NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Istri Kecil Mafia

Reinkarnasi Istri Kecil Mafia

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Kecelakaan besar yang disengaja, membuat Yura Afseen meninggal dunia. Akan tetapi, Yura mendapat kesempatan kedua untuk hidup kembali dan membalas dendam atas perbuatan ibu tiri beserta adik tirinya.

Yura hidup kembali pada 10 tahun yang lalu. Dia pun berencana untuk mengubah semua tragedi memilukan selama 10 tahun ke belakang.

Akankah misinya berhasil? Lalu, bagaimana Yura membalas dendam atas semua penindasan yang ia terima selama ini? Yuk, ikuti kisahnya hanya di noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32 : RENCANA

Suara bariton yang mengudara di seluruh penjuru kediaman Cullen, mengundang atensi seluruh penghuni rumah. Asisten rumah tangga tergopoh-gopoh untuk mendekat, khawatir terjadi sesuatu dengan tuannya.

Betapa terkejutnya ketika mata mereka disuguhkan pertikaian suami istri itu bahkan hingga melayangkan sebuah bogem pada Tora dan tamparan keras untuk Sarah. Padahal biasanya lelaki itu selalu membela mereka berdua. Sampai-sampai rela mengesampingkan putri kandungnya.

“Apa yang terjadi pada tuan?” tanya salah satu ART menutup mulutnya karena kaget.

“Tidak tahu. Tapi sepertinya ini sangat serius. Tuan sangat menakutkan,” sambung yang lainnya.

Mata mereka mendelik saat melihat Tora yang mengayunkan sebuah tongkat base ball pada tengkuk Rehan.

“Tuan!” pekik mereka serentak, bersamaan dengan hantaman keras pada kepala Rehan hingga lelaki itu kehilangan kesadaran.

Para ART segera berlari mendekat untuk menolong tuannya. Akan tetapi Tora menodongkan tongkat base ball-nya pada mereka bertiga. “Jangan mendekat! Jangan ada yang ikut campur atau kalian akan bernasib sama dengannya!” ancam lelaki itu dengan mata melotot tajam.

“Astaga, apa yang Anda lakukan, Tuan Muda?” tanya Inah, pembantu baru.

“Sudah kubilang jangan ikut campur!” berang Tora mengayunkan tongkatnya pada wanita itu, Inah hanya memejamkan mata sembari menunduk dengan dada berdegup kencang.

Bibir Tora menyunggingkan senyum miring, ia merasa berhasil membuat orang-orang itu tunduk padanya. “Kalian semua jangan pernah ada yang berani menelepon polisi atau melaporkan kejadian ini pada siapa pun. Atau akan kuremukkan tubuh kalian!” ancamnya, namun tidak ada balasan apa pun. Ketiga wanita itu terdiam dengan bibir bergetar.

“Paham nggak?!” bentak Tora menggelegar.

“Pa ... paham, Tuan Muda!” sahut mereka bersamaan.

“Bagus! Kembali ke kamar kalian masing-masing!” titah Tora menunjuk pintu kamar mereka yang ada di dekat dapur. Ia merasa sok berkuasa di rumah itu. Matanya menyalang hingga mereka menghilang di balik pintu kamar masing-masing.

“Tora! Apa yang kita lakukan selanjutnya?” gumam Sarah menilik suaminya yang tergeletak di lantai. Kakinya menyentuh bahu Rehan dan menggerak-gerakkannya. Memastikan, jika lelaki tua itu benar-benar sudah tak berdaya.

Tora berbalik, ia menatap ibunya lalu mengurai senyum iblis. Tautan mata mereka seolah menyiratkan ide kotor dalam benak masing-masing.

“Seret ke gudang, Mama akan cari talinya!” perintah Sarah melenggang ke gudang lebih dulu dan segera membuka pintunya.

Sedangkan Tora melemparkan tongkat yang sedari tadi di tangannya, kemudian menyeret ayah tirinya dengan susah payah. Ia harus mengerahkan seluruh tenaganya, tubuhnya sampai memerah dan otot-ototnya menegang karena memang sangat berat.

“Ah, kau ini tenaganya macam perempuan aja! Letoy!” cibir Sarah kembali pada Rehan yang hanya bergerak sedikit dari tempat sebelumnya.

“Hah! Berat, Ma!” keluh Tora dengan napas tersengal-sengal.

