Perjuangan untuk tetap hidup untuk mencari keberadaan keluarga nya
apa masih hidup.
dengan bersabar walaupun nyawanya hampir Melayang
kesengsaraan tiada hentinya.
tidak sengaja latian sendiri dari buku usang yang akan dibuang.
latihan untuk mengisi kedukaan nya membuahkan hadil.
Tampa sengaja ada kabar ternyata orang tuanya masih hidup dalam Penyekapan
pemerasan yang dengan paksa mengambil harta sawah rumah kebon milik orang tuanya.
penyekapan dan tindakan berlangsung hingga kedua orang tuanya berhasil melarikan diri.
tetapi tertangkap lagi
ada saat ini Pemuda Bayu Buana datang menolongnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sony Suprapto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendekar Martini Yang Mempesona
Pendekar Martini
Pagi harinya jam 07 Raden Sugeng dan Keluarganya sudah bersiap untuk kembali pulang ke kota.
Perjalanan cukup jauh bisa sehari semalam
para pengawal yang mendampingi Juragan Sugeng sekeluarga ada Sepuluh pengawal
Ibu Mawarsih istrinya Raden Sugeng dan Putranya Ajiturno ada di depan halaman Rumah Kartolo.
Mereka menunggu Martini dengan Putrinya berwarna Delima gadis kecil usia lima tahun Cantik imut dan Lucu.
" Lama amat ini sudah hampir jam delapan Martini mana.?
Katanya mau di ajak ke kota."
Ucap ibu Mawarsih juga Putranya Aji santosa.
Sambil tengok sana sini.
Tidak ada Martini.
Yang ada di dekat para pengawal seorang wanita Cantik berpakaian Seperti orang kaya juga pakaian celana dan kemeja panjang dihiasi selendang panjang menutupi leher dan pundaknya.
Wanita Cantik itu sejak jam tujuh sudah duduk dibangku panjang dibelakang para pengawalnya Juragan Sugeng.
Ketika Ibu Mawarsih menyebut dirinya
Martini mana.
" Ini Ibu Martini, Bude Mawarsih!"
Seru Gadis Kecil itu Suara Delima putrinya Martini.
Ibu Mawarsih dan Ajisantosa
Paham itu Suara Delima.
Tetapi mereka terkejut Delima ganti pakaian Rapi cantik dan imut.
Tetapi siapa wanita Cantik Jelita berpenampilan seperti putrinya orang Kaya itu.?
Sejenak Aji terpesona. Gadis ini siapa?
" Ibu Juragan Mawarsih, Ini saya Martini. Dan ini kan Delima putri saya. Saya sudah disini sejak tadi jam tujuh."
" Hah, Kau Kau Janda Martini? Cantik amat !" Hampir Semua yang ada terpesona. kepada Martini.
Melihat itu Martini dan Delima putrinya bergegas mendekati Ibu Mawarsih dan selanjutnya mereka tertawa cepat akrab.
" Martini, aku sampai tidak mengenal dirimu Lho. Martini ! Ternyata kamu Cantik sekali. Ini pakaian dari mana bagus amat." Tanya Ibu Mawarsih panjang lebar.
Kereta Kuda ada dua dan sepuluh pengawal berkuda mendampingi perjalanan Raden Sugeng memasuki kota Banyu biru.
Mereka istirahat sebentar untuk makan di Kedai bersama semua termasuk para pengawal makan semeja.
Martina dan Putrinya Diana. Terus mendampingi Ibu Mawar ibu mawar senang dengan Si Gadis Delima yang lugu dan Lucu.
" Martini. Pakaianku bagus dan kau Sungguh Cantik berpakaian ini."
" OH. Ibu Juragan. Ini pakaian dulu hadiah Mahar saat kami menikah dikasih sekeluarga Ayahnya Delima .
Pakaian semacam ini ada tiga stel hanya saya pakai kalau ada acara penting Ya seperti ini.
Dan uang yang Juragan kasih kemarin saya buat beli makan dan bedak sudah lama tidak pernah dandan. biasanya mending buat makan.
Karena mau pergi sama Juragan Mawar. Maka saya beli bedak murah gak apa agar tidak kelihatan kusam berminyak "
" Iya Martina. Kemarin mukanya Kusam dan berminyak. Tapi hanya pakai bedak murah biasa gini. Kamu sungguh cantik Aku sampai pangling kiranya saya , putri saudagar mana. Ini.?"
Setelah istirahat makan.
Juragan atau Raden Sugeng dan keluarganya melanjutkan perjalan karena memang masih jauh.
Kalau kemalaman di jalan, asal tidak ditengah Hutan. Paling tidak di Kota selanjutnya atau dusun yang ramai bisa istirahat lagi tunggu pagi.
Raden Ajiturno yang usianya dua tahun lebih tua dari Martini diam diam memperhatikan Martini.
