Bangkitnya Istri Tidur Sang CEO

.

.

saat ini mereka sudah berada di ruang keluarga, Paula duduk di sofa panjang dan terus menangis. sedangkan Arkan tidak ada di antara mereka Karena Pricilla menyuruh nya untuk jalan-jalan ke Mall bersama suster nya.

Roger ia hanya duduk dengan diam wajah nya terlihat tenang tapi sangat tegas, Martin ia duduk di samping tuan nya itu yang juga diam

" hiks... hiks... aku tak menyangka kenapa semalam kau memaksaku untuk melayani mu hiks... hiks... bagimana jika aku hamil " ucap Paula menangis

semua nya masih diam dan tak lama nyonya Eudora dan juga tuan Attar datang, karena sebelumnya Pricilla sudah menelpon orang tua nya itu dan mengatakan kepada nya.

Nyonya Eudora langsung menghampiri Paula yang saat ini sedang menangis dan ia segera merangkul wanita itu untuk menenangkan nya.

Pricilla yang melihat kelakuan ibu nya itu memutar bola matanya dengan malas " tenang lah sayang jangan menangis seperti ini ok " ucap nyonya Eudora lembut seraya memeluk Paula yang menangis itu

tuan Attar menatap tajam putranya meminta penjelasan kepada putranya itu

" ck.... jangan menatap ku seperti itu pa, aku tidak melakukan apapun kepadanya " ucap Roger yang mengerti tatapan ayah nya itu kepadanya

" bohong... dia memaksaku melayaninya " ucap Paula menatap tajam Roger dengan menangis

Pricilla yang melihat itu menatap malas wanita itu, karena ia merasa janggal dengan semuanya karena Roger masih memakai celananya dengan rapi dan hanya baju kaos nya saja yang terbuka.

" Hee... wanita ular jangan mengarang cerita ya, aku tau jika kau sengaja menjebak kakak ku " ucap Pricilla dengan wajah malasnya

" kau melihat nya sendirikan kakak mu itu meniduri ku dan bagaimana jika aku hamil hiks... hiks... pasti orang tuaku akan kecewa bibi " ucap Paula ia kembali menangis dan nyonya Eudora dengan setia memeluk nya dan memberikan nya ketenangan

Roger menarik nafasnya dengan kasar lalu ia segera berdiri ia menatap tajam Paula " kau fikir aku bodoh, ... aku tidak melakukan apapun kepadamu " setalah mengatakan itu Roger pergi dengan wajah dingin nya, tetapi teriakan Nyonya Eudora menghentikan langkah nya

" BERHENTI ROGER, MAMA TIDAK PERNAH MENGAJARIMU UNTUK LARI DARI TANGGUNG JAWAB, BAGAIMANA JIKA PAULA BENERAN HAMIL, DAN SEBELUM KABAR INI TERSEBAR KELUAR KAU HARUS SEGERA MENIKAHI PAULA MAMA GAK MAU TAU " teriak nyonya Eudora berdiri menatap putranya itu

tuan Attar menghampiri istrinya itu untuk menenangkan nya sementara Paula ia terus menangis tetapi senyuman tipis terukir di bibir nya tanpa ada yang menyadari nya .

" AKU TIDAK MELAKUKAN APAPUN KEPADANYA, DAN DIA.... DIA YANG MASUK SENDIRI KE DALAM KAMAR KU, SEMALAM AKU MERASA SANGAT PUSING SETALAH NYA AKU TIDAK MENGINGAT APAPUN LAGI " balas Roger ia sudah banyak bersabar selama ini untuk menghadapai sifat egois ibu nya itu yang selalu memaksanya untuk menikah dengan wanita itu, dan akibat ia mendiaminya jadi nya Paula sudah berani menjebak nya seperti ini.

kedua orang tua palsu Paula datang yang tak lain Nara dan juga suami nya pasangan paru baya itu langsung menghampiri Paula yang menangis itu

" aduh putriku, ... aku tidak menerima nya jeng jika putriku di nodai seperti ini " ucap Nara

Nyonya Eudora menghembuskan nafasnya dengan kasar " putraku akan tanggung jawab " ucap nya

" ma " protes Pricilla

sedangkan Roger ia melangkah pergi di ikuti oleh Martin dan juga tuan Attar. dan kini ketiga pria itu berada di dalam satu mobil yang sama

" papa mempercayaimu kau tidak melakukan ini, jadi papa mendukung apa yang ingin kau lakukan selanjutnya nya " ucap tuan Attar kepada putranya itu

