NovelToon NovelToon
Mencintai Anak Bos Mafia

Mencintai Anak Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Romansa Fantasi / Fantasi / Mafia / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:55
Nilai: 5
Nama Author: intan maggie

Clara yang kini hidup seorang diri, menerima penawaran pekerjaan sebagai mata-mata dari seorang temannya yang merupakan anak dari pemilik organisasi mafia dengan upah yang lumayan tinggi. Ia harus bertahan hidup dengan kerasnya dunia di usia muda.

Ibunya yang meninggal karena kecelakaan dan ayahnya yang cacat akibat kecelakaan itu, membuatnya harus mencari uang, hingga ayahnya juga menyusul ibunya 3 bulan kemudian, saat ia ingin memasuki SMA. Saat itulah kemudian ia menerima sebuah misi baru. Apakah ia akan berhasil menjalani misi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Keesokannya, sampai di kelas sudah ada chocolate Chunky bar, dengan sticky note kecil bertuliskan "maaf, kak yan meminta ku meminta maaf pada mu, katanya lo wanita yang sopan"

Bukannya senang Clara malah merasa kesal.

"apakah minta maaf harus disuruh kakaknya dulu, dasar bodoh" ucap clara dalam hati.

Tak lama, seorang wanita kacamata datang masuk ke kelas dan menghampiri ray.

"hai ray, katanya hari ini ada demontrasi ekstra kurikuler di lapangan, mau lihat bersama?" tanya wanita itu saat di dekat ray.

"boleh" jawab ray kemudian berdiri, mereka berdua pergi keluar lebih dulu.

"kenapa mereka bisa dekat secepat ini, aku juga harus dekat dengannya untuk mengungkap identitas nya" pikir clara sebelum def memanggil dan memecah lamunannya itu.

"ara, ayo ke lapangan" teriak def dari pintu kelas.

"pacar mu?" Tanya ana teman sebangku ara.

"eh? Bukan, dia teman ku" jawab ara.

"mau ke lapangan bareng?" tanya ara lagi.

"ayo" ana berdiri, kemudian menggandeng tangan ara.

"dia ganteng, boleh ku dekati?" bisik ana.

"silahkan saja, ambillah jika bisa" balas ara.

"nantangin gua Lo?" tanya ana.

"tidak, bagus jika lo bisa ambil hatinya" balas ana kemudian tersenyum ke def yang sudah mulai dekat, begitu juga ana ikut tersenyum.

"gua ajak ana ya" ucap ara lagi.

"boleh" balas def.

Mereka pergi ke lapangan bareng.

Setelah demontrasi ekstra kurikuler selesai, tidak ada jam pelajaran, siswa bebas mengunjungi ruang ekstra kurikuler kemudian bergabung jika tertarik.

Sementara itu, clara dan def sama sekali tidak tertarik, mereka malah duduk di kantin.

"aku telah membuat list untuk anak laki-laki yang mempunyai tindik di telinga kirinya, sekitar ada 4 orang termasuk ray" ucap def dan memberikan list itu ke ara.

"lo udah sejauh itu?" tanya ara.

"jangan bilang lo hanya fokus pada ray? gua paling gak percaya kalo si bodoh itu adalah anggota mafia" balas def.

"maaf, gua terlalu penasaran sama ray" balas ara.

"lo gak suka sama dia kan?" tanya def melihat ke mata ara tajam.

"hah? Enggak, gila kali gua suka sama cowok yang omongan nya gak bisa dijaga" balas ara dengan cepat.

"kita balik ke rencana, jadi kita akan me matai-matai satu-satu dari ke-4 list ini?" ucap ara lagi.

"ya, seperti biasa lo cepat ngerti maksud gua" balas def.

"hai defan, boleh gabung?" sapa seorang wanita, ia bersama ray. Mereka masing-masing membawa minum.

"eh riska, boleh, duduk aja, dari mana?" tanya defan.

brakk.. Sat ingin duduk tangan riska menabrak meja yang membuat minumannya ingin jatuh, ray memegang tangan riska agar minumannya tidak jatuh.

Mereka saling bertatap sejenak.

"maaf" ucap rey seraya melepaskan pegangan, dan menyusul duduk.

Ara dan def saling melirik sebentar.

