NovelToon NovelToon
Iblis Penyerap Darah S2

Iblis Penyerap Darah S2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Misteri / Balas Dendam / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Lanjutan dari novel Iblis penyerap darah, untuk baca season 2 gak wajib baca season 1,tapi kalau mau baca itu lebih bagus.

​Kaisar Mo Tian adalah tirani hidup. Dikenal sebagai Iblis Darah Abadi, ia memimpin Kekaisaran dengan tangan besi dan kegilaan yang disengaja. Bagi Mo Tian, kesetiaan adalah segalanya; pengkhianatan dibalas dengan pembantaian brutal—seperti yang dialami para pemberontak Sekte Tinju Api, yang dihancurkan tanpa sisa olehnya dan Liu Bai, sang Tangan Kanan yang setia namun penuh kepedulian.

​Di mata rakyatnya, Mo Tian adalah monster yang mendamaikan dunia melalui terror. Namun, di balik dominasinya yang kejam, bersembunyi luka lama dan kilasan ingatan misterius tentang seseorang Seorang wanita cantik misterius yang mampu memicu kegelisahan tak terkendali.

​Siapakah dia? Apakah dia adalah kunci untuk menenangkan Iblis Darah, atau justru pedang bermata dua yang akan menghancurkan Takhta Abadi yang telah ia bangun?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Kunjungan ke Desa Xian dan Hiburan Baru

​Seperti biasanya, Kaisar Mo Tian sedang duduk di singgasana megah yang terbuat dari batu giok spiritual terkuat dan terindah yang ada di Dunia Fana. Batu giok itu memancarkan aura kehijauan samar yang menenangkan, kontras dengan aura merah gelap Kaisar.

​Kaisar menyenderkan kepalanya dengan malas di tangan yang sedang bertumpu di sandaran singgasana yang berukiran naga yang tampak hidup. Dia tampak tenang, santai, namun matanya memancarkan kebosanan yang mendalam.

​"Kaisar, intelijen Kekaisaran mendapatkan informasi bahwa ada beberapa sekte besar yang tersisa ingin memberontak!" Liu Bai berjongkok dengan satu tumpuan lutut di atas lantai marmer yang mengkilap, kepalanya menunduk dalam. Dia tampak sangat hormat kepada tuannya.

​Kaisar menatap Liu Bai dengan alis terangkat sebelah, sedikit terganggu dari lamunannya "Pemberontakan?" Liu Bai yang mendengar itu memperinci penjelasannya, nada suaranya naik penuh emosi.

​"Betul sekali, Tuan. Mereka adalah kultivator anarkis dan mereka sudah membunuh serta menghancurkan beberapa desa dengan keji, membiarkan wanita dan anak-anak menjadi korban! Kita tidak dapat membiarkan mereka hidup, Tuan." Liu Bai menatap Kaisar dengan penuh harap dan amarah yang tertahan di matanya dinginnya.

​Kaisar mengangkat kepalanya dari tumpuan tangannya. Dia mulai menyenderkan tubuhnya di kursi singgasana dengan sangat tenang, seolah kabar buruk itu hanyalah obrolan ringan tentang cuaca.

​"Haah." Kaisar sedikit menghembuskan napas berat, bukan napas lelah, melainkan napas jengkel dan frustrasi "Kenapa pemberontak seperti mereka ini tidak ada habis-habisnya? Sungguh merepotkan dan menyebalkan!" Liu Bai yang mendengar itu segera berbicara, memberikan solusi yang paling efisien.

​"Tenang saja, Kaisar. Saya akan memimpin pasukan Pembunuh Darah terbaik Kekaisaran untuk menghabisi mereka dalam satu malam. Tidak akan ada satu pun yang tersisa." Ucapnya tenang dan tanpa keraguan, matanya dingin seperti baja yang siap menghunus.

​Kaisar berdiri dengan gerakan lambat, hampir lesu, namun setiap gerakan itu membawa bobot kekuasaan. Dia menatap semua bawahannya yang berada di aula utama Kekaisaran "Berdirilah, Liu Bai!"

Liu Bai mengangkat kepalanya dan menatap tuannya. "Baik, Kaisar!" Liu Bai berdiri seperti yang diperintahkan oleh Kaisar.

​"Untuk masalah ini, biar aku dan kau saja yang urus." Semua bawahan di aula terkejut mendengar itu. Mereka saling berbisik penuh ketidakpercayaan "Kenapa, Tuan? Bukankah itu terlalu berisiko?" Bawahannya bertanya dengan nada penuh kehati-hatian, takut melanggar batas.

