NovelToon NovelToon
Reckless

Reckless

Status: tamat
Genre:Mafia / Time Travel / Romansa / Tamat
Popularitas:867.3k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Kesempatan kedua setelah bunuh diri karena ditinggal kekasihnya, Cloud Heaven lelaki 23 tahun ingin memperbaiki kesalahannya dimasa lalu dan mempertahankan kekasihnya namun siapa yang menduga ternyata banyak konspirasi dan manipulasi yang dulu tidak diketahuinya yang justru dilakukan orang-orang terdekatnya.
Cloud Heaven bukan bereinkarnasi tetapi 𝘵𝘩𝘳𝘰𝘶𝘸𝘣𝘢𝘤𝘬..

Stay tune with Thorball yg eksis dan narsis 😎🤣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LADIES FIRST

Ayden berdiri di depan gedung berlantai dua yang bertuliskan 'LA boutique by Alana Gracy' yang berada di sekitar Fashion District. Setelah mencari selama 30 menit lamanya, akhirnya dia menemukan lokasi itu yang ternyata tidak jauh dari toko perhiasan milik keluarganya. Kemana saja dia selama ini, ck.

Ayden melangkah besar menaiki dua anak tangga untuk menggapai pintu. Bibir pria itu melengkung membentuk senyuman, ketika netra legamnya memandang banner yang menampakan gambar Alana yang berada di sisi kanan pintu masuk. "Cantik," gumamnya, lalu pria itu menarik handle pintu, dengan gerakan lugas. Dia nampak begitu percaya diri.

Tepat pintu terbuka, kemunculannya disana membuat para wanita yang berada di dalam sedikit terkejut dan yeah dia selalu menjadi pusat perhatian, tak terkecuali Paula yang sedang melihat koleksi sahabatnya.

"Oh God!!" ucap Paula berdiri mematung, terpesona. Gadis itu terpana dengan sosok makhluk seexi yang tidak jauh dari posisinya. Baru beberapa jam yang lalu ia membahas Ayden dengan Alana, dan sekarang pria itu berada di dekatnya. Mimpi indah yang berakhir kenyataan.

"Itu bukannya Ayden Pastone."

"Ya Tuhan, dia benar-benar sangat tampan."

"Lihatlah tatto di lengannya, menakjubkan. "

Begitulah bisikan para wanita yang terdengar di telinganya. Ayden semakin melebarkan senyumannya, dan level kepercayaan dirinya semakin meningkat.

"Selamat siang Tuan," sapa Paula begitu ramah dengan senyuman yang merekah. "Ada yang bisa di bantu?" ucapnya lagi. Mendadak gadis itu menjadi pelayan di butik Alana. Dia mencuri start rupanya, dan sungguh dia bergerak cepat.

Berada di depan Ayden baginya, bagai mendapat sebuah keberuntungan. Benar-benar gadis itu, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk berkenalan dengan seorang Ayden Pastone, idolanya. Siapa tau nasibnya mujur hari ini.

"Dimana pemilik butik ini?" tidak ada kalimat untuk berbasa-basi, Ayden langsung ke tujuannya yaitu Alana, dan pertanyaan pria itu sontak memporak-porandakan harapan Paula.

Paula menghembuskan nafas sangat pelan, dan mengutarakan kata sabar berkali-kali dalam hatinya untuk dirinya sendiri. Agar ia bisa menerima takdir, jika Ayden mencari sahabatnya. Ouch, rasanya ia ingin bertukar posisi dengan Alana. Sialnya itu tidak bisa.

Alana yang baru keluar dari lorong yang tersambung dengan gudang, terheran melihat ada kerumunan di dalam butiknya.

Apakah ada keributan? bisik Alana dalam hatinya. Gadis itu melangkah cepat mengarah kakinya ke tengah ruangan.

"Ada apa ini?" Alana mengalunkan sebuah pertanyaan yang berhasil membuat wanita yang berada disana, bergerak mundur.

"K-Kau!" Ayden semakin menarik keatas sudut bibirnya, tujuannya ada di hadapannya kini. "Hai Alana!!" Ayden mengangkat tangan kokohnya, menyapa baik Alana. SKSD sekali dia.

Alana mengeratkan giginya, ia memandang pria yang di depannya dengan tatapan mengerikan. Seolah Ayden adalah musuh bebuyutannya. Lalu apakah Ayden akan takut dengan tatapan Alana? jawabannya tidak takut sama sekali. Hee...

"Ada apa kau kesini??"

"Aku ingin membeli beberapa pakaian." jawabnya modus. Itu hanya alasannya untuk memulai pdkt dengan Alana.

Melupakan pekerjaan yang masih menumpuk di rumah. Kali ini Ayden akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berkenalan dengan benar.

"Ella, " panggil Alana kepada salah satu pelayan yang bekerja dengannya. Gadis bernama Ella pun mendekatinya. "Tolong layani Tuan ini."

"Baik, Nona. "

"Ayok Paula, kita pergi dari sini." Alana begegas memutar tubuhnya, pekerjaanya sudah selesai dan ia berencana makan siang. "Aku hanya ingin dilayani olehmu." tolak Ayden seraya meraih pergelangan tangan Alana.

