NovelToon NovelToon
DIVINE SIN

DIVINE SIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dark Romance
Popularitas:550
Nilai: 5
Nama Author: Ellalee

''Di balik malam yang sunyi, sesuatu yang lama tertidur mulai bergerak. Bisikan tak dikenal menembus dinding-dinding sepi,meninggalkan rasa dingin yang merayap.ada yang menatap di balik matanya, sebuah suara yang bukan sepenuhnya miliknya. Cahaya pun tampak retak,dan bayangan-bayangan menari di sudut yang tak terlihat.Dunia terasa salah, namun siapa yang mengintai dari kegelapan itu,hanya waktu yang mengungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JIWA YANG TERBELENGGU

"Haeun dan Jae-hyun melangkah ke dalam kelas, pintu menutup perlahan di belakang mereka. Suasana kelas pagi itu sunyi, hanya terdengar suara sepatu menapak di lantai dan desisan kipas angin yang berputar lambat. Murid-murid menoleh, sebagian tergesa-gesa menunduk, sebagian lagi memendam rasa penasaran, karena aura Haeun kini berbeda—tidak lagi gadis rapi dan malu-malu, melainkan bad girl yang menantang dunia dengan satu tatapan.

Jae-hyun duduk di bangkunya, tetap dingin, seperti bayangan protektif yang selalu menempel. Haeun menoleh sebentar padanya, senyum tipis muncul di bibirnya,nakal, menantang, dan memikat sekaligus.

Sementara itu, di depan kelas, Seok-min berdiri dengan postur tegap, wajah tampan namun sederhana, matanya tajam menatap murid-murid. “Hari ini, kalian harus menyerahkan tugas kalian tepat waktu,” ucapnya, suaranya tenang tapi tegas.

Haeun menatap Seok-min sebentar, dan sesuatu di dalam dirinya yang kini dirasuki aura nakal dewa kebangkitan mendorongnya maju. Langkahnya ringan tapi penuh percaya diri, tubuhnya bergerak dengan ritme yang menggoda. Ia menghampiri Seok-min, menatap wajahnya dari jarak dekat, dan menundukkan sedikit kepala sambil tersenyum nakal.

“Ih… siapa nih ganteng banget?” ucapnya, suara lembut tapi penuh sindiran manis. Mata Haeun bersinar, menatap Seok-min dengan rasa ingin tahu yang jelas,meskipun dia tidak pernah mengenalnya sebelumnya. Ingatannya yang lama tentang dunia normalnya seakan hilang, digantikan oleh keberanian dan sifat bad girl yang kini merasuk ke dalam dirinya.

Seok-min menelan ludah, terkejut oleh keberanian gadis yang mendekatinya. “Ehm… aku Seok-min,” jawabnya, sedikit kikuk, mencoba tetap tenang di hadapan aura Haeun yang kini begitu berbeda.

Haeun tersenyum, sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Seok-min. “Seok-min, ya? Nama yang manis untuk wajah yang tampan… tapi apa kau selalu serius begitu?” godanya, suaranya seperti bisikan yang memecah ketegangan di kelas.

Murid-murid lain menahan napas, beberapa mulai berbisik, sebagian kagum, sebagian bingung. Jae-hyun, duduk di di kursi nya , matanya menatap tajam, tangan mengepal di atas meja. “Haeun… jangan…gila” ucapnya, suaranya dingin, menahan rasa frustrasi karena gadis itu mulai bermain-main dengan orang lain tanpa dia bisa mengintervensi.

Haeun menoleh sebentar ke Jae-hyun, matanya berkilat nakal, dan melanjutkan dengan senyum menggoda. “Ah… jangan begitu, Jae-hyun. Aku hanya ingin tahu dunia baru ini… dan orang-orang di dalam nya.

"“Ada apa dengan gadis culun itu, berani-beraninya dia menggoda Seok-min…!” Hyeri berbisik, wajahnya memerah, matanya menyala marah. Ia tidak menyangka ada gadis baru yang berani menantang Seok-min di depan matanya.

Haeun menatap Hyeri dengan senyum nakal, matanya berkilat. “Apa maksudmu… culun? Hmm… aku hanya ingin tahu siapa yang menarik perhatianku,” ucapnya santai, seakan menebar tantangan.

Hyeri melangkah maju, tangan terkepal. “Kau berani-beraninya mengganggu Seok-min?!”

Haeun mendekat, suaranya lebih rendah dan menggoda. “Siapa bilang aku mengganggu? Aku hanya ingin bermain… sedikit saja,” katanya sambil mencondongkan tubuh, memperlihatkan aura nakal yang membuat beberapa murid menahan napas.

Hyeri menatapnya kesal. Tanpa peringatan, Haeun menjambak rambut Hyeri dengan cepat, membuat Hyeri terhuyung dan hampir kehilangan keseimbangan. “Berhati-hatilah… kalau kau ingin menantangku,” ucap Haeun dengan dingin namun penuh percaya diri.

“Ahhh! Kau…!” Hyeri berteriak, tapi Haeun sudah mundur, wajahnya tetap tersenyum nakal, matanya memantulkan cahaya misterius.

Seok-min, yang berada di depan kelas, terkejut melihat pertarungan itu. “Haeun… jangan!” serunya, mencoba menenangkan situasi.

Jae-hyun, duduk di samping Haeun, cepat berdiri. Matanya menatap tajam, langkahnya penuh tegas. “Haeun… hentikan sekarang. Jangan biarkan emosimu menguasai segalanya,” ucapnya dingin, suaranya nyaris bergetar karena frustrasi melihat tingkahnya.

