NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:776
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pagi yang buruk

Fina tersenyum memandangi pantulan kaca yang ada di depan nya, sedikit mengulas senyum manis di wajah nya dan siap kembali menjalani hari hari yang entah apa yang akan terjadi kepadanya. Fina mengambil tas nya dan bersiap untuk ke sekolah.

“Selamat pagi ma, pa” sapanya dengan pelan. Sedikit ragu untuk melanjutkan langkah nya untuk mendekati meja makan yang berisikan 3 orang yang tengah sarapan itu.

Melihat wajah tidak suka dari ketiga orang di sana membuat Fina mengurungkan niatnya untuk bergabung ke sana. “A-aku berangkat sekolah dulu ma, pa.” Lanjutnya sambil memberikan gestur hormat kepada orang tuanya.

“Fina, Papa mau bicara!”

Fina langsung menghela nafasnya, lalu menatap ke arah papa nya dengan takut. “Iya pa?” tanya Fina.

“Mulai hari ini, papa hanya akan membiayai uang sekolah mu. Lebih dari itu papa tidak akan memberikan apapun lagi. Kamu terlalu menyusahkan keluarga ini!!”

Fina meringis pelan mendengar penuturan papa nya. “Uang jajan aku gimana pa?”tanya nya, berharap setidaknya itu juga termasuk ke dalam uang sekolah yang papa nya maksud.

“Cari sendiri lah, kamu kan udah gede” Sanggah mama nya terdengar begitu sinis.

“Tapi ma...”

“Hidup mandiri, gak usah nyusahin. Untung masih di kasih tempat tinggal sama mama papa!” Dicky, adik nya Fina menyela begitu saja setelah menyuap makanan ke dalam mulutnya.

Fina menatapnya dengan tidak percaya, “Tapi kan aku juga anak mama papa, kenapa hanya Dicky saja yang di perlakukan baik? Aku?! AKU BAGAIMANA?!!” tanya nya dengan frustasi.

“DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG!! JANGAN BENTAK ANAK KU FINA!” Mama Fina nampak berdiri dengan emosi melihat fina yang menaikkan nada bicaranya.

“TAPI AKU JUGA ANAK MAMA! BUKAN CUMA DICKY!!” ucap Fina. Namun, siapa yang peduli.

Mama Fina menghampiri Fina dan langsung memberikan sebuah tamparan yang begitu keras kepada gadis itu. “Berani beraninya kau meninggikan suara di hadapan mama ya! Anak kurang ajar!”

PLAKK!!

Fina memegang pipi kiri nya yang terasa memanas, bukan pertama kali mama nya seperti ini. Dan dua orang yang duduk di meja makan pun tidak akan membela diri nya. Mereka hanya akan diam seakan semua nya tidak pernah terjadi.

“Hanya Spp mu yang akan menjadi tanggung jawab papa, tidak ada yang lain. Sudah lah ayo Dicky kita berangkat sekolah, biar papa antar.” Setelah mengatakan itu, Papa Fina langsung beranjak dari meja makan bersama dengan Dicky. Meninggalkan Fina dan mama nya yang masih di ambang emosi mereka masing-masing.

Fina menghela nafasnya lagi, rasanya ingin menangis lagi. Entah apa yang menjadi kesalahan nya lagi hingga bisa papa nya mengambil keputusan besar seperti itu. “Kadang aku tidak mengerti, mengapa kalian semua begitu membenciku. Entah apa kesalahan yang aku perbuat hingga kalian tidakk menganggap aku ada. Aku Cuma 1 tahun berbeda dengan dicky, kenapa kalian begitu membedakan aku dengan dia?” tanya Fina melepaskan sedikit pertanyaan yang ada di otaknya.

Selepas mengatakan itu, Fina melangkah pergi meninggalkan mama nya. Tidak lagi ingin berdebat di pagi hari yang akan merugikan diri nya sendiri lagi. Cukup sudah kalimat papa nya menjelaskan semua hal. Satu-satunya orang yang akan rugi tetap saja diri nya sendiri.

