Sebuah kisah tentang seorang wanita bernama Rumondang yang memilih menganut ilmu hitam untuk membalas dendam dan memiliki kekayaan.
Berawal dari sebuah kekecewaan dan penderitaan yang begitu berat, membuat ia harus terjerumus dalam lembah hitam untuk bersekutu dengan sesuatu yang sangat mengerikan.
Ia menempuh jalan sesat dengan memilih memelihara sesosok makhluk mengerikan yang berasal dari daerah suku Batak, Sumatera Utara, yang disebut dengan Begu Ganjang. dimana sosok makhluk ini semakin akan memanjang keatas jika semakin dilihat dan siapa yang bertemu dengannya, maka kematian yang akan ia dapatkan...
Apakah Begu Ganjang? dan apakah Rumondang dapat mencapai tujuannya?
Begu Ganjang, suara yang memanggil dalam kegelapan. Membawa kematian yang sangat mengerikan, teror yang tidak berkesudahan.
Bagaimana kisah selanjutnya, ikuti novel ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Doa sang pendosa
"Hahahahhahahaaa...," suara tawa itu kembali terdengar menggema. Seolah ia ingin memberitahu jika intensitasnya tak perlu validasi, sebab ia sangat kuat dan menebarkan teror kematian.
Ture semakin merasa menggigil ketakutan, sebab ia melihat bayangan hitam yang berada didepannya sedang berjalan dengan wujud yang semula berukuran biasa, namun semakin lama semakin membesar.
Rambutnya yang panjang menjuntai hingga ketanah, sedangkan kepalanya sudah hampir menyentuh langit kelam.
"Ya, Tuhan. Lindungilah aku," doanya terus dalam hati. Ia membuang pandangannya kesisi kiri, namun sosok itu berpindah kesisi bagian kiri, membuat ia tersentak kaget, lalu menoleh ke depan, dan sosok itu juga berada didepan.
Deguban didadanya semakin memburu. Ia sangat takut, sebab sosok itu seolah ingin melenyapkannya dengan begitu cepat.
Keringat dingin mengucur dari keningnya, ia merasa sangat takut akan apa yang sedang dialaminya.
Angin bertiup kencang, seolah sedang ingin membawanya bersama iblis yang saat ini sedang mengincar nyawanya.
Sedangkan ditempat lain, seorang pria yang sangat pemah dan dilumuri dosa sedang berdoa dalam hatinya. "Tuhan, unang coisa ibana, alana boruku naburju," pintanya dengan hati yang begitu sangat dalam. Ia tidak rela jika puterinya itu harus menjadi tumbal untuk Par Begu Ganjang karena sebuah rasa dendam.
Bulir bening jatuh disudut matanya. Ia merasa kali ini sangat begitu berharap, jika Ture akan selamat, dan tidak ada yang dapat menyakitinya, apapun itu.
"Palu ma hosahku, unang ibana, Tuhan." ia semakin tersedu dengan segala pengharapan yang begitu dalam. Ia kembali tersedu dengan bulir beming yang terus jatuh disudut matanya.
(Tuhan, Ambil saja nyawaku, jangan, Dia."
Angin bertiup dengan kencang, dan suara lolongan anjing menggema disetiap sudut desa.
Sesaat Ture tersentak kaget. gadis itu merasakan jika ada sesuatu yang berbisik ditelinganya. Ia tahu jika saat ini sosok Par Begu Ganjang sedang , dan ia mengingat jika pesan Opung Boru untuk menundukkan kepalanya agar membuat sang iblis mengecil.
Namun belum sempat ia menundukkan kepalanya, sosok bayangan hitam tinggi besar itu menghilang dari pandangannya disertai angin yang kencang yang juga mereda.
Kemudian ia merasa lega, lalu bergegas untuk pulang, dan ia tak ingin terlambat, sebab esok ia harus masuk sekolah.
****
"Mayat! mayat! mayat!" suara teriakan dari seorang petani yang berlari kencang sembari melemparkan cangkul yang sedang dipanggulnya kesegala arah.
Suara teriakannya membuat warga desa tersentak kaget.
Pagi ini Rumondang baru saja tiba dirumahnya dengan hari yang masih sangat begitu pagi.
Mendengar suara pria berteriak dengan keras, membuat Rumondang tersentak kaget. Bukankah ia tidak ada melakukan ritual apapun malam tadi?
Lalu mengapa ada lagi yang meninggal? Mengapa.Begu Ganjang ini sangat sukar sekali untuk dikendalikan? Ia selalu saja merasa kurang puas dengan tumbal yang sudah diberikan, selalu meminta lagi, dan lagi!
Seorang pria dengan kukit hitamnya yang disebabkan karena terbakar matahari akibat berkebun setiap hari terlihat tersengal nafasnya dengan ritme yang tak beraturan.
"Ito, mayat apa?" tanya Rumondang dengan rasa penasaran, sebab ia tak mungkin itu tumbal sang Begu Ganjang, pasti karena sebab lain.
"A-da mayat tergantung dipohon andaliman dikebunmu." ucapnya dengan tubuh gemetar dan terbata.
"Hah?!" Rumondang membolakan matanya. Ia ikut bersama beberapa warga berlari ke arah kebun belakang, dimana tempat ditemukannya sesosok mayat yang tergantung dipohon andaliman yang tumbuh subur hingga setinggi lima meter.
Wajahnya hancur tak beraturan, sepertinya dihempaskan kebatang pohon hingga tergores oleh duri pohon.
Kedua matanya membeliak lebar, lehernya membiru seperti dicekik oleh sesuatu, sedangkan ditangannya terdapat tanah basah yang digenggamnya.
