Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 04
Kedatangan Count Wheatley yang sudah dihimbau kan sejak dua hari yang lalu membuat Grand Duke dan Grand Duchess, beserta anak-anak sudah berdiri di depan Kediaman untuk menyambut kedatangan Mereka.
“Apa Mereka membawa Makanan penutup dari wilayah Count untuk Ku ?” Ucap Faelynn.
“Dasar rakus.” Sambar Jayendra.
“Katakan saja jika Kakak iri karena Kakek dan Nenek lebih memperhatikan Ku.”
“Mana mungkin—“
“Anak-anak...” Tegur Fiorella lembut saat melihat pintu kereta kuda yang akan terbuka.
Suasana harmonis yang memeluk Mereka itu langsung berbaik mencekik, lantaran sosok yang keluar dari Kereta kuda. Dia turun dari kereta kuda dengan tangan Count dan Countess yang terbuka untuk membantu nya turun.
Sosok dengan wajah yang mirip dengan Faelynn namun dengan perawakan lembut mengejutkan semua orang, baik Tuan maupun pelayan di Kediaman Chamberlain.
Netra Fiorrela membola. Sekali lihat saja Dia sudah tahu apa maksud dan tujuan kedatangan Ayah nya, Count Wheatley.
“Ayah, apa yang ingin—“
“Mari Kita bicarakan di dalam.” Potong Arzhel dengan kilatan amarah di matanya. “... Pembicaraan ini akan sangat panjang.” Sambung nya dan melewati Fiorrela dengan tegas.
...***...
Di ruangan yang biasa digunakan untuk menyambut tamu, tengah duduk Arzhel, Beldia dan Calista di antara Mereka. Sisanya Jarrel, Fiorrela, Jayendra dan Faelynn. Hanya mereka bertujuh di ruangan itu, para pelayan pribadi pun dilarang masuk atau bahkan sekedar mendekati pintu.
“Dia anak Mu, Jarrel.” Pungkas Arzhel memulai topik obrolan, tanpa aba-aba, tanpa pendahuluan. Langsung pada inti.
“Apa maksud Mu, Ayah ? Faelynn ada di sini.” Sambung Jarrel masih dengan ketenangan.
“Tidak. Dia bukan anak Mu, Juga bukan Cucu Ku! Aku sudah membuktikan hal ini.” Sambung Arzhel penuh keyakinan.
“Membuktikan ? Tanpa darah Ku ?” Jarrel menyangkal.
Arzhel tersenyum saat mendengar jawaban yang sudah Dia perkirakan. Dengan senyum di wajah, Dia berucap “Kebetulan sekali Aku sudah memanggil Dokter Faldos. Kau paling mempercayainya dari semua dokter yang ada di Kekaisaran ini karena Dia tidak pernah melakukan hal tercela dan tidak pernah mau di suap kan ? Aku sudah meminta nya untuk datang.”
“Ayah, Dokter Faldos adalah orang yang sibuk. Tidak bisa Kita menyuruhnya tiba-tiba—“
“Siapa bilang Aku menyuruh nya tiba-tiba ?” Potong Arzhel tersenyum miring.
Tok tok tok.
“Sudah Ayah bilang tidak boleh mengganggu—“
“Maaf Tuan Muda.” Potong Kesatria yang melapor, kemudian lanjut bersuara. “ Dokter Faldos sudah di samping Saya saat ini. Dia mengatakan bahwa kemampuannya di butuhkan di sini.”
“Oh, waktu nya pas sekali. Lihat Jarrel ? Dokter Faldos sudah ada di depan pintu.” Sambil memindahkan atensi mata pada Fiorrela, Arzhel lanjut berucap. “...Dia akan membantu menunjukkan kebenaran yang di sembunyikan dengan baik selama ini.”
Pintu terbuka dan Dokter Faldos memasuki ruangan.
“Dokter Faldos, bukankah Kau sangat sibuk ?” Ucap Fiorrela dengan tangan yang mulai berkeringat.
“Tidak masalah, Nyonya Duchess. Tuan Count sudah membuat janji temu dengan Saya hari ini, di Kediaman ini, sejak dua minggu yang lalu. Saya sudah menjadwalkan pertemuan ini, jadi tenang saja.”
“Ah, begitu rupanya. Syukurlah.” Jawab Fiorrela memaksa tersenyum. Tidak ada yang menyadari ujung garis senyumnya berkedut berkali-kali menahan rasa kesal. Sesuatu berjalan diluar kendalinya.
Setela Jarrel mengangguk, Faldos langsung mengeluarkan dua alat kaca seukuran telapak tangan. Alat yang dibuat Dengan memanfaatkan ilmu medis dan ilmu sihir itu akan memberikan data yang akurat. Mangkuk kaca itu akan bertugas menampung tetesan darah dari orang-orang yang ingin melakukan tes DNA.
