Squel dari putri perawan milik daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus menyingkirkan diri nya
Liliana jelas menatap luck dengan pandangan tidak percaya.
"Kau berbohong bukan? kau membohongi diri ku?"
Liliana jelas berteriak panik saat tahu soal kenyataan, dia marah, yah dia marah.
Gadis itu mendekati tubuh luck, memukul tubuh laki-laki itu berkali-kali, rasa marah, kecewa, sedih, hancur dan entah apalagi dia tidak tahu yang jelas saat ini bercampur aduk menjadi satu.
"Kenapa? kau membohongi aku?"
Liliana terus berusaha memeluk dada luck.
Laki-laki itu mundur beberapa langkah, mencoba menjauhi Liliana.
Dengan wajah datar dan dingin laki-laki itu berkata.
"Berhenti lah bertindak seperti anak kecil, kamu sudah 27 tahun, bahkan bermain di belakang ku saja tahu, bagaimana kamu menganggapi pernikahan yang akan aku jalani sebagai sebuah kebohongan Dimata mu?"
Liliana diam sejenak, menatap dalam wajah luck untuk beberapa waktu.
"Kamu jelas sedang membohongi aku, bola mata itu begitu lama mencintai ku, kamu hanya merasa marah perihal soal masa lalu dengan Lionel bukan? dan soal laki-laki yang bersama diri ku di hotel waktu itu...."
Liliana berusaha untuk menjelaskan realita nya, tapi luck buru-buru memotong pembicaraan Liliana.
"Pulanglah"
Ucap luck lantas berjalan Menuju ke arah depan.
"Apa kamu membawa mobil mu? jika tidak aku akan minta sopir mengantar mu pulang"
"Aku tidak mau pulang"
Gadis itu seketika menampilkan ekspresi wajah yang begitu menyedihkan, bola matanya langsung berkaca-kaca, dia menatap luck dengan tatapan yang bercampur aduk menjadi satu.
Liliana tahu luck paling lemah saat melihat dirinya menangis, laki-laki itu pasti luluh hatinya saat melihat sedikit saja air mata mengalir di wajah seorang perempuan.
Seketika Liliana menangis dihadapan luck, dia menatap laki-laki itu dengan jutaan kekecewaan yang mendalam.
"Berhentilah menampilkan ekspresi seperti itu"
Kali ini nada bicara luck menjadi sedikit melembut.
Shi..t
Umpat luck dalam hati.
"Setidaknya dengarkan penjelasan ku soal kesalahpahaman dulu,aku tidak meninggalkan kamu tapi ada alasan..."
Alih-alih mau mendengarkan penjelasan Liliana, luck secepat kilat memotong ucapan gadis itu.
"Itu sudah lama berlalu"
Ucap luck cepat.
"Kemu benar-benar sudah tidak mencintai aku lagi, luck?"
Liliana balik bertanya cepat kearah laki-laki itu.
Luck tidak menggeleng tidak juga mengangguk.
"Pulanglah"
Luck berusaha beranjak dari tempat nya, berbalik dan mencoba menjauhi Liliana.
"Luck"
Secepat kilat Liliana memeluk erat tubuh laki-laki itu dari belakang, menempel kan wajahnya tepat dipunggung luck.
"Aku mohon jangan seperti ini"
Liliana Tampak menangis terisak, air matanya seketika membasahi punggung laki-laki itu.
"Mari memulai semua nya dari awal, memperbaiki kesalahan-kesalahan soal kemarin"
Ucap Liliana lagi dengan jutaan harapan.
"Liliana, berhenti lah seperti ini"
Luck dengan cepat mencoba melepaskan genggaman tangan Liliana yang memeluk dirinya dari belakang.
"Sayang.... kenapa dia belum pulang? kenapa ada adegan peluk-pelukan segala?"
Tiba-tiba Lea berteriak dari arah atas tangga.
"Apa perlu aku panggil kan satpam untuk mengusir perempuan itu?"
Lea kembali mengencang kan suara nya.
Liliana jelas terkejut, perempuan itu dengan cepat melepaskan pelukannya.
Luck jelas cukup terkejut melihat Lea yang mulai paham bagaimana membuat sebuah sandiwara tanpa harus dia ajarkan lagi.
Lea tampak mendengus kesal, menuruni satu persatu anak tangga, Mendekati luck dan perempuan itu dengan cepat. lantas secepat kilat gadis itu meraih pergelangan tangan Liliana.
"Kamu tahu? aku bukan type gadis yg suka mengalah atau banyak-banyak berbaik hati pada orang asing"
Lea bicara sambil melotot menatap Liliana.
"Bahkan aku tidak sungkan menjambak rambut siapapun yang aku anggap sebagai pelakor yang mengganggu milik ku"
"Pulanglah sekarang juga, sebab ketika aku marah, aku akan terlihat begitu mengerikan"
Setelah berkata begitu, Lea secepat kilat meraih tangan luck, membawa laki-laki itu agar menjauhi perempuan itu.
Luck Tampak diam, menerima ajakan Lea guna menjauhi Liliana. Sedangkan Liliana jelas menggenggam erat telapak tangan nya, dengan wajah penuh ke kesalan, perempuan itu fikir gadis kecil itu benar-benar cukup berbahaya dalam guna mencapai tujuan nya dan secepatnya gadis itu harus di singkirkan dari sisi luck bagaimana pun caranya.