" Jika aku bisa memilih maka aku lebih memilih tidak terlahir dari keluarga ini" ucap Klara Amelia
" Cih aku tau ini hanyalah akting mu agar aku bisa menerima mu menjadi istri ku " Ucap Devano Joon
" Aku terpaksa menjadi pengantin penganti kakak ku Mauren " Ucap Klara di depan wajah Devano
" Katakan apa alasan mu mau menjadi pengantin penganti!!" Ujar Devano mencengkram dagu Klara
Klara meneteskan air mata mendapatkan perlakuan kasar Devano
Selamat membaca ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 32. Identitas Selvi?
Seorang gadis cantik menatap seorang di depannya
" Apa rencana kakak setelah ini?" tanya gadis itu
" Kamu lindungi gadis malang itu jangan sampai perempuan licik itu berhasil menemukan keberadaan nya " ucap Wanita berbeda usia 2 tahun di atasnya
" Kamu sangat ingin mencabik-cabik wajah gadis licik itu kak" ujarnya
" Ingat jangan gegabah selvi jika sampai itu terjadi kamu sama saja membuka jalan agar gadis licik itu tau keberadaan Klara " ucap nya
" Dia gadis yang baik dari latar belakang mereka aku tau jika dia bukanlah anak kandung keluarga Erlando " ujar nya Lagi
" Kakak begitu baik apa kakak benar' mencintai kak Justin bukan hanya karena sebuah kesalahan?" tanya Selvi
" Mengapa kamu berpikir seperti itu?" tanya nya
" kak aku adik mu aku bisa melihat sikap kamu dan cara kamu perlakukan laki' yang sudah menyakiti kamu, mengapa kamu pertahankan jika bukan karena kakak telah jatuh cinta padanya? yang ku katakan benar kan kak Helena?" tanya Selvi
Helena terdiam tidak dapat membantah apa yang di katakan selvi
" Jangan pikirkan tentang kak,kamu pulanglah kamu juga butuh istirahat, ingat pesan kakak lindungi gadis itu " ucap Helena
" Baik kak, aku titip salam untuk ponakan ku seren, Minggu depan aku akan libur dan mengajak nya ke kebun binatang " ujar Selvi lalu pamit
Klara terbangun karena kembali di hantui mimpi itu lagi
" Sampai kapan aku harus seperti ini" ucap klara lirih
" Nak kamu yang kuat ya kita berjuang bersama " ucap klara lalu melihat jam menunjukkan pukul 02:00 lalu kembali tidur
Keesokan harinya saat sudah bersiap dan menunggu di depan klara terkejut melihat kedatangan Selvi
" Kak Selvi" Pekik klara terkejut
" hai ra selamat pagi, ayo kita berangkat " ujar Selvi bahkan selvi tidak lagi mengunakan motor melainkan mobil dan itu atas perintah Helena
"kamu pasti bingung mulai hari ini aku yang akan mengantar jemput kamu, sudah ku bicarakan ini dengan Arya" ujar Selvi santai
" Ayo kita berangkat " ajak Selvi
Walaupun bingung tapi klara tetap mengikuti selvi
" Terimakasih kak selvi" ucap klara tersenyum
" Sama' " jawab Selvi tersenyum
" hei apa yang kamu pikirkan?" tanya Alexander
" Aku merindukan klara" ujar Vivi
" Bersabarlah sedikit lagi kamu bisa bertemu klara" ujar Alex tersenyum
" Apa setelah wisuda kamu akan menetap di Indonesia?" tanya Alex
" Ya lex karena dari sana aku berasal, aku juga ingin melindungi klara selama ini dia begitu baik padaku, tapi saat seperti ini aku bahkan tidak berada di sisi nya, aku sangat merasa bersalah " Vivi sangat merindukan klara
