Hai Nama ku Azkia Andita besasal dari kampung datang ke kota untuk merubah nasib ku dan keluarga ku, Simak yuk kisah ku.
Kia.... teriak tuan muda anak majikan ku di dalam kamar nya karena aq bekerja di rumah keluarga Darren Anderson menjadi maid pribadi tuan muda di keluarga Anderson, aq menghampiri tuan muda dengan berlari secepat mungkin.
Iya tuan saya di sini, Kia masih mengatur nafasnya kala sampai di hadapan tuan muda Adrian Anderson.
Ck.. lama sekali kamu, carikan dasi yang lain, yang ini aku gak suka, sambil di lempar nya dasi itu ke arah Azkia.
"Baik tuan" Azkia pun mencari dasi lain yang cocok buat tuannya.
➖
➖
Adrian yang gelisah di ruangan tempat dia menunggu acara yg akan di selenggarakan dalam beberapa jam mendatang.
Bian apa kau sudah menemukan Siska?
Belum tuan anak buah ku sedang berpencar mencari Nona Siska.
*****
Nah loh apa yang terjadi 🤭
Yuk simak kelanjutan ceritanya 😅
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan siang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8 DUG DEG SER
💝.....
💝.....
💝.....
Hari tak terasa, baru tadi pagi menyapa, sekarang sudah sore, senja menyapa di langit begitu indah.
Setelah Azkia menyajikan kue yang tuan muda nya bawa, dia bergegas untuk menyusul ke kamar tuan muda Adrian.
Setelah sampai sudah berapa kali Azkia mngetuk pintu kamar tuan muda nya, tapi tak ada sautan di dalam.
Azkia pun lantas membuka pintu dengan hati hati.
"Ceklek... " seara pintu di buka.
Azkia pun masuk tapi tak ada tuan muda nya di sana, lalu Azkia berinisiatif, bergegas ke kamar mandi berniat untuk menyiapkan air untuk mandi tuan muda nya, karena Azkia pikir tuan nya belum masuk kamar.
Aaaaaa........ !!!!
Bruuuk...
Adrian dan Azkia dua dua nya terlihat syok, mereka terjatuh saat Adrian dan Azkia bersamaan membuka pintu kamar mandi, posisi mereka sekarang Azkia yang menindih Adrian.
Adrian yang normal tertegun dalam situasi ini.
"Astaga, Azkia cantik juga ternyata, kalau di lihat dari dekat gini, bibir ranum nya yang merah muda menggoda iman Adrian, mana gunung kembarnya empuk lagi, seperti nya ukurannya cukup untuk di gengam, body nya yang aduhai juga pantat yang berisi, mana dia udah bangunin ci Joni lagi." pikiran Adrian sudah ke mana mana.
"Astaga, dada tuan muda keras banget ya, tapi bikin nyaman juga, mana ada rasa yang mengalir, kaya air mengalir gitu, mana suara jantung tuan berdetak kencang lagi, eh apa ya rasanya ada yang mengganjal." pikiran Azkia pun ikut berkelana dengan rasa yang baru dia rasakan.
Keduanya terhanyut dalam pikiran masing - masing, sampai 1 menit berlalu pun belum ada yang menyadari, atau tak ada yang mau beranjak dari kenyamanan masing - masing.
Menit berikut nya baru Adrian sadar dia berdehem.
"Ekhem.... !!!" suara Adrian yang berdehem membuyarkan ikiran Azkia yang lagi melanglang buana.
"Eh.. maaf tuan." Azkia pun sadar, dan langsung berdiri.
"Ma-maaf kan saya tuan, saya pikir tuan tak ada di kamar, makannya saya berniat untuk menyiapkan air untuk mandi." jelas Azkia sambil terbata dan sambil menunduk.
"Iya sudah sana siapkan, dan lain kali kamu harus bersuara panggil saya kalo emang tak ada di kamar, ngerti Kia!" sahut Adrian penuh penekanan.
"I-iya tuan, saya tidak akan mengulangi, kesalahan saya, saya minta maaf sekali lagi." sahut Kia masih gugup dan takut.
"Hmmm... " hanya gumaman yang Adrian lontarkan, lalu Adrian pun keluar dari kamar mandi.
"Untung saja aku masih bisa mengontrol nafsu ku, kalau tidak habis tuh ci Azkia, mana ci Joni bangun pula, huft... mana susah nidurin ci Joni nya." gumam Adrian sambil mendengus kesal karena bisa bisanya ci Joni malah bangun.
Tak lama Azkia pun keluar dari kamar mandi, dan mempersilahkan tuan mudanya masuk, setelah Adrian masuk kamar mandi, Azkia pun menyiapkan baju untuk tuan muda nya kenakan.