" Martini ternyata Cantik dan Baik. Dia seperti tenang saja dalam perjalanan ini? "
Dia Raden Ajiturno terpikat diam diam.
tapi malu kalau Orang tuanya tahu dan tidak setuju, mending diam diam saja dulu. Kata Aji dalam hatinya.
Drub..!! Druubb..!!
Ketiplakk..!!
Ketiplakk..!! Druubb..!!
Laju kereta kuda tak lama lagi merasuki kota berikutnya. Kota kecil tapi ramai.
Tiba tiba Ada bentakan keras menahan mereka.
Hiiaatt..!!!
Berhenti kalian !!
Kisaran dua puluh dua orang menghadang dengan mengayun ayun kan Goloknya.
" Cepat turun serahkan harta kalian !!.
Atau Nyawa kalian gantinya. "
Ancaman para rampok itu.
" Bajingan !! Kalian Rampok hina. Langkah dulu mayatku !" Seru Para pengawal tidak takut.
Ciiaatt..!!
Ber.!! Buk..!
Pertempuran terjadi saling serang walau terpaksa dan nekat.
Para pengawal berusaha melindungi Juragan nya sebisa mungkin.
" Aduh..?? Celana! Bagaimana ini.!! "
Seru Raden Sugeng ketakutan !!
Melihat perampok jumlahnya lebih banyak.
Hiiaatt..dus..!!
Ajiturno melihat para pengawal kewalahan turun tangan membantu.
Haaiitt..!! Ciiaatt..Des..!!
Dengan adanya bantuan Raden Aji para pengawal tumbuh lagi keberaniannya.
Hahahah juragan muda !
Antar nyawa ya. !!" Seru Pimpinan Rampok.
Hiiaatt..duss..!! Druubb. Ak.!!
Kepala rampok bernama Kang Jambang menghadapi Ajiturno.
Hiaat dug..ah. !!
Aduh..Plakk..!! Bruukk..!!
Ajiturno berulang kali kena hajar !
Tetapi bangkit lagi dan melawan.
" Ibu Martini. Bantu tuh Raden Aji.!" Seru Gadis Delima tiba tiba.
" Baik sayang. ! Tunggu sini sama Juragan Bude,ya.! Jangan turun !"
" Ingat Delima Jangan Turun. Diatas saja sama Juragan.!" Martini mengingat Delima agar Dirinya Bisa Focus Membantu .
Pak Sugeng dan Ibu Mawar heran Martini berani bantu turun ke Pertempuran.
Ajiturno terkena tendangan lagi
Duak..! Ak..Aji terjatuh
Tiba tiba. Hiiaatt..
Jeggaarr.!!. Huuaa..!! Akh..!! Bruk.!
Pimpinan Ki Brengos terlempar roboh dan tewas..
Martina sudah berdiri di atas mayat Kang Brengos sudah tewas oleh serangan Martini.
" Kang Brengos mati.! ?
" Wah. ?! Gawat Kang Brengos tewas!
Anak buahnya Rampok terkejut Ketua nya yang sakti hanya beberapa gerakan melawan Wanita Martina ini Sudah Ambruk dan Tewas.
" Kita keroyok Ramai ramai Pendekar wanita itu ! dia yang membunuh Pimpinan kita.!!! " Teriak Anak buahnya Rampok Brengos.
" Ajiturno cepat bangun bantu para pengawal. Aku akan tangani lima wakilnya ini.
":Oh. Iya Terimakasih pertolongan Martini. " Aji masih tidak percaya ternyata martini adalah pendekar sakti. Seperti kata perampok tadi.
Hiiaatt ..!! Buuaagg!!
Bet..!! Jeggaarr..!! Aagg ..!! Huh..!!
Bruk..Dess..!! Ah..!
Lima wakil pimpinan rampok Kang Brengos terkapar empat tews yang satu patah tulang kakinya.
" Ampun Tuan Pendekar Ampun..!!"
Ratap seorang anak buah rampok yang jatuh langgam mukanya penuh darah.
" Apa ampun?!
Lalu tadi kalian mintanya harta atau nyawa kami ! Itu bagaimana Tanggung jawabnya.!"
" Tidak ada ampun bagi perampok rakus
Hiiaatt.. Cross.. Crus Gdbukk..!! Kak..!!
Tujuh rampok tewas terputus lehernya sisanya lari tanpa arah yang penting menjauh.
" Biarkan lari lima orang Itu . Jangan dikejar !"
Seru Martina ketika para pengawal akan mengejar.
Kemudian Para pengawal mengucapkan terima kasih pendekar Martini.
" Mereka yang lari itu sudah aku buat patah tulang lengannya.
Kalau sembuh pun sudah tidak bertenaga!"
Kata Martini sambil mendekati Ajiturno dan memujinya.
" Raden Aji Saya salut Anda sungguh hebat.! Walau mengetahui sangat berat untuk bisa mengalahkan mereka,
tetapi demi perjuangan menjaga harga diri, Yang anda lakukan sangat bagus.!"
