Rosa adalah gadis modern, yang tidak sengaja berpindah tubuh dan melewati waktu ke masa lalu serta merasuki tubuh Putri angkat kaisar yang memiliki nama yang buruk di kalangan masyarakat. kenapa, karena mereka sengaja menyebarkan cerita jelek tentang dirinya. Tak hanya itu, Putri kaisar yang bernama celine itu juga tak memiliki kekuatan. dia lemah, dan juga tidak bisa bertarung.
tapi ketika Rosa merasuki tubuh Putri angkat kaisar itu, perlahan-lahan semuanya berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. obrolan adik kakak
keesokan hari, ketika matahari masih belum memancarkan sinarnya, Putri Celine keluar dari kediamannya, dan mulai melakukan lari pagi yang biasa dia lakukan. sementara baju yang ia kenakan modelnya berasal dari zaman modern. tentu saja, jika harus berolahraga seperti ini maka tidak bagus jika menggunakan pakaian yang cukup ribet.
pakaian itu juga dilengkapi dengan sepatu olahraga dan topinya.
saat dia sedang lari pagi mengelilingi kebun yang ada di kediaman keluarga Baron, beberapa warga yang ditempatkan di sisi kediaman yang lain mulai menyapa ketika melihat kedatangannya.
"selamat pagi Nona.."
"selamat pagi Nona.." papa beberapa warga sambil membungkuk hormat. Putri Celine yang melihat mereka pun melambaikan tangannya Dan Tersenyum.
para warga yang menyapanya pun ikut merasa senang karena setidaknya masih ada bangsawan yang tidak mengabaikan mereka.
Putri Celine terus berlari mengitari tempat itu. sampai akhirnya dia tiba di perkebunan ayahnya yang sudah sebentar lagi akan dipanen. tak hanya padi dan gandum saja yang akan dipanen hari ini, namun beberapa sayur-sayuran dan juga buah-buahan juga akan dipanen.
merasa kalau sudah berlari cukup jauh dan sudah berkali-kali mengitari tempat itu, membuatnya langsung berhenti.
"hah!! Hah!!" nafasnya terdengar ngos-ngosan. dia pun langsung mengeluarkan air minum dari dalam ruang dimensi miliknya dan menekuknya sampai habis. dia yang berada di sedikit di daerah ketinggian langsung mendudukkan tubuhnya di bawah pohon yang rindang dan teduh. kemudian matanya langsung menerawang jauh ke depan.
"wah!! ternyata di sini enak juga ya. udaranya di sini sepoi-sepoi. tapi sayang di sekitar sini nggak ada pondok. terus para pekerjanya istirahatnya di mana ?" gumamnya pada dirinya sendiri dan mulai celingak-celinguk mencari keberadaan pondok atau saung.
"Apakah ayah tidak memerintahkan orang untuk membuat pondok tempat berteduh di sini ? kalau menurut aku ini adalah tempat favorit sih. belum lagi dia sedikit tinggi daripada daratan-daratan yang lain." kemudian Putri Celine kembali mengalihkan pandangannya ke bagian atas.
dan di sana juga masih terlihat kalau tanah di sebelah itu masih belum diolah. terbukti kalau masih ada beberapa pohon dan rumput-rumput serta semak yang masih belum dibersihkan.
"mm.. kayaknya di situ bagus deh kalau ditanam tanaman yang menyegarkan mata. tanaman-tanaman hias, dan juga untuk membuat pondok di sana. apa tanah itu masih masuk dalam wilayah ayah ya ?" gumamnya lagi.
karena dia sedikit merasa lapar, seolah-olah mulutnya ingin makan Yang segar-segar, membuatnya tanpa berpikir panjang mengeluarkan buah pir dari dalam ruang dimensinya. kemudian tanpa pikir panjang dia langsung melahap buah pir itu, yang memiliki rasa yang empuk manis dan mengandung banyak air.
"sepertinya aku harus ngomong sama ayah!! enak kalau berladang itu sambil bakar-bakar di atas gunung. hehehe!!"
"DOR!!"
"anjing!!!" teriaknya dengan reflek. sementara pelakunya adalah Felix, saudara kelimanya. dia datang bersama dengan adik mereka Alrico.
"hahaha!!! lucunya.!!" seru Felix Sambil tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi adiknya yang hampir saja melemparkan buah pir yang ada di tangannya, karena terkejut.
"astaga!! Kak Felix bikin kaget saja.!! kayak nggak ada kerjaan lain aja!!" ucapnya sambil memandang tidak suka. Felix yang menyadari hal itu langsung segera menghentikan tawanya dan mendekati adik perempuan satu-satunya di keluarga mereka.
"kamu kenapa perginya nggak bilang ?"
