NovelToon NovelToon
Takdir Cinta CEO Dingin

Takdir Cinta CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Joelisha

Azzam Syauqi Atharis pria yang dulunya memilik sifat ceria dan jahil berubah menjadi sosok pria dingin setelah tragedi na'as yang terjadi di dalam keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joelisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

  - Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana akan berlabuh. Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan-

Letta turun dari mobil setelah sampai di kediaman orang tuanya,dia tidak pulang ke apartemen melainkan pulang ke manssion Stanley.

   "Aku pulang.."

   "Masih ingat jalan pulang kamu?!"

Letta langsung di sambut dengan sebuah sindiran dari sang ibunda ratu begitu masuk ke dalam rumah.

    "Sibuk ma,"sahut Letta sekenanya.

gadis itu hendak melangkah menuju kamarnya di lantai atas,tapi urung begitu mendengar suara Shiren yang kembali terdengar.

    "Eh mau kemana kamu, sini duduk dulu.Mama mau bicara sama kamu."cegah Shiren cepat.

    Dahi Letta sedikit mengerut,tidak langsung menurut,gadis itu malah tampak menatap mamanya seolah bertanya' mau ngomong apa?

    "Ngomong apa sih ma,udah malem Letta ngantuk,besok aja ya.?"sahut Letta terdengar bernegosiasi.

   Shiren berdecak sebal,"Ck,sekarang Ta...buruan sini!"katanya tidak mau di bantah.

    Letta pun balas berdecak,dengan sangat ogah-ogahan gadis itu akhirnya tetap menuruti keinginan mamanya dan melangkah mendekat ke arahnya.

    "Sepenting apa sih!"dumelnya sambil melangkah mendekat.

     "Penting banget,duduk dulu sini deketan sama mama."ujar Shiren menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya.

Dahi Letta semakin mengerut dalam,gadis itu benar-benar terus melangkah mendekat,lalu mendudukkan tubuhnya tepat di samping Shiren

    "Gimana soal ucapan mama yang kemarin? kamu sudah siapa kan?"tanya Shiren menatap putri bungsunya itu dengan binar sedikit bahagia.

   Mendengar itu Letta malah menaikankan sebelah alisnya bingung."ucapan mama yang mana? Siap ngapain?"tanyanya yang memang lupa.

   "Ish yang itu loh,soal fitting baju,bagaimana?kamu sudah ngomong kan, sama Azzam?"tanya Shiren lagi memperjelas.

    Letta berdecak,otaknya langsung ngeh kemana arah bicara mamanya saat ini, gadis itu langsung nyengir"Lupa,ma."

  "Kamu gimana sih? Masalah penting begini bisa nggak ingat,pokoknya mama nggak mau tahu besok kamu sama Azzam harus datang ke butik mama. Ingat loh,mama tunggu!"

   "Iya-iya,Letta capek mau tidur! Terserah mama atur kek gimana."pungkas Letta lalu ia bangkit dan pergi tanpa sepatah kata lagi.

  Letta berbaring di ranjangnya,dia lupa kalau ia belum mengirim pesan pada Azzam,gadis itu pun meraih ponsel yang tergeletak di sampingnya, lalu mengirim pesan pada Azzam memberitahu kalau dia sudah sampai dirumah. Rasa kantuk yang menderanya tak dapat di tahan lagi Letta pun akhirnya tertidur setelah berhasil mengirim satu pesan kepada Azzam.

*

*

*

    Kring...kring...kring..

Suara jam weker berdering cukup keras, membangunkan si putri tidur yang masih terlelap di atas ranjangnya.

 Letta menggeliat malas, matanya masih setengah terpejam saat tanganya meraba-raba meja di samping tempat tidur. Dengan sedikit gerutu ia memukul tombol alarm dengan cukup keras, menghentikan suara berisik yang mengganggu tidurnya.

   "Ugh.. Lima menit lagi.." gumamnya menarik selimut untuk menutupi kepalanya.

 Namun, ketenangan itu tidak bertahan lama.

   Tok,tok,tok.

  "Letta! Ayo bangun! Di bawah sudah ada Azzam nungguin kamu." suara sang mama terdengar dari balik pintu.

  Mata Letta langsung terbuka lebar. Tidak bagaimana Azzam tahu dia ada di rumah orang tuanya? Sepertinya Letta lupa kalau yang mengantarnya semalam supir pribadi Azzam.

 Ia bergegas bangkit dari tempat tidur, rambut panjangnya berantakan dan ia mengerjapkan mata beberapa kali mengusir kantuk.

   "Ya ampun, kenapa sih pagi selalu datang terlalu cepat?" keluhnya sambil berjalan ke kamar mandi.

   Letta akhirnya selesai mengenakan pakaiannya, dan memoles wajahnya tipis-tipis, lalu mengambil tas jinjingnya yang tergeletak di atas meja. Begitu ia keluar dari kamar, suara langkah kakinya menggema di sepanjang koridor rumah mewah yang katanya masih kalah besar dari rumah Azzam.

