Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
...Happy Reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Bruk!!! Tendangan Greland sangat kuat membuat Kakak Mia terpental untuk kedua kalinya, dan ia sangat kesakitan. Sakit itu dua kali lipat dari yang ia rasakan pertama kali, dan ia tidak bisa menahan rasa sakitnya.
Greland mendekati Kakak Mia yang kini berdiri di depan pria itu, dengan wajah yang masih marah. "Ayo bangun lagi, kita selesaikan hari ini juga!" ucap Greland, sambil menunjukkan keseriusannya.
Saat Greland mengangkat tinjunya, pria itu ketakutan dan melindungi kepala dengan kedua tangannya. "Ampun, tolong ampuni aku. Jangan pukul aku lagi," ucap pria itu ketakutan, sambil berusaha untuk melindungi dirinya.
Greland hanya tersenyum, sambil menatap pria itu dengan mata yang penuh ejekan. "Kamu tidak perlu takut, aku tidak akan membunuhmu. Tapi, aku tetap harus menghajar mu," kata Greland, sambil menunjukkan kekuatannya.
Pria itu menggelengkan kepalanya dengan kuat, sambil masih melindungi kepalanya. "Aku mengakui, aku mengakui kekalahanku," ucap pria itu, sambil menunjukkan ketakutannya.
Greland tersenyum, sambil menurunkan tinjunya. "Kamu serius nggak mau tarung sama aku lagi? Benar-benar nggak seru," ucap Greland mengkerutkan bibirnya, sambil menunjukkan kekecewaannya.
"Aku... aku mengaku kalah, jangan pukul lagi, itu menyakitkan. Aku salah, tak seharusnya aku tidak mendengar kata adikku untuk memberi mu pelajaran," ucap pria itu, sambil menunjukkan ketakutannya dan kesediaannya untuk mengakui kekalahan.
"Baiklah kalau begitu, tapi aku tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja setelah ingin menghajar ku tadi," ucap Greland, tak ingin melepaskan pria itu begitu saja. Greland ingin membuat pria itu membayar untuk kesombongannya.
Greland berpikir sejenak, lalu tersenyum licik. "Aku punya ide, aku mau sesuatu sebagai ganti dari kekalahanmu," kata Greland, sambil menunjukkan rencana yang licik.
Pria itu merasa takut, karena ia tidak tahu apa yang akan diminta oleh Greland. "Apa... apa yang kau inginkan?" tanya pria itu, sambil menunjukkan ketakutannya.
"Berikan aku sesuatu untuk melindungimu dari tinjuku," ucap Greland, sambil tersenyum licik. "Sesuatu? Apa itu?" tanya pria itu bingung, karena ia tidak tahu apa yang dimaksud oleh Greland.
"Misalnya, duit atau barang berharga lainnya," jawab Greland, sambil menatap pria itu dengan mata yang penuh ejekan. "Oh ya, kamu terlihat seperti anak kuliahan ya? Sepertinya kamu punya laptop, bagaimana berikan aku laptop mu?" tanya Greland tersenyum manis, sambil menatap tas pria itu yang terlihat berisi laptop.
Pria itu merasa kaget dan tidak percaya bahwa Greland meminta laptopnya. "Laptop? Tidak, aku tidak bisa memberikannya," ucap pria itu, sambil menunjukkan ke-tidak sediaannya.
Greland hanya tersenyum, sambil menatap pria itu dengan mata yang penuh ancaman. "Kamu tidak punya pilihan lain, berikan aku laptop mu atau aku akan membuat kamu menyesalinya," kata Greland, sambil menunjukkan kekuatannya.
Pria itu terdiam, sambil mempertimbangkan pilihan yang ada dihadapannya. "Ba-baiklah," jawab pria itu akhirnya, sambil menunjukkan kesediaannya untuk memberikan laptopnya.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
semangat up banyak"ceritanya bagus