" Aku dukung apa pun yang kamu lakukan " ucap Alex membuat vivi tersenyum
Suara dentuman musik terdengar nyaring di sebuah Club malam
" Bagaimana apa kamu yakin akan menjalankan rencana ini?" tanya seorang pria sambil menyesap minuman nya
" Tentu saja apa kamu pikir aku akan mundur begitu saja tanpa berhasil mendapatkan apa yang ku inginkan?" tanya seorang gadis sambil menghisap rokok nya
" Kamu benar' licik Mauren, apa kamu tidak tau konsekuensi nya jika kita ketahuan?" tanya Laki' itu lagi
" Maka dari itu kita tidak boleh sampai ketahuan " ucap Mauren santai
" Aku akan membantu mu tapi pastikan aku tidak terseret jika sampai kita ketahuan " ucap nya
" Aku tidak akan membiarkan siapa pun yang ingin menghalangi rencana ku tidur dengan nyenyak " ucap Mauren tersenyum jahat
Malam ini Helena merasa tidak nyaman seakan mempunyai firasat buruk
" Kamu kenapa Helena?" tanya Justin
" Aku merasa tidak nyaman jus seakan sesuatu akan terjadi" tutur Helena
" Jangan kamu pikirkan itu mungkin saja karena kamu kelelahan mengurus ku dan putri kita Maafkan aku membuat mu menderita" ujar Justin
" jangan bicara seperti itu aku istri mu sudah seharusnya aku mengurus mu" ujar Helena tersenyum
" Kapan Seren pulang? Aku merindukan nya " ucap Justin
" 2 hari lagi jus tadi mama menelfon ku seharusnya hari ini Seren pulang tapi mama masih ingin bersama Seren " ujar Helena
" Bagaimana kabar Klara?, aku mendengar kamu meminta selvi menjaga nya " tanya Justin
" Dia hamil tapi dia sudah menggugat cerai suaminya dan itu semua karena dia selalu di perlakukan dengan kasar dan kamu tau kan Semua terjadi karena siapa?" tanya Helena
Justin menelan ludah nya dengan kasar lalu terlihat Sebuah Penyesalan
" Aku sungguh merasa bersalah karena cinta buta ku untuk Mauren aku turut andil dalam menghacurkan hidup gadis yang tidak bersalah itu" ucap Justin
" ku harap aku segera sembuh dan meminta maaf padanya setelah itu aku juga ingin membongkar kebusukan Mauren, aku yakin mereka semua sudah termakan aktingnya dia benar' licik " ucap Justin
" Sudah jangan di pikirkan lagi aku percaya selvi bisa menjaga nya dengan baik, sebaiknya kita segera istirahat " ajak Helena
Mereka pun tidur dalam tidurnya Helena merasa gelisah dan firasat buruk itu semakin membuat nya tidak nyaman
Tanpa mereka sadari di luar rumah terlihat dua orang dengan memakai penutup wajah sedang mengamati rumah itu
" Cepatlah sebelum ada yang melihat kita" ujar Seseorang
" Kamu pantau situasi di sini aku akan masuk kedalam " ujar Nya
Laki' itu masuk dan membawa satu jerigen besar bensin dan korek, lalu menyirami rumah itu dengan bensin sampai habis setelah itu menyalahkan Korek dan membuangnya, api dengan cepat merambat
" Selamat tinggal justin Family" ujar Mauren tersenyum jahat melihat api yang merambat dengan cepat dan suasana hening membuat tak ada yang menyadari bahwa rumah Justin kebakaran
" Selesai ayo kita segera pergi" ucap Pria itu lalu mereka segera pergi sebelum ketahuan
Helena terbangun karena terbatuk-batuk lalu matanya terbelalak melihat api mengelilingi rumah nya....
