Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 04
MUSUH YANG SALAH
Tak ada desis sakit yang keluar dari mulut Will ketika pria itu melihat dirinya dari pantulan cermin di apartemennya saat ini.
Dengan tatapan tajam, pria itu melepaskan kemeja hingga kaos putihnya, juga kacamata yang ia kenakan sehingga kini terlihat jelas perbedaan yang luar biasa. Will benar-benar jauh dari kata culun dengan tubuh kekar berotot, rahang tegas dan mata indah yang sama sekali tidak dia sembunyikan.
“Fuck him!” umpat pelan Will saat dia melihat luka dan darah sedikit di dada kirinya yang nampak tatto di sana.
Mungkin itu adalah salah satu alasannya menolak pertolongan Jane yang ingin mengobati lukanya. Pria culun yang selalu pendiam dan lugu memiliki tatto sangar di dada kiri hingga memutar ke lengan kirinya dan punggung. Yang benar saja.
Dengan segera, Will membersihkan dirinya di bawah guyuran shower.
...***...
“Kau belum berbincang santai dengannya?” tanya Naomi yang kini duduk di dalam mobil bersama Jane. Ya! Mobil berwarna kuning milik Naomi.
“Aku tidak sempat, dia terluka dan langsung pergi menolak pengobatan dari ku.” Jelas Jane yang bersandar pasrah. Ada alasan tersendiri dia ingin berbicara dengan Will, termasuk soal kejadian malam kematian Oshin.
Selang beberapa jam berlalu. Menjelang malam, seperti biasanya, Jane akan pergi bekerja di tempat yang sama. Saat dia keluar dari apartemen tersebut, ia hampir menabrak nenek yang sama.
“Maafkan aku! Aku sangat tidak memerhatikan jalan!” ujar Jane tersenyum malu.
“Tidak apa! Kau mau pergi bekerja?” tanya nenek itu yang dibalas anggukan kecil oleh Jane.
“Aku pikir kau mau pergi ke kampus setelah aku melihat temanmu keluar!” ujar nenek tadi yang menepuk pelan lengan Jane sembari berjalan pergi dengan tawa kecil.
Sedangkan wanita dengan pakaian lengan panjang warna kuning itu terheran hingga berkerut alis. Pasalnya tidak ada murid dari kampusnya yang tinggal di apartemen nya saat ini. Tidak atau mungkin Jane belum tahu.
.
.
.
Italian Club
“Hay, kemarilah!” panggil seorang wanita yang membuat Jane segera menghampirinya dengan senyuman ramah sembari membawa nampan.
Ya! Jane bekerja sebagai pelayan di sana, hanya pekerjaan itulah yang ada di malam hari dengan gaji yang lumayan. Terlihat bagaimana penampilan Jane yang sungguh memukau meski natural.
“Anda ingin memesan sesuatu?” tanya Jane kepada wanita seksi tadi yang asik menghisap rokok bersama tamu-tamunya yang lain yang nampak sangar bak seorang konglomerat namun juga penjahat. Lebih tepatnya Mafia.
“Akhir-akhir ini aku melihatmu... Tubuhmu terlihat seksi, mau bekerja di tempatku?!” tawar wanita dengan tahi lalat di atas bibir sebelah kiri. Namun itu tidak memudarkan kecantikan tuanya.
Terlihat bagaimana para pria yang ikut duduk di sana memperhatikan Jane dari atas ke bawah saat pakaian pelayan dia sana cukup pendek.
“Maaf, aku tidak tertarik! Terima kasih tawaran nya.” Ucapnya yang segera pergi.
“Berapa harga mu?” tanya salah seorang pria botak di sana yang bertato.
Tentu saja Jane menoleh dan menatapnya dengan berani. “Sayangnya aku bekerja sebagai pelayan, bukan pelacur.” Balas Jane dengan berani dan terus terang.
Hendak melangkah pergi, pria botak itu dengan kurang ajarnya menarik tangan Jane dan membuatnya duduk di pangkuannya dengan tawa puas.
Tentu saja Jane segera bangkit dan langsung menampar pipi pria kurang ajar itu dengan tatapan marah. “Sialan!” kesalnya yang malah mengundang amarah dari pria itu.
“Dia sangat liar!” sindir di wanita tua tahi lalat menyeringai kecil menatap tamu botaknya tadi yang merasa terhina.
Sementara dari arah pintu club. Will yang hendak keluar, menatap ke arah pria botak tadi dengan santai lalu pergi.
