NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Sang Asisten

Gejolak Cinta Sang Asisten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:150.7k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

"Aku tak peduli dengan masa lalu. Yang aku tahu adalah masa kini dan masa depan. Masa lalu hanya hadir untuk memberi luka, dan aku tak ingin mengingatnya!!" (Rayyan)


"Aku sadar bukan gadis baik baik bahkan kehadiranku pun hanya sebagai alat. Hidupku tak pernah benar benar berarti sebelum aku bertemu denganmu." (Jennie)

"Aku mencintaimu dengan hati, meski ku akui tak pernah mampu untuk melawan takdir."( Rani)

Kisah perjuangan anak manusia yang hadir dari sebuah kesalahan masa lalu kedua orang tua mereka. Menanggung beban yang tak semestinya mereka pikul.
Mampukah mereka menaklukkan dunia dan mendirikan istana masa depan yang indah dengan kedua tangan dan kakinya sendiri?
Atau kejadian masa kelam orang tua mereka akan kembali terulang dalam kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32.32. Apa arti merindu?

Jam telah menunjukkan jam 8 malam ketika mobil yang dikemudikan Vino masuk ke sebuah hotel mewah yang bertempat disalah satu pusat kota A, hotel milik Denisa.

"Kita bermalam disini?" Jennie nampak mengedarkan pandangannya kesegala penjuru.

"Hem, kita tak mungkin melanjutkan perjalanan karena akan sangat berbahaya nanti. Kau tidak lupa kan jika untuk memasuki kawasan Kota B kita harus melewati hutan?"

Jennie tersenyum sambil menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan Vino. Keduanya saat ini sedang berjalan perlahan mengikuti petugas hotel yang mengantarkan keduan ya ke kamar mereka. Sedangkan Rayyan, lelaki muda tersebut saat ini sedang berada di restoran The Twins milik si kembar Rico, Rena.

"Kak." Rico tersenyum lebar melihat kedatangan asisten kakak nya tersebut.

"Bagaimana kabar kakak? apa semua berjalan lancar?"

"Kakak baik, Kalian bagaimana?"

"Tentu saja kami baik baik saja, kak. Apa semua urusan di kota B sudah selesai?" Rico mengajak Rayyan untuk masuk kedalam ruang kerjanya.

"Masalahnya tak semudah yang kita bayangkan. Tapi kakak yakin semua pasti ada jalan keluarnya, hanya tinggal menunggu waktu. Oh ya bagaimana dengan Kak Raka dan yang lainnya?" Rayyan mendudukkan dirinya di kursi depan meja kerja Rico.

"Semuanya baik, kak. Si kembar Saka dan Sara juga sudah semakin menggemaskan. Ada satu lagi, kakak harus bersiap karena sebentar lagi kita akan kedatangan keponakan baru."

Ha

Rayyan menaikkan alis matanya sebelah, sedangkan Rico kembali tergelak.

"Rena sedang hamil muda kak, mereka baru saja kembali beberapa hari yang lalu. Besok sore rencananya aku dan Citra akan pulang ke ibu kota. Bagaimana kalau kita pulang bareng kak?"

Rayyan terdiam sejenak, dia mengingat tentang hadiah yang Rena minta darinya sebagai kado pernikahan waktu itu. Lelaki itu menghela nafasnya dalam. Jika saja kisah cintanya dengan Rani tak kandas mungkin saat ini juga dia akan menyempatkan waktu untuk kembali ke ibu kota demi menemui adik bungsu Raka tersebut. Juga demi mewujudkan kata katanya waktu itu.

"Sepertinya kakak nggak bisa, kamu tahu sendiri kan jika urusan kakak belum selesai bahkan dibilang masih belum membuahkan hasil."

Rico mengangguk mengerti. Keduanya kembali berbincang tentang banyak hal. Hampir dua bulan tak bertemu membuat keduanya menghabiskan waktu hingga tengah malam sebelum menyudahi obrolan mereka.

.

.

