Agen Black yang sedang menikmati hari libur dengan tidur di rooftop sekolah lantai 10 malah menyaksikan siswi korban bullying yang ingin mengakhiri hidupnya. Niat hati ingin menolong namun kematian aneh yang menghampiri.
Saat membuka mata, jiwa agen Black sudah berada di tubuh anak yang coba Dia selamatkan. Tanpa keraguan sedikitpun, agen Black memutuskan untuk membalas para pelaku bullying sambil tetap menyelesaikan misinya sebagai Agen Black.
Seperti lingkaran setan, Agen Black terus mendapati hal-hal baru yang memusingkan. apa yang menanti agen Black di ujung aksi balas dendamnya ?
=> Kalau suka, Silahkan dibaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19
Lima menit kemudian, kekasih dari wanita yang sedang di jambak oleh Nyla langsung melerai dua gadis itu.
Teman kelas lain yang tidak terima dengan sikap Nyla barusan langsung mendorong nya dengan keras. Tidak ada tatapan kasihan sedikit pun pada diri nya yang kini tersungkur di atas lantai dengan penampilan berantakan. Seragam yang basah, wajah memerah dan rambut nya otomatis langsung kusut dan berantakan.
Tidak ada Yura ataupun Yelina saat ini. Nyla seolah seorang diri di dalam kelas yang biasanya tidak Dia pedulikan sama sekali.
Kini Nyla berada di tengah-tengah kerumunan. Dari banyak nya mata yang melihat, mata Nyla langsung terarah ke bangku duduk paling belakang. Terlihat dengan jelas Agen Black yang duduk dengan santai, menikmati angin sepoi-sepoi dari jendela yang di buka... Dia melemparkan senyuman lebar sambil memangku dagunya dengan tangan kanan.
“Huhuhu,” Tawa Agen Black dengan nada rendah, bahu nya tampak naik turun namun suara tawa itu tersampaikan dengan jelas ke pendengaran Nyla.
Dengan wajah memerah Nyla berdiri dan melangkah ke arah Toilet.
...***...
“ARGH!!! Sialan!!!! Mentang-mentang Dia anak CEO, sombong sekali! Padahal kalau Yelina ada, Dia tidak bisa berkutik sama sekali. Hah!! Dia bersikap sok bijaksana! Dibawah umur ? Padahal kalau Dia melakukan se*ks juga pasti ketagihan. Wanita seperti itu baru akan mengerti setelah merasakan nikmat nya berhubungan se*ks. Dasar—“
Klek
“Ku kira Kau tengah merapikan penampilan, tetapi masih sama saja ternyata.” Ucap Agen Black yang baru memasuki Toilet.
“Kau tadi menertawakan Ku kan ? Dasar j*lang sinting! Silahkan tertawa sepuasnya sekarang, karena besok Kau pasti akan menerima karma. Kau pasti akan mengalami kejadian yang lebih buruk dari Ku hari ini!”
“Nyla, apa karena sudah lama tidak melakukan se*ks kepala Mu jadi hilang ingatan ? Ah! Atau karena di jambak pagi ini ? Huumm, tapi guncangannya kurang untuk menyebabkan hilang ingatan...”
Agen Black memangkas jarak di antara keduanya, menunduk sedikit sampai ke dua iris mata beda warna itu beradu dalam jarak lima sentimeter dan kembali berucap.
“...Tidak akan ada karma yang menghampiri Ku hari ini, besok, ataupun di masa mendatang. Karena saat ini ‘karma’ sedang sibuk menghampiri Mu . Dia tengah sibuk membanjiri Mu dengan semua hal-hal buruk yang pernah Kau lakukan. Aku tidak perlu mempresentasikan seperti apa Kau dan sahabat-sahabat Mu melakukan Bullying kepada Sora Kyria Aurelion di masa lalu kan ?”
“Kau selalu menyebut ‘Sora Kyria Aurelion’ seolah itu bukan nama Mu. Seolah itu bukan diri Mu. Apa Kau sok keren sekarang ?”
“Aku tidak pernah ‘sok keren’ karena memang Aku sudah keren. Dan lagi, dugaan Mu benar loh. ‘Sora Kyria Aurelion’ bukanlah nama Ku.”
“Haahh ?”
“Sudahlah. Sebelumnya Kau bilang ‘Tidak peduli’ dengan komentar orang-orang kan ? Kalau begitu buktikan. Jangan hanya dalam perkataan saja.”
“Tutup mulut Mu! Aku tidak akan pernah peduli pada perkataan dan respon anak-anak lain sampai kapanpun!”
“Sungguh ? Hahh, banyak hal yang ingin Aku katakan pada Mu, namun harus pada timing yang tepat. Aku akan muncul lagi Nyla, Ku harap Kau tidak merindukan Ku.”
Klek
Nyla kembali berteriak. Ego nya sungguh masih bertahta dengan tinggi di benak. Dia tidak mau kalah dan menjadi versi yang sesuai dengan perkataan Agen Black. Dia pun membuka ransel dan merapikan penampilannya dengan semua perlengkapan kecantikan yang selalu dia bawa kemana-mana.