​Kaisar menatap orang tersebut dengan tatapan tenang namun mematikan, seolah waktu berhenti. Tatapan itu sudah dapat membuat orang yang ditatap merasa jiwanya ditarik keluar dari rongga dada "Kenapa? Aku hanya bosan. Sudah dua hari aku hanya mengurus laporan Kekaisaran dan berkultivasi. Aku butuh hiburan, dan darah adalah hiburan yang paling menyenangkan."

​Kaisar kemudian melangkahkan kakinya dan turun dari singgasana megahnya. Liu Bai hanya bisa diam dan memerhatikan, menghembuskan napas dalam hati, mengetahui bahwa 'hiburan' Kaisar berarti pertumpahan darah total.

​Ketika Kaisar sudah berada di depan Liu Bai, Ia menepuk bahu Liu Bai dan melewatinya "Ayo ikuti aku, Liu Bai! Kita akan bersenang-senang, membunuh beberapa 'Babi' yang berani mengotori benua indahku."

​"Baik, Kaisar." Liu Bai membuntuti Kaisar dari belakang dengan langkah santai. Di setiap jalan, banyak penjaga maupun pelayan Kekaisaran yang memberikan kedua orang penting itu hormat dengan membungkuk hingga 90 derajat, menunjukkan kepatuhan total.

​"S-Selamat siang, Kaisar!"

​"Tuan Liu Bai!"

​Kaisar tampak malas menanggapi mereka, hanya mengangguk kecil. Liu Bai lah yang membalas sapaan mereka, dengan aura bersahabat yang dijaga dan profesional "Ya, bekerjalah yang benar!"

​"Kaisar, maksudku, Bos. Apa yang akan kita lakukan untuk membasmi para pemberontak itu?" Liu Bai bertanya, mengimbangi langkah tuannya yang santai namun cepat.

​"Apa, ya? Sebentar!" Kaisar Darah Mo Tian diam sejenak untuk berpikir, mengusap dagunya dengan jari yang panjang "Oh, iya! Aku dapat ide bagus, Liu Bai." Liu Bai mengerutkan keningnya, ia heran "Ide apa, Bos?"

​"Kau ingat dengan Desa Xian tidak?" Kaisar berhenti di koridor Kekaisaran yang sangat besar dan luas. Ia menatap Liu Bai dengan senyum tipis dan licik, penuh kenakalan.

​Liu Bai yang mendengar tentang Desa Xian melirik ke arah kiri untuk berpikir "Desa Xian, ya? Bukannya itu desa tempat kau berasal, Bos? Tempat awal sebelum kita bertemu pertama kali. Kita juga pernah pergi ke sana sembilan puluh tahun lalu."

​"Ya, betul sekali, Liu Bai. Kita akan pergi ke desa itu lagi." Kaisar menyeringai, matanya berbinar-binar seakan-akan ia sedang memikirkan hal yang menyenangkan dan penuh nostalgia.

​"Memangnya apa hubungannya Desa Xian dengan para pemberontak?" Liu Bai bertanya kembali kepada Mo Tian, tidak mengerti hubungannya.

​Kaisar kembali berbalik badan lalu berjalan lagi "Aku hanya ingin bertemu teman lama." Setelah mendengar itu, akhirnya Liu Bai diam karena ia telah mengerti sepenuhnya. Liu Bai juga tahu siapa teman lama yang dimaksud oleh tuannya. Yaitu seorang kultivator tua yang sangat menyedihkan dan seekor hewan peliharaan yang aneh.

​Kaisar sepertinya memang sedang malas untuk bergerak cepat. Ia lebih memilih berjalan kaki sambil menikmati pemandangan sekitar, mengambil waktu sebanyak yang ia mau, menunjukkan kekuasaan mutlak atas waktunya. Sedangkan Liu Bai hanya bisa mengikuti tuannya itu dari belakang, sebagai bayangan yang setia dan patuh.

​Pada akhirnya, mereka sampai di salah satu kota besar dan makmur di dekat Kekaisaran Darah Abadi. Kota itu penuh akan manusia yang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing. Bau rempah dan makanan tercium di udara.