Paula yang menyaksikan cukup terkejut, dan ini akan menjadi tontonan yang menarik.

"Berani sekali kau menyentuh tanganku. " Alana berusaha mengendalikan emosinya sambil melepaskan genggaman Ayden, namun pria itu tidak melepaskannya.

"Ku rasa kau mengerti dengan istilah pembeli adalah raja." Alana membeliak, ia membuang nafasnya dengan kasar. Jika bukan berada di butiknya, sudah di pastikan ia akan menendang pria itu hingga tersungkur. Dia harus jaga image di depan pelanggannya.

"Lepaskan tanganmu, Tuan."

"Ah ya, sorry. Aku lupa, " dengan berat hati, Ayden melepaskan genggamannya itu. "Tolong perlakuan aku dengan sebaik mungkin, Nona."

"Dan jangan lupa sematkan senyuman termanismu untukku." ujar Ayden sambil mencubit kedua pipi Alana, dengan pelan.

Sabar.. Sabar...

"Ada yang bisa di bantu Tuan?" Pada akhirnya Alana memang harus bersabar dan mengalah untuk melayani pria menyebalkan ini.

"Panggil aku Ayden. Oke. " Alana hanya bergeming dan enggan merespon.

Ayden akhirnya pun melanjutkan langkah terlebih dahulu, yang di ikuti Alana. Gadis itu menjaga jarak, untuk mencari aman. Ia tidak mau berdekatan.

"Aku ingin mencari dress dan beberapa kemeja untukku." Ayden berbalik badan, ke dua alis pria itu bertaut menatap Alana dengan heran. "Kenapa kau berada jauh dariku?" Ayden menggapai tangan Alana, dan menariknya. Gadis itu mengerjap matanya, rasa dongkol kembali menyelimutinya. "Berdirilah disini, di sisiku."

"Baiklah, tapi lepaskan tanganmu." Ayden terkekeh, dan memenuhi perintah Alana.

"Bisakah kau menunjukkan dress terbaru, simpel dan jangan terlalu terbuka." Alana mengangguk samar. Alana pun maju selangkah dari Ayden, dan menunjukkan dress hasil desain terbarunya kepada pria itu.

"Ini yang terbaru." Ucap Alana. Gadis itu menunjukkan Halter dress berbahan chiffon berwarna merah muda.

"Cocok untuk Hana." Ucapan dalam hatinya. Ayden pun tersenyum. "Oke, aku akan ambil."

Ayden mengedarkan pandangannya dan melihat dress yang terpajang di display. "Dan yang berada di display itu, aku juga mau." ucap Ayden menunjukkan Blouson dress berwana hijau army. Rencana dress itu akan ia berikan kepada wanita pertamanya, Kyle ibunya.

"Baiklah." jawab Alana. Wajahnya masih terlihat datar.

"Dimana letak koleksi kemeja untuk pria?" lanjut pria itu.

"Ada di lantai atas." Ayden mengangguk, mengerti. Keduanya melangkah menuju ruangan atas, berjalan bersisihan dan pastinya ada jarak.

Tepat dibawah tangga, langkah kedua kaki mereka terhenti. "Ladies first."

1
Be Mine
Mampir jg ka 🥰
Bundanya Pandu Pharamadina
OTW kita
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author sudah di ijinin baca marathon 👍❤
TAMAT
Bundanya Pandu Pharamadina
dgn harapan Ayah Cloud bisa di selamatkan
Bundanya Pandu Pharamadina
mbak Author bikin kejutan ngga tanggung² bikin pembaca emostis di bikin tergayung².
ahaayyyy hebat nih mbak Authornya bikin makin kita penasaran
Bundanya Pandu Pharamadina
kami pasrahkan nasib para pemain ada di tangan Authornya
Bundanya Pandu Pharamadina
deg degan tarik napas tahan.... cepetan Cloud selamatkan Ayah mu Cloud
Bundanya Pandu Pharamadina
semoga Cloud bisa bertemu dan menyelamatkan Ayahnya
Bundanya Pandu Pharamadina
Ayden sama Alana belum di halalin tapi masukin gool sekarepmu 🤭🤣
Bundanya Pandu Pharamadina
ikutan tarik napas buang hembuskan dan tarik lagi akhirnya plongggggh
Bundanya Pandu Pharamadina
misi Cloud semoga berhasil menghancurkan Chalk
Bundanya Pandu Pharamadina
antara Cloud dan Roti, mbak Author........
kita lebih memilih Roti untuk teman ngopi
🍞☕👍
Bundanya Pandu Pharamadina
kasihan Cloud tahunya Ayah-nya sudah meninggal , Ayah yg membela kebenaran akhirnya di sekap dan di siksa
Bundanya Pandu Pharamadina
Alana, biasanya benci jadi cinta
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Cloud Hana ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Helder dirimu sungguh pebisnis yg kejam
Bundanya Pandu Pharamadina
Hana belahan jiwa nan ke bakalan ke bawa mimpi terus
Bundanya Pandu Pharamadina
Chalk ternyata ayahnya Petter
Bundanya Pandu Pharamadina
visual 👍❤
Bundanya Pandu Pharamadina
andai diriku punya abang, mungkin menyenangkan💕😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!