Jennie berkali-kali membolak-balikkan badannya. Malam telah larut, entah mengapa dirinya malah tak bisa tidur. Pada akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk berdiri di balkon kamar yang ditempatinya.

Ditatap nya langit dengan semburat bintang diatas sana. Perlahan tangan kirinya terulur ke atas, membentuk pola dari bintang bintang yang disatukan. Bibir Jennie melengkungkan sebuah senyuman.

Ada kerinduan yang sedikit demi sedikit menyeruak dalam hatinya. Akan tetapi pada siapa rindu tersebut ditujukan Jennie sendiri pun tak tahu.

Miris sekali hidupnya.

"Kau tak tidur?"

Jennie terperanjat dari lamunannya, tak tahu sejak kapan lelaki itu telah berdiri tak jauh darinya. Tepatnya di balkon kamar yang terletak disebelah kamarnya.

"Ak.. aku nggak bisa tidur." Jennie menjawab dengan lirih. Bagaimanapun dia tahu jika apa yang dilakukannya kali ini termasuk sebuah larangan. Keselamatannya yang belum lah terjamin dengan benar membuatnya harus selalu waspada. Namun malam ini dirinya dengan berani berdiri di balkon dalam kesendirian.

Tak ada jawaban dari balkon sebelah membuat Jennie memberanikan diri untuk menoleh. Lelaki disana nampak sedang menengadah, menatap hamparan bintang seperti yang dia lakukan tadi.

Wajah tampan itu sejenak membuat Jennie terpesona. Dari sudut manapun, wajah Rayyan terlihat sempurna dimatanya. Jennie buru buru menggelengkan kepalanya yang mulai tak waras.

"Apa kehidupan disana itu lebih menyenangkan dari pada didunia ini?" Gumam Rayyan entah pada siapa.

Jennie yang mendengarnya mengernyit dahi. Mencoba mencerna apa maksud dari perkataan Lelaki yang berdiri hanya terhalang tembok setinggi lutut dengannya.

"Apa dia mempunyai seseorang yang telah pergi mendahuluinya?" Jennie membatin dengan tetap menatap ke arah Rayyan yang masih fokus menatap bintang.

"Apa kau merindukan seseorang?"

Rayyan menoleh ke arah Jennie yang segera merutuki ucapannya sendiri. Rasa ingin tahunya membuatnya berbicara secara spontan.

"Ehm, maaf. Aku tidak bermaksud." Lanjutnya dengan pelan hanya demi tak ingin membuat mood Rayyan kembali buruk dan kembali bersikap ketus padanya seperti biasanya.

"Kau pernah merindukan seseorang?" Bukannya menjawab, Rayyan malah balik bertanya pertanyaan yang sama membuat Jennie mengernyap pelan.

"Dulu, aku pernah merasakan merindukan seseorang. Orang yang ku sebut sebagai orang tua. Berpikir apa, mengapa dan kenapa mereka tak pernah peduli padaku hingga membuatku melakukan segala cara agar terlihat bahwa aku ada."

"Bertahun-tahun bahkan aku mencoba namun pada akhirnya aku menyerah. Sekarang aku sadar, jika apa yang ku kejar dan ku rindu tak akan mampu ku gapai. Aku masih beruntung mempunyai papa Arlan yang masih mau memelukku. Sekarang aku tak ingin lagi merindukan hal hal yang tak lagi pasti." Jennie tersenyum getir diujung kalimatnya.

"Kau sendiri bagaimana?" Dia kembali melemparkan pertanyaan pada Rayyan yang masih menatap nya.

"Aku merindukannya, meski aku sadar tak akan pernah bisa bertemu kembali dengannya. Dunia ini kejam, disaat aku masih membutuhkan pelukannya. Dia pergi dan tak mungkin lagi kembali." Rayyan kembali menatap bintang.

Senyuman tipis tersungging di sudut bibirnya manakala wajah sang mama yang tersenyum nampak diantara kemerlapnya bintang.

Jennie tertegun menatap senyum Rayyan. Senyum yang nampak manis meski hanya sekilas.