​Dunia Fana saat ini jauh berbeda daripada Dunia Fana yang dulu. Setelah Mo Tian menumpaskan semua Kaisar dan sekte-sekte besar yang berkuasa di dunia fana, menggantinya dengan ketertiban tunggal, brutal, namun efektif. Dunia Fana sekarang jauh lebih baik dan berkembang.

​Suasananya damai dan tenang. Keceriaan berada di mana-mana, dan tidak ada diskriminasi lagi kepada Manusia Fana.

​"B-Bukannya itu... bukannya itu Kaisar Darah Abadi!" Salah satu warga menyadari keberadaan Kaisar. Mereka tampak senang dan bahagia ketika dapat melihat sang pahlawan sekaligus iblis yang telah menyelamatkan mereka dari masa kegelapan.

​"Salam, Kaisar!" Semua orang yang berada di sana memberikan hormat kepada Kaisar, mereka berlutut atau membungkuk dalam. Walaupun beberapa dari mereka berteriak histeris, apalagi kaum wanita. Tidak ada yang berani bertindak melampaui batas seperti menyentuh tubuh Kaisar.

​Kalau pun ada, mungkin saja sebelum orang itu dapat menyentuh sehelai pakaian, dia pasti sudah lumpuh oleh tekanan qi tak terlihat dari Liu Bai.

​"Ya" Kaisar melambaikan tangan dengan malas untuk membalas salam dari para warganya. Ketika Kaisar akan melanjutkan langkahnya, tiba-tiba ada seorang anak kecil berusia sekitar lima tahun yang berlarian kencang ke arahnya, tanpa memperhatikan sekitar.

​Melihat itu, Liu Bai sudah bersiap dengan tangan memegang bilah pedangnya, aura protektifnya langsung muncul, dingin dan waspada. Kaisar yang menyadari itu memberi kode kepada Liu Bai untuk santai, hanya dengan kedipan mata yang samar.

​"Maafkan aku, Bos." Liu Bai sadar dan meminta maaf, tangannya menjauh dari pedang. Anak kecil itu menabrak tubuh Kaisar sehingga dia terpental sedikit ke belakang. Dia menangis karena kesakitan, suara tangisnya memecah keheningan yang tegang di kota.

​Para warga yang melihat kejadian itu menjadi panik, wajah mereka menjadi pucat pasi karena ketakutan yang mencekik "B-Bagaimana ini?"

​"Tamatlah sudah anak itu! Kaisar benci disentuh!"

​"Sungguh tragis kau, Nak. Berani-beraninya menabrak sang Iblis Gila..."

​Kebanyakan dari mereka justru hanya diam dengan raut wajah takut akan kemarahan Kaisar.

​Kaisar membungkuk dengan tangan dibuka lebar, seolah-olah akan mencengkeram leher anak kecil tersebut. Di pandangan anak tersebut, adegan itu sangat menakutkan. Apalagi, Mata merah Kaisar yang menyala tajam dan tanpa ampun di bawah bayangan.

​Ketika tangan Kaisar semakin dekat dengan kepala anak tersebut, Si anak yang awalnya menangis bergetar hebat dan menutup matanya rapat-rapat, menunggu hukuman mati.

​"K-Kaisar! T-Tolong jangan apa-apakan anak saya! Saya mohon, ambil nyawa saya saja!" Tiba-tiba seorang wanita muda berlari dan bersimpuh dengan memohon-mohon, air matanya jatuh ke tanah marmer, membasahi debu.

​"Apa maksudmu? Aku hanya ingin mengusap kepala bocah ini." Kaisar mengangkat sedikit alisnya ke atas, kebingungan dengan reaksi berlebihan orang-orang.

​Semua orang yang berada di sana langsung menghembuskan napas lega karena pikiran buruk mereka tidak terjadi "Huuh... Syukurlah, Kaisar hari ini sedang berbelas kasih."

​"Hei, Nak! Ini untukmu, belilah makanan sepuas yang kau mau." Kaisar mengusap kepala anak tersebut dengan satu tangannya, gerakannya lembut, hampir kebapakan. Sedangkan tangan satunya lagi ia menyodorkan beberapa koin emas yang berkilauan indah, bernilai besar.

​Si anak perlahan membuka matanya dan ia melihat Kaisar yang awalnya menakutkan, sekarang terlihat seperti malaikat pelindung yang tinggi. Kaisar tersenyum lebar dengan sangat tulus, senyum yang jarang ia tunjukkan.

​Anak tersebut berbalik ke arah ibunya yang bingung, terharu, dan sangat lega dengan apa yang terjadi.

