Di dunia Bintang Biru, setiap manusia akan melalui ritual kebangkitan bakat. Mulai dari peringkat terendah Rank F hingga yang tertinggi Rank SSS, bakat inilah yang menentukan jalan hidup seseorang—apakah menjadi manusia biasa atau pahlawan yang mampu mengguncang alam semesta. Sejak lahir, Ye Chen dianggap tak memiliki masa depan. Bakatnya hanyalah elemen kayu dan aura rubah biasa. Namun, tak seorang pun tahu bahwa rubah di dalam dirinya adalah Rubah Ekor Sepuluh, eksistensi mitos yang melampaui seluruh makhluk sihir. Saat upacara kebangkitan dimulai, seluruh langit bergetar. Ye Chen justru memecahkan batas manusia dan memperoleh bakat misterius: Saitama—Fisik Tak Terbatas, kekuatan tubuh yang berkembang tanpa ujung hingga melampaui segala logika. Namun perjalanan Ye Chen tak sendiri. Kekasih masa kecilnya, seorang gadis berbakat yang selalu berada di sisinya, membangkitkan garis keturunan kuno Uchiha sejak kecil, lengkap dengan mata yang menyala bak api takdir. Tidak hanya itu, dia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daud Nikolas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4 shinjutsu
Lan Batian refleks menggerakkan lengan naga api untuk menahan, namun wajahnya berubah ketika duri-duri itu tak berhenti menekan.
“Kayu apa ini... keras sekali!” gumamnya dalam hati, merasa heran karena lengan naga apinya tertusuk dan mulai retak.
Ia mencoba memunculkan satu lagi lengan naga untuk menyingkirkan duri-duri tersebut, tetapi kali ini sesuatu yang lain terjadi — dua pedang energi biru muncul entah dari mana. Pedang itu melesat cepat, menebas kedua lengan naga milik Lan Batian hingga terputus seketika.
Belum sempat ia bereaksi, Lan Shuang tiba-tiba muncul di sampingnya. Mata merahnya berputar pelan, tiga tomoe berkilau jelas.
“Ilusi Sharinggan,” bisiknya lembut.
Lan Batian terdiam. Pandangannya kosong — ia terseret ke dalam ilusi putrinya tanpa sempat bertahan.
Ye Chen segera mengambil kesempatan itu.
“Gaya Kayu: Ikatan Kayu!”
Akar dan ranting dari tanah menjalar cepat, membelit tubuh Lan Batian yang masih terpaku di tempat. Dalam hitungan detik, pria itu sudah terikat rapat oleh puluhan lilitan kayu besar.
Beberapa detik kemudian, Lan Batian akhirnya sadar dari ilusi dan mendapati dirinya benar-benar tak bisa bergerak. Ia menatap kedua anaknya yang tersenyum lebar di depannya.
“Hahaha! Ayah, kamu kalah!” seru Ye Chen dengan tawa polos.
Lan Shuang menatap ayahnya dengan senyum imut penuh kemenangan.
Lan Batian hanya bisa menghela napas panjang sambil tertawa kecil.
“Huh, kalian dua monster kecil…” katanya sambil tersenyum bahagia.
Meski tubuhnya masih terikat, hatinya terasa hangat. Ia tahu, bakat anak-anaknya benar-benar di luar nalar. Dalam hati, ia menantikan masa depan mereka — dua anak yang kelak akan mengguncang dunia kultivasi.
Ye Chen perlahan melepaskan ikatan kayu yang melilit tubuh ayahnya. Setelah bebas, Lan Batian menatapnya dengan serius, kini benar-benar memahami betapa abnormalnya kekuatan kayu yang dimiliki putranya.
“Shuang’er,” katanya sambil menatap putrinya, “pedangmu tadi sangat cepat dan presisi. Kamu bisa mengendalikannya dalam jarak berapa meter?”
Lan Shuang menjawab tenang, “Sepuluh meter, Ayah.”
Lan Batian mengangguk puas. “Umm, bagus juga. Kau sudah bisa menguasai kekuatan api dengan baik, badai apimu tadi sangat kuat. Dan kau, Chen’er, kekuatan kayumu luar biasa. Seranganmu memiliki skala besar dan bisa menekan musuh dari segi elemen. Kalian berdua sudah berkembang pesat.”
Ia tersenyum lembut lalu berkata, “Itu saja untuk hari ini. Ayah mau pergi lagi, ya.”
“Ya, Ayah!” jawab Ye Chen dan Lan Shuang serempak dengan semangat.
Mereka berdua kembali masuk ke rumah, sementara Lan Batian berdiskusi dengan Xia Yu mengenai perkembangan anak-anak mereka. Xia Yu tampak terkejut dan bahagia mendengar semuanya. Ia tak menyangka putra-putrinya berhasil membangkitkan bakat yang begitu luar biasa.
Sementara itu, Ye Chen dan Lan Shuang mulai berlatih sendiri di kamar masing-masing.
Di kamarnya, Ye Chen duduk bersila, merasakan energi spiritual di tubuhnya. Saat itu, matahari kecil yang ia temukan di dalam perutnya mulai bergetar, lalu terungkap wujud seekor rubah besar berwarna kuning keemasan — dengan sepuluh ekor menjuntai di belakangnya.