Sudah semuanya beres, Azkia pun bergegas keluar, menuju dapur, dan memulai ritual memasak yang di bantu oleh Bi Inah.
➖
➖
Jam menunjukkan 19.00 WIB, itu tandanya jam makan malam, Bi Inah dan Azkia yang sedari tadi masak, sekarang mereka sedang menyiapkan makan malam di meja makan yang luas dengan 8 kursi ber jajar memutari meja yang berbentuk oval, setelah beres menata Azkia dan Bi Inah beranjak memanggil tuan dan nyonya mereka, Bi Inah memanggil tuan Darren dan nyonya Andini, sedangkan Azkia memanggil tuan Adrian.
5 menit kemudian, setelah tuan dan nyonya di panggil untuk makan malam, mereka pun langsung datang dan duduk di kursi masing masing, tak lupa Azkia, Bi Inah dan maid lain mempersiapkan tuan dan nyonya nya duduk di kursi tempat makan dan, melayani tuan dan nyonya nya.
Mereka pun dengan diam menikmati makan malam dengan hidmat, tak ada satu kata pun dari mereka.
Setelah semua nya selesai makan, papah Darren pun bersuara, bertanya pada Adrian.
"Adrian gimana dengan pekerjaan mu? baik baik saja kan? apa ada kendala salama papah di rumah sakit?" tanya Papah Darren.
"Alhamdulillah Pah lancar, proyek yang kemarin Papah pegang, sudah Ian kerjakan dan tak ada masalah, paling nanti tinggal meninjau lokasi lagi, setelah selesai pembangunan." sahut Adrian.
"Bagus kalau begitu, Papah percayakan semua tentang pekerjaan di perusahaan, termasuk proyek yang Papah pegang, sampai tangan Papah di nyatakan sembuh total oleh dokter."
"Siap Pah, Ian akan berusaha sekuat tenaga dan otak Ian, akan selalu di pergunakan dengan baik, dan tak akan mengecewakan Papah."
Papah Darren pun menepuk pundak Adrian pelan, sambil berkata " Papah bangga punya anak seperti kamu Yan, tapi ngomong ngomong apa kamu sudah punya pacar?"
Adrian yang mendengar pertamanya Papah nya yang tiba-tiba, Adrian kala itu sedang minum langsung tersedak.
"Uhuk... uhuk... "
"Pelan pelan dong sayang!" Mamah Andini yang panik melihat anaknya tersedak langsung berdiri dan menghampiri anaknya yang berada di sebrang dengan nya.
"Iya mah, aku gak apa apa kok mah."
"Ya udah, kita pindah aja yuk ke ruang santai, biar ngobrol nya juga santai." kata Andini.
Mereka bertiga pun berlalu menuju ruang santai.
Sesampainya di ruang santai, mereka pun melanjutkan perbincangan nya, yang tadi sempat terpotong.
Dengan tak sabar Papah Darren pun bertanya kembali dengan pertanyaan yang tadi.
"Gimana Yan apa kamu sudah punya pacar?" tanya Papah Darren lagi.
"Ada Pah, nama nya Siska dia cantik, baik, pengertian pula sama aku." ujar Adrian sambil tersenyum simpul saat menceritakan tentang kekasihnya itu.
"Kenapa gak di kenalkan sama Mamah dan Papah Yan?" yang ini pertanyaan Mamah Andini.
"Belum mamah sayang, aku kan sibuk, dia pun sama sibuknya, karena dia seorang Model." ujar Adrian.
"Apa dia model Yan!" Mamah Andini merasa tak percaya dan syok.
"Iya Mah, kenapa kok kaget gitu sih Mah?" sahut Adrian heran melihat expresi Mamah nya.
"Mungkin Mamah mu gak nyangka aja Yan, kamu bisa pacaran sama seorang Model, Papah juga syok, cuma Papah gak heran, karena Papah tau kamu itu tampan nya kan sama kaya Papah." sahut Papah Darren dengan bangga.
"Iya iya deh emang anak kita itu tampan Pah, tapi kan Adrian juga anak Mamah, Mamah juga cantik, jadi Adrian itu perpaduan kita Pah!" sahut Mamah Andini.
Suami Istri itu malah berdebat tentang ketampanan anak mereka, sampai akhirnya mereka berhenti berdebat karena mendengar suara telpon genggam dari Papah Darren yang menjerit nyaring.
Papah Darren mengerut kan dahinya, karena melihat Nomor yang tertera di layar handphone nya tak di kenal nya, sejenak mengabaikan nya.
"Siapa Pah, kok tak di angkat?" tanya Mamah Andini.
"Iya siapa Pah, kok gak di angkat?" tanya Adrian juga.
"Gak tau, Mah Yan nomor tak di kenal." sahut Papah Adrian.
➖
➖