NovelToon NovelToon
Takdir Sang Penakluk Hati

Takdir Sang Penakluk Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:451
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Lin Chen hanyalah siswa biasa yang ingin hidup tenang di Akademi S-Kelas di Tiongkok. Namun, kedatangan Wei Zhiling, teman masa kecilnya yang cantik dan pewaris keluarga terkenal, membuat hidupnya kacau. Meskipun berusaha menghindar, Lin Chen malah menjadi pusat perhatian gadis-gadis berbakat di akademi. Bisakah ia menjalani kehidupan sekolah normal, atau takdirnya selalu membuatnya terjebak dalam situasi luar biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 - Selamat Tinggal

Waktu istirahat siang

Saat aku kembali ke kelas buat ngecek keadaan, ternyata meja dan kursiku sudah dikembalikan seperti semula. Mungkin gurunya yang naruh lagi, soalnya nggak mungkin dibiarkan begitu aja.

“Hei, Lin Chen! Ke mana aja kamu!!”

Ooiiiink! Suara babi melengking terdengar, dan mahluk itu datang dengan hentakan kaki yang berisik.

“Dasar Madesu,.... nggak masuk kelas, mau ngapain sih? Pak botak marah banget ke kamu, tau nggak?”

Hening. Diabaikan.

“Eh, kok kamu ngacangin aku? Pesan aku juga kamu blokir. Nggak ada orang di dunia ini yang bisa cuekin Princess Zhiling, ngerti?! Atau jangan-jangan kamu takut kalo liat wajah aku yang terlalu cantik? Silau? Malu, ya? Hah?”

Benar saja. Bahkan sekarang gendang telingaku rasanya mau busuk. Abaikan, abaikan.

“...Chen'er, kamu masih dendam soal kemarin ya? Itu cuma bercanda, tau! Cuma prank doang! Ngapain dibawa serius? Emangnya kamu anak kecil?”

Nah! Keluar juga jurus klasik: “Itu cuma prank, bukan bullying.”

Ya, bullying.

Alasan basi. Cueikin aja dah, dasar babi.

“Eh, dasar bocah Madesu!”

Orang yang maju mendekat kali ini adalah Chang Yuhao, ace tim basket angkatan baru.

“Kenapa kamu cuekin Zhiling, hah? Nggak sopan banget sama Zhiling, tau nggak?”

Dengan senyum songong penuh gaya playboy, dia nepuk-nepuk bahuku.

“Kenapa kamu diam !! Atau kamu takut buat buka mulut?”

Bukan takut. Aku cuma terlalu malas buat jawab.

Masa ace tim basket, pemain spesial yang diharapkan sekolah, malah ikut-ikutan bully? Bukannya jam makan siang harusnya dipakai latihan? Apa mereka nggak serius sama basket? Emangnya gitu caranya biar bisa masuk kejuaraan? Kalau pun jadi pemain pro, bisa sukses apa nggak? Harusnya ada orang yang negur dia tiap hari Minggu.

Mungkin dia ngerasa aku lagi meremehkan, soalnya muka ganteng Yuhao langsung berubah jelek.

“Oi, jangan diam saja lo, dasar—”

“BERHENTI!!”

Yang teriak keras malah si babi.

Dengan suara melengking kayak kaset rusak, dia terlihat sangat kesal.

“Chen'er itu cuma boleh aku yang bully!!”

Suasana kelas yang tadinya heboh, langsung jadi hening membeku.

“Dengar ya! Chen'er itu temen masa kecilku. Hanya aku yang boleh ngebully dia! Kalian cuma boleh ganggu dia kalau aku yang nyuruh! Kalau nggak, jangan sentuh dia! Jangan ikut campur! Ngerti nggak?! Kalian harus tahu tempat kalian!”

Semua teman sekelas langsung takut dan tatap-tatapan ke wajah si pengisi suara populer itu.

Zhiling terengah-engah, napasnya memburu.

Aku pun jalan pelan ke arah si babi.

“Hei, Zhiling!”

“...Eh? A-ada apa, Chen'er?”

Entah kenapa dia sempat keliatan seneng. Tapi aku langsung berikan komentar.

“Kamu pikir itu keren ya, BABI?”

“—Eh?”

Wajahnya langsung kaku, beku, kayak patung.

“Kamu kayak lagi main jadi karakter rival di komik pertarungan. Model-modelan ‘Aku satu-satunya yang boleh ngalahin dia.’ Sejak kapan kamu jadi Protagonis, hah?”

Zhiling gemetar sekujur tubuh, kayak kena sambaran petir.

“Denger baik-baik.”

“...A-apa… apa maksudmu…”

Aku tatap dia yang mulai mundur dengan mata berair, lalu aku tegasin:

“Mulai sekarang, nggak ada yang boleh bully aku. Nggak ada yang boleh ngerjain aku. Nggak kamu, nggak siapa pun.”

“......!”

“Jauhin aku. Ngerti?”

Aku taruh tasku di meja, keluarin bekal, lalu pergi.

Soalnya, Huang'er lagi nungguin aku di ruang arsip bawah tanah.

Tepat saat aku mau keluar kelas—

“S-Si… alan Keren banget……”

Hmm?

Barusan aku kayak denger suara babi melengking, ya…

Ah, paling cuma halusinasi.

[BERSAMBUNG]

1
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ 【≛PATRICK>⃟🌐】
Hati-hati kalo keseringan pake "—" di kira AI/Blackmoon//Pray/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Yups. Sering banget di ingetin begini. Memang lebih baik menggunakan tanda baca seperti (.) (,) (:) (;)
total 1 replies
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ 【≛PATRICK>⃟🌐】
Nak bikin novel juga, tapi mager banget pas nulis/Scream/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Penyakit itu mah klo mager 🙂‍↔️
total 5 replies
my story
betul tuh,harta mu harta ku,uang mu uang ku ibaratnya kan gitu
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Salah dong kak. Kan mereka hanya sebatas teman masa kecil aja. Bukan pasangan juga mereka.
total 1 replies
my story
lah baru aja baca udah ada kata aku benci🤣🤣🤭
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Aseekk, ada dua orang yang bilang begitu 🤣🤣
total 1 replies
𝗔𝗹𝘄𝗮𝘆𝘀 𝗬𝗼𝘂'𝗛 <𝟯
my kisah/Doge/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Sama-sama kak. Mari semangat 💪
total 9 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
mau dirundungkah?
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Mencoba percaya diri uy
total 1 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
maksa kau dekkk😡
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Namanya juga cewek 🤭
total 1 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
baru masuk dah saling benci ga tuh🗿
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Tau mahkluk bernama cewek? Kalau tau pasti ngerti 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!