​"Ambillah!" Kaisar yang sadar bahwa anak tersebut ragu menyuruhnya untuk mengambil koin emas itu.

​Anak tersebut mengambil beberapa koin emas, jumlahnya sudah dapat membuat anak dan ibunya dapat menyewa penginapan mewah selama berbulan-bulan.

​"T-Terima kasih, Tuan. Saya sangat berhutang budi kepadamu." Anak itu berterima kasih dan diikuti oleh ibunya.

​Kaisar dan Liu Bai kemudian kembali berjalan maju dengan sangat santai "Ayo, Liu Bai." Liu Bai mengikuti dari belakang dengan tatapan penuh kekaguman baru kepada tuannya.

​Semua orang yang melihat kedermawanan Kaisar menjadi tersentuh dan memuji-muji Kaisar "Kaisar memang luar biasa, hatinya selembut sutra di balik kekejamannya!"

​"Aku mencintaimu, Kaisar! Sudah lah tampan, dermawan lagi! Kyaaa!" Wanita-wanita yang mengaguminya tidak dapat menahan perasaan cintanya kepada Kaisar.

​Walaupun Kaisar tidak peduli dengan ocehan para penggemarnya, Liu Bai justru menepuk jidat karena malas mendengar hal yang sama berulang kali.

​"Pelankan suara kalian, ya!" Liu Bai berbicara kepada orang-orang yang berisik di belakang, suaranya pelan dan sopan, dengan senyum ramah yang menawan.

​"T-Tuan Liu Bai... M-Menatapku! Kyaaa!"

​"Bukan kau lah! Tuan justru menatapku!"

​"Aku!"

​Ditatap dengan senyuman oleh Liu Bai justru membuat para wanita-wanita muda sampai tua menjadi lebih gila dan histeris. Situasi menjadi semakin kacau.

​"Haah... Dasar mereka ini." Liu Bai kembali menepuk jidatnya. Dia berbalik dan melihat punggung Kaisar sedikit naik turun "Kau tertawa ya, Bos?" Liu Bai sadar bahwa Kaisar sedang menahan tawa.

​"Hahaha! Itu lucu sekali, Liu Bai! Lebih baik kau nikahi saja mereka agar kau tidak terus menyendiri seperti ini. Kau tidak mau memberikan keturunan bagi Kekaisaran?" Kaisar meledek Liu Bai yang tidak pernah dekat dengan seorang wanita pun.

​"Kau menyebalkan sekali, Bos! Aku bukannya tidak dapat dekat dengan perempuan. Aku hanya malas berurusan dengan makhluk cerewet, penuh drama, dan tidak fokus seperti mereka!" Liu Bai mencoba mengelak, pipinya sedikit memerah karena malu diejek tuannya.

​"Apa iya? Jangan berbohong..." Ucapan Kaisar terpotong akibat sebuah serangan mendadak yang mematikan yang mengarah kepadanya.

​BRUUGG!

​Suara gemuruh akibat serangan mendadak tersebut menggetarkan tanah dan udara, membuat beberapa bangunan hancur dan runtuh. Asap tebal dan debu naik membumbung tinggi, menghalangi pandangan.

​"Apa kita berhasil?" Seorang musuh yang mengenakan pakaian pembunuh bayaran hitam-hitam bertanya kepada rekannya, napasnya tersengal.

​"Seharusnya berhasil. Tidak mungkin dia dapat menghindari serangan mendadak yang kami lakukan bersama kultivator tahap Pemutus Jiwa tadi." Rekannya menjawab dengan angkuh, wajahnya tertutup syal, seolah-olah Kaisar hanyalah mangsa yang lemah.

​Tiba-tiba, mereka merasa tubuhnya seperti terangkat dengan kekuatan yang tak terlukiskan, rasanya seperti cengkeraman baja tak terlihat yang menusuk iga "A-Apa yang terjadi?" Mereka heran dan bingung. Mereka perlahan berbalik ke belakang dan melihat sesuatu yang jauh lebih mengerikan daripada iblis itu sendiri.

​"Pembunuh bayaran, ya?!" Suaranya tenang, namun terdengar sangat mengerikan, sedingin es abadi. Tatapan mata merah iblisnya membuat mereka terintimidasi hingga ke inti jiwa dan tidak dapat bernapas, seolah-olah tercekik oleh kekuatan dimensi.

