah senyum-senyum sendiri dengan mata yang menatap wajah polos Elizabeth. Kapan lagi mereka sleep call seperti ini, kan?

****

"CEO FRY Company dikabarkan masuk penjara karena terjerat kasus pelecehhann dan penculikan. Kabarnya, pria dengan inisial nama AF ini telah menculik seorang gadis yang merupakan calon istri dari CEO ternama di negara ini. AF divonis hukuman—"

Elizabeth memberikan ponsel Lucina setelah mendengar poin utama berita hari ini. Tentu saja Elizabeth tau siapa AF tersebut. Apakah Altezza yang melakukannya?

"Aku pikir dia itu pria yang dermawan dan baik hati. Senyumannya benar-benar terlihat ramah, seolah dia benar-benar manusia yang baik." Lucina berdecak miris. Dia tau siapa Arhan, ya meskipun hanya melalui sosial media, tapi Lucina dapat melihat berapa ramahnya Arhan saat menyapa orang-orang.

"Dan dia adalah pengantin baru," timpal Rhys.

Saat ini mereka berada di kantin untuk makan siang bersama, ada Bernard juga.

"Ah, benar. Aku melupakan hal itu." Lucina menjentikkan jarinya. "Aneh, padahal selama ini dia tidak pernah terjerat kasus apapun. Tapi sekalinya dapat kasus, langsung tentang peleccehhan dan penculikan. Dia hebat memakai topengnya."

"Sudah takdir," tanggap Elizabeth. Mereka bertiga memang tidak tau kalau Arhan adalah mantan pacar Elizabeth.

"Benar kata Elizabeth," sahut Bernard pula.

Lucina mendessah kasar. "Aku jadi penasaran dengan orang yang dia culik. Katanya calon istri milik CEO terkenal? Siapa?"

"CEO terkenal, ya? Selain Pak Altezza, siapa yang terkenal di negara ini?" Rhys ikut kepo.

"Banyak." Bernard menimpali. Dia meminum airnya setelah selesai menghabiskan makanan.

"Lebih baik tidak usah mencari tau," celetuk Elizabeth membuat ketiganya menatap gadis itu. "Lagi pula itu bukan urusan kita, kan?"

"Aku setuju," timpal Bernard.

Lucina dan Rhys saling menatap, mereka berempat memang tidak pernah kompak. Pada akhirnya Lucina dan Rhys mengangguk pasrah. Tak apa jika sekarang mereka belum tau, nanti, mereka pasti akan tau siapa calon istri dari CEO terkenal itu.

"Aku sudah selesai, aku pergi dulu," ucap Elizabeth sembari beranjak membawa nampan kosong nya.

Melihat Elizabeth sudah pergi. Rhys buru-buru mendekat pada Lucina.

"Kita harus cari tau mulai mana?"

****

Elizabeth bersenandung sambil berjalan menyusuri lorong. Dia memperlambat langkahnya saat mendengar suara dari ruangan Altezza. Sejenak Elizabeth terdiam dan berusaha mendengarkan apa yang terjadi di dalam sana.

Saat mendengar suara pintu terbuka, Elizabeth buru-buru bersikap biasa. Dia tersenyum pada seorang karyawan yang keluar dari ruangan Altezza, wajahnya terlihat frustasi dan lelah.

"Sepertinya dia sedang tidak baik-baik saja," gumam Elizabeth, matanya terus memperhatikan punggung lelaki itu hingga masuk ke dalam lift.

"Huh ... Altezza memang manusia tidak berperasaan," gumamnya lagi. Dia hendak melanjutkan langkahnya, tapi tiba-tiba tangannya ditarik dengan kencang hingga Elizabeth menubruk dada bidang yang terasa keras.

Elizabeth mendongak dengan mata terbelalak. "Pak—"

Belum sempat Elizabeth melanjutkan perkataannya, Altezza sudah mencciuumm bibirnya lebih dulu, dan itu semakin membuat Elizabeth terkejut bukan main. Dia memberontak tapi Altezza langsung memeluknya dengan erat. Elizabeth mendongak dengan bibir yang masih dalam kuasa Altezza.

"Lepwasshh!!" Elizabeth memukul dada Altezza dengan kencang. Ciummaan sebrutal itu membuat Elizabeth nyaris kehabisan nafasnya.

