NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Posesif

Istri Kontrak Sang Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: lala_syalala

Kirana Aulia, seorang asisten junior yang melarikan diri dari tekanan ibu tirinya yang kejam, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit, ia hamil setelah insiden satu malam dengan CEO tempatnya bekerja, Arjuna Mahesa.

Sementara Kirana berjuang menghadapi kehamilan sendirian, Arjuna sedang didesak keras oleh orang tuanya untuk segera menikah. Untuk mengatasi masalahnya, Arjuna menawarkan Kirana pernikahan kontrak selama dua tahun.
Kirana awalnya menolak mentah-mentah demi melindungi dirinya dan bayinya dari sandiwara. Penolakannya memicu amarah Arjuna, yang kemudian memindahkannya ke kantor pusat sebagai Asisten Pribadi di bawah pengawasan ketat, sambil memberikan tekanan kerja yang luar biasa.
Bagaimana kelanjutannya yukkk Kepoin!!!
IG : @Lala_Syalala13
FB : @Lala Syalala13
FN : Lala_Syalala
JADWAL UPLOAD BAB:
• 06.00 wib
• 09.00 wib

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKSP BAB 31_Kecemburuan yang Tak Terduga

Pagi itu, Kirana terbangun dalam pelukan Arjuna. Ia merasakan kehangatan yang luar biasa dan rasa aman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Ia mendongak, melihat wajah Arjuna yang tertidur pulas. Pria yang biasanya penuh ketegasan itu tampak tenang dan damai.

Kirana segera menyadari situasi mereka dan melompat dari ranjang, wajahnya memerah. Ia bergegas masuk ke kamar mandi, mencoba menenangkan detak jantungnya yang tak karuan.

Ketika Kirana keluar, Arjuna sudah bangun. Ia duduk di tepi ranjang, merapikan rambutnya yang berantakan.

Ia mengenakan ekspresi khasnya yang dingin dan datar, seolah malam itu hanyalah mimpi.

"Selamat pagi, Pak Arjuna," sapa Kirana dengan suara kaku.

"Pagi, Kirana," jawab Arjuna, tanpa melihatnya. "Aku harap kamu tidur nyenyak. Dan tolong, jangan bertele-tele. Aku tidak mau terlambat hari ini."

Arjuna segera menuju kamar mandi. Sikapnya yang kembali dingin dan profesional membuat Kirana lega sekaligus kecewa. Syukurlah, dia kembali ke mode CEO. Aku harus kembali ke mode asisten.

Namun, Kirana menyadari satu hal: meskipun mereka kembali bersikap profesional, garis pembatas fisik dan emosional di antara mereka telah lenyap, digantikan oleh keintiman yang canggung.

Di kantor, Kirana berusaha keras untuk bertindak seolah tidak ada yang berubah. Ia mempersiapkan jadwal dan dokumen Arjuna dengan efisien.

Arjuna juga kembali fokus pada mega proyek, tetapi ada perubahan kecil yang mengganggu Kirana.

Arjuna kini lebih peka terhadap setiap gerak-gerik Kirana. Jika Kirana batuk, Arjuna akan langsung menanyakan kondisinya.

Jika Kirana terlihat kelelahan, Arjuna akan memanggil Bayu untuk mengurus kopi dan makanan ringan.

"Bayu, pastikan Kirana tidak melewatkan makan siang, dan jangan biarkan dia menyentuh file proyek yang terlalu detail," perintah Arjuna, seringkali tanpa melihat ke arah Kirana.

Kirana merasa diperlakukan seperti barang pecah belah, dan ia tidak suka itu.

"Saya bisa mengurus diri saya sendiri, Pak Arjuna," tegur Kirana suatu sore.

Arjuna hanya menatapnya tajam. "Aku tahu. Tapi aku lebih suka efisiensi. Aku tidak mau kamu sakit lagi dan mengganggu pekerjaanku."

