Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.
Clarisa mengirim pesan ke Mona, "Apakah hanya itu saja yang bisa kamu lakukan? Bagaimana rasanya jika rencana mu gagal?"
Sambil menunggu balasan dari Mona, Clarisa bermain game di handphone nya. 10 menit kemudian dibalas oleh Mona, "Kamu siapa? Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud."
"Kamu tidak perlu mengetahui ku, anggap saja aku pemburu manusia. Apakah seru membunuh orang?" pesan Clarisa.
"Haha... sepertinya kamu orang gila. Sudah ku bilang tidak mengerti," balas Mona.
"Aku mengetahui perbuatan mu, orang suruhan mu rencananya menabrak Clarisa dan Kedua Adiknya, bukan? Tapi rencana mu gagal karena ada mobil yang menghentikan orang suruhan mu," pesan Clarisa.
"Kamu salah orang," balas Mona.
"Sepertinya kamu tidak mau mengaku atas perbuatan mu, dasar bocah nakal" pesan Clarisa.
"Jangan bermain-main dengan ku," balas Mona.
"Apa yang kamu lakukan kepada ku jika aku akan memburu mu?" pesan Clarisa.
"Kamu tidak akan pernah bisa berbuat apa-apa dengan ku," balas Mona.
"Kamu percaya diri sekali, aku bisa saja datang ke saja dan menghancurkan mu," pesan Clarisa.
"Coba saja datang, aku akan menunggu mu," balas Mona.
"Kamu bisa saja terbunuh di tangan ku," pesan Clarisa.
"Persiapkan saja diri mu. Sebelum aku terbunuh, kamu yang akan terbunuh," balas Mona.
"Ups aku tidak takut, walaupun kamu sudah terbiasa merencanakan pembunuhan," pesan Clarisa.
"Haha... jika kamu tidak takut maka muncul di hadapan ku," balas Mona.
"Sebelum kita bertemu, aku mau bermain-main sebentar. Menurut mu bagaimana jika aku upload video pengakuan mu tentang orang suruhan mu mau menabrak Clarisa dan Kedua Adiknya," pesan Clarisa.
"Aku tidak tahu apa yang kamu katakan," balas Mona.
"Kamu buka dan lihat video yang aku kirim," pesan Mona.
Setelah melihat video yang di kirim Clarisa, Mona Berkata, "Jadi menurut mu aku harus takut setelah melihat video itu, kamu salah besar. Jika kamu pun mengupload nya aku bisa mengatasi itu dengan cepat."
"Bagaimana jika orang tua mu mengetahui video ini? Apa sebaiknya aku kirim ke orang tua mu terlebih dahulu?" pesan Clarisa.
"Itu tidak berpengaruh, orang tua ku akan mengabaikannya," balas Mona padahal dia sedikit takut juga jika orang tua nya mengetahuinya.
"Baiklah kita tunggu respon dari orang tua mu, aku sudah mengirim video tersebut," pesan Clarisa.
"Ternyata kamu takut muncul di hadapan ku ya, beraninya hanya mengirim pesan," balas Mona.
Clarisa tidak membalas pesan Mona lagi, hanya membaca pesannya.
Mona menerima panggilan masuk dari Papa nya.
"Aku tidak melarang mu melakukan apa pun, tapi jangan pernah ada bukti kamu melakukan itu. Apakah kamu orang bodoh tidak bisa menggunakan otak mu? Selesaikan masalah mu ini atau kamu akan menerima hukumannya," ucap Papa Mona lalu mematikan panggilan sepihak.
Setelah itu Mona menerima pesan dari Mama nya, "Apa yang telah kamu lakukan? Bisa nggak kamu tidak melakukan hal seperti ini, sampai kapan kamu menjadi orang yang tidak berguna," pesan Mama Mona.
Mona mengepalkan tangan kirinya dan tangan kanannya meremas handphone nya dengan kuat lalu melemparkan handphone nya ke tembok. Handphone nya telah hancur di lantai.
"Ternyata berani sekali dia bermain-main dengan ku, aku akan membalas mu," ucap Mona.
Mona keluar dari rumah dan meminta supirnya mengantarkan Mona membeli handphone baru.
