Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 32
Tak terasa sudah lama mereka berbincang_bincang di sana.
"Hmmm ya sudah sekarang kamu cepat mandi,ibu akan menyiapkan keperluan ibu untuk besok."Ucap Bu Ratih yang beranjak meninggalkan Danu.
"ya sudah sebentar lagi Danu mandi,aku mau lanjutin olahraga sebentar lagi "Jawab Danu.
"Terserah kamu lah"Ucap bu Riska sembari berjalan meninggalkan Danu.
Danu pun melanjutkan olahraganya.Dia sedang menikmati hari_hari itu karena dia sudah lama tidak bisa melakukan pun untuk kesenangannya.
Keesokan harinya dia bangun tidur pagi_pagi sekali.Ketika dia membuka mata sudah terlihat makanan yang tersaji di meja untuk sarapannya hari itu.Dia tau pasti Ratih yang telah menyiapkan semuanya.Karena selama ini dia yang selalu menyiapkan sarapannya.Dia segera beranjak pergi dari tempat tidurnya,bersiap untuk mandi.Tak lama dia pun selesai mandi dan menatap makanan yang berada di meja sebelah tempat tidurnya.Dia berniat membawa makanan itu keluar dari kamarnya.Ketika dia keluar kamar,saat itu dia berpapasan dengan Ratih yang menuju ke arah kamarnya untuk membersihkan kamarnya.
Ratih yang melihat Danu keluar kamar mempercepat langkah kakinya.
"Loh tumben mas Danu sudah bangun jam segini."Tanya Ratih yang sepertinya keheranan melihat Danu bangun pagi.
"Emangnya kenapa?nggak boleh saya bangun pagi.Terserah saya lah."Jawab Danu.
"Ya iya si tapi kan biasanya mas Danu bangunnya siang."sahut Ratih.
"Udah lah nggak usah bayak tanya.Oh ya kamu kan mau bersihin kamar saya kan,ya udah sana cepet an bersihin sekarang."Ucap Danu.
"Iya_iya ini juga mau saya bersihin."Jawab Ratih.
"Ehh tapi ini kok makanannya mas Danu bawa keluar,emangnya kenapa nggak enak ya,atau mau saya buatin yang baru."lanjut Ratih.
"Enggak nggak papa.Lagian kamu ya ngapain juga makanan saya kamu bawa ke kamar saya kan bisa kamu taruh di meja makan.Kan kamu bisa bilang ke saya kalau makanan udah siap dan saya juga bisa ke sana."Ucap Danu yang lagi dan lagi memprotes Ratih.
"Ya kan biasanya saya antar ke sana dan mas Danu nggak mau makan di meja makan,harus di antar ke kamar biasanya."Jawab Ratih yang membela diri.
"Huffffff."Danu menghela nafas panjang..
"Kamu nggak ingat ya,kan saya sudah sembuh sudah bisa jalan.Jadi saya kan bisa pergi sendiri ke ruang makan."Ucap Danu yang seakan_akan terus mencari_cari kesalahan Ratih.
"Udah lah besok_besok nggak usah di bawa ke kamar."Lanjutnya.
"Iya ya sudah saya bersihin dulu kamarnya."Ucap Ratih yang sedikit kesal dengan Danu yang banyak mengomel.
Dia pun melangkahkan kakinya beranjak pergi menuju ke kamar Danu.Namun tiba_tiba Danu menghentikan langkah kakinya .
"Eeeettttssss sebentar."Ucap Danu menghentikan Ratih.
Sontak saja Ratih menghentikan langkah kakinya.
"Kenapa mas."Tanya Ratih.
"Ni bawa makanan ini ke meja makan sana.Setelah itu baru bersihin kamar saya."Ucap Danu.
Ratih melihat Danu dan berkata dalam hati
"Ni orang lama_lama memang nyebelin ya."Ucapnya dalam hati.
"Hehhhh ini anterin sekarang ngapain bengong ngelihatin saya."Ucap Danu sembari menyodorkan makanannya ke Ratih.
Ratih sedikit kesal dengan sikap Danu itu.Dia mengambil makanan dari tangan Danu dan akan meletakkan di meja makan.
"Dasar nyebelin."Gumam Ratih yang beranjak pergi.
"Apa katamu."sahut Danu yang mendengar Ratih bergumam tengangnya ."
Ratih pun menoleh ke arah Danu.
"Enggak aku nggak bilang apa_apa."Ucap Ratih.
Dia pun melanjutkan melangkahkan kakinya meninggalkan Danu.
