NovelToon NovelToon
Thieves And The Night

Thieves And The Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:983
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Noval

Mengisahkan Roberto, mantan seorang agen rahasia dengan kemampuan pencuri ulung, bergerak dengan diam-diam di dalam rumah besar yang megah dan terbengkalai untuk mencari beberapa barang berharga. Dengan mata yang tajam dan refleks yang cepat, ia dapat menghindari setiap perangkap dan jebakan dengan sangat mudah. Senjata andalannya, sebuah pisau lipat yang tajam, tersembunyi di dalam sakunya, siap digunakan kapan saja. Namun, misi kali ini tidak seperti biasanya. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang gelap, ia menemukan seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang diikat dengan rantai di kakinya, mata yang besar dan takut memandang ke arahnya.

Apa yang akan dilakukan Roberto? Apakah ia akan menjalankan misi nya atau membantu anak itu? Dalam dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, Roberto harus membuat keputusan yang tepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Noval, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Mengungkap misteri

Keesokan harinya, Roberto dan Amelia duduk di ruang tamu, membahas rencana mereka untuk membantu Carla. "Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang Organisasi Vipers dan hubungan ayahnya Carla dengan mereka," kata Roberto.

Amelia mengangguk. "Aku akan mencoba mencari informasi tentang mereka. Tapi kita harus berhati-hati, Roberto."

Roberto mengangguk tegas. "Aku tahu. Aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti orang yang ku sayangi."

Tiba-tiba, Carla muncul di ruang tamu, masih terlihat lelah tapi sudah lebih baik. "Apa yang kalian lakukan?" tanya Carla.

Roberto tersenyum. "Kami sedang membahas rencana untuk membantu kamu. Kamu tidak perlu khawatir, Carla. Kami akan melindungi kamu."

Carla mengangguk, masih terlihat penasaran. "Tapi siapa kalian sebenarnya? Dan apa yang kalian inginkan dari aku?"

Roberto dan Amelia saling menatap, lalu Roberto menjawab. "Kami hanya ingin membantu mu, Carla. Kami tidak memiliki motif lain."

Carla mengangguk, masih terlihat penasaran tapi tampaknya percaya pada Roberto dan Amelia.

Tiba-tiba, Amelia berbicara. "Carla, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Apa yang kamu ingat tentang kejadian di rumah besar itu dan apa yang terjadi padamu?"

Carla berpikir sejenak, lalu menjawab dengan suara yang terguncang. "Aku tidak begitu ingat detailnya, tapi ayahku... dia sering memukulku ketika aku tidak menuruti keinginannya." Carla menelan ludah, mencoba menahan emosi yang muncul. "Dan waktu itu, aku melihat ayah sedang berbicara di telepon dengan seseorang. Aku tidak ingat siapa orang itu, tapi aku mendengar ayah menyebutkan sesuatu tentang rencana besar. Ketika aku mencoba kabur, aku tertangkap dan... aku dipukul lagi." Carla menunduk, mencoba menyembunyikan air matanya. "Kemudian ayahku pergi meninggalkanku terikat di sana. Aku tidak tahu berapa lama aku berada di sana sebelum Roberto menemukanku."

Carla mulai menangis mengingat kejadian itu. Roberto memeluk Carla dengan erat. "Jangan menangis, kami ada di sini sekarang."

Roberto dan Amelia saling menatap, lalu Roberto berbicara. "Aku pikir kita harus mencari tahu lebih banyak tentang kejadian itu. Mungkin ada petunjuk yang bisa kita temukan di rumah itu."

Amelia mengangguk. "Aku setuju, tapi untuk sekarang kita tidak mungkin bisa kesana. Dengan keamanan yang mungkin diperketat, itu bisa jadi bumerang buat kita."

Roberto mengangguk. "Kau benar, kita harus memikirkan rencana lain."

Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu. Roberto dan Amelia langsung menatap pintu itu. "Carla, masuk ke kamar!" kata Roberto.

Carla langsung berlari ke kamar dan mengunci pintunya. "Amelia tunggu disini, aku akan melihat siapa yang datang" kata Roberto.

Roberto mendekati pintu secara perlahan. "Halo... Halo... apa ada orang di dalam?" tanya orang itu

Roberto mendekat ke arah pintu dan bersiap menyerang orang itu

"Suara itu...... jangan-jangan Raven" Amelia mulai mengingat suara itu

Roberto mulai membuka pintu dan langsung memukul wajah orang itu. "Sakit... apa-apaan kau ini?" kata Raven sambil berguling di lantai.

