NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30 Pupus

Usai menghubungi pak Rusdi, Alvin

pun mengantongi ijin untuk mendirikan

gudang rosok, dengan bangunan tembok

namun di samping rumahnya, bukan di

depan rumah seperti sebelumnya.

Di sambungan telpon, pak Rusdi

menegaskan bahwa sekeliling rumah

Alvin itu merupakan tanah beliau. Dan

Alvin diijinkan jika ingin

memanfaatkan tempatnya untuk dipakai

usaha.

Setelah sambungan telepon berakhir,

Alvin pun beranjak ke sisi kanan rumah

yang ia tempati, tampak lahan itu memang

strategis jika dibuat gudang rosok. Namun

sadar bahwa itu bukanlah miliknya, tentu

saja banyak hal yang perlu Alvin pikirkan.

"Kamu yakin mau bikin di samping

sini Vin?" tanya Alex yang melihat

Alvin sedang mengamati tanah di

sebelahnya.

"Kata pak Rusdi boleh dipakai Lex,

tapi sebenarnya aku juga masih ragu sih,

belum tau ukuran pasti tanahnya pak

Rusdi sampai mana soalnya" jawab Alvin

dengan tatapan bingung.

"Emang pak Rusdi kapan balik sini

Vin?" Sahut Mingyu.

"Kemungkinan sih 2 hari lagi" ucap

Alvin.

"Tunggu pak Rusdi aja vin, biar

nggenah dan pasti, soalnya ini urusannya

tanah, biar sejengkal kalau bukan milik

pak Rusdi bakal jadi masalah nanti" ujar

Alex mengingatkan.

"Iya deh Lex, bener juga apa katamu"

jawab Alvin.

"Tapi sorry ya vin, bukannya aku

ngeremehin kamu, tapi 2 mninggu yang lalu

kan kamu baru beli motor tuh, misal mau

bikin gudang rosok dari bata itu apa ada?

Bukan apa apa ya vin, aku cuma nanya

aja" tanya Mingyu berhati-hati.

"Alhamdulillah ada kalau cuma bikin

seukuran yang didepan rumah ini Ming,

lagian aku bikinnya juga gak yang besar

kan, ya seukuran yang kemarin aja,

menyesuaikan dana dan.. emm ini kan

tanah numpang" jawab Alvin santai dan

tahu diri.

"Gak nyangka tukang rosok ternyata

omzetnya lumayan ya vin" respon Alex.

"Perputaran uang di rosok tuh

kelihatannya kecil Lex, tapi kalau ditekuni ya lumayan, aku sekarang setor rosok juga

2 hari sekali, itu bisa untung 100rb lebih

loh, lumayan banget kan, apalagi Minggu

kemarin baru gajian. Jadi adalah dananya

kalau cuma mau bikin bangunan bata

sekotak aja" tutur Alvin percaya diri.

Rasa minder di awal ketika ia menjadi

tukang sampah dan pemulung sudah ia

hempaskan, terbuang entah kemana.

"Wahh keren keren, padahal aku tadi

mau tanam modal loh kalau kamu kurang

dana" gurau Alex seraya terkekeh.

"No! Danaku masih ada kok" jawab

Alvin tegas.

"Iya iya percaya sultan ini!!" ucap Alex.

"SULTAN ROSOK!!" teriak Mingyu

tertawa diikuti oleh keduanya.

3 remaja laki-laki dengan background

kehidupan yang amat berbeda, berada di

jalan yang berbeda dalam menuju Tuhan.

Mereka yang awalnya tak saling mengenal,

kini mulai akrab bahkan dekat.

Alex yang awalnya tak menyukai

Alvin, perlahan menjadi teman, bahkan

tak jarang menginap di rumah Alvin

yang amat sederhana dibanding rumah

mewahnya.

Alvin si miskin juga tak jarang di

ajak bertandang ke rumah Alex. Sungguh

persahabatan yang indah. Oh ya ketiganya

memiliki satu kesamaan, yakni sama-sama

pintar.

k**k*

Disekolah, pengumuman nama nama

yang mengikuti lomba olimpiade individu

pun di rilis, setiap kelas hanya bisa

mengirim 10 perwakilan saja.

Seperti biasanya, sebagai siswa beasiswa Alvin tentu saja wajib

mengikuti lomba ini, sehingga namanya

berada di posisi teratas di kelasnya.

Sebagai peserta lomba yang pasti ikut.

Sedangkan 9 peserta lainnya, berasal

dari hasil seleksi seluruh siswa di kelas

yang telah mendaftar. Beberapa rekan

Alvin terlihat kecewa, sebab namanya

tak tercantum dalam daftar.

Padahal biaya pendaftaran kemarin

tidaklah murah, namun tetap saja masih

di seleksi.

"Untung aku kemarin gak daftar, lihat

mereka. Mereka kan cukup pintar di kelas,

bisa gak lolos loh" ucap Mingyu pelan,

seraya memperhatikan raut kecewa teman

sekelasnya.

