NovelToon NovelToon
Perfect Life System

Perfect Life System

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Teen School/College / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir
Popularitas:91.6k
Nilai: 5
Nama Author: BlueFlame

Christian Edward, seorang yatim piatu yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia harus keluar dari panti asuhan tempat ia di besarkan dengan bekal Rp 10 juta. Dia bukan anak biasa; di balik sikapnya yang pendiam, tersimpan kejeniusan, kemandirian, dan hati yang tulus. Saat harapannya mulai tampak menipis, sebuah sistem misterius bernama 'Hidup Sempurna' terbangun, dan menawarkannya kekuatan untuk melipatgandakan setiap uang yang dibelanjakan.

‎Namun, Edward tidak terbuai oleh kekayaan instan. Baginya, sistem adalah alat, bukan tujuan. Dengan integritas yang tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata, dia menggunakan kemampuan barunya secara strategis untuk membangun fondasi hidup yang kokoh, bukan hanya pamer kekayaan. Di tengah kehidupan barunya di SMA elit, dia harus menavigasi persahabatan dan persaingan.sambil tetap setia pada prinsipnya bahwa kehidupan sempurna bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu miliki, tetapi tentang siapa kamu di balik semua itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlueFlame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Kekalahan Telak

Hari Academic Decathlon tiba. Aula sekolah yang biasanya digunakan untuk upacara kini telah berubah menjadi panggung kompetisi yang megah. Lampu sorot yang terang benderang, meja-meja yang dilengkapi laptop dan monitor sentuh untuk setiap tim, dan ratusan pasang mata siswa dan guru yang menonton dari tribun menciptakan atmosfer yang menegangkan.

Edward, Felix, dan Sarah duduk di meja mereka di sisi kiri panggung. Mereka adalah pilar ketenangan di lautan kegembiraan. Felix mengecek konektivitas jaringan untuk terakhir kalinya, Sarah menutup matanya seolah-olah melakukan meditasi, dan Edward hanya menatap lurus ke depan, wajahnya tanpa ekspresi.

Di seberang mereka, Bara dan timnya duduk dengan angkuh. Bara sengaja meletakkan kacamata hitam di meja, sebuah arogansi yang tidak perlu. Dia sesekali melirik ke arah Edward, dan tersenyum sinis, dia yakin akan kemenangan yang akan diraihnya dengan cara kotor.

Dari barisan depan tribun, Aurora duduk dengan anggun. Dia tidak datang untuk bersorak. Dia datang untuk mengamati. Matanya yang tajam tidak fokus pada panggung secara keseluruhan, tapi secara spesifik pada satu meja yaitu meja Edward.

"Selamat datang di Academic Decathlon tahunan!" suara pembawa acara menggelegar di seluruh aula. "Babak pertama akan dimulai sekarang! Babak ini adalah 'Rapid Fire Knowledge'! Setiap tim akan mendapatkan serangkaian pertanyaan dari berbagai bidang. Waktu jawaban hanya 10 detik per soal. Tim dengan skor tertinggi akan memimpin!"

"Baiklah sebelum itu mari kita lihat peraturan kompetisi ini."

Dilayar muncul 5 peraturan kompetisi.

📜 Peraturan Kompetisi:

1. Setiap soal harus dijawab dan dikirim dalam waktu maksimal 10 detik setelah soal muncul.

2. Jawaban yang dikirim lewat dari 10 detik akan dianggap salah, meskipun isinya benar.

3. Jika peserta menjawab benar, tetapi terlambat mengirim, maka nilai jawaban tersebut akan dipotong setengah.

4. Peserta wajib memastikan perangkat dan jaringan berfungsi dengan baik selama kompetisi.

5. Segala bentuk kecurangan, sabotase, atau gangguan terhadap perangkat tim lain akan dikenai diskualifikasi langsung.

Para peserta memasang headphone. Layar besar di belakang panggung menampilkan timer dan skor.

"Pertanyaan pertama untuk tim dari kelas 12 IPA 1!"

Kompetisi dimulai. Tim-tim lain menjawab dengan bervariasi, ada yang benar, ada yang salah. Suara tepuk tangan dan desahan kekecewaan bergantian.

"Sekarang, giliran tim dari kelas 12 IPA 3! Tim Bara Setiawan!"

Bara tersenyum percaya diri. Pertanyaannya tentang sejarah seni. "Siapa pelukis yang terkenal dengan karya 'The Starry Night'?"

"Vincent van Gogh!" jawab Bara dengan cepat. "Benar!" teriak pembawa acara. Skor mereka bertambah. Bara melirik Edward dengan pandangan menantang.

Beberapa soal kemudian, giliran tiba pada tim Edward.

"Tim Christian Edward! Pertanyaan untuk kalian: Dalam bidang astrofisika, apa nama lubang hitam supermasif yang berada di pusat galaksi Bima Sakti?"

