Kesayangan Sang Mafia

Gukk, gukk, gukk

Cristabelle diam memandangi lebatnya hutan yang akan menjadi tempat pelatihannya hari ini. Dari dalam hutan tersebut terdengar lolongan anjing yang saling bersahutan. Mungkin anjing-anjing inilah yang di maksud oleh Martin pagi tadi dimana Cristabelle di minta untuk menghabisi binatang bergigi tajam tersebut.

"Nona Cristabelle, lima menit lagi kau sudah boleh memulai pelatihan ini. Tolong waspadalah karena mereka adalah anjing-anjing yang sudah sangat terlatih!" ucap Noran seraya menyerahkan dua buah senjata api pada gadis yang sedang berdiri diam sambil menatap hutan.

"Untuk apa kalian melatih anjing-anjing itu?" tanya Cristabelle penasaran. Dia menerima senjata yang di berikan oleh Noran kemudian menyelipkan di pinggangnya.

"Tentu saja untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada, Nona. Jangan kira kehidupan seorang mafia hanya berkisar tentang senjata dan bahan peledak saja. Nona belum tahu saja binatang seperti apa yang biasanya di gunakan oleh Bos Martin untuk menghabisi musuhnya yang cukup bebal" jawab Noran penuh rahasia.

"Dimana binatang itu berada? Setahuku di rumah tidak ada binatang apapun selain anjing hitam itu."

Masih banyak teka-teki yang belum di ketahui oleh Cristabelle rupanya. Bahkan kini Cristabelle mulai curiga kalau rumah yang dia tinggali bukanlah rumah satu-satunya milik Martin.

"Belum saatnya Nona untuk masuk ke rumah itu. Karena sekali Nona melangkah masuk, Nona akan di hadapkan oleh banyak penolakan dan juga konspirasi yang sangat jahat. Apa Nona tahu siapa Bos Martin sebenarnya?.

"Dia adalah seorang mafia besar di kalangan hitam. Tuan Martin juga adalah seorang CEO dari Knight Company. Benar kan?" jawab Cristabelle semakin penasaran dengan identitas mafia kejam itu.

"Itu memang benar, Nona Cristabelle. Tapi...

Ucapan Noran terjeda.

"Tapi apa?.

"Martin Knight adalah generasi ke tujuh dari Keluarga Knight yang masih memiliki garis keturunan kerajaan. Sebenarnya marga Bos Martin adalah Su. Tapi sengaja dia ganti dengan marga dari keluarga ibunya, Nyonya Besar Elizabeth Knight, setelah berhasil membunuh semua anggota keluarga yang ingin merebut tahta kepemimpinan Tuan Besar Osarus Su. Pembantaian berdarah itu terjadi ketika Bos Martin berusia dua puluh satu tahun, hanya berselang beberapa bulan sebelum...

'Astaga Noran, hampir saja kau kelepasan bicara. Dasar bodoh!.

"Kenapa tidak di lanjutkan? Tuan Noran, ayo ceritakan semua tentang identitas Tuan Martin!" desak Cristabelle penuh tanya.

"Ekhmm, sepertinya ini sudah lebih dari lima menit. Silahkan Nona bersiap untuk masuk ke dalam hutan" elak Noran mengalihkan pembicaraan.

Cristabelle menatap datar kearah Noran, entah kenapa dia merasa tersinggung dengan penolakan yang di lakukan oleh pria ini. Dengan wajah yang di baluti sedikit kemarahan, Cristabelle melangkah maju ke depan. Dia terus menatap Noran tanpa berkedip yang mana hal itu membuat Noran menjadi gugup.

"Tuan Noran, aku tersinggung dengan responmu yang menolak untuk memberitahuku tentang identitas Tuan Martin. Karena itu, aku bersumpah akan membawa kepala seluruh makhluk bernyawa yang kutemui di dalam hutan lalu memberikannya padamu sebagai bentuk kemarahanku. Tunggulah!.

Setelah berkata seperti itu Cristabelle langsung melangkah masuk ke dalam hutan. Meninggalkan Noran yang sedang berdiri mematung.

'Bos, seperti inikah sikap asli Lotus Putih? Aku rasa mereka tidak akan sanggup menghadapi kemarahannya jika si Lotus Putih ini merasa tersinggung. Astaga, dadaku sampai berdegup kencang sekali saat Nona Cristabelle bicara seperti itu. Benar-benar sangat mengerikan!.

Dengan kewaspadaan yang sangat tinggi Cristabelle memperhatikan keadaan sekitar. Gelapnya aura di dalam hutan di tambah dengan suara gesekan ranting pohon yang tertiup angin membuat suasana jadi terasa sedikit mencekam. Cristabelle segera menoleh kearah semak-semak saat terdengar suara geraman dari arah sana.

"Kau di sana rupanya" gumam Cristabelle begitu tahu kalau ada makhluk pemburu yang sedang mengintai mangsa.

