Zain kembali jatuh cinta setelah sempat menyembunyikan perasaan pada sahabatnya yang ternyata sudah menikah, Zain jatuh cinta kembali pada gadis yang masih bocah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di apartemen nya, namun sayang saat dirinya jatuh cinta kembali Ayahnya meminta dirinya untuk menikahi calonnya, tak ingin kehilangan cintanya kembali Zain berbohong pada semua orang dan menikahi Faiza diam-diam namun juga menerima perjodohan yang Ayahnya minta. Akankah pernikahan itu baik-baik saja? adakah hati yang akan terluka? apakah yang terjadi jika semua orang tau? bagaimana dengan perasaan dua wanita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak akan ku maafkan
"Mas Kak Talita kenapa ya??" Tanya Faiza begitu dokter menangani Talita yang pingsan.
"Mas juga ndak tau sayang, dari tatapannya seperti orang yang terkejut." Jawab Zain sambil terus mengamati dokter yang memeriksa Talita.
"Pasien hanya sedang syok saja, mungkin saking terkejutnya." Jelas sang dokter lalu pamit pergi setelah memastikan kondisi pasiennya aman dan stabil.
Selang beberapa waktu Zain mendapatkan telfon dari Abbas sehingga Zain terpaksa pergi menemui Abbas di luar sementara Faiza di minta Zain untuk menunggu Talita sebentar sampai Zain kembali.
Faiza pun menyetujui dirinya duduk di sofa ruang rawat Talita dengan menatap Talita yang masih setia memejamkan matanya.
"Kamu cantik kak." Puji Faiza pelan.
"Kamu anggun, rasanya aku bukan bandingan kamu."Faiza merasa sedikit minder pada Talita sekaligus heran mengapa Zain bisa tak goyah pada wanita secantik itu.
"Tapi mengapa Kak Talita sampai terkejut begitu saat melihat diriku pertama kali tadi??" Faiza heran lalu saking lamanya Zain dan Talita juga tak kunjung bangun Faiza pun ketiduran di sofa itu.
Denting menit berlalu Talita terbangun perlahan, dirinya mulai membuka mata dan tersadar, matanya pun terkejut kembali saat menyapukan pandangan dan yang di lihat seorang gadis imut, cantik dan manis tengah tidur dengan nyenyak di sofa ruang rawatnya.
Perasaan bersalah itupun kembali datang pada dirinya, namun lega karena gadis yang ada di hadapannya itu kini baik-baik saja.
"Kak Talita sudah sadar?"
Deg
Talita tersadar dari lamunannya lalu menatap Faiza yang rupanya sudah bangun dan berjalan kearahnya.
"Kakak Mau minum biar aku ambilkan." Kata Faiza pelan dan ramah.
"Ah ya ampun, mengapa dia baik begitu padaku." Batin Talita gugup.
"Maaf, Mas Zain ada urusan jadi tak bisa membantu Kak Talita." Kata Faiza sembari menuang air putih dan memberikan pada Talita.
Talita meraih gelas di tangan Faiza dengan ragu, meski dia yakin jika gadis di hadapannya itu baik dan tak mungkin memberi racun pada dirinya namun justru merasa aneh karena istri pertama suaminya itu bisa baik pada dirinya.
"Aku dan Zain tak sedekat itu, dia tak pernah memberikan perhatian pada diriku." Kata Talita kemudian.
Entah miris harusnya karena seorang istri tak mendapatkan perhatian dari suaminya namun Faiza merasa bersalah karena hatinya lega atas ucapan Talita, itu artinya Zain tidak bohong jika memang tak memiliki perasaan pada istri pilihan Ayah Atma ini.
"Maaf mungkin itu karena aku." Ucap Faiza pelan.
"Aku pikir Zain masih bisa membuka hatinya untuk diriku namun ternyata aku salah, kata dia saat pertama bertemu padaku ternyata benar jika cintanya sudah habis." Ucap Talita menatap langit-langit kamar rawatnya.
"Aku pikir karena Lentera sahabatnya ternyata aku salah itu karena cintanya habis pada dirimu." Talita berkata sendu dan Faiza pun menjadi merasa bersalah namun hatinya juga ingin egois dan berharap Talita berhenti.
Faiza pun akhirnya bercerita bagaimana awal pertemuan dengan Zain dan bagaimana perasaan keduanya tumbuh, Faiza juga bercerita bagaimana saat dirinya kecelakaan dan Zain memaksa untuk tetap menikah dengan dirinya padahal dia buta.
"Apa???"
"Bu buta???" Talita merasa semakin bersalah saat mendengar bagaimana Faiza buta dan tetap di nikahi oleh Zain.
Jika gadis itu buta saja Zain tak menyerah dengan perasaannya bagaimana dengan sekarang tentu Zain tak akan pernah berhenti mencintai gadis ini batin Talita.
"Yah, aku sempat buta Kak."
"Saat itu rasanya duniaku hancur."
"Semua hanya gelap yang ku rasa."
"Aku jadi gadis cacat yang hanya punya nenek."
"Namun Mas Zain tetap meminta diriku menjadi istrinya."
"Saat itu pun aku merasa hanya akan menjadi beban namun Mas Zain dan keluarga kak Lentera tidak putus asa."
"Akhirnya aku mendapatkan donor dan bisa melihat dunia lagi."
Faiza terus bercerita sampai kaca di matanya kembali berair karena mengingat kepiluan saat itu, Talita pun semakin merasa bersalah di tempatnya.
"Andai kamu bertemu orang yang menabrak kamu apa yang akan kamu lakukan??" Tanya Talita sedikit gugup.
"Hah, apa ya..." Faiza berpikir perasaannya sekarang sudah baik-baik saja namun ada rasa kecewa yang menyeruak di dalam hatinya.
"Aku tak tau kak, mungkin membawanya ke kantor polisi harusnya."Jawab Faiza yang membuat tangan Talita gemetar.
"Tapi entahlah aku juga tidak berharap banyak namun hatiku kecewa." Lanjut Faiza.
"Kerena??" Tanya Talita pelan dan ragu.
"Aku kecewa mengapa dia tega meninggalkan aku sendiri di jalan dan tak membawaku kerumah sakit."
"Aku kecewa mengapa dia lari dan tak menolong diriku."
"Aku kecewa mengapa dia tega berbuat hal itu padahal aku hanya punya nenek, jika aku meninggal maka nenek hanya sendirian."
Dada Talita sesak kaca di matanya mengembun, jemarinya terus gemetar bahkan keringat dingin mengucur di dahinya.
"Kalau dia meminta maaf apakah kamu akan memafkannya??" Tanya Talita ragu.
"Tidak!!!" Kata Zain yang baru saja masuk dan mengejutkan Talita maupun Faiza.
"Tidak akan ku maafkan!!!"
"Bahkan akan ku kejar sampai ke ujung dunia pun!!! "
...****************...
Up lagi ya kak please jejaknya jangan lupa 🙏💕🤗
Vote meluncur thor 😍😍
Menanti Faiza bahagia saat di terima oleh bapak nya si Zain yng otoriter itu 😠😠😠
Author 💪🏼💪🏼
q JD kasian pdany
Aq mo up lagi thor
Untuk menemani author aq kasih kopi ☕☕🤭🤭