Dua orang itu lalu menyeret lengan Rehan kiri dan kanan dengan susah payah. Hingga kini berhasil mencapai gudang. Tora mendudukkannya di lantai, bersandar pada dinding. Lalu Sarah melilit tubuh lelaki tua itu dengan tali yang tadi ditemukannya.

“Menyusahkan saja! Ambil ponselnya, Tora!” perintah Sarah menepuk-nepuk tangannya sembari menghela napas lega setelah selesai dengan pekerjaannya.

Tora masih mengatur napas, menyeka keringat yang ada di keningnya. “Nih, Ma!” ujarnya menyerahkan benda pipih milik sang ayah.

Karena tidak ada yang menahan tubuhnya, Rehan ambruk ke samping dengan tubuh yang terikat. Sarah menatapnya dengan puas.

Ia segera mengetikkan pesan untuk pengacara dari ponsel suaminya. Meminta agar segera melakukan pengalihan harta atas namanya.

Tak berapa lama, pengacara tersebut langsung menelepon. Namun, Sarah tidak ingin mengangkatnya. Ia terus mereject panggilan, beralasan sedang dinas di luar kota dalam beberapa hari ke depan. Kemudian kembali memaksa untuk melakukan pengalihan aset-aset atas nama Sarah.

“Anda yakin, Tuan?” pesan dari pengacara tersebut untuk ke sekian kalinya.

Sarah berdecak kesal karena tampaknya pengacara itu sangat hati-hati. Dia pun terus mendesak hingga akhirnya disetujui.

“Baiklah, akan segera saya laksanakan.” Pesan terakhir yang membuat Sarah tertawa, menjerit kegirangan.

Namun tidak bertahan lama, karena setelah itu Sarah batuk terus menerus tiada jeda. Padahal ia tidak merasa menghirup debu atau apapun. Tetapi dadanya sampai merasa sesak karena batuk yang tak kunjung reda.

“Ma! Mama kenapa?” tanya Tora kebingungan.

Sarah menunjuk-nunjuk keluar, berharap Tora paham maksudnya untuk mengambilkan air minum.

“Tapi, Ma. Gimana dengan Mama kalau aku keluar?” elak Tora yang tidak dapat menangkap perintah mamanya.

Sarah melotot, masih terus menunjuk keluar berulang kali. Akhirnya, lelaki itu pun keluar dari gudang dan tidak kembali lagi.

Geram, Sarah menyeret kakinya yang gemetar sembari menepuk-nepuk dadanya untuk mengambilkan minum. Pelayan pun tak ada satu pun yang keluar mengingat ancaman Tora yang tidak memperkenankan untuk ikut campur.

Dengan langkah tertatih-tatih, wanita itu berhasil mencapai dapur. Meneguk air mineral langsung dari botol yang baru ia ambil dari kulkas.

Hampir habis setengahnya, Sarah meletakkan botol itu dengan kasar di meja. “Tora! Kurang ajar kamu!” pekik Sarah setelah batuknya mereda. Napasnya masih tersengal-sengal, bulir keringat bermunculan di wajahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Ayah!” teriak Yura terperanjat dari tidurnya. Kakinya melompat dari ranjang dan berlari sempoyongan.

Namun sepasang tangan kekar menangkap kedua lengannya. “Mau ke mana kamu?” tanya Zefon menatap lekat wanitanya, yang kini terlihat pucat dan berkeringat.

Suara lelaki itu menyadarkan Yura. Pandangannya mengedar, tubuhnya yang sempat menegang mulai melemas. “Cuma mimpi? Tapi kenapa terasa begitu nyata,” gumam wanita itu menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan.

“Kamu itu tidur apa mati? Dari pagi sampai sekarang enggak bangun-bangun. Bikin mama khawatir tahu enggak?” tutur Zefon menatapnya tajam. Meski sebenarnya ia juga sangat khawatir setelah mendapat laporan dari sang mama. Ketika Yura tertidur usai massage and spa sampai melewatkan makan siang dan bahkan hari berganti malam.

“Maaf!” ucap Yura menunduk. Namun seketika mendelik, mendorong dada Zefon sekuat tenaga ketika menyadari tubuhnya hanya terlilit sehelai kain yang bahkan kini hampir melorot.

Buru-buru Yura menutup dada dengan kedua tangannya. “Kamu! Kamu mencuri-curi kesempatan ya? Keluar!” teriak Yura mengentakkan kakinya. Ia benar-benar malu dan bingung harus berbuat apa.

