PENGUASA BULAN YANG TURUN KE BUMI

###########

" salam kenal ! "

ucap Giris dengan sangat semangat dan senang, karna Axel yang mau menerima tantangan nya. lalu mereka ber dua pun ber jabat tangan dengan ramah dan senyuman yang lembut satu sama lain.

zeus melihat mereka juga ikut ber antusias, rasa tak sabar dan semangat zeus melonjak untuk menemukan lawan nya, sama seperti Axel. namun ternyata sampai saat ini belum ada murid yang mau mendatangi zeus dan menantang nya, seolah olah semua murid sudah tahu ke hebatan zeus karna tidak pernah di kalah kan sejak saat ini.

" SEBENTAR LAGI AKAN DI MULAI !, JIKA KALIN TIDAK MEMILIKI LAWAN BER TARUNG MAKA AKU AKAN LENGSUNG MENG EKSEKUSI NYA TANPA BASA BASI ! "

ancam wanita kuat dan cantik itu dengan suara tegas dan lantang, lebih ter dengar ke arah bentakan dari pada lantang. wanita tersebut bisa kita panggil ' Ania ', Ania mulai muak melihat mereka semua yang pada diam dan hanya melihat lihat ke kanan dan ke kiri. seolah olah mereka ada rasa tidak mau untuk ber tarung.

namun sekarang sudah tidak lagi, karna bentakan dan ancaman Ania barusan... semua murid yang hanya diam tersebut langsung buru buru mencari lawan dari ruangan yang ber beda. dan tak lupa juga rasa takut dan gentar yang selalu menyelimuti jiwa dan hati mereka saat Ania ber bicara, apa lagi kalau dia ber bicara dengan suara keras dan tegas.

" zeus... bagaimana dengan mu ? "

Axel merasa cemas akan apa yang di alami oleh zeus, karna Axel mengira kalau zeus tidak mendapat kan lawan dan bakal di bunuh oleh wanita tersebut dengan kejam dan tanpa kenal ampun. namun itu sangat mustahil terjadi bagi zeus.

Zeus sudah menyiap kan ini dari awal, lalu zeus langsung memanggil murid yang dia lihat kalau murid itu tidak ada di ruangan nya. ya, zeus me manggil murid dari ruangan ber beda dengan acak dan asal asalan, terutama memanggil murid yang lagi ber ada di depan nya saat ini.

murid yang di panggil zeus terlihat kaget, dan ter lihat lah oleh zeus kalau kaki dan tangan murid yang di panggil nya sedikit ber getar karna sangking takut nya ia akan per tarungan. namun zeus tak peduli , dia hanya ingin ber tarung.

" HOY ! , kau lawan ku ! "

ucap zeus sambil menyentuh bahu murid itu dengan lembut, namun juga tegas. karna panggilan zeus ke pada murid itu. sontak murid itu pun langsung tambah gentar dan takut, apa lagi di mendengar suara orang yang me manggil nya adalah orang yang memiliki suara tegas dan kuat.

kata kata yang di ucap kan oleh zeus memiliki kesan perintah, bukan kesan ber tanya. karna zeus langsung memberi kan per nyataan kalau murid itu lah yang akan menjadi lawan bertarung nya. hal tersebut menunjuk kan seolah olah zeus tak memberi kan kesempatan untuk kawan bicara nya memilih pilihan nya, seolah olah dia harus melakukan apa yang haru di bilang oleh zeus.

" a- apa ... "

gumam murid kasihan itu dengan suara yang sedikit bergetar karna ketakutan. lalu melihat ke arah zeus dengan tatapan snahta takut dan ciut, seolah olah memang bertarung lah hal yang paling di takuti nya.

zeus hanya menjawab nya dengan senyuman manis dan lembut, namun bagi murid tersebut... senyuman itu adalah senyuman me matikan dan senyuman zeus adalah pedang yang akan membunuh nya.

" mau... kan ? "

tanya zeus dengan nada suara yang lembut ke arah nya, dengan senyum nya yang tak pudar sama sekali. malah kali ini dia menambah ke ramahan nya dengan ke dua mata nya yang ia pejam kan dengan ramah dan lembut.

tapi bagi murid itu , senyumnya dan ke ramahan zeus adalah sebuah alat untuk membunuh nya dengan sadis, dia sama sekali tak ada melihat kesan ramah dan lembut di balik semua apa yang di lakukan oleh zeus, bahkan dia hanya melihat yang ber timbal balik dari itu. ya, hanya ada kesan maut dan lagi lagi gelap di pandang nya.

" MULAI ! , SEGERA ! "

bentak Ania dengan keras dan lantang , menandakan bahwa pertarungan nya segera di mulai.

ya... tidak salah lagi, semua murid yang me dengar nya hanya diam dan bingung akan per kataan wanita tersebut barusan. tentu itu sangat membingung kan. karna Ania hanya menyuruh mereka untuk memulai pertarungan nya, dan yang jadi masalah bukan pertarungan nya melain kan di mana mereka akan ber tarung ? apa di tempat yang ramai ini ?.

sebenar nya mereka semua ingin sekali ber tanya pada Ania , namun karna hati dan mental mereka yang lemah lantas mereka tidak berani untuk ber tanya. mereka memilih untuk diam dan saling me masang posisi siap siap yang padahal sebenarnya bukan di maksud kan untuk siap siap, melain kan hanya untuk pura pura.

karna mana mungkin mereka semua yang banyak ini akan ber tarung di tempat yang sempit karna di penuhi oleh mereka semua. padahal tempat kali ini memiliki RUNAGAN yang cukup luas dan lebar, tapi karna sangking banyak nya murid nya... lihta lah. seketika tempat ini langsung penuh dan sempit.

' wanita gila..., iya kali ber tarung di ruangan jelek ini '

Darkis yang mendengar itu pun juga mengeluarkan kan respon yang sama seperti semua murid yang mendengar nya. Darkis sependapat dengan semua murid yang merasakan nya.

" tunggu apa lagi... ? ayo mulai "

desak Ania dengan suara yang dingin kali ini. seolah olah itu adalah peringatan yang besar dan sebuah perintah yang harus di laksanakan secepat nya.

mereka semua tak ada yang bisa menolak mau pun melawan nya. mereka hanya bisa menuruti ke mauan wanita tersebut dan me matatuhi perintah nya, padahal mereka ingin sekali melawan nya. namun karna mereka ntah kenapa takut pada aura wanita tersebut.

seolah olah wanita itu memiliki aura yang kuat dan me nakutkan, seolah olah aura yang menakut kan dan kuat tersebut mampu menghangus kan mereka semua menjadi debu dan menjadi bukan makhluk lagi. ya... jadi sesuatu yang seolah olah tidak pernah ada di bumi ini.

" kami ber tarung di sini !? , hah ! di sini !? "

tiba tiba suara yang lantang dan tegas keluar di antara kerumunan para murid murid. seolah olah orang yang memiliki suara itu adalah orang yang tidak kenal takut dan tidak tahu diri, seolah olah dia meremeh kan Ania karna di seorang wanita.

" DASAR WANITA GIL- "

belum lagi murid itu menyelesai kan kata kata nya dengan benar dan jelas, suara nya langsung terputus begitu saja , seolah olah suara tadi Memnag tidak pernah ada. dan seolah olah suara murid tadi binasa di telan oleh angin.

tapi ter nyata, Ania meninju nya dengan keras telat di bagian pipi nya menggunakan tangan kanan nya. yang al hasil murid itu ter pental sangat jauh dengan cepat dan kuat ke belakang karna hasil dari tinju Ania yang kuat dan dahsyat tersebut.

DUAR !