NovelToon NovelToon
Cursed Cancer

Cursed Cancer

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Baron sudah muak dan mual menjadi asisten ayah kandungnya sendiri yang seorang psikopat. Baron berhasil menjatuhkan ayahnya di sebuah tebing dan berhasil melarikan diri. Di tengah jalan Baron tertabrak mobil dan bangun di rumah baru yang bersih dan wangi. Baron mendapatkan nama keluarga baru. Dari Baron Lewis menjadi Baron Smith. Sepuluh tahun kemudian, Baron yang sudah menjadi mahasiswa hukum kembali dihadapkan dengan kasus pembunuhan berantai yg dulu sering dilakukan oleh ayah kandungnya. Membunuh gadis-gadis berzodiak Cancer. Benarkah pelaku pembunuhan berantai itu adalah ayah kandungnya Baron? Sementara itu Jenar Ayu tengah kalang kabut mencari pembunuh putrinya yang bernama Kalia dan putri Jenar Ayu yang satunya lagi yang bernama Kama, nekat bertindak sendiri mencari siapa pembunuh saudari kembarnya. Lalu apa yang terjadi kala Baron dipertemukan dengan si kembar cantik itu, Kama dan Kalia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Damian Hilang

Sementara itu, Kama, Baron, dan Radit baru saja sampai di rumahnya Kama. Mereka pulang jam sembilan malam karena sibuk mencari Damian. Damian tidak mereka temukan di dalam mobilnya Damian dan Damian diam bisa dihubungi. Akira terpaksa meninggalkan anak-anak itu karena panggilan darurat.

Kama meletakkan es teh bikinan asisten rumah tangga yang baru saja dia temui di atas meja ruang tamu. "Di minum dulu!"

"Ya elah, Kam. Hujan-hujan begini kamu kasih es teh" Radit cemberut setelah dia menenggak habis es tehnya.

"Iya, maaf. Bi Anik bikinnya itu. Apa mau aku bikinin teh hangat?"

Radit mengangguk, "Teh hangat kasih jahe enak tuh"

Kama ditarik duduk di sebelahnya Baron lalu Baron menoleh tajam ke Radit, "Emangnya kamu lagi ada di angkringan? Nggak ada teh jahe tzk! Minum aja yang ada jangan ngelunjak dan bikin cewek aku capek, ya!"

Kama mengulum bibir menahan geli lalu Radit mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Iya, iya"

Tiba-tiba terdengar suara krucukkkk!!!

Semua pasang mata menatap Kama dan Kama menunduk malu sambil bergumam lirih, "Aku laper"

"Sial! Kita tidak sempat kepikiran makan karena sibuk mencari Pak Damian"

"Aku masak mie instan dulu ya, kalian mau rebus apa goreng? Soalnya asisten rumah tangganya Mama udah pada masuk kamar tadi"

Baron mengusap rambut Kama sambil bangkit berdiri. "Oke, aku akan masak untuk kamu. Jangan makan mie instan nggak sehat"

"Kama aja? Aku nggak dimasakin, Ron? Aku juga laper, Ron" Sembur Radit.

"Iya, kamu juga, bawel kayak nenek-nenek, tzk!" Baron mendelik ke Radit dan Radit langsung nyengir.

Kama langsung berdiri untuk menunjukkan Baron arah ke dapur.

Sesampainya di dapur, Kama membuka lemari es dua pintu dan memberikan ruang untuk Baron. Baron langsung mengambil daging ayam sambil berkata, "Aku akan cuci dulu daging ayamnya. Aku mau masak ayam goreng tepung. Ada tepung?"

"Ada nih tepung bumbu" Kama mengambil tepung bumbu dari lemari penyimpanan bumbu lalu meletakan tepung itu di meja dapur sambil meraih celemek lalu memberikan celemek itu ke Baron sambil bertanya, "Emangnya kamu bisa masak?"

"Bisa. Sejak kecil aku sudah dituntut mandiri, Kam" Ucap Baron sambil menerima celemek yang diulurkan oleh Kama dengan tangan kanan sementara tangan kirinya masih meniriskan daging ayam.

"Kenapa senyum-senyum gitu?" Kama menautkan kedua alisnya.

