NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 Kasar.

Arini kembali pulang ke rumahnya menghampiri Irena yang duduk di ruang tamu.

"Kamu sudah pulang?" tanya Mona melihat kehadiran Irena dan kembali melihat ponselnya.

"Arini ingin membicarakan hal yang penting dengan Mama," ucapnya.

"Mengapa tergesa-gesa seperti itu, katakan saja apa yang ingin kamu katakan," ucap Irene dengan melihat kearah Arini.

Arini kemudian duduk di sebelah Irena.

"Mama harus bicara pada Mona untuk menjauhi Dellon. Arini akan menikah dengan Dello dan sementara Mona keterlaluan di depan mata hari ini mereka romantis," ucap Arini mengadukan semua apa yang dia lihat.

Irena melihat ke arah Arini dengan tatapan datar.

"Arini tidak bohong dan bahkan Kak Meisya melihat semua itu. Mona merasa bersalah sama sekali dan seperti sengaja melakukannya," ucapnya meyakinkan Irene.

"Baiklah! Nanti mama kan bicarakan dengannya," jawab Irene menanggapi dengan santai.

Arini menganggukan kepala percaya kepada ibu tirinya itu. Baru saja mereka membicarakan Mona dan akhirnya wanita itu kembali.

"Aku sudah pulang!" ucapnya seperti biasa membawa belanjaan begitu sangat banyak.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa aku memakai uangmu untuk belanja?" tanya Mona melihat tatapan Arini masih sangat marah padanya.

"Memang itu adalah uangku," jawab Arini.

"Apa katamu!" Mona tidak terima dengan perkataan itu dan langsung menjatuhkan semua belanjaannya.

"Kau barusan mengatakan apa hah!" ucapnya berdiri di hadapan Arini.

"Aku mengatakan hal yang benar jika apa yang kau pakai dan kau gunakan untuk belanja adalah uangku," jawab Arini dengan tegas.

"Kau...."

"Sudah cukup!" bentak Irena menghentikan Mona.

"Mama dengar sendiri apa yang dikatakan wanita ini dan sama saja menghina kita. Dia pikir selama ini aku makan uangnya hah!" sahut Mona kesal.

"Arini lain kali berbicaralah dengan baik dan jangan sembarangan seperti itu!" tegas Irena.

"Maaf. Ma, Arini tidak bermaksud menyinggung Mama. Arini masih kesel kepadanya," ucap Arini.

"Mona apa benar yang dikatakan Arini jika kamu makan bersama Dellon?" tanya Irena.

"Kalau memang benar kenapa," jawabnya menantang tanpa merasa bersalah sama sekali yang membuat Arini mengepal tangannya.

"Apa aku harus jelaskan kepadamu kenapa aku harus menenangkan hatimu melihat keromantisan kami. Heh jika aku makan bersamanya berarti itu bukan hanya aku saja yang menginginkannya tetapi juga Dellon. Jangan menyalahkanku begitu saja," jawabnya.

"Kau benar-benar keterlaluan Mona. Kau tahu sendiri aku akan menikah dengannya dan kau melakukan semua ini," ucap Arini sudah berdiri dari tempat duduknya dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa? Aku berhak melakukan apapun yang aku inginkan dan termasuk bersenang-senang dengan Dellon," jawabnya.

"Mama dengar sendiri apa yang dia katakan, dia sengaja melakukan semua ini dan ingin merebut Dellon dariku!" Arini berusaha mengharapkan pembelaan dari Irena agar tegas.

Irena menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan dan kemudian berdiri dari tempat duduknya menghadap Arini.

"Mama mendengarkan pengaduan kamu dan juga penjelasan Mona dan sekarang pilihannya ada pada kamu, melanjutkan hubungan kamu dengan Dellon atau menghentikan pernikahan kalian," ucap Mona dengan santai.

"Apa maksud Mama? Jadi Mama tidak bertindak tegas dan justru menyuruhku untuk mengakhiri hubungan kami karena dia menginginkan calon suamiku?" tanya Arini dengan jari telunjuknya menunjuk pada Mona.

"Semua pilihan ada pada kamu. Mama tidak bisa berbuat apa-apa dan sangat tidak suka ada pertengkaran hanya karena seorang pria," jawab Irena dengan santai dan kemudian berlalu dari hadapan Arini dan Mona.

"Ma tunggu! Mama tidak bisa melakukan semua ini kepadaku. Mama harus tegas. Mona salah!" teriak Arini.

"Mona salah," Mona menirukan suara Arini dengan mengejeknya membuat Arini menoleh ke arahnya dengan penuh kebencian.