Sekali lagi, Arjuna menggunakan alasan "efisiensi" untuk menutupi kekhawatirannya.

Bayu, yang kini mengetahui sebagian besar masalah Kirana (termasuk insiden Wulan), menjadi semakin protektif terhadap Kirana, bukan hanya sebagai Asisten CEO tetapi sebagai teman.

Bayu sering membawakan Kirana makanan ringan dari luar kantor atau berbagi cerita lucu untuk mencairkan suasana.

Suatu sore, Arjuna sedang sibuk menelepon di ruangannya. Bayu mendekati meja Kirana, membawakan sekotak kecil kue beras kesukaan Kirana.

"Ini, Kirana. Aku tahu kamu suka yang ini. Aku belikan saat istirahat," kata Bayu, tersenyum ramah.

"Terima kasih, Bayu. Kamu baik sekali," jawab Kirana, tersenyum lega karena ada seseorang yang memperlakukannya secara normal.

Saat mereka sedang tertawa kecil, membahas episode serial komedi, pintu ruangan Arjuna tiba-tiba terbuka.

Arjuna berdiri di sana, teleponnya sudah mati. Matanya yang tajam menatap Kirana dan Bayu yang tertawa akrab.

Wajah Arjuna mengeras, memancarkan amarah yang tidak beralasan.

"Bayu, masuk ke ruanganku. Aku butuh laporan segera," perintah Arjuna, suaranya dingin dan tajam.

Bayu langsung pucat. "Baik, Pak!"

Bayu segera masuk, meninggalkan Kirana yang bingung. Kirana mendengarkan samar-samar suara Arjuna yang meninggi, yang jarang terjadi.

Setelah sepuluh menit, Bayu keluar dari ruangan Arjuna, tampak tegang dan bingung.

"Ada apa, Bayu? Pak Arjuna tampak marah," bisik Kirana.

Bayu menghela napas. "Aku juga tidak tahu, Kirana. Dia tiba-tiba menuntut laporan anggaran dua bulan lalu yang bahkan belum kuminta. Dia sangat sensitif hari ini."

Malam harinya, di penthouse, kecanggungan di antara Kirana dan Arjuna mencapai puncaknya. Mereka makan malam dalam keheningan total.

Saat mereka bersiap untuk tidur, Arjuna menempatkan dirinya di ranjang. Ia melihat Kirana masih ragu untuk naik ke ranjang.

"Kenapa kamu berdiri di sana?" tanya Arjuna.

"Saya... saya masih harus membalas beberapa email penting," jawab Kirana.

"Tidak ada yang lebih penting daripada istirahatmu. Naik ke ranjang. Sekarang," perintah Arjuna.

Kirana dengan enggan naik ke ranjang. Ia berbaring, mencoba menyisakan jarak sebanyak mungkin dari Arjuna.

Arjuna berbalik menghadap Kirana. "Aku punya satu perintah baru untukmu," katanya, nadanya penuh otoritas.

"Apa itu, Pak?" tanyanya penasaran perintah apa yang ingin Arjuna berikan padanya.

"Jangan terlalu akrab dengan Bayu," kata Arjuna.

Kirana menatapnya, tidak percaya. "Apa maksud Bapak? Bayu adalah rekan kerja. Dia membantuku." jawab Kirana merasa heran dengan perintah tersebut yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan.

"Aku tahu. Tapi kalian terlalu sering tertawa. Aku tidak mau ada keributan atau rumor konyol di kantor. Itu akan mengganggu citra keluarga kita," jelas Arjuna.

"Itu tidak masuk akal, Pak Arjuna. Bapak cemburu?" tantang Kirana, tanpa sadar mengatakan apa yang ada di pikirannya.

Arjuna terkejut. Ekspresinya langsung menegang.

"Cemburu?" Arjuna mencibir.

