Triplets Chen

Yura jingkrak-jingkrak di dalam kamarnya karena dirinya akan bertemu dengan Daniel Hensey setelah sekian tahun mereka tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Gadis itu tidak menyangka, ayahnya sendiri yang meminta dirinya menemani pria yang sudah dia taksir dari usia dua belas tahun!

"Oh, hatiku senang sekali ... Eh tapi, Mura kecelakaan juga ada untungnya juga karena jadi lebih dekat dengan mas Burung Dodo," senyum Yura.

Sora dan Yura tahu, Amura sudah suka dengan Yudho dari SMP dan tidak perduli kalau Yudho naksir Shea. Tapi sekarang kan Shea sudah bersama Iptu Steven Sasono jadi Amura bisa pedekate dengan Yudho.

Yura dan Amura memang berkiblat ke Jonathan Chen, sebagai pria idaman mereka. Kedua gadis itu sekarang tahu artinya, mencari pasangan yang seperti cinta pertama mereka yaitu ayah mereka. Jonathan menurut ketiga anaknya adalah tipe ayah dan suami paket komplit. Bagaimana tidak, Jonathan memberikan kebebasan Raihanun untuk berkreasi tapi juga tetap menjadi kepala keluarga yang tegas.

Yura merasakan bagaimana dia dan Amura menjadi princess Jonathan tapi ketiga anaknya juga tidak lepas dari hukuman kalau bandelnya nauzubillah. Hukumannya pun banyak absurd nya. Yura pernah harus membersihkan kamar mandi di rumah kakeknya yang berjumlah enam buah. Sora bahkan harus membersihkan daun dari genteng dan Amura membersihkan garasi rumah yang lumayan besar dari sisa oli dan bekas lainnya.

Di rumah hanya Raihanun yang berhak main tangan ke anak-anaknya dan si kembar sudah kenyang dengan jurus japit kepiting. Banyak orang mengatakan model parenting seperti itu tidak bagus tapi tidak di keluarga Pratomo. Satu generasi kalau belum kena jurus jepitan tanpa bayangan para kaum emak atau jurus kena time out di sudut rumah sambil memegang kedua telinga atau kena penjara di kamar tanpa makan malam, itu belum afdol!

Terkadang triplets membandingkan hukuman mereka dengan para sepupunya, siapa mamak paling sadis!

"Yuraaaaa! Ayo makan malam! Kamu ngapain di kamar?" panggil Raihanun. "Tidak usah cosplay dandan cantik! Wong kamu udah cantik! Kalau cakep itu Sora!"

Yura menggelengkan kepalanya namun dia keluar dari kamarnya.

"Yang dandan itu siapa Ma?" jawab Yura sambil mengikat rambut panjangnya.

"Ayo makan. Besok pagi Appa dan Eomma ke Jakarta bareng Sora Kingdom Hearts, kita macam Sora, Donald dan Goofy. Mau melawan Heartless yang jahat!" Raihanun merangkul Yura.

"Ma, kok ya masih ingat sih game itu?" Yura menatap ibunya bingung.

"Lha gara-gara itu Eomma kasih nama Sora ke Sora ..."

"Jadi aku dan Amura Donald dan Goofy?" Yura menyipitkan matanya.

"Kalau ngerasa ya nggak papa ...." Raihanun mengedikkan bahunya cuek.

"Eomma !"

"Yuk udahan. Kita makan ... Appa mu sudah nunggu tuh!" Raihanun pun menggandeng putri bungsunya.

Yura hanya bisa memaklumi ucapan random ibunya. Terlepas Raihanun dikenal kacau sejak orok ( versi Oom Arsyanendra ), tapi triplets Chen sangat sayang dengan kedua orangtuanya. Mereka orang tua yang ramai tapi juga tegas. Ada porsinya mereka memanjakan anak-anak tapi ada juga tidak.

Yura ingin kalau besok dia menikah dengan Daniel, akan menerapkan pola asuh seperti kedua orangtuanya karena dia adalah hasil dari proses parenting mereka.

***

Keesokan paginya

Yura sudah menunggu di ruang kerja ayahnya bersama dengan Noah, tangan kanan Jonathan Chen sejak masih bujang.

"Paman Noah, kira-kira yang nabrak Amura, kena mental Appa dan Eomma nggak ya?" tanya Yura ke Noah.

"Seharusnya sih kena mental soalnya kita tahu kan kalau Mura dibully oleh si Chrissy?" jawab Noah.

"Amura kan memang tidak pernah cerita orang tuanya siapa dan dia pacaran dengan mas Yudho tuh juga karena mereka sudah kenal dari Mura SMP. Bahkan Mura sampai nekad kuliah di UI demi bisa dekat dengan mas Dodo." Yura melirik jam tangannya. "Kok Daniel Oppa belum datang ya Paman Noah?"

"Kan janjiannya jam sembilan. Ini baru jam 8.45, Yura."

"Iya sih ...."

Suara intercom meja Jonathan berbunyi dan Noah pun menerimanya.

"Ya?"

