selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa
"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap 2
"Nak, kenapa kalian cepet banget sih baliknya, heum, padahal mama masih kangen tau," rengek Mama Ina karena Kaniya akan kembali siang ini.
"Ma, Niya dan Mas Rendy akan usahakan setiap Minggu sekali kami akan menginap, Sabtu di rumah mama dan Minggu di rumah Mama Siti, karena Mas Rendy kerja makanya ga bisa lama-lama deh"
jelas Kaniya yang memegang tangan Mama Ina, sambil memberikan senyum menenangkan. Mama Ina memandang Kaniya dengan mata yang penuh kasih sayang
"Baiklah, Nak. Mama paham. Mama hanya ingin kalian bahagia." Kaniya memeluk Mama Ina, "Terima kasih, Ma. Kami akan sering pulang ke sini, janji."
"iya mama ku sayang,kalo begitu kami berangkat ya ma assalamualaikum "
"wa'alaikum salam "jawab mama Ina
Kaniya dan Rendy tidak pulang ke rumahnya melainkan seperti yang Kaniya katakan, Sabtu di rumahnya dan Minggu di rumah Rendy supaya adil. Sesampainya di rumah Rendy, mereka jalan bergandengan dan mengucap salam kepada keluarga Rendy yang sudah menunggu di depan rumah.
"Assalamualaikum, selamat pagi," ucap Kaniya dan Rendy serempak sambil melambaikan tangan. Keluarga Rendy menyambut mereka dengan senyum hangat dan pelukan.
"Waalaikumsalam, eh Rendy kaniya,ya ampun kalian datang mama seneng bangett,sini masuk" jawab mama siti sambil membantu mereka membawa tas dan barang-barang lainnya dengan antusias kaniya dan Rendy pun menyalim mama siti
"Papa mana, Ma?" tanya Rendy.
"Papa pergi nongkrong sama temennya, katanya mau balik muda lagi," ucap Mama Siti sedikit ketus, sambil menggulung mata. Kaniya tersenyum kecil mendengar jawaban Mama Siti
"Hmm, ternyata aku kalah sama papa ma?" kekehan rendy,
"Iya, Papa memang suka nongkrong sama temannya.
"Kalian ke kamar aja ya, istirahat, nanti Mama bangunin makan siang," kata Mama Ina, dan Kaniya serta Rendy pun pergi ke kamar Rendy untuk istirahat.
Ketika mereka masuk ke kamar Rendy, ia terkejut bukan main. Di dalam kamar Rendy sudah terpajang foto pernikahan mereka yang besar dan indah. Kaniya terkejut, kapan Rendy mencuci foto itu? Karena di rumah mereka juga sudah terpajang beberapa foto pernikahan, tapi ini super besar dan dipajang di dalam kamar Rendy.
"Mas, kapan kamu memasang foto ini?" tanya Kaniya dengan penasaran. Rendy tersenyum dan memeluk Kaniya dari belakang
"Aku pasang dihari setelah pernikahan kita, aku ingin melihat wajah cantikmu setiap kali aku masuk ke kamar," jawab Rendy dengan lembut. Kaniya tersenyum dan mengusap tangan Rendy yg ada diperut nya
"Sayang, apa mens-mu sudah selesai?" tanya Rendy. Kaniya pun tersenyum dan langsung mencubit tangan Rendy.
"Sudah, Mas, tapi aku ingin bersantai denganmu," ucap Kaniya dengan nada yang seolah-olah menolak keinginan Rendy. Rendy tersenyum genit dan memandang Kaniya dengan mata yang penuh harapan.
"Sayang, jangan gitu dong," bisik Rendy dengan suara yang lembut dan menggoda, mencoba membujuk Kaniya untuk mengubah pikirannya. Kaniya tersenyum dan memandang Rendy dengan mata yang penuh cinta
"Tidak, Mas. Aku benar-benar ingin bersantai saja."
"Baiklah, boleh bersantai, tapi setelah bersantai boleh ya," ucap Rendy dengan nada nakal. Kaniya menggeliatkan tubuhnya dan memandang Rendy dengan mata kesal.
"Mas, kamu kenapa sih? Dulu sebelum kita nikah, kamu tuh anaknya polos banget, kalem malahan. Begitu selesai nikah, kayak banteng yang gak ada capeknya, bringas banget plus mesum" ucap Kaniya dengan nada yang sedikit kesal dan bercampur lelucon. Rendy tertawa dan memeluk Kaniya erat.
"Lain loh sayang, sebelum nikah aku belum tau rasanya apem itu gimana, begitu nikah kan aku tau rasanya sangat enak dan legit banget... "Kaniya yg mendengar kata-kata Rendy langsung memukul lembut bahunya dengan mata yang sedikit melotot,
"mass ihh Dasar kamu, Mas! Aku gak percaya kamu bilang apem!" Rendy tertawa dan memeluk Kaniya erat
"Sudah ah, aku mau mandi saja," ucap Kaniya yang melepaskan pelukan Rendy dan menuju kamar mandi. Namun, sebelum Kaniya masuk, Rendy sempat menggoda Kaniya.
"Sayang, mandi bareng yuk, ibadah loh!" Rendy melihat Kaniya menghentikan langkahnya tanpa menjawab ucapannya, hanya terkekeh geli melihat istri yang kesal. Kaniya memberikan pandangan sinis dan menggelengkan kepala sebelum masuk ke kamar mandi, meninggalkan Rendy yang masih tersenyum genit.
"Dasar kamu, Mas..." gumam Kaniya dalam hati.
...*****...
Malam ini mereka duduk di sofa keluarga. Mama Siti berbicara dengan Kaniya, sementara Rendy berbicara bersama Papa tentang pekerjaan.
"Kaniya, apakah dalam perutmu sudah ada kehidupan?" tanya Mama Siti dengan penuh harap. Kaniya tersenyum dan memandang Mama Siti dengan mata yang penuh cinta. "Belum, Ma. Kami masih usaha" jawab Kaniya dengan lembut. Mama Siti tersenyum dan memegang tangan Kaniya.
"Semoga saja, Niya. Aku sangat ingin memiliki cucu," ucap Mama Siti dengan penuh harapan. Rendy yang sedang berbicara dengan Papa, memperhatikan percakapan mereka dan tersenyum. "Kami juga berharap, Ma,dan kami sedang usaha juga mama doakan saja" kata Rendy sambil memandang Kaniya dengan perasaan yg tidak enak pada kaniya
Rendy tau walaupun kaniya hanya tersenyum ,tapi ia tau kaniya sedang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan mama Siti,terbukti dari kaniya yg langsung terdiam dan tidak se excited tadi,hanya membalas
angguk dan senyum,Rendy yg tidak ingin membuat istrinya tidak nyaman pun langsung mengajak kaniya ke kamar nya untuk istirahat
"ma Rendy dan ianiya langsung balik kamar duluan ya karna Rendy besok harus pulang cepat untuk kerja,Rendy dan kaniya permisi ya ma pa"ucap Rendy langsung menarik tangan kaniya