Alvin pun mengikuti arah pandang

Mingyu, benar saja tampak beberapa siswa

seolah kehilangan semangat, Bahkan ada

yang melirik Alvin dengan pandangan

sinis dan menyindir jika enak saja jadi

Alvin, udah sekolah gratis ikut

olimpiade gratis. Beruntung Alvin tak

perduli akan hal itu.

"Aku kalau udah bukan siswa beasiswa

kayak kamu gini, juga gak bakal mau ikut

Ming, mendingan mulung daripada ikut

lomba-lomba gak jelas gini, sekolah dapat

nama baik, kita? Gak sebanding dengan

waktu yang harus terbuang di persiapan"

respon Alvin.

"Mereka begitu karena nguber

sertifikat olimpiadenya, meskipun

nantinya gak menang, tapi jika punya

sertifikat itu bisa jadi nilai plus saat daftar

kuliah nanti" sahut Arumi yang sejak tadi

mencuri dengar percakapan Alvin dan

Mingyu.

"Kamu juga rum?" tanya Alvin

refleks menoleh, sebab ia tahu jika Arumi

juga mendaftar olimpiade tersebut,

untungnya Arumi lolos.

"Aku sih cuma nurutin saran mama

aja" jawab Arumi kemudian membalikkan

badan, enggan membahasnya lebih lanjut.

Pasalnya dirinya sendiri sedikit terpaksa

mengikuti olimpiade tersebut, apalagi

kalau bukan karena paksaan sang mama.

Dengan alasan yang sama dengan yang

lain, Arumi dipaksa sang mama agar

mempermudah dirinya, jika akan masuk

universitas ketika lulus nanti.

"Untuk olimpiade kali ini, tidak ada

jam tambahan pelajaran ya anak-anak,

kalian bisa belajar sendiri di rumah.

Maksimalkan belajarnya, persiapkan diri

kalian dengan baik sampai satu bulan

kedepan' pesan Bu Desi, wali kelas Alvin mengakhiri pengumuman hari ini.

"Ah syukurlah" gumam Alvin.

"Kamu males banget ya ikut yang

beginian vin" ucap Arumi.

Alvin pun mengangguk, seraya

tersenyum sembari menggaruk kepalanya

yang tak gatal.

"Bikin lost time kerjaanku aja rum

hehe" javwab Alvin.

"Tapi kali ini hadiahnya lumayan loh

Vin, apalagi ini individu, jadi hadiahnya

mutlak buat kamu" ujar Arumi.

"Yakin? Yang kemarin aja kita dapat

berapa" jawab Alvin membuat Arumi

tersenyum miris.

"Iya juga ya" ucapnya dengan nada tak

enak.

Pelajaran terus berlangsung, usai Bu Desi keluar dari kelas. Bel istirahat pun

berbunyi, namun mereka masih

berbincang di dalam kelas, belum berniat

ke kantin.

Hingga tampak seorang siswa laki-laki

kelas sebelah memasuki kelas Alvin,

tampak langkah tersebut sangat percaya

diri berjalan ke arah bangku meja Arumi,

yang terletak tepat di depan Alvin.

Tanpa basa-basi lebih lanjut, siswa

laki-laki tersebut kemudian memberikan

sebuah bunga mawar, yang sejak tadi

bertengger di saku belakang celananya,

pada Arumi.

Yang seperti ini seingat Alvin ini

adalah ketiga kalinya penembakan

seorang laki-laki pada Arumi, yang

pertama dulu kakak kelas, langsung di

tolak oleh Arumi.

Yang kedua ya laki-laki ini, yang

sekarang mencoba peruntungan untuk

menembak Arumi lagi, dulu dia langsung

di tolak dengan alasan mereka tak saling

kenal. Hal itu tentu saja membuat Alvin

merasa lega, sebab biar bagaimanapun

Alvin menyimpan rasa kagum pada

Arumi.

Namun sepertinya berbeda dengan

kali ini, sebab akhir akhir ini tampak

keduanya sudah mulai berbincang dan

pergi ke kantin bersama. Membuat

Alvin sedikit khawatir, namun ia bisa

apa selain menjadi penonton?

Riuh kelas mendukung tindakan laki-

laki tersebut, membuat Arumi tersipu,

ungkapan cinta kembali diutarakan,

hingga membuat Arumi akhirnya

mengangguk mau, menjadikan suasana

kelas semakin riuh saja.

Sempat Alvin perhatikan jika

Arumi sempat melirik dirinya sebelum

menerima laki-laki tersebut, namun

Alvin hanya membalas tatapan Arumi

seolah tak peduli.

"Hari ini, kalian bebas jajan ke kantin,

aku yang traktir!!" ucap laki-laki tersebut

mengeraskan suara, saking bahagianya

cintanya di terima oleh Arumi.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!