Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foto-foto Lintang.
POV Zyan.
Zyan saat ini sedang memeriksa laporan dari bawahannya tentang informasi orang yang di perintahkan Darius. Namun Zyan saat ini kepikiran tentang orang yang mengirim pesan padanya tadi malam.
"Ali, tar sore gue mau temui seseorang. Jadi untuk sementara lo jaga, " beritahu Zyan.
"Oke, emang lo mau ketemu siapa? " tanya Ali.
"Orang yang semalam kirim gue pesan dia minta ketemu gue sore ini, " jawab Zyan.
"Lo hati-hati aja, " pesan Ali.
Zyan pun mengangguk lalu melanjutkan pekerjaannya. Sore pun tiba, Zyan sudah bersiap untuk menemui seseorang di sebuah kafe yang sudah di janjikan orang tersebut. Zyan masuk ke kafe itu dan mencari teman yang telah di pesan orang yang tak di kenalnya.
"Maaf, sudah pesan meja pak? " tanya pelayan yang menghampiri Zyan.
Zyan pun menunjukan nomor tempat yang di kirim orang tak di kenal itu.
"Oh, mari pak, " ajak pelayan itu dan Zyan pun mengikutinya.
Zyan kaget saat memasuki sebuah lorong lalu tiba di sebuah tempat yang bisa di sebut tersembunyi padahal kafe ini terlihat kafe biasa namun saat masuk suasananya seperti tempat hiburan malam.
"Silahkan pak masuk, " titah pelayan itu dan Zyan pun masuk.
Saat masuk Zyan kaget ternyata di dalam sudah ada orang yang menunggunya.
"Akhirnya kamu datang juga, " ucap orang itu berdiri tapi masih membelakanginya.
"Anda siapa? " tanya Zyan dengan waspada.
Orang itu berbalik dan Zyan kaget saat melihat wajah orang yang ada di hadapannya.
"Ternyata kamu tumbuh dengan sehat dan gagah seperti ini, " ucap pria yang hampir paru baya namun masih terlihat gagah dan ganteng.
"Bagaimana kabar ibu mu? " tanya pria itu.
"Dia sehat dan baik-baik saja, " jawab Zyan berusaha tenang.
"Ayo duduk, " titahnya.
"Gak perlu, aku harus kembali, " ucap Zyan lalu hendak pergi.
"Jangan harap kamu bisa keluar dari tempat ini dengan mudah, " ucap pria itu membuat Zyan berbalik dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Ayo duduk, " ucapnya lalu duduk dan menunggu Zyan untuk duduk.
Zyan pun akhirnya duduk karena dia ingin tau apa yang akan di bicarakan orang itu.
"Kamu jangan lupa kalau kamu masih ada keturunan kelurga Nugraha, kamu satu-satunya penerus keluarga Nugraha, " ucap pria itu yang merupakan kakek nya Zyan yang dulu mengusir dirinya dan sang ibu setelah kepergian sang ayah.
"Keturunan, bukannya anda tidak mau mengakui saya sebagai cucu mu. Lalu sekarang kenapa anda ingin saya mengakui kalau anda kakek saya? " tanya Zyan dengan dingin.
"Saya tau, saya salah namun saya tidak pernah berpikir jika suami dari tante mu akan menguasai semua ini. Saya melakukan itu untuk kebaikan kamu. Tapi paman dan tante mu malah menghasut ibu mu jika kami tidak. mengakui mu sebagai cucu kami, " jawab sang kakek.
Zyan dia hanya tersenyum karena tidak begitu percaya.
"Telepon ibu mu, dia yang akan menjelaskan semuanya, " titah sang kakek dan Zyan ragu untuk melakukan itu semua dan hanya menatapnya.
"Gak mudah ragu, " ucapnya dan Zyan pun mencoba melakukan itu.
Telepon nya pun terhubung dan Zyan sengaja melakukan vidio call. Sang ibu kaget saat melihat sang anak sedang bersama mertuanya.
"Aa kenapa bisa sama dia? " tanya sang ibu.
