NovelToon NovelToon
Kukira Rumah Ternyata Neraka

Kukira Rumah Ternyata Neraka

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:266.7k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Suami terbangsat adalah suami yang berusaha menjadi pahlawan untuk perempuan lain namun menjadi penjahat untuk istrinya sendiri. Berusaha menjadi teman terbaik untuk perempuan lain, dan menjadi musuh untuk istrinya sendiri.


Selama dua tahun menikah, Amora Juliansany tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari sang suami yang selalu bersikap dingin. Menjadi pengganti mempelai wanita yang merupakan adiknya sendiri, membuat hidup Amora berada dalam kekangan pernikahan.

Apalagi setelah adiknya yang telah ia gantikan sadar dari komanya. Kedekatan sang suami dan adiknya hari demi hari membuat Amora tersiksa. Mertuanya juga ingin agar Amora mengembalikan suaminya pada adiknya, dan menegaskan jika dia hanya seorang pengganti.

Setelah tekanan demi tekanan yang Amora alami, wanita itu mulai tak sanggup. Tubuhnya mulai sakit-sakitan karena tekanan batin yang bertubi-tubi. Amora menyerah dan memilih pergi meninggalkan kesakitan yang tiada akhir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa itu datang lagi

"Bro!" sapaan seseorang membuat kepala Varel menoleh kebelakang. Laki-laki itu segera tersenyum ketika punggungnya berulang kali di tepuk oleh pria di hadapannya.

"Sakala, sedang apa di sini?" tanya Varel tak menyangka berjumpa dengan sahabatnya di hotel wisata seperti ini.

"Sedang ada project di dekat sini, sekalian ingin melihat suasana baru." laki-laki bernama Sakala itu berjalan di samping Varel yang mengangguk kecil.

"Kamu?" tanya singkat Sakala yang membuat Varel berdecak.

"Bawa tunangan cari suasana baru."

"Perempuan itu...siapa namanya? Kau benar-benar merebutnya dari suaminya?"

Decakan malas dan lirik tajam Varel layangkan pada Sakala.

"Sialan kamu, Sak. Kamu sendiri yang bilang apapun statusnya asal dia perempuan, tetap harus di perjuangkan!" cecar Varel meninju lengan kokoh Sakala dengan tatapan kesal.

Pria jangkung itu tergelak kecil, tawanya menampakkan gigi gingsul yang sungguh menambah ketampanannya. Sakala pria yang tampan, mapan dan dianugerahi kecerdasan luar biasa. Menjadi sahabat laki-laki itu tak akan ada ruginya.

Tawa Sakala semakin panjang, pria itu sampai menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku bilang begitu karena bersyukur, ternyata dibalik banyaknya kekuranganmu di mataku, kamu tetap pria normal yang tertarik pada wanita."

"Sial!" kesal Varel yang semakin memancing derai tawa Sakala.

Varel menghentikan langkahnya begitu tiba di depan pintu kamar unit yang disewanya. Bersamaan dengan beberapa orang berpakaian formal melangkah cepat kearah mereka, tidak heran dan bukan hal baru, karena disampingnya adalah laki-laki hebat yang memiliki kekayaan triliunan. Sosok pria yang tampak sederhana, tetapi apa yang ada pada dirinya semua diimpikan semua orang. Termasuk Varel.

"Oke, kalau gitu aku pergi dulu!" pamit Sakala setelah memberi kode pada anak buahnya agar berada di jarak aman.

Varel mengangguk, mengantarkan kepergian Sakala dengan pandangannya sampai laki-laki itu menghilang.

Sakala sangat berjasa di hidupnya, pengaruh pria itu memudahkan jalannya, Sulitnya Megan melacak keberadaan Amora, juga berkat bantuan Sakala.

********

"Mau tinggal di apartemen?" tanya Varel dipagi ini.

Amora memang belum tahu akan tinggal dimana. Kembalinya di tanah air tidak diiringi dengan pulihnya ingatan. Butuh adaptasi, serta panduan dari orang terdekat dan orang itu adalah Varel.

"Kamu punya apartemen?"

"Ada, beberapa unit. Mau melihatnya?" Varel membersihkan bekas makanan di sudut bibirnya dengan tisu. Hal yang sama Amora lakukan, setelah sarapan mereka akan meninggalkan tempat ini. Bermalam di tepi pantai adalah keinginan Amora, walaupun Varel sebenarnya sibuk, dia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk membuat Amora merasa bahagia.

"Semalam aku benar-benar tidur lelap." beri tahu Amora dengan senyum mengembang."Hari ini kamu sibuk saja, aku tahu kamu sedang banyak pekerjaan, aku bisa tinggal dimana saja, kamu jangan khawatir."

Varel melipat kedua bibirnya, selain cantik Amora juga sangat peka.

Cantik?

Akhir-akhir ini itulah yang laki-laki itu lihat. Terbiasa bersama menumbuhkan chemistry antara keduanya. Saat dekat ingin menjaga jarak, saat jauh timbul rasa rindu.

"Kamu tenang saja, aku nggak sesibuk yang kamu bayangkan." balas Varel meyakinkan Amora. "Aku juga ingin mengenalkan seseorang padamu, temanku. Seseorang yang sudah banyak membantu kita hingga berada di titik ini."