“Sssshh! Mulutmu membuat telingaku berdenging!” seru Zefon menyentil kening Yura dengan kuat. “Siapa juga yang mencuri kesempatan. Lagian siapa sih yang doyan sama tubuh kerempengmu itu! Enggak ada bagus-bagusnya! Enggak ada yang menarik!” ejek Zefon dengan ketus.

“Sepertinya kamu habis ngemil mercon ya? Awas aja ....”

“Apa? Enggak terima?” tantang Zefon menaikkan dagu.

“Iiihh keluar! Nyesel aku muji kamu tadi pagi!” teriak Yura mendorong punggung Zefon dengan kepala dan tangan kanannya. Karena tangan kiri masih menahan kain yang membelit tubuhnya, takut terlepas saat Zefon masih di kamarnya.

“Buruan ganti baju! Kami tunggu di meja makan!” seru Zefon setelah pintu ditutup dengan kasar.

“Enggak sopan!” sambungnya pelan lalu tertawa lebar sembari mengusap wajahnya dengan kasar. Pikirannya sudah melanglang buana. Zefon menggelengkan kepala mencoba kembali pada kesadarannya. Namun tidak bisa, semua yang ada pada diri Yura sangat menarik di matanya. "Lucu sekali."

 

Bersambung~

Kamu yang lucu, Ze 😍😂

1
may89
wah tanda2 Hamidun mulai muncul
Vani_27
sudah di tolong, masih aja ngomong ketus dasar perempuan gk tau diri emang yuraa
Nabila Al Adibah
Luar biasa
mrsdohkyungsoo
Salah satu novel reinkarnasi Dan mafia the best yang pernah sy baca.. Thankyouu
mrsdohkyungsoo
Mafia yah kayak gini, berani Bawa istrinya ke medan perang... Gak cemas berlebihan hheeheh
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
mrsdohkyungsoo
Hadiiir
Nelfi Erawati
yura pergi ke wc utk muntah, karena dia tengah hamil
Nelfi Erawati
oo dikalung itu ada ksmera tupanya
ayu cantik
suka
Moertini
kelihatannya asyiiik dilanjutin Thor semangat
Moertini
mantap seruuuu Thor terimakasih sudah tamat semua bahagia terus berkarya ya Thor dan selalu sehat👍🙏💕
Moertini
mantap Thor akhirnya Zefon berhasil membunuh Rudolph dan menghancurkan anak buahnya semoga setelah ini Zefon sekeluarga besarnya hidupnya tenang dan bahagia Aamiin 🙏🤲
Moertini
perasaan Yura sensitif sekali jadi dibentak hatinya terasa tersakiti sekali karena trauma masa kecilnya selau disiksa ibu tiri dan saudara tirinya di bentak bentak juga mengharukan Thor nasib Yura dulunya dilanjutin Thor semangat
Moertini
semoga baik dan sehat saja Yura dan babinya mama mertua Yura seru setir mobilnya selamat ya mama nyebutnya tapi ingat bawa Yura yang mengandung Lhoooo cucu mama dilanjutin Thor mantap selalu sehat
Moertini
karena situasinya baru genting jadi semua tidak melihat keadaan Yura yang bolak balik ke toilet karena muntah tapi sekarang situasi sudah terkendali tinggal memperketat penjagaan dari serangan musuh yang lain dan lebih berbahaya dan licik dilanjutin Thor seruuuu pastinya
Moertini
Zefon pasti bahagia baru mendengar kemungkinan Yura hamil apalagi nanti setelah periksa ke Dr spesialis kandungan dan dinyatakan positif hamil bahagianya Zefon beserta keluarga besar pastinya dilanjutin Thor mengharukan semangat
Moertini
Yura salah tapi tidak bisa disalahkan begitu saja apa lagi dibentak oleh mama mertua sakitnya hati kelihatannya Yura hamil karena kemarin tidak mau jauh dari badan Zefon dan tadi pingsan semoga hamil ya Thor bahagia pastinya dilanjutin Thor masih seruuu tuuuu selalu sehat
Moertini
tambah seruuuu Thor dilanjutin yaaaa semoga kakek nenek dan Zeva bisa sembuh dan hidup bahagia dengan keluarga besarnya semangat Thor
Moertini
apakah Zeva bisa ingat dengan melihat foto dirinya berama oma dan. opanya asyiiik Thor dilanjutin yaaaa semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!