"betul itu!! Hem!! Riko juga marah sama kakak!! padahal Riko sudah menunggu kakak loh dari tadi.!! tapi Kakak nggak pernah ngajak Riko jalan-jalan.!!" serunya sambil melipat kedua tangannya di atas dada. Celine yang mendengar penuturan Adik bungsu mereka itu langsung menggarut kepalanya.
"aduh kak Felix, Rico, aku itu sedang jogging. mana sempat memikirkan kalian berdua." ucapnya tanpa sadar. Rico yang mendengar penuturan Kakak perempuannya itu berjalan mendekat dan kemudian duduk di samping kakak keenamnya.
"jogging..? Apa itu Kak ?"
Duar!!!
(astaga!! aku salah ngomong kayaknya!!) dia mulai melirik-lirik gelisah. takutnya kedua saudaranya ini mulai mencurigai kalau dirinya bukan jiwa pemilik asli tubuh ini.
"kenapa diam.?" tanya Rico lagi.
"hehehe!! jogging itu sama dengan artinya lari pagi. ya, kakak tadi lari pagi untuk mengeluarkan keringat. biar nanti, badan kakak tetap sehat dan terawat." ucapnya sambil tersenyum. Rico yang mendengar penuturan itu kembali memanyunkan bibirnya.
"Kakak sendiri yang mau sehat..? kita juga kan mau sehat Kak ? apalagi sudah 2 minggu semenjak kepergian kakak perempuan dan saudara-saudara yang lain, kami tidak tahu harus berbuat apa dan melakukan apa. seolah-olah kami menjadi anak yang dikurung orang tua di dalam rumah." ucapnya dengan jujur. Felix yang mendengar penuturan adiknya langsung berdecak.
"Jangan dibongkar dek!! astaga kamu ini malu-maluin.." gumam Felix dengan suara pelannya. Putri Celine yang mendengar penuturan saudara-saudaranya pun tersenyum.
"hihihi..!! Ya udah biasa aja. kakak perempuan minta maaf ya. jadi kenapa kakak dan adik berada di sini ? bukankah seharusnya berada di rumah ?" tanyanya. mendengar itu, keduanya pun saling memandang. kemudian langsung memasang senyum terbaik mereka.
"hehehe!! kita tadi tidak sengaja melihat Kakak lewat. makanya kita ngikutin dari belakang. Kakak lari kita juga ikutan lari.." ujar Rico dengan polosnya. mendengar itu Putri Celine pun hanya bisa menggelengkan kepala mendengar dan melihat kelakuan keduanya.
"oh iya!! sebentar lagi panen kan ? hari ini kita ikut panen sama ayah dan yang lainnya ?" tanya Putri Celine membuat kedua saudaranya itu langsung menatap dengan ekspresi yang lucu. Putri Celine yang melihat ekspresi kedua saudaranya itu langsung mengerutkan kening.
"kenapa..? kenapa kalian berdua jadi memandangiku seperti itu ? Apa ada yang salah dengan kata-kataku ?" tanyanya. keduanya dengan kompak menggelengkan kepala.
"kakak perempuan tidak salah ngomong begitu..?" tanya Rico membuat Putri Celine mengerutkan keningnya.
"memangnya kenapa..? ada yang salah dari kakak ?" tanyanya lagi. Rico dan Felix pun langsung menghela nafas.
"aduh dek!! sejak kapan sih kepala kamu jadi sepolos ini. itu! Rico sengaja bertanya seperti itu, karena kamu itu adalah anak bangsawan. ditambah lagi kamu seorang perempuan. biasanya, perempuan bangsawan itu tidak akan senang berada di kebun. Karena akan merusak dan merendahkan harga dirinya. ditambah lagi perawatannya pasti akan gagal. terus kamu, yang merupakan Putri bangsawan ditambah lagi pernah diangkat oleh kaisar menjadi putrinya, masa nggak takut kotor sih !" serunya membuat Putri Celine pun menyadari maksud keduanya.
"oh gitu!! enggak kok!! Aku sama sekali tidak berkeberatan. memangnya kenapa harus keberatan ? bukankah manusia diciptakan memiliki dua tangan itu harus bekerja ya.? kalau nggak kerja otomatis nggak hidup dong.?" ucapnya membuat kedua saudaranya mengangguk.
"Iya sih!! tapi masa kamu jadi bodoh!! perempuan-perempuan bangsawan itu lebih mengutamakan kecantikan dirinya untuk menarik perhatian. semakin cantik ia, maka semakin besar peluangnya untuk hidup enak dan memiliki banyak duit." mendengar itu, otak Putri Celine jadi blank. pikirannya langsung tertuju dengan gadis-gadis di zamannya yang memilih mencari uang dengan menggunakan jalan pintas.
ah, tapi, masak sih wanita-wanita bangsawan di sini itu memiliki sifat yang seperti itu ? rasanya sangat tidak mungkin sekali.