Felix, yang bertugas sebagai operator, langsung mengetik di laptop. Tiba-tiba, layarnya sedikit macet. Kursor berhenti bergerak selama satu, dua detik. "Aduh, kenapa jadi lambat?" bisiknya panik.

Itu adalah gangguan yang diatur Bara. Tidak terlihat oleh juri atau penonton, tapi sangat fatal bagi tim yang bermain melawan waktu.

Sarah mengerutkan kening. "Cepat, Felix!"

Tapi Edward sudah membuka mulutnya, suaranya tenang dan jelas terdengar melalui headphone mereka. "Sagittarius A."

Felix, dengan panik, langsung mengetik jawaban itu dan mengirimkannya tepat saat timer menunjukkan angka 1.

"Benar! Dan tepat pada waktunya!" seru pembawa acara.

Penonton bertepuk tangan, tapi sedikit lebih ragu. Mereka melihat sedikit keterlambatan dari tim Edward.

Di tribun, Aurora mengerutkan kening. Dia melihat ekspresi Edward. Tidak ada kepanikan disana. Dia hanya terlihat fokus. Lalu mata Aurora beralih ke Felix yang tampak gelisah.

'Sudah di mulai yah...'

Pertanyaan kedua untuk tim Edward. "Dalam kimia organik, apa nama reaksi yang mengubah alkuna menjadi alkana dengan adanya hidrogen dan katalis nikel?"

Lagi, laptop Felix sedikit lag. Kali ini, Edward tidak menunggu. "Reaksi hidrogenasi," jawabnya sebelum Felix sempat panik. Felix mengetik, mengirim, dan jawaban benar kembali.

Bara, yang mengamati dari kejauhan, mengerutkan kening. Kenapa mereka masih bisa jawab? Programnya seharusnya membuat mereka gagal total.

"Tim Bara! Pertanyaan berikutnya: Siapa penemu metode penulisan notasi musik modern yang menggunakan lima garis?"

Bara terdiam. Dia tidak tahu. Temannya mencoba bisik-bisik, tapi waktu habis. "Salah!" teriak pembawa acara.

Kerumunan mendesis.

Sementara itu, tim Edward terus mendapat serangkaian pertanyaan sulit. Setiap kali, laptop Felix sedikit terganggu, tapi Edward selalu punya jawaban siap di ujung lidah. Skill Pemrosesan Data Super Cepat memungkinkannya menganalisis pertanyaan dalam sepersekian detik, dan `Memori Asosiatif` langsung menarik jawaban dari database raksasa yang kini ada di otaknya.

Dia tidak hanya menjawab, dia melawan gangguan itu dengan kecepatan berpikir yang melampaui batas manusia normal.

Aurora menyilangkan tangannya di dada. Senyum kecil menghiasi bibirnya. Sekarang dia mengerti. Edward tidak sedang berjuang melawan laptopnya. Dia sedang... Bermain. Dia tahu ada yang tidak beres, dan dia menggunakan gangguan itu sebagai pemanasan. Dia menunjukkan bahwa kecepatan otaknya jauh melampaui kecepatan teknologi.

'rupanya mau nakut nakutin bara yah'

Babak pertama berakhir. Skor di layar besar menunjukkan hasilnya.

Tim Bara Setiawan: 85 poin

Tim Christian Edward: 80 poin

Tim Bara memimpin, tapi hanya dengan selisih tipis. Bara merayakan kemenangannya dengan angkuh, mengangkat tangannya ke penonton. Tapi di dalam hatinya, dia jengkel. Rencananya gagal. Edward seharusnya mendapat nol atau skor yang memalukan.

Edward dan timnya hanya diam. Felix menghela napas lega. Sarah mengangguk puas. Edward menatap layar laptopnya, lalu melirik ke arah Bara.

Tidak ada kekecewaan di wajahnya. Hanya sebuah tatapan dingin dan penuh arti. Seolah-olah dia berkata, "Permainan lucu. Tapi sekarang adalah giliran ku."

Dia membuka notepad di laptopnya dan mengetik dengan cepat.

 'Felix, periksa log jaringan kita selama babak pertama. Aku butuh data paket yang hilang, latency spike, dan sumber IP-nya. Sarah, buat daftar semua pertanyaan yang kita terima dan bandingkan dengan tingkat kesulitan rata-rata. Aku curiga ada pola.'

Felix dan Sarah menatapnya, lalu mengangguk dengan penuh semangat. Mereka bukan lagi korban. Mereka sekarang menjadi penyelidik.

Aurora, yang dari kejauhan bisa membaca bibir Edward dengan samar-samar, tersenyum lebar. Perang baru saja dimulai. Dan Bara, sang penyerang, bahkan tidak menyadari bahwa dia baru saja membangunkan seorang analis yang jauh lebih berbahaya daripada dirinya.