"Tolong pasangkan celemeknya. Tanganku terlanjur kotor megang daging ayam nih"

Kama menarik celemek dari tangan kanan Baron lalu mengalungkan celemek ke leher Baron dari arah belakang sambil berjinjit. Melihat Kama kesulitan mengalungkan celemek itu ke lehernya, Baron berbalik badan dengan cepat dan itu membuat Kama refleks mundur ke belakang dan hampir jatuh. Baron dengan sigap mengaitkan lengannya di pinggang Kama lalu menarik tubuh rampingnya Kama sampai dada mereka menempel.

Baron dan Kama saling menatap. Tubuh mereka sama-sama tegang dan napas panas Baron menerpa bibirnya Kama yang tampak sedikit merekah sedangkan napas panasnya Kama menerpa pucuk hidungnya Baron.

Kama refleks memejamkan mata dan meremas tali celemek yang masih menggantung di kedua sisi tubuh atletisnya Baron saat wajah Baron bergerak maju perlahan.

Jantung Baron dan Kama beradu sama kencangnya.

Kama meremas erat tali celemek saat bibir Baron menempel di bibirnya Kama.

Baron lalu menarik bibirnya dengan cepat untuk melihat reaksinya Kama.

Baron menyentuh pipi Kama yang memerah dan matanya terpejam erat. "Kamu cantik banget, Kam dan aku semakin mencintaimu"

Kama membuka perlahan dua kelopak matanya lalu dagunya ditahan cubitan tangannya Baron saat dia ingin menunduk karena malu.

"Aku masih ingin melihat wajah cantik kamu yang seperti ini, Kam" Baron berucap lirih dan suaranya terdengar serak di kala jantungnya masih berdebar sangat kencang. Baron menatap intens Kama.

Jantung Kama berdebar lebih kencang kala wajahnya memanas karena tatapan intensnya Baron.

"Itu ciuman pertamaku. Maaf kalau ciumanku........"

"I.....itu juga ciuman pertamaku" Ucap Kama lirih.

"Hei! Apa yang bisa aku bantu?" Suara Radit membuat Kama mendorong dada Baron lalu gadis cantik itu berbalik badan dengan cepat menuju ke lemari es sambil menyelipkan rambutnya ke balik telinga.

Baron juga berbalik badan untuk melanjutkan pekerjaannya meniriskan daging ayam yang sempat tertunda.

"Kalian kenapa terlihat aneh?" Tanya Radit sambil mengambil kotak berisi delapan telur ayam yang Kama amb dari dalam lemari es. Kama memilih berbalik badan menuju ke lemari es kembali alih-alih menjawab pertanyaannya Radit.

Radit kemudian bertanya ke Baron yang duduk di depannya sambil meletakkan titisan ayam ke atas talenan, "Kenapa kalian terlihat....."

Baron menghunus tatapan tajamnya ke Radit lalu Radit menggaruk puncak kepalanya dan berkata, "Ah, aku tahu, emm, mak....maksudku lupakan saja pertanyaanku tadi, hehehehe lalu telurnya ini mau diapain?"

"Pecahkan lima butir lalu kocok telurnya. Potongan ayamnya mau aku masukkan ke kocokan telur" Jawab Baron.

"Siap!" Dengan cepat Radit memecah lima butir telur ke dalam baskom kecil lalu mengocoknya dengan cepat pula. "Nih" Radit mendorong baskom itu mendekati Baron

Baron memasukkan potongan ayam ke dalam baskom itu sambil melirik Kama yang tengah menunduk ke baskom berukuran sedang yang sudah dipenuhi tepung bumbu.

Saat Baron hendak memanggil Kama, Radit nyeletuk, "Semoga Pak Damian nggak kenapa-kenapa, ya. Masak iya seharian ini banyak hal yang mendebarkan terjadi. Ngeri aku"

Kama mengangkat wajahnya lalu berucap dengan pandangan mengarah ke Radit, "Iya, aku juga berharap begitu"

Baron melangkah ke Kama lalu mengambil baskom yang berisi tepung bumbu. Kama menahan baskom itu sambil berkata, "Aku saja yang bawa"

Baron tersenyum penuh cinta ke Kama lalu menganggukkan kepala.

