NovelToon NovelToon
Lima Langkah Takdir

Lima Langkah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Beda Usia / Persahabatan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alfaira_13

Hanya berjarak lima langkah dari rumah, Satya dan Sekar lebih sering jadi musuh bebuyutan daripada tetangga.

Satya—pemilik toko donat yang lebih akrab dipanggil Bang... Sat.
Dan Sekar—siswi SMA pecinta donat strawberry buatan Satya yang selalu berhasil merepotkan Satya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfaira_13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Cemburu?

Sekar sedang sibuk mengelap meja, dengan gerakan tangan cepat tapi juga teliti membersihkan setiap noda sekecil apa pun. Suara riuh masih terdengar dari beberapa pelanggan.

"Sekar!" panggil Satya.

Sekar menoleh dengan lap basah di satu tangannya. "Hm, udah selesai?" tanyanya pelan.

Satya melangkah pelan, menghampiri Sekar bersama Nayana dan Rasya di belakangnya. "Kita mau makan siang di luar, ada yang mau dibahas. Lo gak masalah gua tinggal?"

Belum sempat Sekar membuka mulut, Nayana lebih dulu menyahut. "Eh, kenapa Sekar gak ikut kita aja?"

"Lo mau ikut?" tanya Satya memastikan.

Sekar menggeleng—kedua sudut bibirnya terangkat. "Eumm... kalian aja. Gua mau di sini."

Rasya merangkul pundak Satya, ikut menyahut. "Ya udah, lo bisa gantiin kita dulu kan?"

"Aman. Gua kan udah terlatih," ujarnya dengan bangga.

Satya mengusap pelan rambut Sekar—memperlakukan layaknya Adik kecil. "Tenang aja. Pulangnya gua bawain makanan."

"Mau ketoprak," balasnya cepat.

"Iya, gua cari nanti."

"Oh iya," kata Satya menambahkan. "Soal tiket nonton—ajak temen lo aja ya. Kayanya gua gak bisa nemenin lo sore ini."

Sekar membuang napas pelan—tapi tetap tersenyum kecil. "Asal lo yang bayar sih gak masalah," katanya berusaha menutupi rasa kecewa.

"Hm, lain kali gua ajak wisata ke tempat lain."

Setelah mengatakan-nya, barulah Satya benar-benar pergi dengan kedua temannya. Meninggalkan Sekar dengan dua karyawan lainnya untuk mengurus toko. Bagi Sekar sendiri bukan hal yang sulit—ia memang sudah terbiasa membantu Satya. Hanya saja ia merasa sedikit terabaikan.

Sekar memutar bola matanya—kembali mengelap meja. "Huh... kalo udah sama kak Naya pasti lupa sama gua," keluhnya dengan suara pelan.

Dari arah belakang, Aluna yang sejak tadi memperhatikan—berbisik di telinga Sekar. "Lo cemburu sama Naya?"

Sekar langsung memasang ekspresi kaget. "Hah? Ya enggak lah kak Luna!"

Aluna menyipitkan matanya, mencari kebenaran dari ucapan Sekar yang menurutnya adalah sebuah kebohongan. "Siapa tau kan..."

"Berarti lo gak akan pindah kota lagi dong?" tanya Satya sambil mengaduk nasi padang di piringnya. Aroma khas rendang menguar di udara.

"Ya gitu deh, sekarang gua tinggal sama Mama." balas Nayana dengan suara pelan.

"Wah asyik nih! Bisa sering main lagi kita." kata Rasya antusias, bahkan hampir berteriak. Seolah ada banyak rencana yang sudah disiapkan di dalam kepalanya.

"Ya gak juga. Kan gua harus rawat Mama," jawab Nayana, suaranya mengecil. Ada rasa sedih yang tertahan.

Satya langsung menghadapnya. "Sorry ya Nay, gua sama sekali gak tau kalo Mama lo lagi sakit," sesal Satya.

Rasya mengangguk setuju, wajahnya sedikit menyesal. "Iya, kalo tau Mama lo sakit—pasti kita jenguk."

Nayana mengangkat bahu, memaksakan senyumnya. "Udahlah, lagian gua juga udah ada di sini sekarang."

Akhirnya setelah percakapan singkat itu, mereka kembali melanjutkan makan. Suara sendok dan garpu sesekali terdengar dari ketiganya. Sampai Satya menghabiskan satu porsi nasi padang dan kembali membuka suara.

"Jadi gimana? Lo bisa bantu gua?" tanyanya sambil menyeka mulut dengan tisu. Membersihkan sisa-sisa makanan.

Nayana menghabiskan setengah botol air mineral—lalu menjawab dengan senang hati. "Boleh banget. Tapi gua liat jadwal dulu ya."

Rasya yang sejak tadi masih sibuk mengunyah kerupuk putih dari dalam kaleng ikut menyahut. "Gua punya ide—gimana kalo Nayana review resep baru aja."

Nayana melirik Rasya—kemudian beralih ke Satya yang ada di sebelahnya. "Kalian punya resep baru?"

"Rencananya sih gua mau keluarin menu baru," jawab satya membenarkan. "donat ubi ungu."

"Wah, idenya bagus juga!" puji Nayana dengan kata berbinar.

Rasya menopang dagu di atas meja, menunjukkan ekspresi sok serius. "Kalo viral karena Nayana pasti untung banyak kita!"

1
Eli sulastri
apa nantinya mereka jadi pasangan kekasih?
Alfaira: Boleh ditebak2 sendiri 🫰🏻 tapi keknya udah ketebak sii 😅
total 1 replies
Eli sulastri
bahagianya liat adik kakak akur
Alfaira: Haruss dong kakakk, kan tetap keluarga 🫰🏻
total 1 replies
Roxanne MA
haha lucu bngt nih couple
Roxanne MA
haha maksa banget
Roxanne MA
bisa bisanya dia ngomong kaya gitu
elica
wihh kerenya✨❤️
ditunggu next chapter ya kak😁
jangan lupa mampir dan ninggalin like dan komen sesuai apa yang di kasih ya biar kita sama-sama support✨🥺🙏
elica: jangan lupa like nya juga ya kak❤️
Alfaira: Seneng bangettt. bolehh ko. aku baca karyamu juga yaaa walaupun gak langsung semua 😚
total 2 replies
Reaz
tetap semangat thor.../Ok//Good/
sekalian mampir juga.../Coffee//Coffee//Coffee/
Alfaira: wahhh bolehhh bangettt, ditunggu ya kedatanganku pas lagi senggang
total 1 replies
Bulanbintang
Sedikit masukan, Kak. Di kalimat ... dari makam Rinjani, Satya berhenti.
Dikasih koma ya, Kak. Biar lebih enak bacanya. Semangat terus nulisnya!😉
Bulanbintang: gk papa, emang suka kelewat aja biasanya. 😄
Alfaira: makasiii, akuu revisi 🫡 masih suka gak fokus kadang
total 2 replies
Bulanbintang
Greget sama nama kontaknya. Mana bacanya sambil ngegas pula. 😂😂🤣
Alfaira: hihiii , gak ngegas gak asik kak di hidupku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!