Mata Amora terangkat melihat wajah Varel yang tampan, rona merah menjalar hingga ke telinga, mengingat semalam dia memimpikan laki-laki dihadapannya. Amora bahkan tidak fokus dengan apa yang Varel sampaikan, bibir Varel yang memerah karena kepedasan menjadi fokusnya.

Amora kesal dengan dirinya sendiri. Selama dia bangun dari koma rasanya tidak ada sikap Varel yang berlebihan, laki-laki itu sangat baik, tidak ada tingkah laku pria itu yang membuatnya tidak nyaman, Varel bukan tipe pria yang main nyosor bibir atau bagaimana. Sebatas pelukan, sekedar mengelus puncak kepalanya dan mencubit kecil pipinya saat gemas.

Varel sesuci itu, bagaimana bisa dia memimpikan hal yang begitu intim semalam dan mempengaruhi suasana hatinya sampai detik ini.

Ciuman dalam yang memabukkan hingga membuatnya terlena dalam mimpi, mimpi yang serasa nyata, tapi Amora malu dibuatnya.

"Ya Tuhan.." keluh Amora lirih mengusap wajahnya.

"Ha?" Varel mendengar Amora menyebut Tuhan.

Rasa malu serta grogi membuat wajah Amora memerah, Varel yang melihatnya berpikir bahwa Amora akan demam.

"Mora, kamu sakit?" Varel berdiri dari kursinya tangan hangatnya diletakkan di atas kening Amora. Tidak panas, tapi wajah perempuan itu benar-benar merah.

"Mora, ada apa denganmu?" Alih-alih menjawab Amora malah menenggelamkan wajahnya di perut Varel yang berdiri menjulang di hadapannya.

Amora salah tingkah, tak ingin menciptakan kekacauan, memilih memeluk pinggang Varel dan membiarkan wajahnya tenggelam di perut laki-laki itu jauh lebih baik, jika dibandingkan dia akan merealisasikan apa yang terjadi pada mimpinya.

Varel mematung karenanya. Lengan kecil Amora membelitnya dengan kuat, wajah wanita itu tenggelam dihadapannya, kontak fisik seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, Varel merasa sedikit aneh, ada degup jantung yang meningkat, ada rasa asing yang menjalar, sebuah rasa yang sudah bertahun-tahun lamanya meninggalkan dia dalam kehampaan. Hangat, senang, juga tenang.

"Amora, kamu ..."

1
dewi rofiqoh
Shakila sudah menemukan kebahagiaan nya bersama varel, sekarang giliran kamu untuk mengikhlaskan dan menerima takdirmu bahwa jodohmu dengan shakila telah habis
Felycia R. Fernandez
Verel manusia yang baik banget,suka membantu dalam apapun kondisi nya.
dulu juga membantu Amora, sekarang Megan...
Liana CyNx Lutfi: Varel laki2 yg singguh luar biasa
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
terima takdir mu Megan,lepaskan Amora...
jalani kehidupan mu lebih baik lagi ke depan....
itu obat satu satu nya untuk hati mu
Ais
Waduh ada apa knp kamu nangis mora apakah ada perkataan varel yg menyinggung hati dan pikiran kamu smoga ngak ya mora
dewi rofiqoh
Sekarang dinanti-nanti dulu disakiti, bu melinda.. Bu melimda
Liana CyNx Lutfi
hemmmmm3 melinda klu ada maunya sok baik
Liana CyNx Lutfi
Perempuan yg dl mereka hina bahkan direndahkan oleh orang2 sekitarnya ternyata adalah prempuan yg pnya hati seluas samudra ..syakila wanita yg tau berbalas budi tdak seperti sunny anak kandung seperti anak tiri serakah licik bhkan membunuh
Mama Oya
Sepertinya mantan Varel itu si Sunny.
dewi rofiqoh
Lanjuut kak
Yurike
samboja, Kaltim kak
Y. Kasanova
Mertua ini lebih kejam dari ibu tiri
Y. Kasanova
Dimn kotanya mbk
dewi rofiqoh
Bu melinda hanya mencari pembenaran untuk dirinya sendiri, baginya apapun yang dilakukan amora dulu / shakila sekarang tetap salah
rian Away
yah cupu anying
Felycia R. Fernandez
nah bener tuh...
dulu disuruh menjauh,setelah jauh malah di cari...
bisa mikir gak sih apa mau nya,seenak hati aja...
Liana CyNx Lutfi
Dasar mantan mertua gk beradab ,Amora sekarang sdh pnya suami yg tulus mencintai..melinda dr pada km sibuk menganggu mora urus aza'anakmu megan biar cepet smbuh
Intan Marliah
Luar biasa
Neng Saripah
kepalaku ikut ngebul gara2 kelakuan mak lampir....Iiih greget ga ada berubah2nya itu orang
Felycia R. Fernandez
muka tembok bener nih si Melinda 🤣🤣🤣🤣
dewi rofiqoh
Bu melinda ngaca dulu sebelum bilang varel dan shakila gk punya hati....
Ingat bagaimana dulu kamu memperlakukan shakila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!