"Dia yang minta dan aa gak tau jika dia ayahnya ayah, " jawab Zyan.
"Ibu ingin bicara dengannya, " pinta sang ibu dan Zyan pun mengarahkan ponselnya pada sang kakek.
"Ayah apa kabar? " tanya ibunya Zyan.
"Ayah baik-baik saja, ibu mu yang sakit, " jawab kakeknya Zyan.
"Ayah ngapain ingin ketemu Zya? " tanya Ibunya Zyan.
"Aku minta Darius untuk mencaritahu apa yang di lakukan Marwan dan saat Darius mengirim anak buahnya, ayah kaget saat melihat Zyan dan ayah merasa kalau Zyan mirip dengan Evan. Ayah pun minta Darius untuk mencari tahu siapa Zyan dan ketebalan ayah benar kalau Zyan cucu ku, "jawab kakeknya Zyan membuat Zyan pun kaget.
" Bang Evan dari dulu pernah memperingatkan ayah namun ayah gak percaya dan sekarang semua itu terbukti kan, "ucap ibunya Zyan.
" Ayah memang gak pernah percaya sama Evan, tapi sekarang ayah akan lakukan apa saja supaya Marwan terbukti salah dan perusahaan jatuh ke tangan ayah, "balas kakeknya Zyan sambil menatap Zyan.
" Zyan pasti akan membantu ayah, namun aku yakin Zyan tidak akan pernah mau untuk jadi penerus keluarga karena dia sudah senang dengan kerjaannya, "beritahu ibunya Zyan.
Setelah banyak bicara sambungan vidio call mati dan sekarang sang kakek menatap Zyan.
"Sekarang kamu tau, ibu mu gak tidak. pernah menyalahkan kami tapi paman mu yang salah, sekarang saya hanya minta kamu untuk mencari bukti tentang kejahatan Marwan agar dia di jebloskan ke penjara dan perusahaan kembali ke tangan kita, " ucap kakeknya.
"Saya akan lakukan tugas saya, setelah tugas saya selesai saya akan segera kembali ke kota saya dan perusahaan tidak ada sangkut pautnya dengan saya, " balas Zyan lalu beranjak hendak pergi.
"Kamu boleh gak beranggapan perusahaan tidka ada sangkut pautnya dengan kamu, tapi asal kamu tau semua itu milik mu jika kamu sudah sadar maka kembalilah pintu rumah kami terbuka, " ucap sang kakek namun Zyan tidak menghiraukannya lalu pergi.
Zyan kembali ke penginapannya dan dia berbaring di tempat tidur memikirkan kejadian barusan , kejadian yang tak pernah dia pikirkan akan bertemu dengan kakeknya. Zyan ingat dulu saat dirinya dan sang ibu di usir dari rumah sang kakek hanya karena kesalahan sepele membuat semua orang murka.
"Zyan, ada panggilan dari pak Darius, " beritahu Ali membuat lamunan Zyan hilang.
"Oke, " jawab Zyan lalu bangkit dan membuka laptopnya.
Darius menghubunginya dan besok meminta Zyan untuk segera beraksi untuk melawan Marwan karena semua bukti sudah terkumpul. Zyan pun segera menyiapkan semuanya namun Zyan malah menemukan sebuah amplop yang entah apa isinya. Zyan pun membuka amplop itu dan dia kaget saat melihat isi amplop itu. Foto-foto Lintang bersama pria lain bahkan itu bukan foto biasa melainkan foto di saat Lintang dan pria itu melakukan hal yang gah seharusnya di lakukan.
Ali yang berdiri di luar melihat reaksi Zyan melihat foto-foto itu ikut sakit namun Ali terpaksa melakukan itu atas permintaan atasannya yaitu pak Darius. Zyan langsung menyimpan foto itu lalu hendak pergi namun melihat Ali berdiri di depan pintu.
"Lo kenapa? " tanya Ali pura-pura tidka tau.
"Gue gak apa-apa, lo simpan semua berkas ini besok kita langsung ke kantor polisi, " jawab Zyan lalu pergi ke kamarnya.