"Setelah ini aku harus mencari tau siapa orang mengirim pesan pada ku, bila perlu aku akan melenyapkan mu juga," gumam Mona.
Clarisa menerima beberapa panggilan masuk dari Papa Mona, tapi menolak panggilan tersebut. Kemudian mendapat pesan masuk, "Hapus video itu, atau kamu yang saya lenyapkan."
"Segera hapus video itu atau kamu akan menerima akibatnya. Jangan bermain-main dengan kami," pesan Mama Mona.
"Ternyata satu keluarga hampir sama semua sifatnya, pantas mereka bisa satu keluarga. Menarik juga nih haha... " ucap Clarisa.
Clarisa meletakkan handphone nya di atas meja, lalu berjalan ke tempat tidur dan membaringkan badannya di atas kasur. Kemudian Clarisa tidur siang.
1 jam kemudian Mona menghubungi nomor yang mengiriminya pesan, namun tidak di jawab. Mona sudah mencoba beberapa kali menghubungi nomor tersebut, namun tidak terjawab juga. Lalu mengirim pesan, "Kamu sepertinya takut ya, makanya tidak mau menjawab panggilan ku. Dasar kurang ajar taunya hanya bermain-main."
Mona melihat bolak-balik handphone nya, tapi tak kunjung ada pesan masuk. Lalu Mona menghubungi teman-temannya dengan panggilan video. Setelah terhubung Mona berkata, "Apakah di antara kalian sedang bermain-main dengan ku? Apakah kalian merencanakan sesuatu untuk menjebak ku dan melawan ku?"
"Apa maksud mu Mona? Aku tidak mengerti," ucap Teman Mona.
"Mana berani aku merencanakan atau melakukan sesuatu pada mu," ucap Teman Mona yang lain.
"Hanya kalian yang tau tentang misi penabrakan Clarisa dan Kedua Adiknya. Jadi siapa orang lain yang tau itu?" ucap Mona.
"Jangan sampai di antara kalian, aku tidak peduli kalian teman ku. Aku akan tetap melenyapkannya karena sudah berani mengusik ku," ucap Mona.
"Bukan aku.. Iya bukan aku juga," ucap Teman Mona barengan.
"Kalian bantu aku mencari tau siapa orang tersebut, aku akan mengirim nomornya," ucap Mona lalu menutup panggilan video.
"Aku akan segera menyelesaikan ini, jika tidak aku akan menerima hukuman dari Papa dan Mama," gumam Mona.
Mona mencoba mengingat kejadian di toilet sekolah, seingat Mona tidak ada orang selain mereka di dalam toilet. Karena mereka memeriksa semua bilik toilet tidak ada orang.
"Sepertinya ada orang di depan toliet mendengar dan merekam video kami saat berbicara di dalam toilet, Sungguh punya keberanian dia merekam video perkataan kami. Kira-kira siapa orang itu," ucap Mona.
Mona kembali memeriksa handphone nya namun belum ada balasan dari pesannya. Mona memutuskan akan menunggu balasan dari orang tersebut.
Di lain tempat Clarisa sudah bangun dari tidurnya, lalu berjalan ke arah kamar mandi dan membasuh wajahnya lalu mengeringkan wajahnya dengan handuk. Kemudian Clarisa keluar dari kamar dan berjalan ke ruang tamu di sana ada Samanta dan Rivano sedang menonton televisi.
"Asik banget kalian menontonnya," ucap Clarisa.
"Iya seru filmnya Kak, sini ikutan nonton juga kak," ucap Samanta.
"Baiklah Kakak ikutan nonton juga," ucap Clarisa.
Mereka bertiga duduk di sofa dan menonton film tersebut sampai selesai.
"Seru banget filmnya," ucap Samanta.
"Iya seru ceritanya Kak," ucap Rivano.
"Ayo kita beres-beres dek, membersihkan rumah ini," ucap Clarisa pada Samanta.
"Iya kak mari kita bersihkan," ucap Samanta.
Setelah selesai membersihkan rumah, mereka masuk ke kamar lalu pergi mandi kemudian mereka beristirahat.