Radit berdiri lalu berkata, "Aku masak air aja ya untuk bikin teh jahe. Aku lihat ada bubuk jahe tuh"

Kama menoleh ke Radit dan berkata, "Oke"

Empat puluh menit kemudian, Kama, Baron, dan Radit sudah duduk mengelilingi meja makan.

Kama memijit kepalanya yang terasa pusing karena telat makan. Dia memakan dua suap nasi dengan ayam goreng tepung lalu menelan obat pusing uang diambilkan Baron dari laci dapur yang berisi khusus obat-obatan.

"Aku akan selalu ingetin kamu makan biar nggak terserang pusing lagi" Baron mengusap punggung Kama setelah Kama menelan obat pusing.

Kama menatap Baron dan tersenyum penuh cinta.

"Ayo makan!" Radit tersenyum ke Kama. "Cowok baik tuh kayak aku ini, Kam. Selalu ngajak makan"

Kama hanya tersenyum ke Radit dan Baron langsung menyahut, "Yang ngingetin makan tuh lebih baik dibanding dengan yang ngajakin makan" Protes Baron sambil mengusap lembut rambut Kama. Kama tersenyum geli saat Radit mencebikkan bibirnya ke Baron.

Tiba-tiba pengurus halaman rumahnya Antares masuk ke ruang makan dan berkata, "Non, ada bingkisan buat Non"

Baron yang berdiri untuk menerima bingkisan itu sambil bertanya, "Kamu ultahnya masih bulan depan, kan, Kam? Juni akhir, kan?"

"Iya. Kok, kamu tahu?"

"Aku pernah lihat Bernard beli kado buat Kalia dan bilang kalau Kalia ultahnya tanggal 30 Juni" Jawab Baron sambil meletakkan kotak yang dibungkus kertas kado berwarna merah darah berbentuk hati. "Tapi, kok udah dapat kado? Dari siapa?"

"Entahlah" Sahut Kama sambil menyobek kertas kado lalu membuka kotak berwarna cokelat dengan tidak sabar karena penasaran.

Radit sampai berdiri karena dia ikut penasaran apa isi kotak itu.

Radit dan Baron mundur selangkah dengan wajah kaget saat mereka melihat Kama melempar kotak itu lalu berteriak kencang, "Aaaaaaa!!!!!!"

Baron langsung melompat untuk memeluk Kama saat dia melihat Kama menangis dan tubuh Kama bergetar ketakutan. "Dit, apa isi kotak itu?!"

Radit melangkah ke samping meja makan dan sontak berlari ke wastafel. Radit muntah-muntah di sana.

"Si.......Si Putih......ke......kelinciku......isi kotak itu Si Putih kelinciku" Ucap Kama di dalam dekapannya Baron.

Radit menoleh ke Baron, "Kelinci Kama sudah mati dengan kondisi isi kepalanya terburai......hoooekkkk!!!!!" Radit kembali mengarahkan kepalanya ke wastafel dan kembali muntah-muntah di sana.

Baron mengusap punggung Kama dengan geraham mengeras.

Aku akan cari orang yang sudah lancang menakuti Kama. Batin Baron.

1
anggita
like iklan pertama 👍👆
SONIYA SIANIPAR
semangat thor
R 💤
manis sekaliiii
Osmond Silalahi
ky nya kamu baik hati, lembut. bukan lembur. sadis klo lembur
anggita
bunga iklan 🌹👆
SONIYA SIANIPAR
makin asik aja thor, semangat thor
Dewi Payang
6🌷buat kak Elis....
Dewi Payang
Ehem....
Dewi Payang
Bisa jodoh ini kalau. bgini caranya😍
Dewi Payang
Korbannya biasanya perempuan ya, tumben laki²....
anggita
👆👆2 iklan.
Syhr Syhr
Kama suka lari² an, ya
Syhr Syhr
Gulanya berlebihan, ya. Sampek kena diabetes😂😂
Syhr Syhr
Bahaya kalau sampai lolos
Osmond Silalahi
kasihan bukunya
SONIYA SIANIPAR
semangat thor
Osmond Silalahi
aq mampir
Osmond Silalahi
mulai seru ni
anggita
👍like 2👆👆iklan.
Syhr Syhr
Cerita aja, cerita/Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!