Benar saja, begitu Cristabelle selesai bicara seekor anjing hitam dengan tubuh yang cukup besar melompat kearahnya. Cristabelle yang tidak menyangka kalau akan ada serangan mendadak seperti ini jatuh terjerangkang ke tanah ketika tubuh besar dari si anjing pemburu mendarat tepat di atas tubuhnya.

"Aarrggghhhhhh!" teriak Cristabelle ketika anjing tersebut berhasil mengoyak bagian lengannya.

Kesal karena anjing ini tak memberinya kesempatan untuk membalas, dengan memakai ingatan ilmu yang di ajarkan oleh mendiang ayahnya dulu, Cristabelle dengan kuat mencolok mata anjing tersebut kemudian meninju bagian perutnya. Anjing itu melolong panjang sebelum akhirnya melepaskan gigitan di lengan Cristabelle. Begitu ada kesempatan, Cristabelle segera berdiri sambil memegangi lengannya yang berdarah-darah.

"Sialan kau!.

Di dalam hutan yang gelap, ada seorang manusia berjenis kelamin perempuan yang sedang berhadapan dengan seekor anjing besar berwarna hitam dimana keduanya sama-sama sudah saling melukai. Cristabelle yang tidak sadar kalau di sekeliling hutan tersebut telah di kelilingi dengan puluhan CCTV tersembunyi tanpa malu merobek bajunya untuk membungkus lengannya yang terluka cukup parah. Kini dia hanya tinggal mengenakan tanktop hitam beserta celana panjang dengan rambut yang terkuncir keatas.

"Sekarang mari bertarung. Kita lihat, kau atau aku yang akan mati di hutan ini!" ucap Cristabelle tanpa merasa takut.

Seolah mengerti, anjing hitam itu menyalak dengan sangat kencang lalu berlari kearah wanita yang sedang berdiri di hadapannya. Cristabelle yang kini sudah siap dengan serangan tersebut segera mengelak ke samping, setelahnya dia menendang bagian perut si anjing yang langsung membuatnya jatuh terkapar di tanah. Tanpa menunggu binatang tersebut bangkit, Cristabelle yang diam-diam telah menyiapkan sebuah pisau di balik kaus kakinya tanpa pikir panjang segera mengambilnya lalu mengarahkannya ke punggung anjing tersebut berkali-kali. Sontak saja hal itu langsung membuat wajah dan tubuh Cristabelle berlumuran darah dari percikan luka menganga dimana kini anjing tersebut sudah tergeletak tak bernyawa.

"Satu kosong" ucap Cristabelle sembari tersenyum puas.

Seperti yang di ucapkan Cristabelle pada Noran sebelum masuk ke dalam hutan, dia dengan santai memotong kepala anjing itu menggunakan pisau yang dia bawa. Saat Cristabelle tahu kalau di hutan ini dia akan berhadapan dengan banyak binatang buas, tanpa sepengetahuan Martin, Cristabelle menyelipkan sebuah pisau buah dan membawanya kemari. Hal ini dia lakukan karena anjing-anjing yang akan di hadapinya sudah sangat terlatih dan tentunya memiliki kekuatan yang sangat besar. Jika Cristabelle tidak memiliki senjata yang lebih ringan di bandingkan senjata api, maka bisa di pastikan kalau dirinya hanya akan mati konyol ketika melawan binatang tersebut. Dan dugaannya sangat tepat.

"Noran, kau seharusnya tidak membuatku tersinggung seperti tadi. Ck, kalau hal ini terjadi lagi aku pastikan kau akan sangat menyesal!.

Cristabelle dengan langkah pasti kembali berjalan masuk ke dalam hutan sambil menenteng satu kepala anjing. Di bibirnya nampak satu senyum licik dimana dia merasa sangat puas karena bisa menghabisi seekor anjing hanya dalam waktu yang sangat singkat. Cristabelle tentu saja ingat ucapan Martin yang menyebut jika setiap makhluk akan mempunyai hitungan waktu tersendiri sebelum mati. Dan waktu itu jugalah yang akan menentukan kemampuan dan kecerdikan Cristabelle dalam menyelesaikan misi pelatihan ini.

"Ternyata tidak seseram yang aku bayangkan. Hmm, pelatihan ini sangat menarik. Yah meskipun aku harus terluka parah, tapi setidaknya aku merasa puas karena bisa menghabisi binatang menjijikkan ini. Aku jadi tidak sabar ingin segera bertemu dengan teman-temanmu yang lain!" ujar Cristabelle bermonolog dengan kepala anjing yang sedang di tentengnya.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Maaf yah kakak-kakak semua aku up nya siang. Soalnya di tempatku dari kemarin hilang sinyal jadi nggak bisa nulis. 🙏🙏🙏

🌴 VOTE

🌴 LIKE

🌴 KOMEN

🌴 RATE BINTANG LIMA