1
Dhewa Shaied
lanjutin thor
Dhewa Shaied
keren thor
Hary
DONGOK...!!! HUBUNGAN SILAHTURAHIM TIDAK DILAKUKAN KE ORTU AURORA...
BODOH....
Fel N: Selain saya lupa revisi, ini juga termasuk salah satu sifat Edward. Dia jenius banget, tapi kecerdasan emosionalnya agak kurang, jadi wajar kalau kadang bikin kita mikir, “Eh, ini Edward lagi ngapain sih?” 😅
Ngomong-ngomong, Kak, tenang atuhh… aku jadi takut baca komentar Kakak. 😌

Selain itu, Edward silaturahmi kok, aku aja yang lupa isi.
total 1 replies
Hary
PADA HAL SETIAP BULAN BISA BERKUNJUNG KE RUMAH ORTU AURORA, ANGGAP SAJA SBG PENGGANTI ORTU,
Fel N: maaf yah, kak. ini salah saya, karena lupa revisi. MC sering kok berkunjung ke ortunya Aurora, saya saja yang lupa isi. 😌
total 1 replies
Hary
JAMAN NOW CEWEK SMA PECAH PERAWAN DG JARI...
YG BODOH PARA COWOK...!!!
Fel N: Tenang kak. tenang.🤭

Ada yang buat kakak emosi, silahkan di jelaskan kak...

😄 maaf kalau ada kata kata atau penggambaran alur cerita yang membuat kakak jengkel, kalau bisa tolong di sampaikan mungkin saya bisa memperbaikinya.😌
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Tanto Casper
klas 10,11,12 kenapa jadi satu kelas ?
Fel N: terimakasih udah bertanya kak. Liza tuh anak kelas sebelas, tapi karena dia khawatir Edward bakal diganggu sama Bara, jadinya dia dateng cuma buat ngecek aja dan sekalian ngajak Edward makan siang 😆🍔
intinya kelas 10, 11, dan 12 itu nggak digabung, ya.
Terus kan di situ juga udah ditulis “beberapa menit” — nah, kata beberapa menit itu kan nggak pasti, bisa aja 5 menit, 10 menit, atau bahkan lebih 😌.

kalau masih ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan.☺️
total 1 replies
Diah Susanti
diatas saldonya 12jt kurang 20rb, beli apartemen harganya 15jt, trus yang 3jt 20rb dapat dari mana untuk tambahannya 🧐🧐🧐
Fel N: Terima kasih, Kak, sudah bertanya. Jadi, uang awal Edward adalah Rp10.000.000 dalam bentuk tunai (cash). Setiap kali Edward membelanjakan uangnya untuk sesuatu, jumlah uang yang dibelanjakan itu akan dilipatgandakan setelah itu masuk ke rekeningnya.
Sementara itu, Rp3.000.000 lainnya merupakan sisa uang tunai milik Edward yang belum digunakan (belum di belanjakan).

Kalau masih ada masukan dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan yah.😌
total 1 replies
Aditya Rinjani
makin makin bagus ceritanya

semangat thorrrr
Aditya Rinjani
ceritanya sangat menarik, walaupun lokasi nya cuma di sekitar sekolah saja

semoga chp kedepannya bisa di lingkungan yg lebih luas, semangat thorr
Fel N: Terimakasih, kak.

kalau ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan yah.😌
total 1 replies
Dhea¹⁹
baru update thor
Fel N: iya, makasih.☺️♥️
total 3 replies
Dhea¹⁹
semangat Thor d tunggu kembali nya
Fel N: Terimakasih ☺️
total 1 replies
Dhea¹⁹
mau lawan Edward dengan modal pas²an mending suren aja Viktor
Hendra Saja
kapan team dibentuk Thor....apa saya yg kelewat baca....atau memang waktunya maju 900 tahun kemudian thor🤣🤣🤣
Fel N: Terimakasih, kak , udah bertanya ☺️. jadi teamnya udah di bentuk di chapter 24 kak... Mungkin kakak bacanya kelewat, nanti di baca ulang aja yah...☺️

kalau masih ada kritik dan saran jangan sungkan untuk di sampaikan.😌
total 1 replies
Dhea¹⁹
tambahkan 1 chap lagi Thor gantung amat
MR,win Ellefent
menunggu karya selanjutnya
MR,win Ellefent
karya ini sangat bagus karena didalamnya bukan hanya mengandung cerita biasa tetapi juga memberikan pemahaman tentang menjalankan sebuah bisnis
Fel N: Terimakasih, kak☺️...

Kalau ada kritik atau saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan.😌
total 1 replies
MR,win Ellefent
sya sangat menyukainya 👍
Dhea¹⁹
kasih paham Edward dengan uang tak terbatasmu
Dhea¹⁹
satu doang thor🤣
Fel N: iya, satu dulu yah. soalnya aku ada kelas pagi...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!