Alreni Kirana adalah seorang yatim piatu yang tinggal di sebuah apartemen bersama sahabat nya, kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan pesawat saat akan pulang untuk menemui Reni yang habis memenangkan pertandingan taekwondo. paman dan bibi nya ingin Reni tinggal bersama mereka, karna mereka ingin merasakan mempunyai anak perempuan karna anak mereka dua dua nya laki laki, tapi Reni menolak karna alasan ingin hidup mandiri.
"Sial kenapa harus masuk ke novel yang itu sih"
......
"aduh gue harus kabur kemana ini" gumam nya berkata
"ketemu lo gak bisa kabur lagi" ucap seseorang dari belakang memegang pundakku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ati Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
"oh astaga sayang kamu sudah bangun" ucap Daddy Bima yang tampak khawatir dan langsung mendekati Reni
"ah iya" ucap Reni yang bingung mau mengucapkan apa lagi
dari belakang Daddy tampak ada 3 lelaki yang tampan
"sayang nanti dulu ya peluk nya, kata dokter anak kita amnesia harus dibiarkan istirahat dulu" kata Mommy Rina
"apa amnesia!!! " ucap 3 orang lelaki dari belakang, dan sepertinya mereka kakak Reni
"hus kalian ini adik kalian masih sakit malah teriak " ucap Mommy Rina
"hehe maaf Mommy" ucap Kevin yang cengengesan
"Mommy dan Daddy keluar dulu ya sayang, ada urusan" ucap Mommy sambil mengelus sebentar kepala ku
"iya Mom" jawab Reni
"oh iya adik, ini kakak bawa oleh oleh dari luar negeri" ucap bang Lio sambil menyodorkan sebuah paper bag kehadapan Reni
"Mmm makasih" ucap Reni yang agak gugup karna tak tau harus bersikap bagaimana
"sama sama Al, semoga cepat sembuh ya" ucap Lio sambil mengelus kepala Reni
"eh nih gue bawain lo hp keluaran terbaru, untuk lo yang baru bangun, untuk mengganti hp lo yang nggak sengaja gue rusak" ucap Kevin dengan sinis nya. entah apa masalah pemilik tubuh ini sampai sampai di musuhi abang nya sendiri
"gue bawain kue kesukaan lo" ucap Kevan dengan wajah dingin nya
"ah iya" ucap Reni
"RENI GUE DATANG LO BENERAN AMNESIA KAH ATAU ITU CUMA BERITA BOHONGAN"ucap seorang gadis dengan rambut pendek sebahu, sepertinya gadis itu datang sendiri
tak lama setelah itu. gadis tadi sudah berada di depan Reni , dan langsung memeluk Reni dengan erat
" emppp"terlihat Reni yang memberontak minta di lepaskan, akibat pelukan yang di berikan gadis itu
"hei lepas woi dia nggak bisa bernafas ege" ucap Kevin yang melihat adik nya seperti tercekik
"eh sorry bestie, gue hanya terlalu senang karna lo udah bangun" ucap Nina yang merasa bersalah dan melepaskan pelukan nya dari Reni
" lain kali jangan gitu"ucap Reni yang akhir nya bisa bernafas lega
"hehe iya iya,....... tapi gak janji ya" ucap Nina
"ini pasti Nina sahabat Reni di novel yang selalu setia bersahabat dengan Reni, aku ingat di dalam novel itu Nina menjelaskan kepada Reni jangan mengganggu si pameran utama perempuan nya, karna katanya pameran utama nya itu berasal dari keluarga yang sangat berkuasa dan juga akan selalu lewat dari hukuman jika mereka melanggar, pertanyaan nya siapa????" ucap Reni dalam hati sambil memikirkan
"dan juga Reni dalam novel itu tidak mendengarkan Nina, dia terus aja ganggu si pameran utama dengan sifat sok polos nya, tapi bukan nya ada yang membantu eh dia malah dihina satu sekolah karna video CCTV-nya yang memperlihatkan bahwa dia dengan sengaja selalu menjatuhkan dirinya" ucap Reni lagi tapi masih dalam hati nya
"tapi yang bikin gue heran kenapa di dalam novel Reni selalu pulang dengan luka lebam di wajahnya, seperti nya ada yang di sembunyikan oleh nya, tapi apa???? "
Kevan yang sedari tadi menatap adik nya heran, sepertinya adik nya sedang memikirkan sesuatu. Kevan pun beranjak dari sofa dan mendekati adik nya
"dik ada apa dengan mu?? " tanya Kevan sambil menepuk bahu Reni
Reni yang sedari tadi menghayal tersentak kaget ketika ada yang menepuk bahunya
"ah gak papa bang" ucap Reni yang baru tersadar
"lo sedang memikirkan apa sih" ucap Kevan
"nggak ada bang"ucap Reni yang menyembunyikan sesuatu
" Kalau ada apa apa cerita sama abang, abang akan dengarkan kok"ucap Kevan, walaupun Kevan jarang dekat dengan adik nya. sudah terlihat jelas bahwa dia sayang dengan Reni, cuma wajah nya emang datar dan dingin, berbeda dengan Kevin yang ceplas ceplos, dan ceria
"iya bang" ucap Reni
Satu minggu kemudian
hari ini Reni sudah di izinkan oleh dokter untuk pulang, Reni juga nggak betah jika di rumah sakit terus
Reni dan keluarga nya kini tiba di kediaman keluarga Narendra