  Begitu turun ke lantai bawah, matanya lansung menangkap sosok Azzam yang duduk di meja makan bersama orang tuanya.

   "Good morning everybody.." sapa Letta dengan nada ceria.

   Mendengar suara putri kesayangannya sean yang tadinya sibuk berbicara dengan Azzam menoleh pada Letta.

   " Akhirnya yang di tunggu-tunggu muncul juga."

 Letta tersenyum kecil ia melangkah mendekat lalu mendaratkan bokongnya di kursi kosong di sebelah Azzam.

Shiren sibuk menuangkan susu kedalam gelas, lalu menyerahkan satu gelas kepada Azzam. Namun dengan gerak cepat Letta merebut gelas Azzam membuat Shiren terkejut dan menatap nyalang pada putrinya.

   "Azzam tidak bisa minum susu kedelai ma." ucapan Letta membuat Shiren yang tadinya ingin marah tidak jadi.

   "Aduh, maaf ya. Tante tidak tahu." ucap Shiren merasa bersalah.

   "Tidak apa-apa, Tante."

   "Nih, minum punyaku aja." Letta menyerahkan jus alpukad miliknya pada Azzam.

  Azzam menerimanya." Terimakasih, Letta!" ucapnya tulus.

  Shiren yang memperhatikan interaksi mereka,meras senang dan tersenyum melihatnya. Ternyata tidak salah dia menyetujui perjodohan yang di atur mertuanya untuk putrinya. Lagi pula dia menyuruh orang mencari tahu tentang kehidupan Azzam yang cukup menyedihkan kehilangan orang tua dan saudaranya di hari yang sama, bahkan ia salut pria di hadapannya ini dapat bertahan hingga saat ini, jika itu dirinya dia tidak tahu apa yang akan terjadi.

 Sesi sarapan bersama sudah selesai,kini Letta berada di dalam mobil Azzam, sejak tadi Azzam hanya diam,membuatnya merasa sungkan untuk memulai pembicaraan.

   "Masalah fiting baju, kita bisa lakukan itu nanti sore,kebetulan aku free sore ini." ucapan Azzam sontak membuat Letta menoleh.

     Apa dia cenayang?

  "Jadi.." Azzam berdeham" Kamu maunya kapan? Atau mau beli printilan seserahan dulu?"

  Letta hampir tersedak mendengar pertanyaan itu, menatap Azzam yang masih fokus menyetir mobil. Ekspresi nya masih datar tapi Letta dapat menangkap sedikit perubahan di matanya.

 Letta hanya bisa menghela nafas, sungguh pria ini benar-benar seperti badai. Yang tiba-tiba datang merusak semua tatanan hidupnya yang tenang. Badai manis yang membuat harinya berwarna setelah badai lain yang memporak-porandakan hatinya. Tapi entah kenapa dia mulai terbiasa dengan kehadiran badai itu.

Azzam tidak berbicara lagi dia tahu Letta butuh waktu untuk berpikir, Azzam mengatakan itu karena dia sudah mulai merasa nyaman dengan kehadiran Letta di sisinya. Ia mencoba memantapkan hatinya dengan pilihan Oma, meskipun perasaan itu belum tumbuh sepenuhnya tapi apa salahnya ia coba membuka hati toh mereka akan menikah juga pada akhirnya. Azzam sudah yakin ia tidak akan melepaskan Letta.

 Mobil yang di kendarai Azzam sudah tiba di basment perusahaan,Letta turun setelah Azzam membukakan pintu untuknya. Pipinya terasa panas mendapat perlakuan manis seperti itu. Azzam menatapnya sebentar sebelum akhirnya menggenggam tangannya erat, membawanya menuju lift khusus milik nya.

 Letta mengerjap, wajahnya langsung memanas.

 Astaga. Pria ini bisa sekali,bikin jantungnya berdebar tanpa peringatan.

*

*

*

 Seperti kata Azzam sore harinya mereka mampir ke butik Shiren untuk mencoba baju pengantin yang khusus Shiren buat untuk putrinya.

 Letta sedang berada di ruang ganti di bantu oleh salah satu karyawan Shiren. Setelah beberapa saat menunggu akhirnya tirai panjang berwarna hitam itu di buka lebar,menampakkan Letta yang tengah mengenakan gaun pengantin berwarna putih tulang,terlihat sangat anggun dan pas di badannya. Tentu saja karena baju itu memang di desain khusus untuk putrinya.

 Gaun pengantin dengan potongan A-line terlihat simple dan manis membalut tubuh Letta memperlihatkan bentuk lekuk tubuh yang indah bahkan Azzam tak berkedip sama sekali menyaksikan pemandangan indah di depan matanya.

Matanya sedikit membola antara terkejut,tak percaya juga terpana menatap makhluk ciptaan tuhan di depan sana.

   "Ingat kedip Zam."tegur Shiren dengan sedikit menyenggol lengan Azzam sambil terkekeh geli.