"Kasian banget, kamu mengadu kepada Mama dan kamu pikir Mama akan membela kamu. Hey kalian berdua tidak ada aliran darah sama sekali dan mana mungkin Mama akan berpihak kepadamu," ucap Mona tersenyum penuh kemenangan.

"Kamu jangan senang dulu dan kamu lihat saja aku tidak akan membiarkan kamu merebut Dellon dariku!" tegas Arini.

"Dasar wanita bodoh yang dibutakan oleh cinta dan sudah melihat apa di depan matamu, masih saja ingin bersama laki-laki itu. Kau hanya melihat kami makan berdua dan kau tidak tahu jika kami sudah melakukan hal yang lebih jauh lagi," ucapnya dengan mengedipkan sebelah matanya.

Mona benar-benar ingin menunjukkan kepada Arini bahwa dia dan Dellon memiliki hubungan spesial.

"Kasihan!" ucap Mona tertawa penuh ejekan dan kemudian mengambil seluruh belanjaannya berlalu dari hadapan Arini.

"Kamu selalu mencari masalah denganku sejak kecil, kita bukan anak kecil lagi yang harus merebut seorang pria. Aku tidak akan membiarkan kamu melakukan semua ini padaku," ucap Arini mencoba untuk menenangkan dirinya.

***

"Stop Arini!" Dellon memukul meja kerjanya membuat Arini berdiri di depannya kaget.

"Kamu terus saja membahas masalahku dengan Mona. Kita akan menikah sebentar lagi dan kamu jangan curiga terus kepadaku!" tegas Dellon.

"Bagaimana aku tidak curiga jika Mona menjelaskan kepadaku bahwa kalian memang memiliki hubungan!" tegas Arini.

"Kamu jangan mudah percaya padanya. Bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa dia dan kamu terus bertengkar sejak kecil, Mona sengaja berbicara seperti itu untuk mengelabui kamu dan mengecoh hati kamu!" tegas Dellon.

"Baiklah! Aku percaya padamu dan ketika semua itu terjadi di depan mataku. Maka aku akan menarik semua posisi yang sudah diberikan kepada kamu!" tegas Arini memberi ancaman.

Dellon tampak begitu kesal mendengar ancaman itu dan tiba-tiba saja menarik tangan Arini mencengkeramnya begitu kuat.

"Kamu bilang apa barusan?" tanya Dellon dengan menekan suaranya.

"Dellon apa yang kamu lakukan sakit!" Arini mencoba untuk melepaskan tangan tersebut, tapi bukan dilepaskan dan Dellon malah menarik rambutnya sehingga kepalanya mendongak ke atas.

"Dellon!"

"Kamu pikir bisa mengancam hah! Kamu jangan main-main padaku!" tegas Dellon.

"Kamu kenapa kasar seperti ini kepadaku! Lepaskan aku!" Arini mendapatkan perlakuan kasar itu mengeluarkan air matanya.

Dellon melepaskan dengan kasar dan hampir saja tubuh itu terjatuh. Arini benar-benar schok atas perbuatan calon suaminya itu.

"Jika sekali lagi kau berani mengungkit tentang Perusahaan. Maka aku akan melakukan hal yang lebih parah kepadamu!" tegas Dellon dan langsung berlalu dari hadapan Arini bahkan menyenggol bahu Arini membuat Arini hampir saja jatuh.

"Ada apa dengan kamu Dellon, kenapa begitu kasar kepadaku," ucap Arini dengan air mata yang jatuh.

Dellon dengan penuh amarah keluar dari ruangan itu.

"Sial! wanita itu berani-beraninya mengancamku ingin menarik kembali posisi yang sudah aku dapatkan bersusah payah. Aku tidak akan membiarkan semua ini hilang dari ku!"

"Aku harus meyakinkan semua pemegang saham di Perusahaan ini agar menyetujui posisiku dan wanita itu tidak akan bisa menarik posisiku lagi!"

"Aku harus menyusun rencana agar semua orang di Perusahaan ini tidak membutuhkannya," umpat Dellon dengan tangan terkepal penuh amarah.

Sementara Arini tampak terduduk dengan menangis yang tidak percaya jika pria yang selama ini dikenalnya sangat baik dan memperlakukannya seperti ratu dan ternyata mulai kasar kepadanya.

"Bu Arini!" Siska memasuki ruangan itu dan langsung menghampiri Arini.

"Apa yang terjadi? kenapa Ibu menangis seperti ini?" tanyanya panik.

"Tidak apa-apa Siska. Perasaan saya hanya tidak enak," jawab Arini tidak mungkin menceritakan semua kepada karyawan yang cukup dekat dengannya selama ini.

Siska tidak tahu apa-apa tetapi ikut prihatin yang membantu Arini berdiri.

Bersambung.....

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!