" Ya Tuhan" pekik Helena
" Justin rumah kita kebakaran" panggil Helena membangunkan Justin
Uhuk
Uhuk
uhuk
Saat terbangun Justin terbatuk-batuk lalu melihat sekeliling
" Helena cepat pergi selamat kan dirimu" ujar Justin
" Tidak aku tidak bisa meninggalkan mu sendiri hiks hiks hiks " ujar Helena
" Jangan pikirkan aku Helena kamu harus selamat, cepat pergi dari sini sebelum semuanya terbakar" pinta justin memohon
Helena mengambil kursi roda menaikkan Justin lalu mendorong nya mereka berusaha melewati setiap api yang berjatuhan dan hampir saja mengenai tubuh nya
" Helena dengarkan aku cepat pergi jangan pedulikan aku, ingat seren aku tidak ingin seren sedih tolong Helena sekali ini saja dengan kan aku" ujar Justin meneteskan airmata nya
Justin melihat lampu akan terjatuh lalu mendorong Helena dan akhirnya justin yang terjebak badannya tertimpa lampu itu
" Justin" Helena histeris melihat Justin
" Cepat pergi Helena selamatkan diri " ucap Justin dengan sisa tenaganya
" Helena cepat pergi" Pekik Justin
Helena menatap nanar Justin lalu pergi sesuai keinginan Justin
" Maafkan aku jus aku mencintaimu" teriak Helena dengan airmata membanjiri pipinya
Justin tersenyum mendengar perkataan Helena perlahan matanya tertutup tidak kuat menahan beban lampu dan api yang mulai menjalar mendekati dirinya
" Aku juga mencintaimu Helena, selamat tinggal jaga putri kita, aku yakin kamu pasti selamat" ujar Justin lalu mata benar' tertutup
Helena mencari jalan keluar walaupun dirinya merasa tidak kuat dengan panas api yang sebagian membakar rumah nya
" Aku harus bisa keluar dari sini, demi Seren dan janjiku pada Justin" ucap Helena
Lalu berlari kebelakang dan berdiri di pembatas tembok, Helena melihat kebawah dengan sisa keberanian dan tekad nya untuk selamat, Helena pun melompat
Brak
Helena merasa seluruh badannya sakit dengan merayap perlahan Helena menjauhi rumah nya setelah lumayan jauh
Hiks hiks hiks
Selena terisak melihat rumah nya yang sudah di lahap api yang begitu besar
" Justin" Pekik Helena
Helena memegang kepalanya dan terlihat darah di tangan nya
" Maafkan aku Justin" pekik Helena setelah itu kesadaran nya hilang
" Tidak" Pekik Selvi terbangun dengan keringat membasahi keningnya
" Itu cuma mimpi" ujar nya melihat jam menunjukkan pukul 03:20
" Tapi mengapa seakan nyata, Semoga saja kak Helena dan kak Justin baik' saja " ujar Selvi
Tapi hatinya tidak tenang dan mencoba menghubungi Helena tapi nomornya tidak aktif
" Mungkin kak Helena sedang tidur besok saja aku ke rumah sekaligus bertemu ponakan ku" ujar Selvi kembali tidur walaupun perasaan nya tidak tenang
Sementara itu Seren terus menyebut nama Helena dan Justin dalam tidurnya bahkan Air mata mengalir membasahi pipinya
" Daddy jangan pergi jangan daddy jangan tinggalkan Seren hiks hiks " ujar Seren dalam tidurnya
Hello Readers semuanya😊
Jangan lupa tinggalkan jejak ya 🙏
Vote, like dan hadiahnya heheh biar Autor tambah semangat 🤭
Thank you All ❤️
Devano
kecelakaan...
akhirnya Silvi bercerita
kejadian yang sebenarnya...
lanjut Thor cerita nya
di tunggu up nya
Ada pembantu kn knp gk minta tolong pembantu ke toko.
kn klara sendiri yg cari penyakit kl smp di culik begini.
akhirnya Klara ketemu sama mamanya
sekarang Klara tinggal ketemu suaminya
segera di temukan...
selamat thor, kasihan
Seren, Selvi, & Klara...
benar" terjadi
Klara hamil
Devan yg ngidam...
lanjut thor ceritanya
Klara hamil
Devano yg ngidam