"Dia bisa tersenyum? ahh, apa yang dia bicarakan tadi adalah kekasihnya? apa kekasihnya sudah meninggal?" Jennie masih bergelut dengan pikirannya sendiri.

Keheningan menemani keduanya. Baik Jennie maupun Rayyan larut dalam pemikiran mereka masing-masing. Hembusan angin membuat Jennie menggosokkan telapak tangannya pada lengannya sendiri. Namun kakinya seolah enggan untuk diajak beranjak dari sana. Hal itu tak luput dari penglihatan Rayyan, meski dirinya tengah fokus menatap langit namun ekor matanya mampu menangkap pergerakan gadis yang berdiri tak jauh darinya itu.

"Tidurlah, ini sudah terlalu larut untuk mu terus terjaga. Besok kita akan pergi pagi pagi sekali." Suara Rayyan kembali membuyarkan lamunan Jennie. Gadis itu sedikit gelagapan karena tertangkap basah sedang menatap ke arah Rayyan. Namun anehnya, si muka tembok tersebut tak membentak ataupun berbicara dengan instonasi yang lebih tinggi.

"Kau juga, selamat beristirahat Ray."

"Hem."

Jennie segera bergerak masuk kembali ke kamarnya. Sementara Rayyan masih menatap gadis itu hingga hilang dibalik pintu penghubung balkon. Rayyan beranjak dari tempatnya manakala melihat lampu kamar Jennie telah dimatikan.

"Ma, semoga mama selalu bahagia disana. Aku merindukan mama." Lirihnya sebelum benar-benar masuk ke dalam kamarnya.

1
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣💣⃟ ⃟ᵉˡˡˢ👙
hmmm lagi manis" nya udahan 😫😫😫
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
dari dulu mah wajah Rayyan tanpa ekspresi deeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
meski telah melewati masa kritis tapi hingga saat ini Rico masih juga belum sadar juga
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
huuuuuuffttttt syukurlah jika Rico berhasil melewati masa kritis karena Rico telah memakai rompi anti peluru
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
rasa sayang Rayyan pada Rico dan Javier tentulah berbeda lah
karena mereka berdua sama-sama menempati posisi istimewa di hati Rayyan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
gak usa di gubris apa kata orang lah Lin...
yang penting Daddymu selalu bersikap baik padamu toooh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
waaah keren juga tuh Rico....
koneksinya gak main-main seeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
kamu uda lapar banget ya Ric...ampe pengen buru-buru masuk supaya bisa langsung makan 😂😂😂
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
saya juga suka neeeh gethuk 😍😍😍
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
akhirnya kelar juga malam pertama nya 🤭🤭🤭
aaahh aku telat bacanya ya, harusnya pas maljum kemaren 😅😅😅
pasti rayyan bahagia dpet.jackpot yg masih tersegel.
wkwkw bisa langsung hamil itu kan thor, kasian para orang tua pingin punya cucu, bakal jadi rebutan pasti.
ok lah makasih ry udah buat rayyan dan jenie bahagia disini
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
hais dasar orang tua taunya minta cucu aja.. belom unboxing mereka loh, rayyan dan jennie blom tau nikmatnya surga dunia, yg tau hanya othornya aja 🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ💥爱你的钥匙 Serra࿐: Aish buka kartu malahan wkwkwkw 🤣
total 3 replies
Yhanie Shalue
sudah dibilangin jen terkadang orang yg kita anggap baik dan dekat sama kita justru dia adalah musuh kita sendiri
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
ot ke novel baru deh
☠@AngguN
akhirnya hapy ending
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Akhirnya 💕💕💕
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
met bahagia Ray dan jejen,, semoga segera dikasih keturunan, biar oara ima opa seta kakeknya seneng
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
bikin cucu seng akeh biar bisa bikin club bola.sekalian😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
emang rena kan ngerhain juga ke kak ray nya yg kaya tembok😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
anuuu dalam berbagai ekspektasi dan penerjemahan masing2😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
sabar sabar yah sabaaaar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!