Fina berjalan menyusuri jalanan trotoar dengan pikiran yang lagi-lagi berkecamuk. Menghela nafas nya berkali-kali agar diri nya tidak menangis. Menangis hanya akan membuat nya merusak mood hari ini. Yang Fina pikirkan sekarang bagaimana cara nya dia bisa membagi waktu nya untuk menghasilkan uang sambil bersekolah.

Di sisi lain dia juga harus mengurus semua tentang pekerjaan rumah nya, belum lagi dengan pekerjaan sekolah yang lumayan banyak. Bagaimana cara agar diri nya bisa menghasilkan uang dengan semua kesibukan nya?

“semoga Tuhan membantu ku.” Ucap Fina. Kali ini dia hanya akan berdoa. Untuk beberapa waktu dia masih punya cukup tabungan untuk memenuhi kebutuhannya.

●●●●●

“Sekarang coba kumpulkan tugas Kimia kalian semua di atas meja ibuk” seorang guru berbadan cukup besar duduk di meja guru. Kelas begitu riuh dengan banyak nya murid-murid yang berlalu lalang mengumpulkan tugas nya masung-masing sesuai dengan perintah guru itu.

“Woi, lo gak ngumpulin?!”

Arkan tersentak kaget kembali ke alam sadar nya sambil menatap ke arah laki-laki yang bertubuh tinggi di hadapan nya.

“lu kumpulin aja rey, gua malas jalan” ucapnya.

Laki-laki yang di panggil “rey” itu hanya mengangguk, mengambil buku kimia milik Arkan lalu mengumpulkan buku itu di hadapan guru yang meminta nya.

“Pembelajaran ibuk cukup sampai di sini hari ini. Tugas nya akan ibuk periksa dan kita ulangan minggu depan dengan materi yang hari ini kita pelajari. Sekian, terima kasih”

Arkan tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh guru itu di saat teman-teman sekelasnya bereaksi terhadap apa yang di bilang oleh guru kimia tadi.

“anjay, lengah dikit ulangan kimia aja kite!” Reyval, laki-laki yang kerap di panggil Rey itu memukul pelan ala lelaki bahu bidang milik Arkan yang sejak tadi tetap duduk tanpa mengganti posisi nya.

“Lo kenapa sih? Ada yang di pikirin?” Rey bertanya dengan bingung melihat teman nya begitu aneh sejak tadi.

Arkan menggelengkan kepala dengan pelan. “gak juga” jawab nya dengan pelan. Menatap Rey dengan wajah datar nya. “Kantin yok! Haus gue,”

Rey pun mengangguk setuju, Arkan berdiri lalu kedua laki-laki jangkung itu berjalan beriringan menuju ke kantin.

“rey,” panggil Arkan.

Rey menyahut dengan pelan, kedua nya tetap fokus pada jalan menuju kantin.

“Kemarin gua ketemu Fina,” ucap arkan membuat Rey langsung menatap nya dengan ekspresi kaget.

“Ketemu dimana lo?! Kok Bisa?!” Bahkan Rey berjalan mundur di koridor. Dia berjalan mundur sambil badan nya menghadap ke arah Arkan yang memasang wajah malasnya.

“Gua jogging kemarin itu, ketemu lah gua sama dia.” Jawab Arkan.

Rey kembali berjalan seperti sedia kalanya, “maksud lo dia jogging?”

Arkan kembali menggeleng, “Dia jalan di depan rumah nya mau ke swalayan.” Dan Rey pun tidak bertanya lagi.

Kedua laki-laki itu sampai ke kantin. Sesampainya mereka di kantin, keduanya langsung mengambil tempat duduk dan memasan makanan.

Karna memang sistem di sini mereka harus memesan dan mengambil sendiri makanan yang ingin mereka makan. Terserah dimana pun duduk, tapi mereka yang akan mengambil di stan masing masing yang ada di kantin.

Kantin sekolab mereka cukup besar, tak heran kalo kantin ini bisa menampung ratusan murid yang menggunakan kantin sebagai media utama mereka beristirahat dan makan.

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!