"Tentu saja tidak. Aku tidak mencintai siapa pun selain pekerjaanku, Kirana. Aku hanya melindungi investasiku. Aku tidak mau istriku, yang membawa pewaris Mahesa, terlihat mesra dengan karyawanku. Itu merusak profesionalitas." ucapnya mengelak dengan apa yang dikatakan oleh Kirana.

Arjuna memalingkan wajahnya, menyangkal tuduhan itu bagaimana bisa Arjuna dikatakan cemburu pada wanita yang tidak dia cintai, tidak dia cintai? Apakah iya atau tidak, itu hanya Arjuna sendiri yang tahu.

"Sekarang, putar badanmu. Tidurlah," perintah Arjuna.

Kirana memutar badannya, memunggungi Arjuna. Namun, ia tidak bisa tidur. Ia merasakan kebohongan dalam penolakan Arjuna.

Amarah, posesif, dan ketegangan yang ia lihat di mata Arjuna saat ia melihat Kirana tertawa dengan Bayu itu adalah kecemburuan murni.

Meskipun Arjuna berusaha menutupinya dengan alasan profesionalitas, Kirana tahu bahwa pria dingin ini tidak lagi hanya melihatnya sebagai kontrak.

Tak lama kemudian, Kirana merasakan lengan Arjuna melingkarinya, menariknya ke dalam pelukan hangat.

"Aku hanya tidak ingin kamu mengabaikan kesehatanmu, Kirana," bisik Arjuna di telinganya.

Kirana memejamkan mata. Ia membiarkan dirinya berada di pelukan itu, menyadari bahwa permainan mereka telah berakhir.

Kecemburuan Arjuna telah mengungkapkan kebenaran yang tak terucapkan Arjuna mulai memiliki perasaan posesif dan protektif yang melampaui kontrak atau hanya memang karena anak?

.

.

Cerita Belum Selesai.....

1
Yensi Juniarti
dikira dokumen kali ya... si dedek Arya
🤣🤣🤣
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Arjuna dan Kirana membangun pernikahan yang baru, lepas dari pernikahan kontrak, dan menutup masa lalu yang kelam
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
kirana mudah banget terhasut, hanya karena ucapan viona. kenapa nggak denger dlu penjelasan arjuna sih
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
aduh bodoh kirana kl percaya begitu saja sama viona
Ariany Sudjana
haduh Kirana ini gemas saya lihatnya, polos iya,tapi berusaha tegar, tapi tidak percaya sepenuhnya sama Arjuna, apalagi kemunculan pelakor ga tahu diri seperti viona ini. Arjuna harus tegas dan jujur sama Kirana, apalagi Kirana lagi hamil, dan yang pasti viona harus dibinasakan
Ariany Sudjana
tetap waspada Kirana dan Arjuna, pelakor seperti viona punya beribu macam cara untuk menghancurkan rumah tangga kalian berdua
partini
be smart Kirana,do something you can do it masa kalah sama pelakor
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
semoga kirana n arujuna bisa melewati
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
aq setuju sih author
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
duh juna juna kl cuma masalah jenis kelamin yang jadi kamu marah sama kirana, duh banci bangettt sumpah!!!
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
di kasih satu kesempatan malah nggak bertaubat, bagusnya memang di penjara mereka ini berdua
partini
ternyata Kirana besuara good 👍👍👍
partini
kalau di lihat dari sifat Juna dia mah gampang banget di hasut Weh Weh bakal ancur Jun jun kamu tuh selalu selangkah di belakang 😂😂😂
partini
sumber uangnya apa dia tau sesuatu
cetom😘😘
termometer di ketiak atau di mulut lh torr, mana ada do telinga, bisa ke cucuk telinganya
cetom😘😘
penjagaan lh torr, pemeliharaan kurang cocok
cetom😘😘
kok cucu torr anak lh
Bunda Abi
lanjut Thor
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
alhamdulillah seneng bacanya thor🥰
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Kirana dan Arjuna sudah bisa saling menerima 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!