Haeun menoleh sebentar padanya, menatap dengan mata yang penuh tantangan dan sedikit godaan. Meski Jae-hyun menahannya, senyum nakal itu tetap menempel di bibirnya.

Seok-min maju pelan, menenangkan Hyeri yang masih gemetar. “Sudahlah, Hyeri… jangan biarkan ini memanjang. Kita semua perlu fokus,” ucapnya lembut tapi tegas.

Guru masuk, memecah ketegangan. “Apa yang terjadi di sini? Kenapa ada keributan?”

Jae-hyun menelan ludah, menatap Haeun sebentar sebelum menjawab. “Maaf, Pak… kami hanya… sedikit kehilangan kendali,” katanya datar, tapi matanya tetap fokus pada Haeun.

"sudah, kembali duduk ke tempat masing-masing, jangan buat keributan, ini masih pagi, seok-min..... kamu itu ketua osis sekaligus ketua kelas di sini, kalau hal ini terjadi lagi di kelas ini, kamu yang akan saya hukum, ingat itu..... " peringatan keras malah di lemparkan ke arah seok-min, padahal yg salah dua wanita tadi, namun tetap seok-min yang di salahkan.

" baik pak,..... " jawab seok-min dengan patuh.

"Suasana kelas perlahan menenangkan diri setelah benturan kecil itu, tapi aura ketegangan masih bergelayut di udara, berat dan bergetar. Haeun duduk di bangkunya, rambutnya sedikit berantakan meski ia mencoba terlihat rapi. Matanya menyala, penuh campuran antara kepuasan, godaan, dan kekuatan yang baru saja ia lepaskan. Senyum tipis di bibirnya masih menempel, menandai kemenangan kecilnya,bukan sekadar atas Hyeri, tapi atas dunia yang berani menantangnya.

Jae-hyun tetap berdiri di sampingnya, tubuhnya menegang. Matanya menatap Haeun dengan campuran kemarahan dan kekhawatiran. Setiap gerakan Haeun, setiap kilau di matanya, terasa asing sekaligus menakutkan. “Haeun… kau tidak boleh begini, ahh salah,dewa kebangkitan kau tidak boleh begini..,” suaranya dingin, tapi ada getaran halus yang hampir tak terdengar, seperti hati yang bergejolak dalam diam.

Haeun menoleh pelan, tatapannya menggoda, nakal, namun dengan sesuatu yang lebih dalam,jiwa yang bukan sepenuhnya miliknya. “Kenapa? Aku hanya bersenang-senang. Dunia ini… terlalu membosankan kalau aku tidak mencampuri sedikit kekacauan,” jawabnya, suaranya rendah dan memikat, setiap kata seolah mengalirkan energi yang membuat Jae-hyun menahan napas.

Beberapa murid diam, menatap mereka berdua, tak berani menyela. Suasana di kelas berubah menjadi lapisan tebal misteri. Haeun, gadis yang dulunya pendiam dan culun, kini menjadi badai yang berputar dengan tenang tapi mematikan, setiap tatapan dan senyum nakalnya menebarkan pesona sekaligus ketegangan.

Jae-hyun menunduk, menahan rasa frustasinya. “Haeun… dengarkan aku. Aku tidak peduli seberapa kuat kau merasa, atau seberapa ‘menyenangkan’ ini bagimu. Ada batas yang tidak boleh kau langgar. Tubuhmu… jiwa yang tersisa di dalam dirimu kau tidak boleh membiarkannya terkikis oleh hal yang kau sendiri tidak sepenuhnya mengerti.”

Haeun menatapnya, sejenak diam. Ada kerlip yang berbeda di matanya, bukan lagi rasa takut, tapi kekuatan, godaan, dan ketidakpedulian yang berani. “Ah… kau terlalu serius, Jae-hyun. Selalu begitu… seperti mencoba mengekang sesuatu yang tidak bisa kau miliki sepenuhnya,” bisiknya sambil menyeringai, sedikit membungkuk ke arahnya, menantang.

Jae-hyun menelan ludah, merasa tubuhnya seolah tersedak oleh kata-kata itu. Tapi di balik ketegangan, ada kehangatan yang samar,ikatan yang tak bisa diukur dengan logika, hanya bisa dirasakan. Ia menarik napas panjang, menatap Haeun yang sekarang tampak begitu berbeda. “Haeun… aku akan menahan apapun yang mencoba mengambilmu. Bahkan jika itu berarti aku harus menahan seluruh dunia dari tubuhmu,” ucapnya, suaranya rendah, tegas, dan penuh janji yang tersembunyi di balik nada dingin.

Di seberang kelas, Hyeri duduk terpaku, masih terkejut dengan keberanian Haeun yang baru saja menantangnya. Seok-min menunduk, diam, namun matanya menyorot penuh rasa penasaran dan sedikit kagum, tak bisa menafsirkan aura gadis yang sama sekali asing namun sudah merubah dinamika di sekitarnya.

" haeun liat saja kau nanti.... " gumam hyeri yang bisa di bilang dia adalah ratu bully di sekolah itu, dia tidak akan membiarkan haeun menang, dia berencana membawa gengnya nanti untuk memberi pelajaran pada haeun yang sudah berani menantangnya.

"“Di balik tatapannya yang menantang, tersimpan rahasia jiwa yang tak bisa ditaklukkan. Setiap langkahnya adalah bisikan kegelapan, setiap senyumnya adalah janji badai yang belum terpecahkan.”

1
Ngực lép
Bikin klepek-klepek!
Zhunia Angel
Gemes deh!
Kakashi Hatake
Bagus banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!