" Martini, terimakasih telah menolong kami.
Aku tidak menyangka engkau ternyata seorang Pendekar.!"
" Tiba tiba Delima putrinya datang bersama Bude Juragan Mawarsih dan Juragan Sugeng.
" Ibu Martini. Ibuku..! Hebat..Hore..!! " Seru Delima sambil berlari mendekati ibunyaartini.
" Iya.! Martini? Kamu Hebat seperti pendekar Sakit. Terimakasih kamu telah menyelamatkan kami."
Ucapan juragan Ibu dan Juragan Bapak Sugeng disampaikan berulang.
" Juragan kita perangkat bersama kalau ada bahaya kita hadapi bersama sama, itu melupakan hal yang wajar."
" Raden Ajiturno. ilmu Kanuragan nya itu kelas tinggi. Harusnya bisa mengatasi hal seperti tadi."
Hanya kurang tenaga dan kecepatan saja harus dilatih lagi sampai Tenaga dalam nya menyatu dengan kecepatan nya. ! " Martini menyarankan agar Berlatih nya dilanjut kan. Dan nanti akan dibantu Pengarahan yang benar.
Ucapan Martina ini sama dengan ucapan gurunya dulu. Kalau begitu aku akan latihan sampai benar dan juga minta arahan Martini.
" Ya, Aku Akan Berlatih lagi!! "
Sejak saat itu Martini tinggal bersama keluarga Juragan Sugeng.
Ajiturno mengulang latihannya sampai dirasakan mulai ada peningkatan walaupun ternyata sangat berat dan melelahkan.
" Nah, iya mulai ada kecepatannya.lanjutkan, Raden Jangan bosan harus tekun dan semangat ! "
Dan kerjaan tugas Martini menemani mengawal Juragan Sugeng dan Ajiturno.
Dalam perjalanan perdagangan luar kota.
Para pengawal juga merasa tenang kalau dalam perjalanan dagangnya Sugeng Martini bisa ikut Pengawal.
Sejak tanggal di rumah keluarga Raden Sugeng, gadis Delima bisa ditinggal ibunya untuk mengawal perdagangan luar kota ketika dalam pengiriman.
Raden Ajiturno mengatakan kepada ibunya kalau dia menyukai Martini
" Bagaimana menurut ibu" sang Ibunda ternyata menyetujuinya.
Martini orangnya baik dan sabar. Cocok buat Ajiturno Putranya.
" Martini nya bagaimana terhadapmu ?"
" Justru Martini yang minta agar bilang sama ibu ata bapak dulu."
" Sudah. Kalau Ramahmu setuju Ibu juga setuju."
Suatu sore Martini bersama Raden Ajiturno dalam perjalanan Pulang setelah setor dagangan bersama Lima pengawal saja.
Sementara Delima bersama Ibu Mawarsih sudah dianggap sebagai cucunya.
Martina mengatakan saat muda dulu Martini dan Suaminya adalah senopati dari Kerajaan Jala sutra.
Setelah Delima lahir Martini mengundurkan diri karena menjaga Delima Putrinya.
Dalam tugas perang suaminya gugur meninggal sebagai pahlawan.
Dengan meninggalnya raden Ragil suaminya Martini meninggal kan kota raja hingga merantau ke Kerajaan Banjar Raya ini.
Tetapi karena harus menjaga Delima yang masih kecil. Martini tidak bisa berjuang sebagai pendekar atau kerja pun ditolak karena tidak boleh bawah anak kecil sampai kadang sehari makan kadang tidak yang penting Delima tetap makan.
Dapat Makan hasil dari bantu bawah barang dipasar atau ada juga yang warung masih boleh bawah Delims kerja tapi hanya dapat makan dua kali sehari digaji.
Kalau mau kaya buat aku gampang. Tetapi kalau hasil nya tidak halal saya tidak mau.
Ada beberapa tawaran dengan hadiah besar. Tetapi karena kerjaan melanggar hukum, saya tolak.
Dalam perjalanan pulang itu masing masing bercerita masa lalunya.
Martini juga bercerita beberapa menolong orang kena guna guna dan santet.
" Santet ? Aku ingin bisa gimana puasa nya dan tirakat nya"
Ajiturno tertarik mengingat kejadian satu tahun lalu yang Menimpah Ramadanya.
**
saya mengikuti fan menebak lanjut nyai ternyata lain
memuat penasaran
seperti ada musuh jahat
eh malah diterima jadi orang kepercayaan
membuat saja kebingungan penasaran sampai lima kali penasaran selamat ini dugaan saya meleset.
Dan cerita nya semakin bagus
Mungkin kedepanya lebih teliti dlm pengetikanya.
SEMANGAT...
perasaan ini saya
jangan putus asa
lanjut nya jangan lama ya crita perjuangan hidup ya
jangan lama tar lupa