​"T-Tidak... Tidak mungkin! K-Kau masih hidup. Serangan kami seharusnya..." Salah satu pembunuh bayaran tersebut kebingungan dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat, matanya membelalak.

​"Seorang kultivator rendahan seperti kalian berani-beraninya mencoba menyerangku! Dasar menjijikkan!" Kaisar Darah menatap mereka dengan tajam, senyumannya tipis dan bengis, sedangkan matanya menyipit, sehingga membuat kesan Kaisar semakin menyeramkan.

​Tubuh mereka mulai bergetar hebat, tak terkontrol, saking ketakutannya. Mereka tidak dapat menggerakkan tubuhnya, seolah-olah semua sarafnya sudah mati.

​"Siapa yang mengirim kalian?!" Kaisar mendekatkan wajahnya ke salah satu pembunuh bayaran yang ia pegang. Kaisar kemudian perlahan terbang naik ke atas, tanpa menggunakan qi sedikit pun, hanya dengan kekuatan fisik murni.

​Mereka tidak dapat menjawab pertanyaan Kaisar akibat terlalu ketakutan dan tercekik.

​"Hahaha! Kau tidak perlu takut karena hidupmu akan segera berakhir! Cepat jawab, atau kau akan menyesal dilahirkan!" Dengan tawa gilanya yang memekakkan telinga, Kaisar mempermainkan kedua Pembunuh bayaran itu, seperti anak kecil yang menyiksa serangga.

​Kaisar dengan kecepatan luar biasa terbang sangat tinggi dengan kedua pembunuh bayaran itu di kedua tangannya. Ketika berada di atas awan, Kaisar menatap ke bawah lalu memutar-mutar kedua mainannya seperti baling-baling dengan kecepatan tinggi, membuat tubuh mereka memanjang tak wajar.

​Dengan sangat kuat, dia melemparkan kedua pembunuh bayaran itu ke bawah dengan kecepatan meteor yang menembus atmosfer, sampai tubuh mereka menjadi bentuk yang mengerikan dengan kaki yang patah ke atas, tangan melilit tubuhnya, dan tulang-tulang di sekujur tubuhnya patah dan retak.

​WHOOS! (Suara meluncur cepat)

​BOOM! (Suara benturan keras)

​Suara kencang menghantam tanah dengan kejam, diikuti ledakan darah dan organ tubuh yang berceceran kemana-mana. Tanah itu sampai berlubang besar, sedalam sumur, saking kuatnya lemparan Kaisar.

​Kaisar menatap mereka dengan senyuman Iblisnya di ketinggian "Hahaha! Membosankan! Bahkan aku tidak menggunakan satu persen pun kekuatanku. Lain kali, kirim yang lebih kuat!"

​Kaisar kemudian mengalihkan pandangannya ke arah asap tebal akibat serangan dadakan pembunuh bayaran tadi. Di sana, Liu Bai terlihat melindungi warga yang berada di sana dengan mengeluarkan dinding qi yang solid dan berkilauan, menghalau pecahan-pecahan batu kecil yang tajam.

​Setelah melindungi warga, Liu Bai menatap tajam ke arah atap bangunan tinggi. Dia melompat ke sana dan melihat pembunuh bayaran lainnya yang mencoba melarikan diri.

​"Sial! Kenapa mereka sangat kuat?" Pembunuh bayaran itu berbisik, kaget dan putus asa melihat kegagalan rekannya. Entah mereka ini bodoh atau bagaimana, bisa-bisanya mereka menganggap Penguasa tertinggi di Dunia Fana sebagai lawan yang lemah.

​"Kalian ingin lari kemana, Hah?" Liu Bai memegang bilah pedangnya, mata hitamnya menyala dingin dan penuh niat membunuh. Lalu dengan sangat cepat ia membunuh Pembunuh bayaran yang berada di kiri dengan satu kali tebasan yang bersih dan mematikan, seperti memotong tahu.

​Kemudian ia melesat ke arah kanan dan membunuh pembunuh bayaran yang berniat melarikan diri ke arah lain dengan cara memenggal kepalanya dalam gerakan kilat yang tidak terdeteksi mata normal.

​Liu Bai tidak hanya berhenti di situ saja. Setelah menghabisi dua musuh, Dia berbalik dengan sangat cepat dan menatap ke arah belakang.