Saat dua tetes darah dari dua orang berbeda di satukan, akan di tambahkan dengan beberapa cairan. Batu sihir kecil yang ada diatas mangkuk kaca bertugas menganalisa selama lima menit dan akan mengeluarkan sinar berwarna merah jika memiliki hubungan darah, dan akan mengeluarkan sinar berwarna hitam jika tidak memiliki hubungan darah sedikit pun.
Saat Faldos menyiapkan semuanya, Fiorrela kembali bersuara. “Ayah, Ayo pikirkan lagi hal ini. Gadis kecil itu sudah ketakutan dengan suasana yang tercipta sejak tadi, mari biarkan Dia istirahat terlebih dahulu—“
“Tidak perlu khawatir, Fiorrela. Karena dari semua orang yang ketakutan di sini, Kau memiliki rasa takut paling besar.” Potong Beldia sambil menyipitkan mata. Merasa kesal sekali dengan sifat Fiorrela yang kelihatan sekali tengah gelisah.
“Tuan Duke, tolong berikan darah Mu,” ucap Faldos sambil memberikan jarum.
Jarrel mengambil jarum itu dan ditekan di ujung jari telunjuk.
“Cukup satu tetes saja pada setiap wadah, Tuan Duke.” Jelas Faldos dan Jarrel pun mengangguk paham.
“Nona...”
“Calista.” Tutur Calista saat melihat Faldos bingung ingin memanggilnya dengan sebutan apa.
“Baik, Nona Calista, tolong berikan telunjuk Mu.”
Calista mengulurkan tangannya, dan tangan Faldos yang memegang jarum pun nampak gemetaran. Takut menusuk terlalu dalam dan membuat Calista kesakitan.
“Tidak apa-apa, Dokter Faldos. Tangan Ku sudah sering terluka. Hanya tusukan jarum saja pasti akan langsung sembuh dalam hitungan jam.” Ucap Calista menenangkan Faldos yang diliputi ketakutan juga kecemasan.
“Ah, apa getaran tangan Saya terasa sekali ?”
“Umm...”
“Maafkan Saya. Ini sungguh pekerjaan paling berat hari ini, Nona Calista.”
Faldos pun berhasil membuat setetes darah keluar dari jari tangan yang nampak kapalan dan penuh bekas luka itu. Usai darah nya keluar, Calista kembali duduk di tengah Kakek dan Nenek. Dirinya langsung di sambut dengan rasa khawatir oleh Arzhel dan Beldia. Membuat Faelynn yang selalu mendapat perlakuan itu terbakar api cemburu.
Karena Kakek dan Nenek nya tidak mungkin memperlakukan Dia dengan baik hari ini, membuat Faelynn langsung merengek di pelukan sang Kakak, Jayendra,
“Kakak, Aku takut jarum.” Adu nya dengan tubuh yang di buat gemetaran.
“Tidak apa-apa, Faelynn. Kakak ada di sini. Jarum sekecil itu tidak akan membuat tangan Mu buntu.”
“Kak Jaen ah, di situasi seperti ini masih saja bercanda.” Rengek Faelynn dengan kening yang berkerut.
“Hahaha, Kamu yang terlalu serius masuk dalam situasi konyol ini. Memang nya apa yang akan terjadi jika hasil nya keluar ? Kau akan selalu menjadi Adik yang paling Ku sayangi di dunia ini. Tidak ada yang lain.” Lontar Jayendra sambil memberikan tatapan tajam pada Calista.
Namun Calista tidak bergeming. Dia merasa reaksi Mereka wajar dengan kenyataan dadakan ini. Dia hanya tersenyum tipis, dan menengok Beldia yang menggenggam tangannya dengan erat.
“Aku baik-baik saja, Nenek.” Bisik Calista menenangkan Beldia yang beraksi pada perkataan Jayendra barusan.
Setelah bujukan panjang, darah Faelynn pun masuk ke dalam wadah.
Saat Faelynn tengah di tenangkan oleh Jayendra, tangan Faldos dengan telaten memberikan tiga cairan di dua wadah itu. Setelah mencampur nya, Faldo pun kembali duduk dan bersuara.
“Mari Kita tunggu batu sihir itu bereaksi. Hanya membutuhkan waktu lima menit saja."
Semua orang mengangguk pada perkataan Faldos. Tidak ada sedikitpun kecurigaan dari pihak Grand Duke karena Mereka sangat yakin Arzhel hanya tengah di tipu. Berbeda sekali dengan Fiorrela yang debaran jantungnya kian meningkat. Dia gelisah.
Empat menit telah berlalu dan terasa singkat bagi orang lain, namun sangat lambat oleh Fiorrela. Dengan kepala yang sudah tidak memiliki jalan keluar lagi, Fiorrela langsung berdiri dan dengan cekatan menghancurkan dua wadah yang ada di meja.
PRANGG!!!