Tentu saja kejadian itu terdengar hingga ke telinga sang manager. Tanpa menunggu lagi, seorang wanita yang lebih tua dari Jane, menghampiri ruang ganti yang mana Jane ada di sana.
“Jane Stewart! Kau membuatku kehilangan satu pelanggan vip sayang.” Ucap wanita bernama polly itu dengan tatapan sombong seperti biasa.
Mendengar itu, Jane menghampirinya. “Tapi dia kurang ajar. Kita sudah sepakat sejak awal bahwa aku hanya akan bekerja sebagai pelayan bukan untuk di jamah seperti itu.” Jelas nya dengan berani dan meluruskannya.
“Aku tahu, aku ingat. Tapi perlu kau ketahui, di dunia bisnis seperti ini... Mah tidak mau kau harus merendahkan ego mu atau kau akan kehilangan semuanya. Aku memecat mu, kau bisa pergi dari sini, sekarang!” jelas wanita itu tak main-main.
Sungguh! Jane tercengang mendengar pemecatan seperti itu. Namun dia tak ingin merendahkan dirinya sendiri dengan cara mengemis pekerjaan.
“Okay! Thanks!” Balas Jane mengangguk dan langsung meraih tas ranselnya tanpa mengganti pakaian pelayannya yang nampak seksi berwarna hitam dan merah maron dengan rambut Jane yang tergelung rendah nan rapi.
Wanita itu segera pergi dari sana, keluar dari pintu belakang lalu bersandar di dinding sembari memejamkan matanya untuk meredam emosinya. “Hhffuuu— tenangkan dirimu.”
Saat Jane kembali membuka mata, tiba-tiba saja seseorang menariknya dan membawanya bersembunyi di balik dinding sembari menutupi mulut Jane.
Wanita itu terbelalak melihat keberadaan Will di sana yang mencoba menolong nya dari kejaran dia pria bertubuh kekar nan besar.
“Kau mengenal mereka?” tanya Will yang sebenarnya tahu siapa kedua pria tadi.
“Aku tidak tahu, mungkin anak buah pria sialan tadi.” Kesal Jane sedikit ketus hingga wanita itu kembali menatap Will dan sadar akan keberadaan pria tersebut.
“Kau ada di sini... Kenapa kau di sini?” tanya heran Jane berkerut alis memperhatikan Will yang kini mengenakan kaos hitam dan jaket abu-abu dengan kacamata.
“Pekerjaan paruh waktu, aku mengantar beberapa minuman di club, tapi sekarang sudah selesai. Kau sendiri?”
“Aku bekerja sebagai pelayan, kau tahu... Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari! Tapi sekarang aku sudah dipecat!” jelas Jane tanpa ragu sehingga Will sekilas mengamati penampilan wanita di depannya saat ini.
Pakaian yang seksi dan sungguh menggoda.
Jujur saja, Will pria normal dangan usia yang lebih tua dari Jane dan murid lainnya. Namun tak seorangpun yang tahu akan hal itu.
“Bagaimana dengan lukanya?” tanya Jane yang tak sempat dibalas oleh Will ketika kedua anak buah dari pria botak tadi menemukan mereka, tentu saja dengan berani Will menyuruh Jane untuk berdiri di belakangnya.
“Kami hanya ingin membawanya, pergilah atau kau akan menyesal!” ancam salah satu pria kekar tadi kepada Will.
“Sebaiknya kita lari saja.” Bisik Jane dengan serius. Dia tak yakin Will bisa mengatasinya, namun dengan tatapan tajam Will menatap ke kedua pria tadi.
“Siapa bos kalian?” tanya Will semakin membuat Jane berkerut alis.
Sembari menyeringai kecil, dua pria tadi menatap ke Will. “Nestor Pantoliano! Kau mengenalnya huh?!” ejek pria tadi yang meremehkan lawan yang salah.
Mendengar itu Will menyeringai kecil dan sedikit menunduk lalu kembali menatapnya. “Tidak.” Jawab Will dengan kebohongan. Tentu saja dia mengenal pria itu, karena perlu diingat, Will bukanlah mahasiswa biasa.
Itu hanya penyamaran semata, dia lebih parah dari orang-orang yang ada di club. Karena dia adalah mafia yang sesungguhnya!
yg mencelakaimu itu orang suruhan ipar nya will loh Aurora 🙂😂🫢🤭
Apkah peter Robinson salah-satu penghianat di bisnis Donovan dulu nya...sprti nya iya..
Dinikahi selanjut nya utk di cintai ..benar bgitu kan will 🥰😘
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw