Xeena Restitalya, hidupnya selalu tidak menyenangkan setelah ibunya meningal. Ayahnya tak pernah peduli dengannya setelah memiliki istri dan juga anak lelaki.
Xeena harus berjuang sendiri untuk hidupnya. Diusianya yang sudah 25 tahun, dia bersyukur masih diberi kesempatan bekerja di tengah sulitnya mencari pekerjaan.
Tapi siapa sangka, bos di tempat kerjanya yang baru itu begitu terobsesi kepadanya.
"Tetaplah di sisiku, kemanapun kau pergi, aku tetap akan bisa menemukanmu, Xeena."
Jeremy Suryoprojo atau Jeremy Wang, dia merupakan bos Xeena.
Pria yang selalu acuh terhadap orang lain itu tiba-tiba tertarik kepada Xeena.
Xeena yang hanya ingin hidup dengan tenang kini malah berurusan dengan bos obsesif sekaligus ketua Geng Wang.
Lalu bagaimana kehidupan Xeena setelah bertemu dengan Jeremy?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawanan Cinta 31
Drtttzzz
Drtttzzzz
Jeremy mengangkat satu tangannya ke udara. Semua orang yang ada di ruang rapat tentu langsung tahu apa arti dari yang dilakukan oleh Jeremy.
Saat ini Jeremy tengah meminta orang yang melakukan laporan berhenti bicara. Dua ponsel milik Jeremy berbunyi dengan sangat nyaring. Ini adalah yang pertama dalam sejarah, bos mereka menerima telepon saat sedang rapat.
"Yang satu Maman, yang satu nomor tak dikenal?" gumam Jeremy pelan.
"Bon, lanjutin!" imbuhnya.
Boni langsung berdiri dan memimpin, sedangkan Jeremy, dia memilih untuk keluar dari ruang rapat guna menerima panggilan di dua ponselnya.
"Ya?"
"Bos, gawat. Mbak Xeena dibawa pulang paksa."
"Pak Jeremy, ini saya Melky. Xeena dibawa pulang paksa oleh bapaknya. Saya tidak bisa mencegahnya, Pak. Hiks hiks."
Jeeeeng
Mata Jeremy membulat. Ada kilatan kemarahan pada matanya itu. Mengetahui bahwa ayah Xeena adalah orang tua yang buruk, tentu saja Jeremy merasa khawatir dan juga marah.
"Oke Mel, terimakasih informasinya,"ucap Jeremy. Dia menutup panggilan dari Melky.
"Man, jelaskan kronologinya!"
Jeremy meminta Maman untuk menjelaskan situasinya. Maman yang berada di sana tentu bisa menjelaskan semuanya. Dari awal kedatangan Sangaji sampai pria itu berhasil membawa Xeena pulang.
Bukan hanya itu, Maman juga menyampaikan setiap percakapan yang didengarnya antara Sangaji dan Xeena. Maman tidak melewatkan satu pun untuk dilaporkan.
"Oke, kamu terus ikuti mereka. Jangan ngelakuin apapun, cukup awasi aja."
"Siap Bos!"
Jeremy mematikan panggilannya. Dia kemudian kembali ke ruangannya. Bukan ke ruang rapat. Saat ini pikirannya hanya tertuju kepada Xeena. Entah mengapa itu bisa terjadi, tapi yang pasti saat ini Jeremy merasa dirinya harus berbuat sesuatu.
"Nikah! Sialan! Pria macam itu mau nikahin Xeena? Dasar bajingan brengsek. Bapaknya Xeena juga geblek. Bisa-bisanya dia ngebiarin Xeena nikah sama pria model pulu-pulu begitu."
Dugh!
Jeremy memukul meja miliknya dengan sangat keras. Dia lalu mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Jika seperti ini, maka Jeremy tengah memikirkan sesuatu. Ya, dia menyusun rencana.
Sriing
Sebuah seringai terbit di bibir Jeremy. Agaknya dia sudah mendapatkan sebuah ide yang sangat luar biasa.
Jeremy mengambil kunci mobilnya yang lain. Karena mobil sebelumnya dia bawa ke bengkel, jadi dia harus memakai mobil lainnya yang biasa digunakan oleh Boni. Saat ini, ada yang perlu dia lakukan.
Klaak
"Mobil aku bawa ya, Bon!" ucap Jeremy sambil melongok ke ruang rapat.
"Oko Bos. Eh terus rapatnya gimana ini?" tanya Boni dengan bingung. Ia pikir bosnya itu akan datang lagi ke ruang rapat untuk melanjutkan rapat.
"Lanjutin. Aman kan? Liv, bantu Boni oke?"
Olive hanya bisa menganggukkan kepala, sedangkan Boni mengangakan mulutnya. Boni merasa akhir-akhir ini tuannya itu begitu aneh. Gemar sekali ilang-ilangan. Meski sebelumnya juga begitu, tapi Boni merasa akhir-akhir ini menjadi lebih sering.
"Liv, Bos kenapa sih?"
"Mbuh Bon, aku ndak ngerti. Dah lanjutin lagi, biar bisa cepet rampung."
Boni mengangguk setuju. Semakin cepat semakin baik juga bagi mereka. Maka dari itu Boni mengesampingkan pikirannya tentang Jeremy dan kembali fokus dengan rapatnya.
Bruummmm
Jeremy melajukan mobilnya. Tempat yang dituju adalah rumah Xeena. Lokasi sudah dikirimkan oleh Maman, dan dia tinggal mengikuti arah yang ditunjukan oleh map.
Sedangkan di rumah sangaji, Xeena langsung dimasukkan ke dalam kamar oleh Sangaji. Bukan hanya itu, Sagaji juga mengunci Xeena dari luar.
Dugh dugh dugh
"BUKA PINTUNYA!! PAK BUKA!!! JANGAN NGURUNG AKU KAYAK GINI!!! BUKAAAA!!!!"
Xeena berteriak dengan sangat keras sambil memukul-mukul pintu. Dia tidak menyangka bahwa Sangaji akan mengurungnya ketika sampai rumah.
"Aaaaaah lepasin akuu!!!"
Xeena berteriak lagi, namun kali ini tubuhnya langsung jatuh ke lantai. Dia yang memang tengah sakit, tentu tenaganya habis begitu saja. Dia terduduk lemas di lantai sambil menangis tergugu.
"Padahal aku udah seneng banget bisa kerja lagi. Aku juga seneng dan nyaman karena ndak di rumah lagi. Tapi kenapa, kenapa aku kudu balik lagi ke sini? Kenapa Ya Tuhan, kenapa Engkau tidak membiarkan aku menikmati rasa bahagia yang sedikit lebih lama lagi? hu hu hu."
Xeena benar-benar menangis sekarang. Dia semakin membenci ayahnya. Rasa benci itu bahkan sudah tidak bisa ia bendung lagi. Bahkan Xeena memilih cara nekat.
"Kalau mereka tetap memaksaku menikah dengan Deny, lebih baik aku mati. Masuk ke lumpur kesengsaraan, siapa yang mau. Pria berselingkuh, suka mabok, dia tidak akan pernah bisa tobat sebelum ajalnya menjemput."
Keputusan Xeena mungkin sedikit ekstrem, tapi itu adalah pilihan terbaik dari pada harus bersama dengan laki-laki seperti Deny.
Dikurungnya dia di dalam kamar, pasti untuk menahannya agar tidak bisa pergi melarikan diri dari keinginan Sangaji menikahkan dia dengan Deny. Jadi cara itu akan Xeena gunakan ketika dia sama sekali tidak punya jalan keluar lagi.
tok tok tok
"Xeen, kamu ndak apa?"
"Aldo?"
Kening Xeena berkerut ketika mendengar suara Aldo. Dia tahu bahwa Aldo sebenarnya peduli dengannya. Selama ini Aldo bersikap tak acuh hanya karena Wita. Dia tidak ingin menunjukkan kepeduliannya kepada Xeena karena Wita tidak menyukai hal tersebut.
"Aku aman, ada apa?"
"Aku akan bantu kamu keluar dari sini,"ucap Aldo dari balik pintu.
Mendengar hal itu, tentu saja Xeena sangat senang. Tapi dia tidak ingin merepotkan Aldo. Niat Aldo memang baik,tapi kekuatan Aldo tidaklah besar jika dibandingkan dengan Sangaji, Xeena tidak mau jika Aldo terlibat masalah karenanya.
"Ndak usah Do. Jangan ikut campur dengan masalahku. Kamu bakalan kesulitan nanti. Do, aku tahu kamu aslinya baik. Kedepannya jadilah seorang pria yang baik dan bertanggungjawab. Jangan jadi pria kayak Bapak. Terus belajar yang bener. Jangan main-main aja. Kamu pasti bakalan jadi sosok pria yang hebat nanti."
Degh!
Aldo terkejut dengan semua yang Xeena ucapkan. Dia tidak menyangka bahwa akan ada masa mereka berdua bisa bicara seperti ini.
Sruuuk
Aldo duduk di depan pintu kamar Xeena. Dia duduk sambil memeluk lututnya dan meletakkan kepalanya di atas lutut.
"Xeen, maafkan aku. Kalau ibu ku dan aku ndak ada, kamu mungkin ndak akan kayak gini,"ucap Aldo. Dia merasa bersalah atas kehadirannya.
"Jangan ngomong gitu, kamu ndak salah apapun. Seorang anak yang lahir ke dunia ini tidak memiliki kesalahan. termasuk kamu. Jujur aku senang punya adik. Hanya saja aku memang ndak suka sama ibumu. Dan Bapak, yah dia beneran ndak pantes di panggil Bapak."
"Aku tahu Xeen. Ibu jahatnya ndak ketulungan sama kamu. Dan maaf karena selama ini aku abai sama kamu. Kamu hanya ndak mau kamu semakin disalah-salahin sama Ibu. Aku ingat betul, pas kecil kamu selalu disalahin sama Ibu kalau deket sama aku. Maafin aku, Xeen."
Kejadian dikurungnya Xeena, malah membuat kakak beradik itu saling bicara dengan hangat.
Tidak pernah terbayangkan oleh Xeena, bahwa Aldo menjadi teman bicara yang hangat dan menyenangkan saat ini.
"Makasih Do, makasih buat semua yang kamu katakan. Aku jadi ngerasa lebih baik sekarang."
TBC
apa yang akan dilakukan Jeremy iya, apa Jeremy mau ngasih pelajaran ke Sangaji, ayolah cepat Jeremy apa pun yang kamu lakukan tuk membawa xenna keluar dari rumah nya semoga berhasil
apa... Pak Bos mau myulik Xeena yaa..? 😁😁
mn jeremy lama x g dtg..
is gerem aku