"oh ya tadi abis nemenin ray daftar basket" tiba-tiba riska melanjutkan obrolan sebelumnya.

"btw kalian saling kenal def?" sahut clara.

"teman sekelas" jawab def.

"ohh" balas ara.

"kalian pacaran?" tanya riska kemudian.

"ehh?? Enggak" balas ara.

"tapi kalian berdua mulu, kaya pacaran, betul kan ray?" tanya riska, melihat ke arah ray.

"mungkin" jawab ray singkat.

"ya, kita pacar" tegas def.

"heh?" sahut ara.

"kenapa? Gak mau?" tanya def melihat ke ara.

wajah ara berubah menjadi merah merona.

"gak usah nolak, nanti nyesel" sahut ray melihat ke ara.

"diem aja dah lo, lo tuh gak tau apa-apa" balas ara dengan nada sedikit tinggi.

"lho.. Kenapa lo tiba-tiba marah?" tanya ray.

"udah-udah gapapa, jangan dibahas lagi" sahut defan.

"terus kalian pacaran?" tanya ara.

"enggak, gua cuma merasa nyaman deket ray, gak tau ray nya gimana?" jawab riska.

"gua? Cuma ngikut lo aja, gua juga gak tau mau ngapain dan kemana" jawab ray, membuat wajah riska kesal.

"jadi lo cuma kasian liat gua? Gua keliatan culun depan semua orang, dan Lo merasa kasian sama gua, jadi lu mau temenin gua? kalo bener gua gak butuh rasa kasian lo itu" ucap kesal riska, kemudian berdiri, saat ingin jalan, kakinya tersandung meja dan ray dengan cepat memegang tangannya agar tidak jatuh.

Riska sempat diam sejenak, sebelum ia menarik tangannya dari genggaman ray dan langsung pergi.

"kenapa sih sama cewek-cewek disini?" ucap ray setelah duduk kembali.

"lo gak kejar dia?" tanya ara.

"ngapain? Makin marah tar dia sama gua" balas ray dengan santainya.

"lo tuh bisa gak sih jadi cowok peka dikit? Terus omongan tuh dijaga" balas ara dengan nada tinggi.

"emang ada yang salah sama omongan gua ya?" tanya ray dengan polos.

"nanya lagi, mikir" balas ara kesal.

Hahhh.. Ray menghembuskan napas.

"woi def" panggil ray.

"kenapa lo manggil gua?" def dengan nada jutek.

"gak capek lo deket cewek kaya dia?" tanya ray sambil menunjuk ara.

"maksud lo apa? Hah?" tanya ara yang sudah benar-benar naik darah.

"emang lo nya aja yang ngeselin" sahut def.

"yasudalah, gua pergi dulu, nanti gua dipukulin lagi sama cowoknya, bye" balas ray kemudian berdiri dan pergi menjauh.

"abis buat orang emosi bisa-bisanya pergi ya tuh orang" sahut ara.

"biarin aja, kita fokus sama misi kita saat ini" ucap def tenang.

"setelah ini, kita langsung mengikuti satu orang ini, namanya yuri" def kembali menunjukkan ponselnya menunjukkan gambar seseorang.

"baiklah, kita akan cari tau rumah, identitas, latar belakang tentang nya" sahut ara, def hanya mengangguk.

"so, kalian juga suka stalking orang lain" sahut ray yang tiba-tiba sudah berdiri lagi dekat mereka.

"ngapain lo balik lagi? dan denger apa aja lo?" tanya def dengan tatapan mata yang tajam.

"maaf, gua gak maksud menguping, gua mau ngambil minum gua yang ketinggalan aja" ucap ray sambil menggoyang minumannya yang benar ketinggalan.

Def yang tidak percaya dengan ray langsung berdiri dan menggenggam tangan ray yang lain.

"lo mau apa? Mukul gua lagi cuma karna gua balik buat ngambil minum gua yang ketinggalan" ucap ray dengan santainya.

"lo denger apa aja?" tanya def lagi dan makin keras menggenggam tangan ray.

"gua gak denger percakapan kalian, gua cuma liat gambar seseorang yang kebetulan ada di layar hp lo itu" balas ray tegas dengan tatapan tajam.

setelah saling bertukar tatapan tajam satu sama lain, def melepaskan genggaman nya pada ray, ray langsung pergi lagi setelah itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!