​"Kau pikir dapat bersembunyi dariku? Dasar pembunuh amatir!" Liu Bai bergerak seperti kilat. Dia tidak menggunakan teknik apapun untuk membunuh mereka semua, hanya dengan kecepatan kultivasi dan kekuatan fisik yang murni.

​Liu Bai kemudian berdiri di atap bangunan lalu memasukkan pedangnya kembali ke sarungnya. Semua pembunuh bayaran lemah berakhir tragis dan warga desa menjadi saksi bisu pembantaian gila yang dilakukan oleh Tangan Kanan Kaisar yang bersahabat itu.

​"A-Apa kau lihat itu tadi? I-Itu luar biasa. Tuan Liu Bai bergerak lebih cepat dari kilat!" Para warga melongo dengan aksi heroik yang idola mereka lakukan. Walaupun mereka tidak dapat melihat gerakan Liu Bai yang sangat cepat, tapi mereka merasakan sebuah kekaguman yang luar biasa dan rasa aman.

​Ketika para warga berteriak histeris dan berterima kasih kepada Kaisar dan Liu Bai, Liu Bai justru fokus kepada Kaisar yang berada di atas langit.

​"Sepertinya kita harus pergi secepatnya, Liu Bai. Aku sudah dapat sedikit hiburanku. Ayo bergegas cepat!" Kaisar kemudian melesat pergi meninggalkan kota dengan kecepatan luar biasa, meninggalkan jejak awan merah yang berhamburan dan membentuk pola tidak jelas di langit.

​Liu Bai menganggukkan kepala, ia mengerti lalu ikut melayang dan mengikuti tuannya dari belakang, meninggalkan warga yang masih terpana, ketakutan, namun merasa diselamatkan.

​🔨 CERITA BONUS (Memperbaiki Bangunan)

​Hanya dalam beberapa jam, orang-orang dari Kekaisaran datang dan menyuruh beberapa pekerja untuk memperbaiki bangunan yang rusak akibat pertarungan yang dilakukan oleh Kaisar. Mereka datang dengan kecepatan luar biasa.

​"Perbaiki semuanya dengan cepat! Ini bayaran kalian, dan ini bukan tip, tapi upah!" Bawahan Kaisar menyodorkan lima koin emas yang sangat berharga.

​Bawahan Kaisar kemudian pergi meninggalkan tempat itu. Sedangkan Para pekerja yang melihat itu melongo, mulut mereka terbuka lebar, tubuh mereka bergetar.

​"I-ini... Ini T-tidak mungkin! K-kita kaya!" Mereka tidak percaya akan mendapatkan bayaran semahal ini. Mereka berteriak kencang bersama-sama dan saling tos.

​PLAK! (Suara tos keras)

​"Ayo kita selesaikan pekerjaan kita dan malam ini kita pesta besar!" Mereka dengan sangat percaya diri dan penuh semangat mengambil peralatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki bangunan yang rusak.

​"Semangat para pekerja! Hidup Kaisar! Hidup Kekaisaran Darah Abadi!" Mereka menjadi lebih-lebih menghormati dan kagum terhadap kepemimpinan Kaisar yang sangat luar biasa.

​Pada akhirnya pembangunan selesai hanya dalam kurun waktu 5 jam saja.

1
Jack
Ummm, mengerikan😱
Si Hibernasi: /Toasted/
total 1 replies
Pembaca Setia
Semangat teruzzzz💪
Si Hibernasi: /Drowsy/
total 1 replies
Kala Kala
Hmmm/Doubt/
Hana cantik
💣/Toasted/
Kalo Balo
Bunga meluncur Thor👍
Si Hibernasi: bunga matahari
total 1 replies
Bahlil
👍
Roy Roy: 🗣️🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕
total 4 replies
Slime Hijau
💪💪💪💪💪
Slime Hijau
Jozzzzz/Determined/
Budi arie
semangat Thor💪
Si Hibernasi: Zzzzz
total 1 replies
Maul Ana
/Skull/
Nauli Rahman
/NosePick/
Nauli Rahman
/Determined/
Nauli Rahman
Menyesal kemudian/Facepalm/
Kala Kala: /Applaud//Applaud//Applaud//Whimper//Scowl/
total 2 replies
Kereta
Oke siap Thor/Sly/
Si Hibernasi: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kereta
/NosePick/
Kereta
/Hunger/
Kereta
/Applaud/
Kereta
🤨
Si Hibernasi: /Tongue/
total 1 replies
Si Hibernasi
damai dulu
Si Hibernasi
Naik jabatan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!