"Tunggu, Roberto! Dia adalah Raven, salah satu teman kita," kata Amelia.

Roberto kaget dan melihat Raven dengan lebih seksama. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Roberto.

"Harusnya aku yang bertanya padamu! Tiba-tiba memukul ku dan apa yang kamu lakukan dirumah Amelia?" Kata Raven sambil marah marah

"Maaf tentang kejadian ini tapi ayo kita masuk dulu" kata Amelia dengan senyuman nya

Raven mulai berdiri dibantu Roberto "Baiklah ayo"

Roberto, Amelia dan Raven masuk ke dalam rumah dan Roberto menceritakan semuanya kepada Raven

Raven mengangguk "Aku paham, jadi kamu memungut anak kecil dari rumah yang sedang kamu curi dan kamu ingin membantu dan merawatnya lalu kamu juga ingin mencari tahu informasi tentang ayahnya? Begitu......"

Raven menghentak meja dan berkata "Kau gila, bagaimana mungkin kau bisa melakukan itu! Tapi yasudah lah...."

"Jadi dimana anak itu?" Raven bertanya dengan penasaran

"Ah dia ada dikamar.....aku akan memanggilnya" kata Amelia

Carla keluar dari kamar dan Raven melihatnya kemudian dia mendekati Carla "kau sedikit imut" Raven mencubit pipinya

"Hei jangan melakukan itu!" Kata Roberto

"Haha.... baiklah" Raven tertawa

"Baiklah mari kembali ke topik utama, kau ingin mencari informasi tentang ayahnya Carla dan organisasi Vipers?" Kata Raven dengan nada serius

"Hei Carla kita bermain dikamar yuk..." Amelia mengajak Carla ke kamar dan Carla mengangguk

"Ya, aku ingin mencari informasi tentang mereka" kata Roberto dengan tegas

"Huh.... sebelum itu ada sesuatu yang ingin ku beritahu padamu mengenai kawan kita Frey" kata Raven

"Ah aku ingat dengan nya, ada apa memangnya dengan dia?" Tanya Roberto dengan penasaran

"Dia sudah mati, Frey sudah mati" kata Raven dengan nada serius

Roberto terkejut mendengar kabar itu. "Apa? Frey mati? Bagaimana mungkin, dia adalah salah satu dari anggota Vipers yang memberontak sama seperti kita kan dan dia dikenal dengan kelincahan nya yang sulit dikejar yang dikenal sebagai sang Night Walker" kata Roberto dengan nada kaget.

Raven mengangguk. "Kau benar, tapi menurut informasi yang ku dapat, Frey telah mati dan dibunuh oleh anggota Vipers yang lain. Dan ada kemungkinan kita adalah target selanjutnya" kata Raven dengan nada serius.

Roberto mengerutkan keningnya. "Kalau kau yang bilang begitu, aku tidak bisa menyangkalnya. Tapi apakah informasi ini valid?" tanya Roberto.

Raven sedikit tersinggung. "Kau meragukan ku?" Raven mulai kesal.

Roberto tersenyum. "Hahaha... mana mungkin aku meragukan Mata-mata terkenal di dunia gelap, sang Night shade" kata Roberto dengan nada bercanda.

Raven menggelengkan kepala. "Huh... tidak perlu mengatakan nama itu lagi, itu membuat ku mengingat masa lalu kita" kata Raven dengan nada kesal.

Roberto tersenyum. "Baiklah, jadi bagaimana? Kau mau membantuku?" tanya Roberto.

Raven mengangguk. "Baiklah, aku akan membantu mu. Aku akan mencari beberapa informasi tentang mereka dan keluarga itu," kata Raven dengan nada serius.

Roberto berterima kasih. "Terima kasih, Raven. Aku sangat berterima kasih," kata Roberto dengan nada tulus.

Raven tersenyum. "Ya, sama-sama. Tapi sebaiknya kau mandi dan beli beberapa pakaian untuk Carla. Aku sedikit kasihan dengannya," kata Raven dengan nada peduli.

Roberto tersenyum. "Tumben kau pengertian," kata Roberto dengan nada bercanda.

Raven menggelengkan kepala. "Berisik! Pergi sana," kata Raven dengan nada kesal.

Roberto tertawa dan pergi mengajak Carla pergi berbelanja. Sementara itu, Raven memikirkan rencana untuk membantu Roberto dan Carla.

1
veragarden ✷
Ceritanya bikin penasaran thor, lanjutkan!
Esmeralda Gonzalez
Sumpah baper! 😭
Grecia Amiel
Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!