Reinkarnasi Gadis Dari Abad 19

'' Xi Bao, kenapa kamu mukul Kak Yiran '' tukas Gu An An.

Saat ini Gu An An duduk di samping Lu Yiran, dia menatap kasihan pada Lu Yiran yang lebam karna wajahnya di tonjok oleh Xi Bao.

Sedangkan si pelaku duduk santai sembari melihat jari jari lentiknya, tanpa merasa bersalah sedikitpun, karna sudah membuat wajah atasannya lebam.

'' Dia memang pantas di pukul '' sahut Xi Bao sembari tersenyum menatap Lu Yiran.

'' Memangnya kesalahan apa yang sudah di lakukan Kak Yiran? '' tanya Gu An An, yang tidak terima dengan jawaban Xi Bao.

'' Tanya saja pada orangnya '' jawab Xi Bao acuh.

'' Tinggal jawab saja apa,, ''

'' An An cukup! '' sentak Lu Yiran, membuat Gu An An terkejut.

'' Kak, kamu membentakku '' ucap Gu An An tidak percaya kalau Lu Yiran bisa membentaknya.

Lu Yiran diam saja dia tidak perduli dengan wajah syok Gu An An, bahkan Lu Yiran sudah siap jika Gu An An akan menjauhinya, karna Lu Yiran tidak ingin Xi Bao kembali berubah pikiran karna ulah Gu An An.

Xi Bao merasa muak melihat tampang sedih yang di tunjukan oleh Gu An An, rasa rasanya Xi Bao juga ingin mencakarnya, Xi Bao yang sejak kecil selalu berkumpul dengan orang orang yang di tuntut untuk selalu kuat, membuatnya tidak suka melihat wajah orang yang terlihat lemah.

'' Hiks,, Hiks,, Kak Yiran, kamu jahat, kamu tega membentakku, padahal kamu tahu, kalau aku paling tidak bisa di bentak '' tukas Gu An An terisak.

'' Aku,,, ''

Lu Yiran belum selesai dengan perkataannya, Xi Bao sudah menyela.

'' Makanya, kalau tidak mau di bentak, jangan buat orang kesal, ck, dasar cengeng '' decaknya.

Lu Yiran hanya bisa menghela nafasnya, ternyata Xi Bao kalau lagi kesal mulutnya tidak ada remnya pikirnya.

Begitu juga dengan asisten Pei yang sejak tadi berdiri di samping Tuannya, dia sedikit syok melihat perubahan sikap Xi Bao yang jauh berbeda, di bandingkan sebelum mengalami kecelakaan.

" Mungkinkah perubahan sikap Nona Xi ini, efek dari kecelakaan mobil yang di alaminya " batin asisten Pei.

Sedangkan Gu An An dia semakin terisak dan bertambah kesal, apa lagi melihat Lu Yiran yang diam saja saat Xi Bao memojokkannya, padahal biasanya selain Wang Peng Lu Yiran juga paling tidak terima jika dirinya di tindas oleh Xi Bao, tapi kenap sekarang Lu Yiran diam saja pikirnya.

'' Xi Bao, aku minta maaf, karna sudah menyinggungmu '' ucap Gu An An yang pura pura terlihat lemah.

Xi Bao hanya mengerutkan dahinya, merasa aneh melihat Gu An An yang tiba tiba minta maaf padanya.

'' Kamu lagi kerasukan?, Kenapa kamu tiba tiba minta maaf padaku '' ujar Xi Bao.

Gu An An tidak menggubris perkataan Xi Bao, dia tiba tiba berdiri dan bersimpuh di depan Xi Bao dan memegang tangannya, yang mana membuat Xi Bao semakin merasa heran.

'' Xi Bao, aku benar benar minta maaf, karna aku sudah membuatmu kesal '' ucap Gu An An.

'' Kamu ngapain sih '' sahut Xi Bao.

Dan sedetik kemudian Xi Bao di buat terkejut, dengan aksi Gu An An yang menjatuhkan dirinya sendiri hingga terbentur pojokan meja.

Dugh

'' Akhh ''

'' An An!! '' pekik Lu Yiran langsung menghampiri Gu An An dan memangku kepalanya yang berdarah karna terbentur meja.