  "Ekhm.." Azzam berdeham menetralkan degupan jantungnya yang berpacu lebih cepat dari biasanya. Azzam terpesona.

Setelah melakukan beberapa sesi pemotretan,Azzam dan Letta pun berganti pakaian kembali. Shiren memang telah mengatur semuanya. Dia tahu calon menantunya itu super sibuk jadi dia sekalian menyewa jasa fotograper dan hias pengantin agar bisa langsung photo prewed sekalian.

 Setelah selesai melakukan sesi photo prewed dadakan,Azzam membawa mobilnya menuju pusat perbelanjaan. Pikirannya fokus pada tujuan. Begitu tiba, dia tidak memberi kesempatan Letta untuk bertanya,langsung menarik tangannya dan menggiringnya masuk ke dalam toko perhiasan.

   "Lihat, apa pria itu seorang model?" bisik beberapa orang yang memperhatikan Azzam. Tubuh tegap, kaki panjang dan wajahnya yang tampan memang mudah menarik perhatian.

"Pilih yang kau suka." ucap Azzam sambil menujuk etalase di hadapan mereka yang berisikan banyak perhiasan yang tentunya bernilai fantastis.

Azzam seolah tak terganggu dengan bisikan dan tatapan sekitar, ia malah mengeratkan genggaman tangannya pada Letta tanpa ragu, membuat beberapa pasang mata tertuju pada mereka antara penasaran dan iri.Seorang pelayan langsung menghampiri mereka.

" Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" sapa pelayan toko dengan ramah, matanya lansung tertuju pada pakaian sederhana Letta tapi tetap terlihat cantik dan elegan.

" Kami mau cari cincin pernikahan."

"Oh, boleh! Silahkan kesebelah sini." pelayan itu dengan sigap mengarahkan mereka ke etalase khusus cincin berpasangan.

Di balik kaca berjejer berbagai model cincin yang tampak begitu indah dan berkilauan di bawah cahaya lampu. Ada yang simple dengan ukiran elegan, ada yang berhiaskan berlian kecil, dan ada pula yang polos tapi tetap menawan.

Letta tampak terpesona dengan cincin yang berhiaskan berlian kecil tidak terlalu mencolok tapi tetap terlihat mewah dan elegan. Azzam meraih tangan Letta kemudian memasangkan cincin itu di jarinya terlihat cantik dan sangat pas di jari Letta.

Wajah Letta berseri melihat cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Kami beli yang ini." ucap Azzam.

Setelah proses memilih selesai dan pembayaran di lakukan. Mereka berniat pulang. Begitu mobil Azzam berhenti di depan rumah Letta, suara deru mesinnya perlahan mereda, menyisakan keheningan malam yang hanya di iringi suara jangkrik dan longlongan anjing dari kejauhan.

Jarum jam sudah nyaris menyentuh angka sebelas, dan Letta yang duduk di sebelah Azzam mulai menguap tanpa malu-malu mulutnya menganga lebar seperti kucing kekenyangan.

"Ngantuk banget, ya?" goda Azzam sambil melirik sekilas.

"Banget! Letta mengucek mata nya dengan punggung tangan, Kamu sih ngajak muter-muter dulu sebelum pulang."

Azzam hanya tersenyum kecil,mengabaikan sindiran halus itu. Azzam turun lebih dulu, membukakan pintu untuk Letta dia mengulurkan tangan untuk membantu Letta turun dari mobil.setelah memastikan gadis itu masuk rumah Azzam kembali mengemudikan mobilnya untuk pulang.

1
LISA
Bahagia selalu y Letta & Azzam
Reni Anjarwani
doubel up thor
LISA
Happy wedding untuk Azzam & Letta..happy selalu ya..rukun & langgeng 😊🙏
LISA
Bagus nih Letta udh mulai menyukai Azzam..moga semuanya aman y sampe hari pernikahan kalian.
LISA
Rukun selalu y Letta & Azzam
LISA
Leo bakal nyusul Azzam jg nih 😊
LISA
Bagus ceritanya Kak..salut sama Letta yg meskipun putri pengusaha kaya tp mau bekerja di perush laen..rukun selalu deh sama Azzam sampe hari H nya 😊
LISA
Ceritanya bagus bgt..sipp klo Letta yg jdi sekretarisnya Azzam..
LISA
😊😊 good job Letta..tunjukkan ke Hana bahwa kmu mendptkan yg lebih baik drpd Bima..pdhl sebnrnya Gio itu kakaknya Letta..😊
LISA
Azzam akan dijodohkan sama Letta nih asyikk kan Azzam emg udh tertarik sama Letta 😊
LISA
Dunia sempit nih ternyt Bella yg dulu kekasihnya Razzan adl sahabatnya Letta
LISA
Aq mampir Kak
Otra Mas Aqui
cerita ini bikin saya ingin terus membacanya sampai selesai! Keren banget, thor!
🔥ana_omi🦊🍃
Jalan cerita hebat.
Arabelle Arinne
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!