Roger menghembuskan nafasnya dengan kasar " aku ingin mengikuti permainan wanita itu dulu pa, " ucap Roger

tuan Attar menganggukkan kepalanya, sedangkan Martin yang menyetir mobil itu melirik tuan nya di kaca spion kecil yang ada di atas kepalanya

" maksud nya tuan ini ingin menikah dengan wanita ular itu " ucap Martin tak habis fikir

" diamlah dan ikuti apa yang aku perintahkan " ucap Roger

tak lama kini mereka sudah sampai di perushaan Geoffrey Crop hari ini ada meeting penting bersama dengan klien dari Australia dan di hadiri langsung oleh tuan Attar dan juga Roger.

di rumah Roger kini mereka semua sedang sibuk mengurus rencana pernikahan Roger dan juga Paula yang akan di lakukan minggu depan mereka mengatur tanpa persetujuan dari Roger. sedangkan Pricilla wanita itu sudah pergi dari sana lebih baik ia menyusul Arkan ke Mall dari pada berada di tengah-tengah orang egois seperti ibu nya.

" rasanya aku gak sabar lagi melihat mereka menikah jeng " ucap Nara dengan senang nya

Nyonya Eudora tersenyum " pasti mereka akan menjadi pasangan yang sangat cocok nanti nya "

.

.

.

Amerika saat ini dokter Regi baru saja mendapatkan kabar jika Paula menjebak Roger. dan tentu saja ia mendapat kabar dari Pricilla.

" gawat kakak ipar " ucap dokter Regi tiba-tiba masuk kedalam kamar rawat Aleta

sedangkan Aleta yang saat ini sendang bersantai di sofa seraya menonton berita di televisi itu mengerutkan alisnya saat melihat dokter Regi masuk dengan wajah panik nya

" kau kenapa ? " tanya Aleta

" Paula wanita licik itu menjebak kak Roger " jawab dokter Regi

Aleta mengerutkan alisnya " menjebak bagaimana, bicara yang jelas " ucap Aleta

" Paula menjebak kak Roger tidur dengan nya dan saat ini Paula berpura-pura menangis meminta kak Roger untuk menikahinya, dan bibi Eudora sedang mengurus pernikahan Paula dan kak Roger dua minggu lagi, " jelas dokter Regi

" menarik " ucap Aleta dengan suara pelan nya

" minggu depan kita akan ke Tiongkok " ucap Aleta

" tapi kakak ipar masih harus melakukan trapi " ucap Dokter Regi

" ck... aku sudah pulih sekarang bahkan jika kau menyuruhku jungkir balik pun aku sudah bisa " Aleta menatap malas sepupu suami pemilik tubuh yang saat ini ia tempati

" baiklah kakak ipar " pasrah dokter Regi

" telpon Roger aku ingin berbicara kepada nya " ucap Aleta dengan santai menyadarkan tubuh nya di sandaran sofa

dokter Regi langsung menelpon Roger tetapi panggilan pertama tidak di angkat dan dokter Regi kembali menelpon nya

" kenapa lama sekali mengangkat nya? " bukan dokter Regi yang bertanya melainkan Aleta ,ia bertanya saat panggilan telepon sudah di jawab oleh Roger

sedangkan Roger yang saat ini masih meeting bersama dengan Klein dari Australia itu meminta izin kepada mereka untuk menjawab telepon dari sepupu nya itu karena saat membaca nama dokter Regi muncul di layar ponsel nya fikiran nya langsung mengarah ke istrinya Aleta.

" maaf aku sedang meeting , apa kau baik-baik saja? " tanya Roger dengan suara bersalah nya

" ya aku baik-baik saja, dan aku ingin mengatakan minggu depan aku akan kembali ke Tiongkok dan tidak usah menjemputku , dan aku sudah mendengar kabar jika saat ini ibu mu sedang mengatur pesta pernikahan mu dengan Paula, iya kan ? " ucap Aleta panjang lebar di seberang sana

Roger menghela nafas nya dengan kasar " maafkan aku sayang, tetapi aku pastikan pernikahan ini tidak akan pernah terjadi, " ucap Roger

" tetap diam dan ikuti apa mau mereka, sampai aku berada di Tiongkok " ucap Aleta setalah nya panggilan telepon pun berakhir.

.

.

.

Lunas ya guys hari ini author up sampai tujuh bab 🥵😊🤗 maaf jika ada typonya ya guys dan typonya tolong di tandai 🙏

jangan lupa tinggalkan jejak kalian Like, Comen dan Vote 🤗🙏 Eeiittss jangan lupa berikan dukungannya juga ya guysss 🤗🤗🤗 semoga kalian suka 🥰 .

.

.

.