'' Kak, jangan salahkan Xi Bao, dia mungkin marah karna aku sudah membuatnya kesal '' ucap Gu An An yang terdengar sangat lemah.

Xi Bao yang masih tetap di posisinya, diam diam tersenyum mengejek, kini dia tahu alasaannya kenapa selama ini raga pemilik asli selalu di benci oleh Wang Peng maupun Lu Yiran, dan itu karna jebakan dan fitnah yang di lakukan oleh Gu An An.

" An An, An An, sayang sekali sekarang kamu berhadapan denganku, jadi jangan salahkan aku kalau aku akan mengikuti permainanmu " batin Xi Bao tersenyum simpul.

Lu Yiran yang memangku kepala Gu An An berteriak menyuruh asisten Pei untuk segera memanggil dokter pribadinya, dan dengan sigap asisten Pei segera melakukan perintah Tuannya, sedangkan Xi Bao masih bersantai sembari melihat pertunjukan yang sedang di mainkan oleh Gu An An.

Tak berselang lama dokter pribadi Lu Yiran sudah datang bersama asisten Pei, dan Gu An An juga sudah di baringkan di atas sofa oleh Lu Yiran.

'' Cepat obati dia '' perintah Lu Yiran.

'' Baik Tuan Muda '' dokter pria itu segera mengobati luka di dahi Gu An An.

Sedangkan Lu Yiran dia menghampiri Xi Bao yang masih tetap santai duduk di sofa tunggal.

'' Xi Bao,, ''

'' Hem, apa Pak Lu mau menyalahkanku lagi?, kalau iya silah,,, ''

'' Tidak, aku tidak akan menyalahkanmu, karna memang Gu An An yang salah, dia duluan yang membuatmu kesal '' potong Lu Yiran cepat.

'' Baguslah '' Xi Bao mengangguk anggukkan kepalanya.

'' Xi Bao, kamu sudah berjanji akan memanggilku Kakak, kenapa sekarang manggil Pak lagi '' tukas Lu Yiran.

'' Baiklah, Kak Yiran '' sahut Xi Bao malas.

 Lu Yiran tertawa kecil, puas sekali rasanya, akhirnya Xi Bao nya kembali lagi.

Di sofa Gu An An yang sedang di obati oleh dokter, dia menahan kesal melihat jebakan yang ia buat untuk Xi Bao tidak berhasil, karna Lu Yiran terlihat biasa biasa saja, padahal dia sudah rela melukai dirinya sendiri, tapi Lu Yiran malah menyalahkannya.

Setengah jam kemudian Xi Bao sudah meninggalkan ruangan Lu Yiran, dan kini di ruangan itu hanya tinggal Lu Yiran dan Gu An An dan juga asisten Pei.

'' An An, lebih baik kamu cepat kembali ke perusahaan Wang, aku tidak mau kalau Wang Peng sampai cemburu melihatmu di sini '' ucap Lu Yiran, tapi tatapannya fokus pada berkas yang tadi sudah di periksa dan di benahi oleh Xi Bao, dia merasa kagum dengan otak cerdas Xi Bao.

'' Kak Yiran tenang saja, Kak Ah Peng tidak akan cemburu, lagian dia kan sudah tahu kalau Kak Yiran sudah aku anggap Kakak aku sendiri '' sahut Gu An An.

'' Terserah kamu ''

'' Kak Yiran, apa kamu sudah bosan berteman denganku, aku merasa kamu menjauhiku '' ucap Gu An An dengan sendu.

Lu Yiran tidak menggubris perkataan Gu An An, dan malah menyuruh asistennya untuk membawa keluar Gu An An dari ruangannya.

'' Pei, cepat antar An An keluar, aku tidak mau ada yang ganggu pekerjaanku '' perintah Lu Yiran dengan tegas.

Gu An An membulatkan matanya, dia tidak menyangka kalau Lu Yiran akan mengusirnya.

Di depan lobi perusahaan, Gu An An menghentak hentakkan kakinya dengan kesal, karna ini pertama kalinya dirinya di usir oleh Lu Yiran dari perusahaannya.

'' Ah, sial, ini semua gara gara si Xi Bao, awas saja aku akan membuat Kak Yiran sangat sangat membencinya '' geramnya marah.