Setelah berkutat selama 20 menit, wajah nya nampak kembali segar. Paras cantik nya tetap terlihat meskipun Dia memliki sifat dan karakter yang sangat melenceng.
“Kau pasti akan tersedak saat Aku masuk kembali ke dalam kelas, Sora!”
Trekh.
Trekkh trekkhh treekkh.
“Siapa yang mengunci toilet— Sora!” Pekik Nyla dan hampir memukul pintu. Terlintas peringatan dari tubuh yan tidak ingin merasa sakit membuat Nya menghentikan pukulan yang masih melayang.
“Kau pikir ini aman batu ? Sudah ada ponsel di dunia ini. Aku tinggal menelfon supir pribadi Ku agar datang dan— Hah ? Dimana ponsel Ku ?”
Tangan Nyla sudah berkelana di seluruh tubuh. Isi dalam tas sudah Dia obrak abrik namun layar pipih itu masih belum di temukan.
Srakhh sraakhh srakkhh
Bunyi barang-barang kecantikan yang berjatuhan di lantai. Nyla langsung duduk di lantai dan mengangkat barang-barang kecantikan yang berukuran besar. Berharap ponsel nya di temukan. Namun nihil.
“Tidak mungkin jatuh. Saat masuk ke toilet saja Aku masih sempat mematikan telfon dari Pak Justin. Hilang kemana ponsel itu ?”
Ingatan Nyla mulai mengingat kembali. Kemudian, ingatan tentang jarak pandangan antara mata nya dan Agen Black terlintas dengan jelas.
“Dalam jarak sedekat itu, tentu Dia bisa mengambil ponsel di saku ransel. Arrghhh!!! Jal*ang itu!!”
Saat Diri nya di landa kekesalan dengan semua kesialan beruntun, di sisi lain Agen Black sudah memasang papan peringatan yang jauh dari toilet.
...‘Ada kerusakan pada pipa air. Harap jangan mendekat agar tidak ada korban dari fasilitas yang rusak’....
Dan benar, empat jam kemudian, semua mata yang membaca papan peringatan itu enggan untuk masuk ke dalam Toilet.
Tok tok tok
“Masuk.”
“Umm, permisi Pak Justin. Maaf mengganggu waktu nya sebentar.”
“Oh, bukan masalah besar. Ada apa ?”
“Pak Justin, alaram istirahat sudah terdengar, namun Nyla belum juga kembali dari Toilet. Ponsel nya saja tertinggal di kelas. Apa Dia sudah pulang ?”
“Nyla tidak mungkin pulang tanpa ponsel nya. Apa Kau sudah mengecek toilet yang Dia pakai ?”
“Belum, Pak Justin. Apa perlu Saya periksa ?”
“Oh, tidak perlu. Biar Aku yang mencari Nya. Berikan ponsel Nyla, Aku akan memberikan ponsel itu saat bertemu dengan nya.”
“Baik Pak Justin. Terimakasih karena mau menolong.”
“Umm..” Dengan langkah lebar Justin sudah meninggalkan ruang kerja nya.
Siswi yang melapor itu kini sudah keluar dan bertemu dengan Agen Black yang ada tak jauh dari ruang kerja Pak Justin.
“Aku sudah melakukan yang di suru, Sora.”
“Umm, Aku tahu. Pak Justin melewati Ku tadi.”
Tring
“Coba cek notifikasi yang masuk di ponsel Mu.”
“Uwaahh, Terimakasih Sora. Kau tidak pelit sekali memberikan nominal uang.”
“Bukan apa-apa. Sampai jumpa.”
“Oh! Apa menurut Mu Video itu benar-benar Pak Justin dan Nyla, Sora ?”
“Umm.. Toh reaksi Pak Justin sedikit berbeda tadi.” Jawab Agen Black yang melirik ke belakang kemudian meninggalkan teman sekelas nya yang langsung mengetik sesuatu di web sekolah.
...‘Gila. Pak Justin saat ini akan menyelamatkan Nyla. Apa Video itu sungguh di perankan oleh Mereka berdua ? Ughh, kalau kalian butuh jawaban silahkan mencari di toilet. Aku tidak tahu di mana Nyla berada sekarang, karena sekolah ini punya banyak Toilet.’...
Postingan itu langsung di komentari oleh Agen Black.
...‘Aku melihat Nyla masuk ke toilet lantai tiga. Dia seperti nya mengurung diri karena malu di Toilet.’...
...‘Wkwkwk... Kalau bukan Dia yang aa di video itu, kenapa harus malu dan mengurung diri du toilet ?’...
...‘Kau benar.. Selama ini hidup berlalu sombong, jadi sampai lupa diri sendiri penuh dengan berbagai tindakan bercela.’...
Ratusan siswa yang membaca postingan itu langsung berbondong-bondong ke toilet lantai tiga.
...***...
...Guyss, apa kabar ? Tolong jangan lupa like guys, minimal jangan lupa like kalo malas buat ninggalin jejak. Neo juga butuh respon kalian dong. Neo juga pengen berinteraksi di kolom komentar. Haahh, perjalanan Neo masih jauh ini😮💨 Btw, silahkan lanjut ke chapter selanjutnya, guys♥️...
