Hanya berjarak lima langkah dari rumah, Satya dan Sekar lebih sering jadi musuh bebuyutan daripada tetangga.
Satya—pemilik toko donat yang lebih akrab dipanggil Bang... Sat.
Dan Sekar—siswi SMA pecinta donat strawberry buatan Satya yang selalu berhasil merepotkan Satya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfaira_13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Cemburu?
Sekar sedang sibuk mengelap meja, dengan gerakan tangan cepat tapi juga teliti membersihkan setiap noda sekecil apa pun. Suara riuh masih terdengar dari beberapa pelanggan.
"Sekar!" panggil Satya.
Sekar menoleh dengan lap basah di satu tangannya. "Hm, udah selesai?" tanyanya pelan.
Satya melangkah pelan, menghampiri Sekar bersama Nayana dan Rasya di belakangnya. "Kita mau makan siang di luar, ada yang mau dibahas. Lo gak masalah gua tinggal?"
Belum sempat Sekar membuka mulut, Nayana lebih dulu menyahut. "Eh, kenapa Sekar gak ikut kita aja?"
"Lo mau ikut?" tanya Satya memastikan.
Sekar menggeleng—kedua sudut bibirnya terangkat. "Eumm... kalian aja. Gua mau di sini."
Rasya merangkul pundak Satya, ikut menyahut. "Ya udah, lo bisa gantiin kita dulu kan?"
"Aman. Gua kan udah terlatih," ujarnya dengan bangga.
Satya mengusap pelan rambut Sekar—memperlakukan layaknya Adik kecil. "Tenang aja. Pulangnya gua bawain makanan."
"Mau ketoprak," balasnya cepat.
"Iya, gua cari nanti."
"Oh iya," kata Satya menambahkan. "Soal tiket nonton—ajak temen lo aja ya. Kayanya gua gak bisa nemenin lo sore ini."
Sekar membuang napas pelan—tapi tetap tersenyum kecil. "Asal lo yang bayar sih gak masalah," katanya berusaha menutupi rasa kecewa.
"Hm, lain kali gua ajak wisata ke tempat lain."
Setelah mengatakan-nya, barulah Satya benar-benar pergi dengan kedua temannya. Meninggalkan Sekar dengan dua karyawan lainnya untuk mengurus toko. Bagi Sekar sendiri bukan hal yang sulit—ia memang sudah terbiasa membantu Satya. Hanya saja ia merasa sedikit terabaikan.
Sekar memutar bola matanya—kembali mengelap meja. "Huh... kalo udah sama kak Naya pasti lupa sama gua," keluhnya dengan suara pelan.
Dari arah belakang, Aluna yang sejak tadi memperhatikan—berbisik di telinga Sekar. "Lo cemburu sama Naya?"
Sekar langsung memasang ekspresi kaget. "Hah? Ya enggak lah kak Luna!"
Aluna menyipitkan matanya, mencari kebenaran dari ucapan Sekar yang menurutnya adalah sebuah kebohongan. "Siapa tau kan..."
"Berarti lo gak akan pindah kota lagi dong?" tanya Satya sambil mengaduk nasi padang di piringnya. Aroma khas rendang menguar di udara.
"Ya gitu deh, sekarang gua tinggal sama Mama." balas Nayana dengan suara pelan.
"Wah asyik nih! Bisa sering main lagi kita." kata Rasya antusias, bahkan hampir berteriak. Seolah ada banyak rencana yang sudah disiapkan di dalam kepalanya.
"Ya gak juga. Kan gua harus rawat Mama," jawab Nayana, suaranya mengecil. Ada rasa sedih yang tertahan.
Satya langsung menghadapnya. "Sorry ya Nay, gua sama sekali gak tau kalo Mama lo lagi sakit," sesal Satya.
Rasya mengangguk setuju, wajahnya sedikit menyesal. "Iya, kalo tau Mama lo sakit—pasti kita jenguk."
Nayana mengangkat bahu, memaksakan senyumnya. "Udahlah, lagian gua juga udah ada di sini sekarang."
Akhirnya setelah percakapan singkat itu, mereka kembali melanjutkan makan. Suara sendok dan garpu sesekali terdengar dari ketiganya. Sampai Satya menghabiskan satu porsi nasi padang dan kembali membuka suara.
"Jadi gimana? Lo bisa bantu gua?" tanyanya sambil menyeka mulut dengan tisu. Membersihkan sisa-sisa makanan.
Nayana menghabiskan setengah botol air mineral—lalu menjawab dengan senang hati. "Boleh banget. Tapi gua liat jadwal dulu ya."
Rasya yang sejak tadi masih sibuk mengunyah kerupuk putih dari dalam kaleng ikut menyahut. "Gua punya ide—gimana kalo Nayana review resep baru aja."
Nayana melirik Rasya—kemudian beralih ke Satya yang ada di sebelahnya. "Kalian punya resep baru?"
"Rencananya sih gua mau keluarin menu baru," jawab satya membenarkan. "donat ubi ungu."
"Wah, idenya bagus juga!" puji Nayana dengan kata berbinar.
Rasya menopang dagu di atas meja, menunjukkan ekspresi sok serius. "Kalo viral karena Nayana pasti untung banyak kita!"
ditunggu next chapter ya kak😁
jangan lupa mampir dan ninggalin like dan komen sesuai apa yang di kasih ya biar kita sama-sama support✨🥺🙏
sekalian mampir juga.../Coffee//Coffee//Coffee/
Dikasih koma ya, Kak. Biar lebih enak bacanya. Semangat terus nulisnya!😉