"Tuan Noah. Tuan Daniel Hensey sudah datang," ucap sekretaris Jonathan.

"Persilahkan dia masuk."

"Baik tuan Noah."

Tak lama Daniel Hensey pun masuk bersama Huo dan Luo. Noah dan Yura pun menyambut pria blasteran Amerika dan Korea itu.

"Selamat pagi. Kemana paman Jonathan?" tanya Daniel bingung.

"Daniel Oppa, Appa harus ke Jakarta karena Amura kecelakaan bersama Eomma dan Sora. Jadi aku harus tinggal di Hongkong untuk menemani Oppa. Aku Yura Chen. Oppa ingat?" senyum Yura sambil mengulurkan tangannya ke Daniel yang melongo melihat gadis cantik itu.

"Yura? Kamu kok ... Jadi besar begini?" ucap Daniel tidak percaya jika anak perempuan yang bertemu dengannya sudah menjelma menjadi gadis cantik penuh percaya diri.

"Ya aku kan dikasih makan sama Appa dan Eomma, jadinya bertumbuh dan berkembang depan belakang," jawab Yura cuek membuat Noah dan Daniel mendelik.

Huo dan Luo melongo mendengar ucapan seenaknya putri bungsu Jonathan Chen itu.

"Kita duduk Daniel," senyum Noah kikuk sambil bersalaman dengan Daniel.

"Terima kasih paman Noah." Ketiganya pun duduk di sofa sementara Huo dan Luo memilih berdiri di belakang Daniel.

"Mura kecelakaan kenapa Yura?" tanya Daniel yang tahu Jonathan Chen dan Raihanun Park punya anak kembar tiga yang berusia dua puluh tahun sekarang.

"Biasa ... Rebutan cowok. Mura berpacaran dengan kenalan keluarga di Jakarta dan ada cewek yang tidak suka. Mura kan cukup beken di kampus, ada yang jealous. Ditabrak deh Mura tapi untungnya dia sempat menghindar meskipun kaki kanannya kena," jawab Yura sambil meletakkan kertas besar yang berisikan semua topografi wilayah yang hendak diinvestasikan perusahaan Daniel diatas meja.

Note

Topografi adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan objek-objek di atasnya, seperti gunung, lembah, dan sungai. Ini juga mencakup studi tentang perbedaan ketinggian, kemiringan lereng, dan pola drainase permukaan bumi.

"Tapi Amura tidak apa-apa kan?" tanya Daniel.

"Harus pakai kursi roda dan Kruk nanti kalau sudah boleh jalan, kata Dokter Lucky. Oh, dia dokter yang merawat Amura," jawab Yura.

"Sudah lapor polisi?"

Yura dan Noah menatap datar ke arah Daniel.

"Pelakunya adalah anak polisi!" jawab Yura dan Noah bersamaan.

"What the f ...." Daniel pun melongo.

***

"Jadi ini hasil topografi yang sudah dikumpulkan oleh para tim sipil kami, Oppa. Termasuk aku ikut di dalamnya. Kalau Oppa dan Appa mau membangun apartemen disini, jujur aku lebih suka kalau Oppa geser sedikit sekitar lima kilometer karena tanah disini sedikit bergerak. Dalam satu tahun bisa bergeser sekitar satu milimeter dan itu berpengaruh jika ada bangunan besar dan berat diatasnya. Aku takut jika nanti ambruk. Memang bagus untuk pemandangan tapi tidak bagus untuk gedung," ucap Yura.

"Lalu tanah yang lima kilometer dari yang aku incar? Apa masih bagian area Elizabeth?" Daniel menatap Yura serius.

"Masih Oppa dan masih wilayah tanah milik Chen Ltd. Dulu Opaku membeli tanah ini karena tidak ada yang mau ya akibat gerak. Tapi ternyata, area yang ini," Yura memperlihatkan tanah yang dimaksud, "Ini sangatlah aman!"

"Berapa luasnya?" Daniel melihat tanah yang ditawarkan Yura sebagai alternatif dari tanah lama.

"Ini ada sekitar satu hektar. Cukup kan untuk membangun satu gedung apartemen untuk dua puluh lantai? Aku sudah membuat layout kasar jika Oppa jadi ambil tanah ini." Yura memperlihatkan hasil desainnya ke Daniel dan pria itu mengakui, gadis di depannya sangat kreatif.

"Berapa harganya?" tanya Daniel.

Noah menyebutkan nominalnya.

"Jika kita bekerjasama?"

Noah memperlihatkan hasil perhitungan Jonathan Chen dan dirinya serta tim akuntan.

Daniel membaca dan memperhitungkan bahwa modalnya akan balik sekitar lima tahun ke depan mengingat Hongkong pusat sudah padat dan orang pasti mencari lokasi yang lebih tenang.

"Ini masih masuk, paman Noah. Daddy juga pastinya tidak keberatan," ucap Daniel.

Yura menatap wajah Daniel dengan sok serius padahal dalam hatinya dia kegirangan.

Gini tho rasanya kerja sambil kencan? - batinnya.

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️