"Siapa ini? Mengapa wajahnya sangat hancur, dan kepalanya banyak sekali belatung dan berlubang karena tidak pernah diurus," ucap salah satu warga melihat kondisi jasad dengan wajah penuh lumuran darah dan kondisi rusak parah.
Tubuhnya sangat kurus, dan seperti tulang-belulang yang yang terbalut dengan kulit.
"Ambolas," ucap Rumondang dengan lirih. Lututnya terasa gemetar. Meskipun ia sudah tak lagi mencintai pria itu dan hatinya telah mati, namun melihat kematiannya yang begitu tragis, membuat ia merasa miris.
Ia tidak sedang memberikan tumbal. Bahkan ia mulai lalai untuk memberikannya, sebab masih merasa jika hartanya sydah cukup banyak dan Dorma yang menjadi tujuannya juga sudah mati.
Ia hanya ingin memberi pelajaran pada Ambolas, dan membuat pria itu menyesali segala perbuatannya.
Wanita itu ingin mendengar pria itu meminta maaf padanya, namun keinginannya itu tak juga ia dapatkan, dan terlihat sangat keras kepala hanya sekedar mengakui segala kesalahan yang sudah pernah ia lakukan.
Akan tetapi, belum saja ia mendapatkan apa yang diinginkannya, justru pria itu harus mati dengan cara tragis.
Pohon andaliman yang siap untuk dipanen, kini menjadi saksi kematian Ambolas dengan lumuran darah yang memercik kesebagian buah yang saat ini sedang rimbun.
"Hah?! Ambolas? Mengapa ia mati dengan cara tragis? Kemana ia selama ini? Mengapa kondisinya sangat mengenaskan?" ucap salah seorang warga yang menaruh rasa curiga pada Rumondang.
"Kenapa keluargamu terus saja ditimpa musibah?" salah satu warga ikut menimpali.
Sontak saja hal ini membuat warga mendengar ucapan mereka merasa curiga.
Kemudian memandang wajah wanita itu yang mana terlihat sangat gugup. Mereka mulai menaruh curiga pada Rumondang, namun belum menemukan bukti yang jelas, hingga masih hanya praduga saja.
Rumondang terdiam. Lalu menatap pada warga yang menatapnya tak senang. "Aku sedang berduka, lalu mengapa kalian tidak berempati? Dimana hati nurani kalian?" ucapnya dengan nada tak senang.
"Sudah, sudah, sekarang panggil saja Polisi untuk mengungkap masalah ini," Opung Rospida mencoba menenangkan warga yang mulai tak nyaman.
Salah satu tetuah adat mencoba menengahi gesekan pendapat yang mulai beredar, ia tak ingin jika saja tuduhan yang dilontarkan itu tidak berdasarkan bukti dan membahayakan nyawa Rumondang.
"Jangan asal menuduh, nanti jika tidak terbukti, maka hanya akan membuat permasalahan lain terjadi. Ingat, ini negara hukum. Jika kalian anarkis, maka kalian akan dipenjara dan keluarga kalian yang akan menjadi korbannya," Tetuah desa mencoba mengingatkan.
"Asalkan jangan mati sebagai tumbal, lebih baik dipenjara!" sahut yang lainnya dengan geram.
"Sudah! Biarkan Polisi yang menyelesaikannya," Rospida mencoba mengamankan Rumondang untuk menghindari masalah yang lebih besar dan membawanya kerumah.
Tak berselang lama, dua orang Polisi datang untuk memeriksa kondisi jasad Ambolas dan mengevakuasinya untuk dilakukan autopsi. Warga mulai berbisik-bisik dan sepertinya ingin melakukan penyelidikan pada rumah Rumondang.
Rempah khas Sumatera Utara yang berasal dari daerah Danau Toba. Buahnya kecil seperti merica, dan memiki aroma dan rasa yang khas. Pohonnya dipenuhi duri. Buahnya digunakan untuk berbagai masakan, seperti sambal, asam pedas, saksang, arsik, dan sebagainya.
berarti JK Harta Kekayaannya ikutan Musnah ,, Rumondang kembali jd Kismin lagi donk yaa ,, kembali ke Kehidupan Awal lg 🤔🤔😱😱
semoga jg Perkampungan yg td nya Mati kembali Hidup lagi dg banyak nya Masyarakat yg kembali ke Kampung Halaman nya lagi 🤗🤗🤗
Semangat Datu Silaban ,,, Kamu psti bisa Mengembalikan Tondi nya Ture lg ke Jasad nya ,, Aku menaruh Harapan Besar pada Mu , Datu 🥳🥳😘😘
Agam nya Selamat dr si Begu nya ,,, tapi Ture nya malah sdh tak berdaya ,, mna sdh di Cekik nya ,,, apakah Ture selamat , kak ❓❓🤔🤔
knp pula tu Tas yg berisi ramuan nya mlh jatuh dn hilang entaah kmna 😤🥺🥺
sumpah Loch aku deg degan bgt bacanya 😱😱
Takut jg si Agam mati di tangan si Begu 🙈🙈🙈
pdhal mereka baru menyatakan perasaan nya masing-masing Loch ,,, masa mo berpisah alam 😔🥺
ahahayyy tp kek mana dgn wrg desa yaaa kira2 akan ngamuk g ya
ogn nyebur aja dehh 🤣🤣🤣
kekasih hati yg blm terungkap secara lisan 🤣🤣🤣
ayo ture pasti berhasil doa tulus seorang anak demi keselamatan ibunya pasti didengar Rumondang berhasil memutus perjanjian pas diujung ture tercekik