“Haah.. Hahhh...” Nafas Fiorrela kacau. “...Aku berhasil. Aku berhasil menghancurkan benda sialan itu.” Ungkap nya di dalam batin.
“Apa yang kau lakukan, Fiorella ?” Tutur Jarrel dengan kening yang berkerut. Merasa heran dengan perubahan sikap sang Istri yang selama ini selalu penuh dengan ketenangan.
Aksi nya itu membuat wadah terpisah dari batu sihir dan yang seharusnya bersinar sekarang malah sudah terpisah di lantai. Orang-orang dalam ruangan itu pun bereaksi tak terima dengan sikap nya. Keributan itu amat mengganggu, sehingga Dia pun...
“Diam!!” Berteriak menghentikan perkataan semua orang. “Haah.. Hahhh... Faelynn adalah anak Kak Amrielle. Kenyataan itu merupakan fakta. Tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun, apalagi Kita semua tidak tau asal usul gadis yang wajah nya mirip dengan Faelynn kan ?” Lontar Fiorrela menggebu-gebu.
“Bukannya Kita akan tau siapa yang asal-usul nya tidak jelas jika menunggu sedikit lagi ? Tapi Kau menghancurkan alat yang akan bereaksi itu.” Lontar Jarrel merasa aneh dengan perubahan sikap Fiorrela yang tidak logis.
Di tengah kegelisahan yang melanda, Fiorrela melihat ada yang tersenyum atas tindakan nya yang terlalu gegabah, terlalu terang-terangan, dan terlalu jelas ingin menutupi sesuatu.
Setelah berkedip dan menjernihkan penglihatan, tidak ada lagi senyum ejekan yang Dia lihat tadi. Semua orang di dalam ruangan itu hanya tengah memasang wajah bertanya-tanya dan amarah. Apalagi Faldos yang pekerjaan nya jadi kacau.
“Apa Aku salah lihat ?” Batin Fiorrela merasa aneh namun tidak ada jejak yang pasti.
“Nyonya Duchess—“
“Ah, maafkan Aku.. Aku bereaksi terlalu berlebihan. Ehem.. Ehemm, karena alat nya telah rusak, Aku akan bertanggung jawab menggantinya.” Tutur Fiorrela bersuka cita. “Bagus, Aku jadi punya waktu untuk mengelabui alat itu.” Sambung nya di dalam batin.
“Tidak perlu Nyonya Duchess.” Tutur Faldos.
“Hem ? Apa maksud Mu ? Apa Kau mendapatkan jawaban lain dari cairan ?” Jantung Fiorrela yang sempat tenang kembali bergemuruh.
“Tentu tidak. Tetapi tuan Count sudah mengantisipasi hal yang tidak bisa diprediksi. Di kereta kuda yang Saya pakai penuh dengan alat ini. Jadi tenang saja. Kita bisa meliat hasil nya hari ini juga.” Jelas Faldos dan keluar untuk mengambil alat baru. Meninggalkan Fiorrela yang dilanda rasa malu dan geram.
“Ternyata sifat asli Mu seperti ini ? Hebat sekali Kau menahan nya selama ini.” Sindir Beldia sambil menggelengkan kepala.
...***...
Setelah alat sihir yang baru telah di ambil, drama pengambilan darah terjadi lagi saat giliran Faelynn. Dan setelah menuangkan cairan, Count dan Countess langsung berdiri mengapit tubuh Fiorrela.
“Jangan coba-coba bertingkah lagi, Fiorrela.” Tutur Arzhel dengan tegas.
Karena tidak ingin duduk sendiri, Calista sudah berdiri di samping sang Kakek dan menunggu waktu lima menit berlalu dalam keheningan
Sriinggg....
Cahaya berwarna merah dan hitam sudah muncul. Cahaya itu membelalakkan setiap mata yang ada di ruangan. Bagaimana tidak ? Keyakinan mereka tentang Faelynn ternyata salah besar. Alat yang bereaksi pada darahnya mengeluarkan cahaya hitam, sedangkan yang di sangkal sejak tadi malah mengeluarkan cahaya berwarna merah.
...***...
...Gimana ? Gimana ? Seru ? Suka nggak ? Kalau suka jangan lupa like dan komen ya. ...
...Sekedar informasi, hari ini Aku up 4 Novel di aplikasi Noveltoon, masing-masing 5 Chapter. Silahkan dibaca kalau tertarik ya♥️ Judul novel nya itu Neo list di bawah👇...
...1. Sang Putri Asli: sandiwara Calista...
...2. Chased by Love: My Hot Ex's Uncle...
...3. Balas dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan...
...4. Agen Black VS Pelaku Bullying di tubuh anak SMA...
...Semuanya hasil haluan Neo, jadi jangan coba-coba menuduh yang tidak-tidak ya~ ...
... Silahkan pergi ke Chapter selanjutnya usai meninggalkan jejak Guys😌♥️...