“Sepuluh ekor?” gumam Ye Chen terkejut. “Dalam anime Naruto... bukankah itu Juubi?”
Ia mencoba fokus untuk melihat lebih jelas. Seketika pikirannya tersedot ke dalam ruang gelap yang luas, di mana rubah raksasa itu berdiri, menatapnya tajam. Informasi aneh mulai membanjiri pikirannya dengan cepat. Setelah beberapa menit, Ye Chen akhirnya mengerti semuanya, lalu tersenyum bahagia.
Juubi dalam wujud rubah ini memiliki kemampuan menguasai seluruh elemen, penyerapan spiritual yang abnormal seperti lubang hitam berjalan, serta peningkatan serangan hingga sepuluh kali lipat. Ia juga memiliki kemampuan seperti para bijuu — dan lebih gila lagi, setiap serangan bela diri yang dilakukan Ye Chen akan menjadi serangan kritikal sepuluh kali lipat.
Rubah itu memiliki tiga mode utama: Mode Biju, Mode Sage, dan Mode Sage of Six Path.
Selain itu, untuk kekuatan kayu, terdapat tiga tahapan: Mode Kayu, Mode Petapa Kayu, dan Mode Shinjutsu Kayu.
Dalam mode petapa kayu, Ye Chen bisa memanifestasikan lima elemen alami dari tubuh dan kayunya. Sedangkan mode shinjutsu memungkinkan penguasaan penuh terhadap seluruh atribut elemen — setara dengan kekuatan ilahi dari Sage of Six Path.
Rubah itu juga memiliki kemampuan penyembuhan yang luar biasa dan bisa membagikan energi spiritual murni. Ye Chen menatapnya dengan kagum.
“Kalau begitu... aku akan menamakanmu Kurama,” ujarnya pelan.
Di sisi lain, tidak jauh dari sana, Lan Shuang tengah duduk dengan mata terpejam. Ketika ia membuka matanya kembali, pola baru muncul di matanya — Mangekyou Sharinggan, dengan bentuk seperti milik Sasuke sebelum mencapai tingkat abadi.
Kekuatan baru itu langsung mengalir di tubuhnya. Ia bisa merasakan panas yang membara dari Amaterasu, api hitam abadi yang tak bisa dipadamkan, serta aliran energi petir yang luar biasa dahsyat, setara dengan kekuatan kesengsaraan guntur.
Selain itu, kemampuan Mangekyou milik Madara juga terpantul di dalam dirinya — kendali penuh atas senjata dan seni api yang menakutkan.
Dan juga, kemampuan Mangekyou Sharinggan Sasuke adalah bayangan. Saat ini, Lan Shuang telah mampu menciptakan lima bayangan yang dapat menyerap energi spiritual secara terus-menerus dan otomatis, bahkan mampu bertarung bersamanya melawan musuh.
Sementara itu, kemampuan Mangekyou Sharinggan Madara adalah pedang energi biru yang sangat kuat. Pedang itu memancarkan aura tajam mengerikan dan mengandung energi pedang murni yang mampu memotong apa pun tanpa hambatan.
Malam itu, Ye Chen dan Lan Shuang sama-sama menelusuri kemampuan baru mereka dengan seksama. Mereka mulai memahami kekuatan sejati yang tersembunyi di dalam tubuh masing-masing.
Hari demi hari berlalu, tahun demi tahun berganti. Dalam sekejap, empat tahun telah lewat, dan kini usia Ye Chen serta Lan Shuang genap sepuluh tahun.
Mereka tumbuh dengan pesat. Ye Chen kini tampak seperti pemuda tampan dengan tinggi sekitar satu meter empat puluh, postur tegap, dan sorot mata tenang. Sementara Lan Shuang semakin cantik dan imut seperti batu giok porselen, wajahnya begitu halus dan indah seolah diukir langsung oleh tangan dewa.
Kekuatan keduanya telah berkembang luar biasa. Jika mereka mau, sejak usia delapan tahun pun sebenarnya sudah bisa menembus alam Ruang Hampa, namun Lan Batian dan Xia Yu melarang hal itu. Mereka ingin agar kedua anaknya membangun fondasi kultivasi yang kuat dan stabil agar ruang hampa yang terbuka kelak tidak goyah.
Seperti biasa, pagi itu Ye Chen dan Lan Shuang berlatih di halaman rumah mereka. Lan Batian berdiri di tengah, mengawasi dengan tatapan penuh kebanggaan.
Selama empat tahun terakhir, Ye Chen dan Lan Shuang berkembang pesat hingga mencapai alam Roda Energi tahap puncak, hanya selangkah lagi menuju Ruang Hampa. Dalam waktu itu pula mereka memperdalam kemampuan masing-masing.
Ye Chen fokus melatih mode Petapa, memperkuat koneksi dengan energi alam di sekitarnya, sementara Lan Shuang mengasah kendali atas Sharinggan-nya, mempelajari lebih dalam setiap kemampuan unik yang dimilikinya.