Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 4
Cheng Yu mulai merasa bosan , dia ingin sekali mengelilingi Ibukota .
" Ruyan, temani aku keluar hari ini ". Ajak Cheng Yu.
" Baik nona ".
Jendral Cheng menghentikan Cheng Yu karena merasa khawatir.
" Ayah, aku ini bukan anak-anak lagi ". Kata Cheng Yu.
" Baiklah asalkan kau berjanji akan kembali lebih awal ". Kata Jendral Cheng .
Cheng Yu hampir melupakan sesuatu , tidak mungkin dia keluar dengan tangan kosong.
" Emm ayah , bagaimana jika aku menginginkan sesuatu diluar sana dan tidak bisa membayarnya ". Ujar Cheng Yu.
Wajah Jendral Cheng yang semula datar kini langsung merengut keheranan.
" Bagaimana mungkin tidak bisa membayar ?". Kata Jendral Cheng.
" Aku tidak memiliki uang ". Ungkap Cheng Yu.
" Jangan bercanda , keluarga Cheng kita tidak pernah kekurangan uang . bagaimana bisa kau ini tidak memiliki ". Kata Jendral Cheng .
" Yang dikatakan nona kedua benar tuan jendral ". Sambung Ruyan.
" Panggil Selir Xu kemari !!". titah jendral Cheng pada bawahannya .
Selir Xu tiba dengan pakaian yang mewah bahkan aksesoris dirambutnya hampir tidak bisa terhitung .
" Bisa - bisanya dia menyerupai toko emas ". gumam Cheng Yu.
" Tuan memanggilku ". Kata Selir Xu dengan nada lembut.
" Jelaskan padaku, mengapa Yu'er tidak memiliki uang sepeserpun ". Tuntut jendral Cheng.
Selir Xu mulai nampak kehabisan kata-kata untuk beralasan .
" Itu tidak benar tuan ". Bohong Selir Xu.
" Kalo begitu berikan aku 1000 tael uang ". Kata Cheng Yu.
" Apa !! 1000 tael ". Kejut Selir Xu.
" Kata ayah, keluarga Cheng tidak pernah kekurangan uang . Hanya 1000 tael tidak ada apa-apanya ". Kata Cheng Yu .
" Tuan, permintaan Yu'er terlalu banyak ". Kata Selir Xu.
" Lancang !! beraninya kau memanggilku dengan nama itu ". Kesal Cheng Yu.
Selir Xu terkejut dengan perubahan sikap Cheng Yu saat ini.
" Darimana dia mendapatkan keberanian seperti ini ". batin Selir Xu.
" Ayah, meskipun ibu sudah meninggal bukan berarti selir Xu mengambil semuanya . Aku hanya meminta uang , apakah sesusah itu untuk mengeluarkannya ". Tegas Cheng Yu.
" Bukan seperti itu nona kedua ". kata selir Xu.
" Diam !! 1000 tael mana bisa dibandingkan dengan perhiasan yang ada dikepalamu itu . Ayah benar - benar sudah memanjakannya , apakah ayah berniat untuk memberikan posisi ibu padanya ". Ujar Cheng Yu.
Jendral Cheng mulai tidak bisa mengontrol diri , kepalanya pening.
" Aku lelah, Xu Zen tolong berikan nona uang itu secepatnya ". Titah Jendral Cheng.
Ketika selir Xu akan memberikan uang , Cheng Yu membisikan kata - kata .
" Seorang selir rendahan jangan bermimpi untuk naik tahta ". Bisik cheng yu lalu pergi.
" Apa yang terjadi dengan bocah itu , mengapa bisa menjadi begitu kuat sampai berani mengancamku ". gumam Selir Xu.
Cheng Yu tidak bisa menahan diri ketika melihat keramaian serta para penjual di era kerajaan kuno ini .
" Ruyan, ayo kita borong barang dipasar ini ". Kata Cheng Yu .
Kedua mata Cheng Yu langsung bersinar ketika mendapati makanan unik seperti tomat yang dibaluri gula lalu ditusuk seperti sate.
" Apakah ini tanghulu ?". Kata Cheng Yu.
" Tanghuluku sangat manis nona , cobalah ". Kata penjual .
" Ruyan bayar ". Kata Cheng Yu .
Cheng Yu sangat menikmati makanan khas jaman kuno itu .
" Kalo versi modernnya sih manisan kali yaa". Gumam Cheng Yu.
Saat melintasi sebuah toko busana , Cheng Yu merasa tertarik untuk membeli sebuah gaun .
" Sepertinya aku harus merubah diriku ". Kata Cheng Yu.
Ruyan tidak menyangka jika nonanya terlihat luarbiasa memakai gaun toko busana terpoluer di ibukota .
" Bagaimana ? Apakah aku terlihat seperti cinderella ". Kata Cheng Yu.
" Siapa Cinderella itu nona ? Apakah dia manusia ". Tanya Ruyan.
" Astaga aku melupakan sesuatu ". Batin Cheng Yu.
" Ternyata dugaanku benar, nona adalah wanita tercantik ". Puji Ruyan.
" Ambilkan penutup wajah itu, aku tidak mungkin keluar dengan penampilan yang seperti ini . Bisa menimbulkan huru - hara ". Ujar Cheng Yu .
Matahari mulai terbenam , namun Cheng Yu belum puas dan tidak mau pulang.
Dia melihat sebuah jembatan tinggi dan indah .
" Ruyan, kau tunggu sini saja". Kata Cheng Yu .
" Harap hati - hati nona ". Kata Ruyan .
Pemandangan malam di era kuno ini membuat Cheng Yu takjub.
" Ternyata seperti ini rasanya merasakan ketenangan ". Gumam Cheng Yu .
Saat hendak turun dari jembatan , seorang pria memakai topeng berjalan sempoyongan sepertinya sedang terluka .
" Apa yang terjadi dengannya ? tapi ini sudah hampir larut , ayah dan kakak bisa mengomeliku ". Gumam Cheng Yu.
Pria itu menyemburkan darah segar dari mulutnya , hal ini membuat rasa kemanusiaan alami Cheng Yu meronta - ronta .
" Hah, bagaimana pun juga aku ini tidak boleh egois . Aku akan menolongnya ". Kata Cheng Yu.
Melihat seorang gadis mendekatinya , pria bertopeng langsung menadahkan pedang.
" Aku bukan orang jahat , sepertinya kau sedang terluka ". Ujar Cheng Yu.
" Pergilah!". Usirnya.
" Kau ini sedang terluka masih saja bertingkah sombong !!". Geramnya Cheng Yu tidak bisa tertahankan.
Pria bertopeng itu menyemburkan darah segar lagi bahkan lebih banyak.
" Singkirkan pedangmu , aku ini seorang ahli pengobatan ". Kata Cheng Yu yang perlahan mendekati pria bertopeng itu.
Dengan keberanian yang tangguh, Cheng Yu mampu menahlukkan pria bertopeng itu walaupun sempat mendapatkan pukulan .
" Ini racun , tidak bisa jika tidak segera diatasi maka dia akan mati ". Gumam Cheng Yu.
Selain menguasai pengobatan modern , Cheng Yu juga menguasai pengobatan kuno .
" Aku akan menekan racunnya dulu daripada dia mati tak berdaya disini ". Ujar Cheng Yu.