Beruntung Altezza melepaskan bibir Elizabeth. Menyadari itu, si perempuan segera menjauhkan wajahnya, kedua tangan Elizabeth menekan dada bidang Altezza agar keduanya tidak terlalu dekat, sedangkan tangan Altezza masih memeluk pinggang Elizabeth dengan erat.

"Kurang ajar kamu!!"

Altezza sudah menduganya.

"Lepaskan aku, brengssek!" Elizabeth kembali memberontak.

"Sstttt ... tenanglah," ucap Altezza.

"TENANG?! TENANG KATAMU! SIA— hmmphhh!"

Altezza membungkam bibir Elizabeth lagi. Namun hanya sebentar, ia kembali menjauhkan wajahnya, matanya menatap tajam Elizabeth.

"Diam atau aku akan melakukan lebih dari ini?" ancam Altezza.

Nafas Elizabeth memburu, di dalam hati dia mengumpati pria di depannya ini. Elizabeth benar-benar marah sekarang.

"Brengssek! Badjjingann! Biaddab! Altezza benar-benar kurang ajar!!" maki Elizabeth dalam hati.

Altezza mengusap bibir bawah Elizabeth yang sedikit bengkak akibat ulahnya. "Aku tidak sengaja."

"Cih! Tidak sengaja apanya?!" Elizabeth menyahut cepat. "Ini termasuk peleccehhan! Kamu tidak ada bedanya dengan si badjjingann Arhan!"

Altezza menghela nafas lelah. Dalam sekali sentakan, dia menggendong Elizabeth dan membawanya ke dalam kamar istirahat.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!!" Kaki Elizabeth bergerak tak beraturan, tapi bukan Altezza namanya kalau membiarkan Elizabeth pergi begitu saja. Pria itu merebahkan tubuh Elizabeth ke atas ranjang lalu memeluknya.

"LEPAS!!"

"Elizabeth, sstttt ...," bisik Altezza.

Mata Elizabeth menatap tajam wajah Altezza yang berada tepat di depan wajahnya. "Kurang ajar kamu!" sentaknya.

"Aku tau."

"Argghhh! Pria siallann!" batin Elizabeth berteriak.

"Tidurlah."

Tidur katanya?! Bahkan Altezza bersikap santai seolah tidak melakukan apa-apa sebelumnya!

"Tidak mau! Menyingkirlah, aku tidak mau di sini!" Elizabeth berusaha mendorong tubuh Altezza.

"Tidur atau akan ku hamili kamu sekarang."

Seketika Elizabeth langsung terdiam kaku. Sial, pria yang memeluknya ini sangat berbahaya.

Bisa-bisanya Altezza bersikap biasa saja setelah melakukan itu pada Elizabeth. Dan Elizabeth tidak tau kenapa Altezza tiba-tiba melakukannya. Untung saja tidak ada orang tadi, kalau ada karyawan yang tau, bisa panjang urusannya.

Elizabeth benar-benar geram! Haruskah dia membalas sikap kurang ajar Altezza tadi?

"Elizabeth," tegur Altezza saat melihat Elizabeth masih membuka mata.

Detik itu juga Elizabeth memejamkan matanya, dia tidak mau Altezza kembali melakukan hal seperti tadi.

Altezza tersenyum miring melihat mata Elizabeth tertutup. Telunjuknya mengelus lembut pipi mulus Elizabeth, matanya menyiratkan sebuah rasa yang sulit dijabarkan. Entah apanya Altezza rencanakan sebenarnya.

Bersambung...

1
Marnala Rotua
keren ceritanya
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣berkah buat Al 🤣🤣🤣🤣
yourheart
kawal sampe nikahhh🤭🤭
yourheart
luar biasa
vj'z tri
🏃🏃🏃🏃🏃🏃 kaborrrrr 🤣🤣🤣
vj'z tri
semalam aku mimpii mimpi buruk sekali ku takut berakibat buruk pula bagi nya ,kekasih ku tercinta yang kini di depan mata asekkk 💃💃💃
vj'z tri
walaupun sedikit kan judul nya tetap terpesona aku Ter pesona memandang memandang wajah mu yang ganteng 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dyarryy
mumpung hari senin, yuk vote dulu🥰🥰
vj'z tri
jangan menilai dari cover nya pak bos 🤭🤭🤭
vj'z tri
byar koe ndok 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gak boleh bawa contekan kah 🤗🤗🤗
vj'z tri
😅😅😅😅😅😅😅😅😅sabar sabar sabar
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aku hadir Thor bpembukaan yang kocak
yourheart
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!